Anda di halaman 1dari 12

PENYULUHAN

LANSIA
ERMA SUFATMI, Amd.Keb
Puskesmas Siliragung
DEFINISI
 Lanjut Usia adalah tahap akhir siklus hidup manusia,
merupakan bagian dari proses kehidupan yang tak
dapat dihindarkan dan akan dialami oleh setiap
individu. Pada tahap ini individu mengalami banyak
perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya
kemunduran dalam berbagai fungsi dan kemampuan
yang pernah dimilikinya. Perubahan penampilan fisik
sebagian dari proses penuan normal, seperti rambut
yang mulai memutih, kerut-kerut ketuaan di wajah,
berkurangnya ketajaman panca indera, serta
kemunduran daya tahan tubuh, merupakan acaman
bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi mereka
harus berhadapan dengan kehilangan-kehilangan peran
diri, kedudukan sosial, serta perpisahan dengan orang-
orang yang dicintai. Semua hal tersebut menuntut
kemampuan beradaptasi yang cukup besar untuk dapat
menyikapi secara bijak
Pembagian Usia Menurut
DepKes
 Menurut DepKes dikutip dari Azis (1994)
lansia digolongkan menjadi 3 kelompok
yaitu :
(1) kelompok lansia dini (55-64 tahun)
(2) kelompok lansia (65 tahun keatas)
(3) kelompok lansia resiko tinggi (berusia
lebih dari 70 tahun).
Akibat Proses Menua
1. Anatomi & Fisiologi
- Berat otak akan menurun
- Dinding jantung menjadi lebih tebal
- Elastisitas paru menurun, kekakuan
dinding dada meningkat, kekuatan otot
dada menurun, penurunan reflek batuk
yang dapat menyebabkan terjadinya
infeksi akut pada saluran pernapasan
- Penebalan kapsula ginjal, dan penurunan
jml sel ginjal
- Otot-otot mengalami
penurunan berat
- Kepadatan tulang
berkurang, rongga tulang
melebar tulang
mudah rapuh dan patah
2. Kondisi psikososial
- gangguan memori
- Cemas
- Gangguan tidur
- Perasaan kurang percaya diri
- Merasa diri menjadi beban orang lain
- Merasa rendah diri, putus asa dan
dukungan sosial yang kurang
STRESS PADA LANSIA

Aktifitas interpersonal yang kurang


dengan timbulnya stres =
mengadakan diskusi, tukar pikiran,
bercerita, bermain, atau
mengadakan kegiatan-kegiatan
kelompok seperti pengajian,
kesenian, kursus, olahraga dan
lainnya
 Stres secara umum adalah reaksi tubuh
terhadap situasi yang menimbulkan
tekanan, perubahan, dan ketegangan
emosi
 Respon yaitu stres merupakan suatu
respon atau reaksi individu yang muncul
karena adanya situasi tertentu yang
menimbulkan stres. Respon yang muncul
dapat secara psikologis, seperti: takut,
cemas, sulit berkonsentrasi dan mudah
tersinggung,
Tanda dan Gejala Stress
 a.    Gejala Kognitif
 Gejala kognitif meliputi : (1) masalah dalam memori, (2) sulit
berkonsentrasi, (3) sulit mengambil kesimpulan, (4) selalu berpandangan
negatif, (5) cemas, (6) ketakutan berlebihan.
 b.    Gejala Emosional
 Gejala emosional diantaranya : (1) murung, (2) cepat marah, (3) agitasi,
sulit untuk bersantai, (4) merasa kewalahan, (5) rasa kesepian dan selalu
sendirian, (6) depresi dan tidak bahagia.
 c.    Gejala fisik
 Gejala fisik berupa : (1) nyeri kepala dan punggung, (2) diare dan
sembelit, (3) mual dan pusing, (4) nyeri dada dan berdebar debar, (5)
penurunan dalam seks, (6) insomnia, (7) gatal-gatal di kulit.
 d.    Gejala Perubahan Perilaku
 Gejala perubahan pada perilaku meliputi : (1) makan berlebihan atau
kurang makan, (2) tidur berlebihan atau kurang tidur, (3) menyendiri atau
mengisolasi diri dari orang lain, (4) tidak mau bekerja atau mengabaikan
tanggung jawab, (5) menggunakan alkohol, rokok, atau obat-obatan sebagai
pelarian, (6) gugup (menggigit kuku, mondar mandir)
Manajemen Stres
 Ada berbagai cara dalam menghadapi stres
yang muncul agar tidak berbahaya bagi
kesehatan. Salah satu cara menghadapi stres
tersebut dengan cara relaksasi. Saat
berelaksasi, tubuh berada dalam keadaan
tidak tegang, yang berarti lebih tidak reaktif
terhadap stres yang muncul. Salah satu cara
relaksasi yang biasa dilakukan adalah dengan
menurunkan ketegangan otot. Karena stres
mempengaruhi ketegangan otot, maka dengan
melemaskan otot-otot, persepsi bahwa
seseorang sedang mengalami stres akan
menurun. Salah satu cara lain adalah dengan
mengatur napas. Relaksasi dapat dicapai
dengan cara mengatur napas dengan pola
yang konstan
 (1) latihan dapat berfungsi sebagai sebuah cara
melepaskan ketegangan dan kecemasan, (2)
latihan dapat menjadi metode relaksasi. Olahraga
teratur dapat menjadi pengalih perhatian dari
hari-hari stres dan dapat memberikan efek
penenang melalui gerakan fisik alami, (3) latihan
dapat meningkatkan energi dan toleransi
kelelahan, (4) latihan dapat membantu dalam
menjaga elastisitas otot dan meminimalkan efek
pemendekan otot karena tidak bergerak, (5)
latihan dapat meningkatkan kontrol fisiologis.
Dengan mengikuti program latihan teratur, tubuh
bisa lebih terkontrol dan membantu untuk
menormalkan detak jantung, tekanan darah, dan
ketegangan otot, (6) berolahraga secara teratur
meningkatkan kesejahteraan emosional

Anda mungkin juga menyukai