Anda di halaman 1dari 14

Rahmat Hidayat & Tri Prasetyo

PENDAHULUAN
Cedera olahraga yang terjadi sangat bermacam-macam pada lokasi tubuh
manusia, mulai dari tingkat paling ringan yaitu berupa nyeri, keluhan lelah,
dan lesu berkepanjangan. Yang paling berat berupa hilangnya fungsi gerak
karena cedera otot atau patah tulang. Jika kondisi itu tidak ditangani dengan
tepat, tentu dapat mengganggu aktivitas kehidupan dan kesehatan secara
umum.
Terapi sangat membantu sebagai upaya penyembuhan cedera olahraga
dan bukan pengobatan cedera olahraga, karena dalam pelaksanaannya terapi
dalam rehabilitasi tidak menggunakan obat-obatan, namun melalui latihan dan
pemanfaatan alam sebagai sarana penyembuhan dalam penanganan cedera
olahraga.
Kegunaan rehabilitasi dan terapi dalam cedera olahraga sangat
bermanfaat bagi individu atlet yang membutuhkan layanan khusus. Ditinjau
dari segi medis hal ini mempunyai fungsi sebagai pencegahan, peningkatan,
penyembuhann, dan pemuliahan. Seorang olahragawan yang mengalami
cedera setelah melakukan aktivitas dapat kembali melakukan aktivitas
olahraga tanpa mengalami rasa nyeri maupun lelah setelah mendapatkan
layanan rehabilitasi dan terapi.
1 DEFINISI CEDERA OLAHRAGA

UAN 2
T UJ MEKANISME CEDERA OLAHRAGA

3 REAKSI TUBUH TERHADAP CEDERA


PENGERTIAN CEDERA

CEDERA OLAHRAGA adalah segala macam


cedera yang timbul pada saat latihan ataupun pada
waktu pertandingan ataupun sesudah pertandingan
(Hardianto Wibowo, 1995:11). Cedera merupakan
rusaknya jaringan yang disebabkan adanya kesalahan
teknis, benturan, atau aktivitas fisik yang melebihi
batas beban latihan, yang dapat menimbulkan rasa
sakit akibat dari kelebihan latihan melalui pembebanan
latihan yang terlalu berat sehingga otot dan tulang
tidak lagi dalam keadaan anatomis (Cava, 1995:145).
Graha, A. S. (2008). Terapi Masase Frirage Dalampenatalaksanaan Cedera Olahraga Medikora,(2).
MEKANISME CEDERA
Jenis cedera dapat dibagi menjadi
beberapa klasifikasi. Di antaranya :

Klasifikasi
Klasifikasi Klasifikasi cedera Klasifikasi
Klasifikasi
cedera berdasar cedera
cedera cedera
berdasar struktur berdasar
berdasar berat ringan
berdasar
jaringan mekanisme
penyebab waktu
cedera yang (biomekanik)
terkena

Setiani, A. F. E., & Priyonoadi, B. (2015). Identifikasi Pemahaman Guru


Penjas Dalam pengetahuan, Penyebab, Klasifikasi dan Jenis Cedera
Olahraga. MEDIKORA, 14(1).
KLASIFIKASI
BERDASAR PENYEBAB

Internal External
violence violence
Overuse

Andun Sudijandoko. (1999/2000). Perawatan Dan Pencegahan Cedera.


Jakarta: Depdiknas
RINGAN BERAT
Cedera yang tidak diikuti Cedera yang serius, dimana pada cedera
kerusakaan yang berarti pada tersebut terdapat kerusakan jaringan
jaringan tubuh kita, misalnya tubuh, misalnya
kekakuan otot dan kelelahan. robeknya otot atau ligamen maupun patah
Pada cedera ringan biasanya tulang. Kriteria cedera berat :
tidak diperlukan pengobatan 1. Kehilangan substansi atau kontinuitas
apapun, dan cedera akan sembuh 2. Rusaknya atau robeknya pembuluh
dengan sendirinya setelah darah
3. Peradangan lokal (ditandai oleh
beberapa waktu.
kalor/panas,rubor/kemerahan,
tumor/bengkak, dolor/nyeri, fungsi-
olesi/tidak dapat digunakan secara
normal).
KLASIFIKASI BERDASAR WAKTU TERJADINYA CEDERA

AKUT KRONIS

Cedera yang terjadi ketika


latihan. Beberapa gejala dari Cedera yang terjadi secara
cedera akut adalah : berulang-ulang didapat akibat dari
1. Terjadi secara mendadak (saat overuse ataupun penyembuhan
latihan) yang tidak sempurna dari cedera
2. Nyeri akut. Gejala-gejala cedera kronik
3. Bengkak antara lain :
4. Penurunan range of motion 1. Bengkak
(bila terjadi pada sendi) 2. Nyeri ketika digunakan untuk
5. Kelemahan otot pada berlatih
ekstremitas yang cedera 3. Nyeri ketika istirahat latihan
6. Tampak abnormalitas pada
sendi atau tulang (pada kasus
dislokasi atau fraktur).
KLASIFIKASI BERDASAR JARINGAN YANG TERKENA

Cedera Jaringan Lunak Cedera Jaringan Keras


Yang termasuk jaringan Cedera ini terjadi pada tulang atau
lunak adalah : sendi. Dapat ditemukan bersama
1. Skin (kulit) dengan cedera jaringan lunak. Proses
2. Connective tissue penyembuhan kurang lebih sama
dengan proses penyembuhan jaringan
(jaringan ikat) :tendon, lunak, diawali oleh terbentuknya
ligamen, fascia, hematoma, lalu diikuti oleh
membran sinovial terbentuknya pembuluh darah baru
3. Non connective tissue dan seterusnya hingga terbentuk
(jaringan non kembali tulang seperti semula. Proses
ini membutuhkan waktu yang lebih
konektif) :pembuluh lama. Yang termasuk cedera ini :
darah, syaraf,otot 1. Fraktur (Patah Tulang)
2. Dislokasi
KLASIFIKASI CEDERA BERDASAR
MEKANISME (ASPEK BIOMEKANIK

Traction (traksi)
Cedera yang disebabkan oleh adanya suatu tarikan dari dua energi yang
bergerak berlawanan arah. Bagian yang teregang tersebut dapat mengalami
cedera traction

Compression (kompresi)
Cedera yang disebabkan oleh dua energi yang berasal dari arah yang
berlawanan menuju ke satu titik. Daerah yang menerima energi di satu titik
inilah yang mengalami cedera compression

Bending (bengkokan)
Cedera yang disebabkan oleh adanya bengkokan (biasanya hiperfleksi atau
hiperekstensi) sehingga ada bagian yang “over streched”. Bagian yang over
streched inilah yang akan mengalami cedera bending.
Torsion (putaran)
Cedera yang disebabkan oleh adanya suatu putaran sehingga bagian yang
menerima energi tersebut mengalami cedera

Shear Stress (tekanan memotong)


Cedera yang disebabkan oleh adanya energi yang arahnya berpotongan.
Bagian yang merupakan titik perpotongan arah energi inilah yang akan
mengalami cedera shear stress

Overload (beban berlebihan)


Cedera overload adalah cedera yang disebabkan oleh karena bagian tertentu
menerima suatu beban yang melebihi batas yang dapat diterimanya sehingga
timbul cedera

Overuse (beban berulang)


Cedera overuse adalah cedera yang disebabkan oleh karena adanya suatu
bagian yang menerima beban terus-menerus di tempat yang sama. Bagian
tersebut lama kelamaan akan menjadi rentan dan kemudian akan timbul
cedera overuse.
REAKSI TUBUH TERHADAP CEDERA
MENYEBABKAN KERUSAKAN PADA JARINGAN

PELEPASAN BAHAN KIMIA DARI JARINGAN YANG RUSAK

VASODILATASI

MENINGKATNYA ALIRAN DARAH KE DAERAH

RASA SAKIT KEMERAHAN KEHILANGAN


FUNGSI

PEMBENGKAKAN SEMBUH
Brukner, P. (2012). Brukner & Khan's clinical sports medicine. North Ryde: McGraw-Hill.
KESIMPULAN

CEDERA yang dialami oleh seorang atlet, juga para


partispan olahraga bahkan orang awam adalah hal yang wajar.
Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang menyebabkan
seseorang mengalami cedera. Cedera olahraga dapat
diminimalisir bahkan dapat kita antisipasi sebelum terjadi
cedera dan juga terdapat solusi terapi dan rehabilitasi untuk
cedera yang diderita. Namun, cedera akan menjadi masalah
serius jika tidak ditangani dengan baik, bahkan jika kita tidak
menyadari dan tidak tahu bagaimana harus bertindak jika
terjadi cedera. Untuk itu kita perlu mempelajari dan memahami
penanganan cedera yang tepat agar kita dapat mengantisipasi,
mencegah,dan dapat mengambil tindakan bila terjadi cedera.

Anda mungkin juga menyukai