Anda di halaman 1dari 36

ANALGETIKA

ANTIPIRETIKA

OLEH :
MEVY TRISNA,S.Si, M.Farm,Apt
PENDAHULUAN
System syaraf yang mengkoordinasikan system-
sistem lainnya dalam tubuh dibagi atas 2sistem:
1. Susunan syaraf sentral /3S

yang terdiri dari:otak dan sum-sum tulang


belakang.
2. Sistem syaraf perifer
yang terdiri dari:
 Syaraf-syaraf otak dan sum-sum tulang belakang

 Susunan syaraf otonom


Sistem Syaraf terbagi atas 2 golongan
berdasarkan aktifitasnya :
1. Depresif
Yaitu : Menghambat/memblokir proses tertentu
dalam SSP

Golongan depresif terbagi atas 5 :


a. Analgetika
b. Anaestetitka
c. Hipnotika
d. Anti epileptika
e. Psikofarmaka
2. Stimulansia
Yaitu : Baik langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi SSP reaksinya berkisar antara
meningkatkan kewaspadaan sampai terjadinya
kejang-kejang
ANALGETIKA DAN ANTIPIRETIKA

Defenisi :
Analgetika : Obat-obat yang mengurangi /meng
hilangkan rasa nyeri tanpa meng-
hilangkan kesadaran.

Antipiretika :Zat yang dapat menurunkan suhu


tubuh pada keadaan demam (>40-
41°C)
Penyebab nyeri :
Karena rangsangan mekanis / kimia

Seperti : Perobahan suhu sehingga dapat


membebaskan zat-zat tertentu yang disebut
medoator nyeri, mediator nyeri ini akan
merangsang reseptor nyeri yang terletak
diujung syaraf bebas dari kuliit dan selaput
lendir /mucosa
MEDIATOR NYERI
1. HISTAMIN
2. SEROTONIN
3. PLASMA KININ
4. PROSTAGLANDIN

Zat-zat ini dapat menimbulkan reaksi radang,


kejang-kejang otot dan juga dapat berkhasiat
Vasodilator kuat yang dapat menimbulkan
Udema.
Penekanan rasa nyeri
Cara melawan rasa nyeri :
1. Merintangi pembentukan rangsangan dalam
reseptor nyeri
Contoh : analgetika perifer/anaestesi lokal
2. Merintangi pengeluaran rasa nyeri dalam syaraf
sensoris
contoh : anaestesi lokal
3. Memblokade rasa nyeri di pusat nyeri dalam
susunan syaraf sentral
contoh : analgetika narkotika/ anaestesi umum
PENGGOLONGAN ANALGETIKA
 TERBAGI ATAS 2 GOLONGAN
1. Analgetika Narkotika
2. Analgetika Non Narkotika / Analgetika Perifer

Ad.!. Analgetika Narkotika


 Daya penghalang nyerinya kuat sekali
 Pusat kerjanya di SSP
 Mengurangi kesadaran dan menimbulkan rasa
nyaman (euforia)
PENGGOLONGAN ANALGETIKA
NARKOTIKA
1. Alkaloida candu alamiah contoh :morfin dan
kodein
2. Analgetika Narkotika sintetis contohnya
hidromorfon heroin, dan hidrokodon
3. Pengganti morfin, ada 3 jenis
a. Pethidin dan turunannya contohnya : pentanil dan
sub pentanil
b. Turunan fenantren contohnya : levorfanol dan penta
zosin
c. Metadon dan turunannya contohnya
:Dextromoramid., propoxipen,bezitramic
MEKANISME KERJA
ANALGETIKA DAN ENKEVALIN
 Pada tahun 1975 ditemukan analgetika endogen
dalam otak binatang percobaan , zat ini dikenal
dengan nama endorfin/enkevalin/morfin
endogen, secara kimia obat ini merupakan peptida
yang terdiri darin 5 asam amino khusus khasiat
analgetikanya berdasarkan kemampuannya yang
menduduki sisa reseptor nyeri yang belum
diduduki oleh enkevalin tetapi bila analgetika
diberikan terus-menerus maka reseptor tersebut
justru distimulir sedangkan produksi enkevalin
dibambat dan terjadilah adiksi
ANTAGONIS MORFIN
Adalah : zat-zat yang dapat melawan efek
narkotika tanpa mengurangi efek
analgetikanyadan terutama digunakan pada
saat over dosis /intoksikasi / antidote dari
keracunan narkotika

Contoh Antagonis morfin :


 Nallorfin

 Nalokson

 Pentazosin (paling lemah)


ESO ANTAGONIS MORFIN
1. Pada dosis biasa
 Gangguan lambung, seperti : mual,

obstipasi/konstipasi/sembelit
 Gangguan SSP, seperti : kegelisahan,

mengantuk, nyaman (euphoria)


2. Pada dosis tinggi
Dapat menimbulkan sifat deppresi pernafasan,
tekanan darah turun, sirkulasi darah terganggu,
koma dan pernafasan terhenti
 Contoh Analgetika Narkotika :
I. MORFIN
Diperoleh dari getah yang telah dikeringkan
dari tumbuhan Papaver somniferum , zat ini
mengandung 2 kelompok alkaloid yang
memiliki struktur kimia yang berlainnan
yaitu :
a) Kelompok Fenantren
Seperti : Morfin , Codein, Heroin
b) Kelompok IsoQuinolin
seperti : Papaverin, narkotin, narsein
 Turunan/derifat Morfin
1) Heroin/diamorfin/diasetilmorfin
Merupakan turunan semi sintetis dengan
khasiat analgetika lebih kuat daripada
morfin, tetapi menimbulkan reaksi adiksi
yang cepat dan hebat dan dapat digunakan
dalam pengobatan
2) Dilaudid/
hidromorfin/dihidromorfinon/novolaudon
Derifat morfin yang berkhasiat analgetika
5x lebih kuat daripada morfin tetapi kerja
lebih pendek
 ESO : Muntah, obstipasi, cepat menimbulkan
adiksi

II. CODEIN/METIL MORFIN


Alkaloid candu yang memiliki efek khasiat
analgetika 6 x lebih kuat dari morfin dan ESO
ringan
Khasiat lainnya : Menekan rangsangan batuk
Oleh sebab itu sering digunakan dalam sediaan
obat batuk
Eso : Muntah=muntah, Obstipasi, pusing dan
mual

3) Pethidin/ Meperidin/Dolantin/Demerol,
Doloneuron
Merupakan zat sintetis yang mirip atropin khasiat :
analgetika , spasmolitik dan sebagai obat mata
(midriatik/ memperbesar pupil mata) ,cepat
menimbulkan adiksi
Contoh turunan Pethidin :
a) Difenoksilat/ Lomotil
Merupakan turunan pethidin tanpa khasiat
analgetika tetapi memiliki kerja obstipasi yang kuat
oleh sebab itu digunakan sebagai obat diare pada
dosis tinggi dapat menimbulkan euporia dan adiksi
 Turunan Codein :
a) Dicodid/ dihidrokodeinon/ codinofo
Derifat yang lebih kuat dari codein
Eso : obstipasinya kurang tetapi resiko
habituasinya dan adiksi lebih besarDionin/
b) Dietil morfin/ etomorfin
Merupakan derifat yang analgetika dan
hipnotika lebih lemaah dengan khasiat
menahan batuk kurang tetapi bekerja terhadap
radang kornea mata oleh sebab itu dapat
digunakan sebagai obat batuk, tetes mata
dengan konsentrasi 1-5 %
 b)Fentanil
Derifat fenil piperidin,khasiat
analgetikanya 80 x lebih kuat dari morfin.
Mulai kerjanya cepat yaitu, 2-3 menit
setelah pembarian tetapi lama kerja
pendek yaitu hanya 30 menit oleh sebab
itu dapat dikombinasikan dengan
neuroleptikum Droperidol
IV. Methadon/
Amido/Kolomidon/Cymaron
Merupakan zat sintetis dengan khasiat
analgetika = morfin , khasiat lainnya
anestesi lokal
 Eso : Euforia dan adiksi pada penggunaan yang
lama
 Derifat/ turunan metadon
a. bezitramid/burgodin®
 a. Khasiat analgetika sama dengan khasiat
morfin , mulai kerjanya lama kerjanya dapat
mencapai 10 jam, oleh karena itu khusus
digunakan pada kanker bronchia dan hanya aktiv
secara oral
ESO Bezitramida
 Mual
 Obstipasi
 Muntah
 Deppresi
 b. Dekstromoramida
 Struktur zat ini mirip metadon , khasiat
analgetikanya = morfin cepat menimbulkan
adiksi
V. Nalorfin/Alil Nor Morfin
Obat ini meniadakan khasiat morfin dan
analgetika narkotika lainnya oleh sebab itu
digunakan untuk keracunan analgetika
narkotika berhubungan karena ESO cukup
berat maka obat ini khusus digunakan untuk
keracunan morfin.
Turunan Nalorfin adalah :
a. Naloxon
Turunan Nalorfin adalah :
a. Naloxon
Khasiatnya lebih kuat dari Nalorfin tetap
bekerja pendek digunakan khusus untuk
pasien yang ketagihan morfin/ heroin

VI. Pentazosin
Merupakan zat sintetis yang diturunkan
oleh morfin dengan lingkaran naftalin
ESO = morfin., kecuali obstipasi dan euforia
Penggunaan lama harus dihindari karena
dapat terjadi gejala abstinensia seperti
heroin (deppresi kuat
 D-Propoksipen/Depranol
Struktur kimia mirip metadon , khasiat
analgetiknya lemah dapat dengan codein
(tanpa sifat anti batuk) dapat menimbulkan
obstipasi oleh sebab itu dapat digunakan
sebagai pengganti codein.

ESO : Pusing, gangguan lambung usus


Pada dosis tinggi menimbulkan deppresi
pernafasan
ANALGETIKA NON NARKOTIKA
 Analgetika Non Narkotika = Analgetika
Antipiretika= Analgetika Perifer
Obat kelompok ini :
 Tidak mengurangi kesadaran
 Tidak menimbulkan ketagihan
Ada 2 khasiat utama Analgetia dan Antipirerik
1. Khasiat antipiretika
Yaitu menurunkan suhu tubuh pada saat
denam
 Mekanisme kerja obat antipiretika :
 Analgetika Non Narkotika akan memberikan

rangsangan terhadap pusat pengatur panas di


hipotalomus, yang mengakibatkan vasodilatasi
perifer di kulit dengan bertambahnya
pengeluaran keringat yang banyak
 Contoh : Parasetamol, Asetosal,

aminophenazon
2. Khasiat antiflogistik/anti radang/anti
inflamasi.
Ada 3 kelompok, yaitu :
 Anti radang sama kuat dengan analgetika.

contoh : digunakan pada nyeri rematik.


contoh : asetosal, amidopirin, ibu profen, asam
mefenamad
 Anti radang lebih kuat dari analgetik
contoh : fenill butazon, methiazinat,
nifluminat.
 Analgetika lebih kuat dari anti radang
contoh : indometazin, benzilamin

Pegolongan
Berdasarkan struktur kimia, analgetika non
narkotika dapat dibagi atas 4 kelompok :
1. Kelompok salisilat dan turunannya

contoh : natrium salisilat, asetosahl,


salisilamida, benorilat.
2. Derifat para aminofenol.
contoh : parasetamol, asetanilid, penasetin.
Asetanilid dan penasitin tidak bulkan sianosis
( kulit kebiruan / lebam ) dan radang ginjal.
3. Derifat pirazolon.
contoh : Antipirin Aminophenazon, Dipiron,
Fenil Butazon, dan turunannya.
4. Derifat antranilat.
contoh : glafenin, asam mefenamad, dan
turunannya.
Eso : Umum
1. Kerusakan lambung usus.

disebabkan golongan 1 dan golongan 2.


2. Kerusakan darah seperti leucopenia dan
agranulositosis oleh semua golongan.
3. Kerusakan hati dan ginjal.

disebabkan oleh para amino fenol.


Obat analgetika antipiretik.
I. Acidium Asetil Salisium/Asetosal pemakaian oral.
Dari semua senyawa salisilat asetasol memiliki khasiat
analgetika, antipiretika, dan antiflogistik yang terkuat.
Oleh sebab itu banyak digunakan untuk segala
preparat demam.
Khasiat lain asetosol yaitu sebagai urikosurik
yaitu pada dosis tinggi dapat menghalau asam
urat dari dalam tubuh oleh sebab itu dapat
digunakan sebagai obat encok dan pada dosis
kecil dapat digunakan sebagai obat jantung.
Eso :
 Gangguan lambung usus.

 Memperbanyak keluarnya keringat

 Tinnitus artinya suara bergema ditelinga.

 Efek teratogen bila digunakan oleh ibu hamil

yaitu bibir sumbing pada bayi yang


dilhahirkan.
Turunan asetosal :
 Na salisilat.

khasiatnya lebih lemah dari asetosal.


 Salisilamid

khasiatnya lebih lemah dari asetosal.


 Benorilat.

merupakan ester dan parasetamol yang dalam


tubuh dirombak kembali menjadi komponennya.
 Methyl salisilat / winter green oil.

merupakan cairan dengan bau khas yang


diperoleh dari tumbuhan akar wangi (gautheria
procumbens) resopsinya lebih cepat melalui
kulit.
II.Parasetamol.
Khasiat analgetika dan antipinetiknya sama
dengan penasetin dan sedikit lemah dari
asetosal, pada dosis yang berlebihan dapat
menimbulkan nekrosis, hati mengeras.
III.Aminofenazon = aminopirin = amidopirin =
piramidon
Merupakan derifat turunan pirazolon yang
berkhasiat analgetika antipiretika, antiflogistik
yang kuat sekali oleh sebab itu digunakan
untuk nyeri yang hebat yang tidak dapat
terkendalikan.
 ESO:
1. Gangguan darah, seperti :leucopenia
dan agranulositosis yang dapat
menakibatkan fatal
2. Reaksi alergi
3. Retensi air dan garam
4. Pada orang tia dapat mengakibatkan
decompensasi cordis = jantung tidak
mampu memelihara sirkulasi darah
yang cukup
Turunan Aminofenazon
1. Novamin sulfon/Antalgin/Dypiron/Metham
piron/ metamozol
2. Fenazonum / Antipirin
Khasiat nya sama dengan Aminofenazon tapi memiliki
khasiat anti radang, sekarang jarang digunakan karena
menimbulkan reaksi alergi/ reaksi pada kulit
3. Profifenazon / Isopropil antipirin
Khasiat analgetika sama dengan aminofenazon tapi
tidak memiliki khasiat anti radang
Esi : lebih ringan dibanding antipirin , sering
dikombinasi dengan parasetamol dan coffein
 4. Isopropil aminofenazon
 Khasiat sama dengan aminofenazon sedang khasiat
lainnya sebagai sedatif pada dosis tinggi berkhasiat
hipnotika

IV. Fenil Butazon


Derifat pirazolon berkhasiat antiflogistik
kuat dari pada analgetika sehingga khusus
digunakan sebagai obat rematik
Sering disalah gunakan oleh pengusaha obat-
obatan yaitu dicampur untuk menghilang
kan keadaan lesu , letih , otot lemah dan
nyeri pada oabat kuat (tonikum )
V.Glafenin
Derifat 4 amino kinolin yang terikat pada asam

antranilat
Khasiat analgetiknya sama dengan asetosal, tetapi

tidak punya kerja antipiretik dan anti radang


Berguna untuk mengurangi nyeri ringan sampai

sedang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai