Anda di halaman 1dari 24

ETIKA

BISNIS
ISLAMI
Oleh :
KELOMPOK F
Muhammad Saddam ANGGOTA
01 202010160311390
Rizaldi KELOMPOK F

Anandito Risky Awwal Fadilla Isrovia Kurlania


02 202010160311397
Syahputra 05 202010160311422
Putri

Muhammad Rif’an Adellia Putri Rahayu


03 202010160311407
Khalid 06 202010160311431

Andri Dwi Gusdianto Shinta Yumeida


04 202010160311415 07 202010160311441
Your logo

ETIKA BISNIS
Secara etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti sikap, cara
berpikir, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan dan watak kesusilaan.

Etika bisnis (business ethic) berusaha untuk melarang perilaku bisnis, manajer
perusahaan dan pekerja yang seharusnya tidak dilakukan.
Penerapan etika dan kejujuran dalam
bisnis akan meningkatkan nilai
entitas bisnis itu sendiri.

Perusahaan yang menerapkan etika akan


meningkatkan motivasi para pekerja, karena bekerja
selain dituntut menghasilkan yang terbaik, juga
diperoleh dengan cara yang baik pula.

Etika bisnis juga berhubungan dengan nilai


merk (brand value). Perilaku bisnis yang
beretika berkontribusi terhadap citra
perusahaan
Etika Bisnis
Dan Kinerja Perusahaan
Para pebisnis kapitalis beranggapan bahwa hubungan antara bisnis dan
etika adalah kontradiktif karena ada konflik kepentingan di antara
keduanya dalam mengejar keuntungan yang maksimal. 

Bagi perusahaan yang beranggapan bahwa keuntungan finansial adalah


segala-galanya maka, mereka akan menganggap bahwa moralitas atau
etika tidak cocok dengan bisnis sehingga perusahaan tidak akan merasa
memiliki tanggung jawab sosial karena bisnis adalah bisnis, tak ada
hubungannya dengan kepentingan masyarakat. 
Hubungan antara etika bisnis dan kinerja finansial
telah menjadi isu penting dalam dunia bisnis selama
kurang lebih 25 tahun. Meskipun sejumlah peneliti
telah menyatakan bahwa terdapat hubungan yang
positif antara etika dan kinerja finansial, sedikit
peneliti lainnya menemukan bahwa hubungan antara
keduanya bisa jadi terbukti atau tidak terbukti.
Hasil penelitian Vardi (2001) menunjukkan bahwa ada korelasi negatif antara
aplikasi dari etika pekerja dan perilaku menyimpang. Selain menimbulkan
kesan buruk di mata masyarakat juga telah menurunkan moral pekerja.

Etika perusahaan diimplementasikan melalui


• Budaya Perusahaan,
• Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Govrnance),
• Manual Kode Etik Perilaku Corporate (Corporate Code of Conduct), dan
• Tanggung Jawab Sosial Perusahan pada Masyarakat (Corporate Social
Responsibility).

Budaya bagi perusahan adalah penting, budaya organisasi bisa menjadi warna
perusahaan yang harus diaplikasikan pada seluruh anggota organisasi,
stakeholder dan bahkan masyarakat luas.
Target Good Corporate Governance (GCG) adalah pengembangan perusahaan
agar semakin menguntungkan, semakin rendah resikonya dan semakin sesuai
dengan kebutuhan para pemangku kepentingan.
GCG memiliki lima prinsip yaitu transparency, independency, accountability,
responsibility dan fairness

Kode Etik Perusahaan (COC) dokumen yang berisi filosofi perusahaan dan
kode etik perilaku yang berfokus pada ekonomi bisnis, profesional,
bertanggung jawab, wajar, patut dan dapat dipercaya .

Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan kewajiban organisasi untuk


melindungi dan memberikan kontribusi kepada masyarakat, terutama
kepentingan (stakeholder), lingkungan alam, dan kesejahteraan umum.
Etika Dalam Perspektif Islam

Terminologi paling dekat dengan pengertian


etika dalam Islam adalah akhlak. Dalam
Islam, etika (akhlak) sebagai cerminan
kepercayaan Islam (iman).
Empat aksioma etika ekonomi (dalam buku ‘Etika dan
Ilmu Ekonomi’ oleh Syed Nawab Haidar Naqvi), yaitu:

Tauhid Kebebasan

1 2 3 4

Keseimbangan dan Pertanggung jawaban


keadilan
Pedoman bisnis menurut Imam Ibnu
Taymiyyah dalam kitab Al Hisbah antara lain

01 02
Sempurna dalam Hindari
timbangan. penipuan/kecurangan.

03 04
Hindari kontrak bisnis Kondisi
yang tidak sah(illegal). ketidaksempurnaan
pasar.
Prinsip-prinsip etika bisnis
01 pertama, melarang bisnis yang menurut AlQur’an
dilaku kan dengan proses kebatilan.
Kelima, menjunjung tinggi nilai-nilai
05 keseimbangan baik ekonomi maupun
sosial.
02 Kedua, Bisnis tidak boleh
mengandung unsur riba. Keenam, pelaku bisnis dilarang berbuat
06 zalim (curang) baik bagi dirinya sendiri
maupun kepada pelaku bisnis yang lain.
Ketiga, kegiatan bisnis juga
03 memiliki fungsi sosial baik
melalui zakat dan sedekah.

04 Keempat, melarang pengurangan


hak atas suatu barang yang didapat
ataupun diproses dengan media.
Rasululah Saw memberikan petunjuk mengenai etika bisnis
yang sangat banyak, di antaranya ialah:

Pertama, bahwa prinsip


penting dalam bisnis
adalah kejujuran.

Kedua, kesadaran tentang


pentingnya kegiatan sosial
dalam bisnis.

Ketiga, tidak melakukan


sumpah palsu
Keempat, ramah-tamah

Kelima, tidak boleh


berpura-pura menawar
dengan harga tinggi,

Keenam, tidak boleh


menjelekkan bisnis orang
lain
Lanjutan…

Ketujuh Kedelapan
Tidak Melakukan
Ihtikar Takaran,
Ukuran,
Kesembilan Kesepuluh
dan Kesebelas
Bisnis Membaya TimbangTidak
tidak r Upahan yang Ada
boleh Sebelum Benar
Monopol
Lanjutan…
13 15 Segera
17 Bisnis yang
Komoditi
Bisnis yang Melunasi Dilaksanakan
Dijual adalah Kredit yang bersih dari
Barang Suci & Menjadi unsur riba
Halal Kewajibannya

12 14 16
Tidak Boleh Bisnis Memberi Tenggang
Melakukan Bisnis Dilakukan Waktu apabila
Dalam Kondisi dengan Pengutang Belum
bahaya Mampu Membayar
(Mudharat) Sukarela
Rasulullah menerapkan prinsip-
prinsip manajemen jauh
sebelum Frederick W. Taylor &
Henry Fayol.
Prinsip Dasar Etika Islami dan Prakteknya
Dalam Bisnis
Ada lima prinsip yang mendasari etika Islam yaitu :

01
Unity

03
(Kesatuan) Free Will
( Kebebasan

05
Berkehendak) Benevolence
(Kebenaran)

02
Equilibrium

04
(Keseimbangan) Responsibility
(Tanggung Jawab)
Study Case

HARI
JUM’AT
Lanjutan
Lanjutan
KESIMPUL
AN
Thanks
!

Anda mungkin juga menyukai