a)
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai presaent value dari aliran kas yang akan
diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi.
b)
c)
YTM adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi
tersebut dipegang sampai jatuh tempo (mature).
d)
2)
3)
e)
Tingkat bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor. Sebagai contoh, jika
inflasi meningkat, maka tingkat bunga cenderung akan meningkat. Jika seseorang
investor membeli obligasi dengan tingkat bunga tetap (misal 20%) selama sepuluh
tahun, maka ia akan menerima 20% selama sepuluh tahun. Jika tingkat bunga
meningkat menjadi 30% pertahun, investor tersebut akan mengalami kerugian
(karena Cuma memperoleh 20%), dan sebaliknya. Hal yang sebalikya akan terjadi
dengan perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebuts (perusahaan tersebut
mengalami keuntungan). Dengan kata lain investor tersebut mengalami resiko
penginvestasian kembali (reinvestment risk).
f)
resiko tingkat bunga tersebut tergantung dri beberapa faktor. Salah satu faktor
adalah jangka waktu obligasi. Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang, ceteris
paribus, mempunyai eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan
obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek.
g)
Obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum
jatuh tempo. Obligasi tersebut dinamakan juga sebagai zero coupon bond atau
zeroes. Obligasi tersebut berbeda dengan obligasi biasa (yang dengan bunga),
karena obligasi biasa membayarkan bunga setiap periode tertentu (missal tahun),
sampai jatuh tempo. Formula untuk menghitung harga obligasi tanpa kupon adalah
sebagai berikut:
Harga = Nilai Nominal / (1 + r)n
Dimana r = tingkat bunga
n = periode
http://rezajulyratnasari.blogspot.com/2013/06/tugas-manajemen-keuangan.html
diakses selasa, 24 maret 2015 jam 19.49