Anda di halaman 1dari 21

Audit Siklus Pendanaan

Jangka Panjang

PENGAUDITAN 2 // D4 AKUNTANSI B19


KELOMPOK 5

19809334058 19809334066 19809334072


RAFI AZMI AKHWAN ADYTIA MAPRYLLYA
TAQIYUDDIN DENI SAPUTRI

19809334082 19809334086 19809334094


MUHAMMAD RAFI HUSEIN FADHILA TYAS KUSUMA
HUMAM AZHAR WARDHANI
Audit siklus
pendanaan
Pengertian Audit Siklus Pendanaan

Siklus pendanaan adalah siklus transaksi yang berhubungan


dengan kegiatan pendanaan, baik dalam bentuk utang jangka pajang
maupun dalam bentuk penerbitan saham.
Tujuan Audit Siklus Pendanaan

Tujuan audit siklus pendanaan  adalah


menguji kebenaran dan kewajaran asersi
manajemen tentang transaksi pendanaan. Asersi
manajemen adalah pernyataan manajemen dalam
bentuk saldo akun dalam laporan keuangan. 
Kriteria Kebenaran Dan Kewajaran Asersi Pendanaan
Adalah:

1.    Asersi sesuai dengan bukti pendukung, yaitu bukti transaksi dan bukti
pembukuan tentang transaksi pendanaan.
2.   Asersi sesuai dengan fakta transaksi pendanaan, dalam arti asersi sesuai
dengan kenyataan dan kondisi objektif transaksi pendanaan, tanpa ada
rekayasa atau penyembunyian fakta.
3.   Asersi diungkapkan secara penuh (fully  disclose), yaitu dijelaskan secara
penuh dalam hal saldo akun dipandang memerlukan
penjelasan tambahan agar tidak menyesatkan pengguna informasi.
4.   Asersi sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berbagai
ketentuan yang berlaku.
Untuk menjamin efektifitas pencapaian tujuan audit, dalam
melaksanakan tugas audit auditor perlu menggunakan rerangka kerja
yang baik, misalnya menggunakan rerangka kerja (framework) yang
dikembangkan oleh PCAOB (Public Company Accounting Oversight
Board), yang terdiri dari:

1. Eskistensi atau terjadinya


2. Kelengkapan
3. Hak dan kewajiban
4. Penilaiaan atau alokasi
5. Penyajian dan pengungkapan
 Transaksi Audit Siklus Pendanaan

Transaksi siklus pendanaan mencakup:


1. Transaksi utang jangka panjang ke bank atau lembaga keuangan lain,
serta penggunaan aset tetap sebagai jaminan utang.
2. Transaksi angsuran periodik dan pembayaran bunga utang jangka
panjang.
3. Transaksi penyesuaian beban/utang bunga pada akhir periode
akuntansi.
4. Transaksi pelunasan utang jangka panjang.
5. Transaksi utang leasing dll
Akun Audit Siklus Pendanaan

Utang lancar
• Utang Bunga
Aset lancar • Utang Deviden
• Piutang Pesanan Saham Utang jangka panjang
Investasi Jangka Panjang • Utang leasing
Aset tetap • Utang obligasi
Aset tidak berwujud Modal saham
Aset lain-lain • Modal saham preferen
• Modal saham dipesan
• Modal saham biasa
Siklus Audit Pendanaan
Pertimbangan dalam perencanan audit meliputi:
a) Materialitas : arti penting dari utang jangka panjang dalam posisi keuangan berbagai
perusahan dapat saja berbeda-beda. Pada umumnya di perusahaan, perbandingan
utang jangka panjang terhadap total kewajiban dan ekuitas pemegang saham tidak
material, tetapi pada perusahaan-perusahaan seperti PLN, perusahaan gas dan air
minum utang jangka panjang bisa mencerminkan lebih dari 50% klaim atas total
aktiva.
b) Risiko bawaan : risiko salah saji dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi-
transaksi siklus keuangan biasanya rendah, dimana dalam kebanyakan perusahaan
transaksi-transaksi siklus ini jarang terjadi kecuali untuk pembayaran bunga dan
dividen, yang kadang-kadang ditangani oleh pihak luar.
c) Risiko prosedur analitis : merupakan elemen risiko deteksi yang berupa kegagalan
prosedur  analitis dalam mendeteksi kekeliruan material.
d) Risiko pengendalian: dalam lingkungan pengendalian, tanggung jawab atas transaksi
biasanya dibebankan pada kepala  departemen yang harus memiliki integritas dan
kompetensi untuk melakukan tugas-tugas.
RISIKO BAWAAN DAN PENGENDALIAN

• Risiko yang menjadi pemicu terjadinya salah saji dapat dikelompokkan


menjadi dua yaitu :
 Risiko bawaan (inherent risk)
 Risiko pengendalian (control risk)
• Auditor harus memahami potensi salah saji,baik yang disebabkan oleh
resiko bawaan,yaitu resiko salh sajiyang tidak disebabkan SPI,maupun
yang disebabkan oleh kegagalan SPI dalam mencegah terjadinya salah
saji
• Pemahaman potensi resiko salah saji di lakukan melalui observasi
transaksi seperti pengujian SPI.
Materialitas resiko dan strategi audit terhadap siklus pendanaan

1. Audit Substansi Terhadap Saldo Utang Jangka Panjang :


Utang jangka panjang diikat dengan perjanjian khusus, yang biasanya
diketahui oleh rapat direksi dan dewan komisaris perusahaan. Sumber
transaksi utang jangka panjang berasal dari :
○ Pinjaman dari lembaga keuangan ( bank maupun nonbank )
○ Pinjaman dari masyarakat yang diperoleh melalui pasar modal

Pinjaman dari lembaga keuangan diperolah dengan jalan :


○ Pinjaman berjangka dengan ketentuan kredit yang disepakati antara
debitur dan kreditur
○ Pinjaman hipotik
Hutang jangka panjang kepada masyarakat ini dapat berbentuk:
○ Convertible Bond
Yaitu obligasi yang dijanjikan dapat ditukar dengan saham
perusahaan
○ Serial Bond,
Yaitu obligasi yang dikeluarkan secara berseri
○ Regular Bond,
Yaitu obligasi biasa yang tidak dilekati dengan keistimewaan dalam
pengeluaran obligasinya
Program audit terhadap utang jangka Panjang:
○ Langkah verifikasi kecematan saldo-saldo
○ Terapkan prosedur analitikal
○ Lakukan penelaah terhadap otorisasi beserta kontrak kontraknya
○ Lakukan konfirmasi atas utang jangka Panjang
○ Lakukan vouching terhadap jurnal rekening utang jangka Panjang
○ Lakukan perhitungan Kembali terhadap biaya bunga
○ Bandingkan penyajian dengan SAK yang berlaku
Kertas kerja yang harus dibuat:
○ Kertas kerja utama
○ Kertas kerja pendukung, yang terdiri dari:
■ Daftar utang jangka Panjang
■ Surat surat konfirmasi
○ Kertas kerja permanen
■ Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan
■ Surat perjanjian utang jangka Panjang
■ Notulen rapat direksi atau dewan komisaris
2. Audit Substansi terhadap Rekening Modal Saham
 Audit terhadap rekening modal pada perusahaan perseorangan
(Firma)
Perusahaan perseorangan (firma), pemilikan modalnya dimiliki oleh
perseorangan ( seorang atau beberapa orang saja). Dalam
perusahaan semacam ini, setiap mutasi kekakyaan perusahaan
berpengaruh langsung pada rekening modal.
 Audit terhadap rekening modal pada persekutuan
Perusahaan yang berbentuk persekutuan modalnya dimiliki oleh
lebih dari satu orang yang berganung dalam sebuah perusahaan.
Identitas kepemilikan masing-masing individu dalam perusahaan
persekutuan sangat menonjol
 Audit terhadap rekening modal pada perseroan
Bentuk perseroan terdiri dari dua macam, yaitu perseroan terbuka
dan perseroan tertutup. Perseroan tertutup apabila pemilikan
sahamnya bersifat terbatas saja.
 Audit terhadap Modal Koperasi
Bentuk badan usaha koperasi mempunyai karakter khusus, dalam
penyajian rekening modalnya. Kekhususan terlihat dari undang-
undang no.12 tahun 1967 tentang koperasi. Garis besarmodal
koperasi terdiri dari
a. Rekening Iuran wajib
b. Simpanan wajib
c. Simpanan suka rela
Struktur Pengendalian Intern Siklus Pendanaan

Struktur pengendalian intern siklus ini meliputi :


● 1.      Lingkungan pengendalian Titik tolak pemahaman struktur
pengendalian intern siklus pendanaan adalah pemahaman lingkungan
pengendalian atas siklus pendanaan. Lingkungan pengendalian sangat
penting untuk mewujudkan SPI siklus pendanaan yang baik.
● 2.      Penaksiran resiko Penaksiran resiko entitas untuk tujuan pelaporan
keuangan merupakan pengidentifikasian, analisis, dan pengelolaan resiko
yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang disajikan secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum di Indonesia.
● 3.      Informasi dan komunikasi (system akuntansi) Pemahaman
system akuntansi menuntut pengetahuan auditor tentang metode
pemerosesan data, dan dokumen serta catatan pokok yang digunakan.
  4.   Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian yang relevan dengan
audit atas transaksi dalam siklus pendanaan dapat digolongkan menjadi
beberapa kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan :
·         Review kinerja
·         Pengulahan informasi
·         Pengendalian fisik
·         Pemisahan tugas
Dokumen dan pencatatan yang dipakai meliputi :
Sertifikat saham , Sertifikat obligasi, Bond in denture,
Broker’s advice, Buku jurnal, Buku pembantu modal
saham, Buku pembantu obligasi, Sertifikat
penghentian obligasi, Surat perjanjian dan Hutang
jangka panjang. Adapun terdapat lima fungsi yang
terlibat dalam siklus pendanaan yaitu
a.  Pengeluaran obligasi atau saham
b.  Pembayaran bunga obligasi dan deviden kas
c.  Penarikan kembali obligasi dan saham
d. Pencatatan berbagai transaksi pendanaan
e. Penjaga ketepatan saldo dalam buku besar pemegang
obligasi dan pemegang saham
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai