Anda di halaman 1dari 9

Jaringan komunikasi

Desain Metode Jaringan Komunikasi

Oleh :
Muhammad Ahsan
1710273012
A. Desain Studi
• Desain studi merujuk kepada bagian apa dari
jaringan komunikasi yang hendak dipelajari, apakah
peneliti akan mempelajari semua struktur jaringan
komunikasi, ataukah memusatkan perhatian pada
jaringan tertentu.
• Berdasarkan desain studi, kita bisa membagi analisis
jaringan komunikasi menjadi dua, yakni jaringan
utuh (complete network) dan jaringan yang berpusat
pada ego (ego network) (Marsden, 2005 : 8) .
• Perbedaan antara dua jenis jaringan ini terletak
pada apakah analisis memusatkan perhatian
hanya pada satu atau beberapa aktor (node)
ataukah melihat dan memperhitungkan semua
aktor (node). Pada jaringan utuh, semua aktor
(node) dalam jaringan diamati dan dianalisis.
Sebaliknya pada jaringan yang berpusat pada
ego, kita hanya memusatkan perhatian pada
aktor (node) tertentu.
B. Level Analisis
• Level analisis berkaitan dengan apakah
analisis jaringan komunikasi dilakukan
pada level aktor (tunggal), kelompok,
ataukah jaringan keseluruhan. Pada level
aktor (tunggal) yang menjadi pusat
perhatian adalah aktor (node) dari suatu
jaringan. Bagaimana aktor membentuk
jaringan
C. Jenis Penelitian
• Menurut Babbie (2008: 97-99), penelitian
sosial secara umum bisa dibagi ke dalam
tiga tipe atau jenis, yaitu eksploratif,
deskriptip, dan eksplansif.
1. Eksploratif
Penelitian jaringan komunikasi dengan tipe
eksploratif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk
melakukan penjajakan atas suatu topik atau fenomena
yang sebelumnya tidak pernah diteliti. Karena bersifat
eksploratif, studi ini umumnya tidak dalam. Arti penting
dari studi eksploratif diukur dari kebaruan topik yang
sebelumnya belum pernah diteliti atau bisa menjawab
pertanyaan, asumsi, atau dugaan yang berkembang
dalam masyarakat. Dalam studi jaringan, tipe penelitian
eksploratif mengekplorasi pola jaringan tertentu yang
belum pernah diteliti.
2. Deskriptif
Penelitian jaringan komunikasi dengan tipe deskriptif adalah
penelitian yang dimaksudkan untuk menggambarkan secara
detail struktur dan aktor-aktor dalam jaringan. Berbeda dengan
penelitian eksploraif yang hanya melakukan penjajakan,
penelitian deskriptif memilih suatu topik, dan mendalami topik
tersebut. Penelitian tipe ini menjawab pertanyaan “bagaimana”
(how). Sebagai misal anda melakukan penelitian mengenai
jaringan komunikasi suatu komunitas nelayan di Indramayu.
Dalam penelitian deskriptif, anda harus mengambarkan secara
detail bagaimana struktur jaringan dari komunitas tersebut, siapa
saja aktor-aktor dalam jaringan, dan bagaimana posisi dari
masing-masing aktor dalam jaringan yang paling banyak dipilih,
siapa aktor yang menjadi pemuka pendapat dari jaringan
tersebut, dan seterusnya.
3. Ekplanatif
penelitian tipe eksplanatif dalam studi jaringan
menjawab pertanyaan “mengapa” (why). Kita tidak
lagi melakukan penjajakan (ekploratif),
mengambarkan secara detail (deskriptif), tetapi lebih
jauh bisa menjelaskan penyebab munculnya suatu
struktur jaringan tertentu, atau apa akibat dari struktur
jaringan tertentu tersebut pada komunitas atau
masyarakat.
a. Jaringan komunikasi variabel dependen
salah satu bentuk dari studi eksplanatif adalah menempatkan
jaringan komunikasi sebagai variabel terikat (dependen). Studi semacam
ini ingin menjelaskan mengapa terjadi struktur komunikasi tertentu,
mengapa ada perbedaan antara struktur komunikasi di komunitas A
dengan B, dan seterusnya. Pertanyaan lain yang muncul dari desain ini
adalah mengapa aktor tertentu menempati posisi sentral dalam jaringan,
faktor-faktor apa yang menjadi dasar jaringan, dan seterusnya. Apapun
tujuan penelitian, penelitian tipe ini menempatkan jaringan komunikasi
sebagai variabel terikat. Peneliti berusaha untuk menguji suatu eksplanasi
faktor apa yang menjadi penyebab suatu jaringan komunikasi.
b. Jaringan komunikasi variabel independen
tipe lain dari penelitian eksplanatif adalah menempatkan variabel
jaringan komunikasi sebagai variabel penyebab (independen) atas
terjadinya suatu perilaku atau sikap. Penelitian semacam ini berangkat
dari suatu fenomena atau gejala (bisa perilaku atau sikap yang
berkembang dalam masyarakat) dan berusaha menjelaskan fenomena
tersebut lewat jaringan komunikasi. Jaringan dilihat sebagai faktor yang
menyebabkan munculnya fenomena atau gejala tertentu.

Anda mungkin juga menyukai