Anda di halaman 1dari 11

Laporan Praktikum Pengamatan Batang Jaringan

Tumbuhan Pada Mangga

Nama Anggota :
Doni Febriyanto (07)
Gregorio Philipus Soares (11)
Imamat Pasha Daniel (14)
M. Adrian Vibrianto (25)
M. Rizki Santoso (26)
M. Nurudin (27)
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………i


BAB I PENDAHULUAN ………...…………………….1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah………………………………………2
1.3 Pembatasan Masalah...........................................................2
1.4 Tujuan Penelitian................................................................2
1.5 Manfaat Penelitian..............................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................4
BAB III METODE PENELITIAN...................................6
BAB IV HASIL PENELITIAN.......................................8
1.1 Foto Hasil Penelitian.........................................................9
1.2 Pembahasan......................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Jaringan tubuh tumbuhan adalah sekelompok sel yang


memiliki struktur dan fungsi sama yang membentuk organ
tumbuhan. Berdasarkan tipe sel penyusunnya, jaringan dibedakan
menjadi jaringan sederhana dan jaringan kompleks. Sedangkan
berdasarkan fungsinya, jaringan tubuh tumbuhan terbagi menjadi
dua macam, yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen.

Batang pohon mangga memiliki karakteristik yang cenderung


lunak. Batang tanaman ini memiliki ciri-ciri tegak, besar, keras,
dan kuat. Hal ini dikarenakan batang pohon mangga memiliki
kambium yang merupakan lapisan jaringan yang selnya aktif
membelah. Jaringan kambium merupakan jaringan meristem yang
sel selnya selalu membelah. Jaringan meristem ini hanya terdapat
pada tumbuhan dikotil namun tidak ada pada monokotil.

Kulit batang pohon mangga berbentuk tebal serta kasar


berwarna coklat gelap sampai ke abu-abuan atau kehitaman.
Tanaman mangga berasal dari perbanyakan generative atau
menggunakan benih, tanaman ini dapat tumbuh dengan tegak
lurus, kuat, serta tinggi.
II. Identifikasi Masalah
Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang,
maka dapat diidentifikasi masalah-masalah sebagai berikut:
1. Mengamati berbagai bentuk jaringan dasar.
2. Mempelajari struktur jaringan yang membentuk batang pohon
mangga.
3. Mempelajari ikatan pembuluh pada batang mangga.
III. Pembatasan Masalah
Berdasarkan beberapa identifikasi masalah diatas, maka
dalam hal ini permasalahan yang dikaji perlu dibatasi. Pembatasan
masalah ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada
penelitian dengan memperoleh kesimpulan yang benar dan
mendalam pada aspek yang diteliti. Diperlukan batasan-batasan
masalah yang akan ditentukan sebagai tolak ukur untuk suatu
pencapaian target analisis. Hasil laporan ini ditentukan dengan
membahas sesuai hal yang ditemukan saat penelitian pada batang
pohon mangga.
IV. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian diperlukan supaya suatu kegiatan mempunyai
arah tertentu agar sesuai yang diharapkan, Maka tujuan yang ingin
dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mempelajari struktur
jaringan yang membentuk batang pohon mangga.
V. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi
siswa, guru dan peneliti selanjutnya, sehingga peneliti mengharapkan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Siswa, Semoga penelitian ini diharapkan mampu memberi
gambaran jelas dari strukur batang pada pohon mangga
2. Bagi Guru, penelitian ini diharapkan mampu menjadi laporan
yang berkualitas sehingga mampu diberikan nilai yang memuaskan.
3. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini diharapkan mampu
menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan bisa dikembangkan
menjadi lebih sempurna.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Mangga tumbuh berupa pohon dengan batang tegak batang itu
berdahan berdahan bercabang dan beranting banyak, cabang dan ranting
berdaun lebat membuat tajuk berbentuk kubah, oval atau memanjang.
Kulit batang pohon mangga tebal dan kasar pada kulit batang itu
terdapat banyak celah-celah kecil dan sisik bekas tangkai daun warna
kulit batang yang sudah tua cokelat ke abu-abuan. Kelabu tua sampai
angka tua. Pohon mangga yang berasal dari biji pada umumnya
berbatang tegak kuat dan tinggi, sedangkan pohon mangga dari hasil
cangkok berbatang pendek dan bercabang membentang.
Fungsi dari jaringan meristem pada tumbuhan adalah sebagai
jaringan yang menyokong pertumbuhan tinggi dan besar tanaman.
Adapun kemampuan jaringan meristem dalam menyokong pertumbuhan
tanaman tersebut ditunjang oleh fungsi dari bagian-bagian jaringan
meristem yang antara lain:

1. Fungsi Jaringan Meristem Apikal

Jaringan meristem apikal atau juga disebut jaringan meristem


ujung adalah jaringan meristem yang terletak di ujung-ujung
tanaman seperti pucuk atau pokok batang dan cabang, maupun
ujung-ujung akar. Fungsi jaringan meristem satu ini adalah sebagai
jaringan penunjang pertumbuhan tinggi tanaman, penyebaran
kanopi cabang dan ranting, serta jaringan yang dapat
memperpanjang jangkauan penyerapan akar.

Jaringan meristem Apikal memiliki sel-sel yang terus untuk


tumbuh memanjang. Adapun pertumbuhan memanjang yang
diakibatkan oleh aktivitas jaringan meristem angka lazim disebut
pertumbuhan primer. Oleh karena itu, jaringan yang dibentuk oleh
meristem apikal ini juga sering disebut jaringan primer.

2. Fungsi Jaringan Meristem Interkalar

Jaringan meristem interkalar atau jaringan meristem antara adalah


jaringan meristem yang terletak di antara jaringan-jaringan dewasa,
misalnya seperti jaringan pada pangkal ruas batang atau pangkal
tangkai ranting. Selain itu, jaringan meristem interkalar juga dapat
ditemukan pada batang rumput-rumputan. Adapun fungsi jaringan
meristem ini pada tumbuhan adalah sebagai jaringan yang
menopang pertumbuhan tinggi tanaman karena memiliki
pertumbuhan memanjang lebih cepat seiring pertumbuhan
meristem interkalar dari 2 ujung tanaman.

3. Fungsi Jaringan Meristem Lateral

Jaringan meristem lateral atau juga disebut meristem samping


adalah jaringan meristem yang terletak sejajar dengan permukaan
organ. Jaringan meristem ini berfungsi sebagai jaringan yang
membelah dan memperbesar diameter batang atau akar ada
tanaman. Pertumbuhan jaringan meristem lateral yang menuju arah
samping memungkinkan tumbuh besarnya akar dan batang
tanaman.
BAB 3
METODE PENELITIAN

I. Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitan yang banyak
digunakan dalam ilmu-ilmu alam dan angka. Fungsi metode
kuantitatif adalah menguji hipotesis dengan mengumpulkan dan
menganalisis data secara sistematis.
Pengertian Penelitian Kuantitatif Menurut Para Ahli
 Creswell (1944)
Penelitian kuantitatif adalah sebuah penyelidikan tentang masalah sosial
berdasarkan pada pengujian sebuah teori yang terdiri dari angkah-
variabel, diukur dengan angka, dan dianalisis dengan prosedur angkah
untuk menentukan apakah generalisasi prediktif teori tersebut benar.
 Punch (1988)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian empiris di mana data-datanya
dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung. Penelitian kuantitatif
memperhatikan pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.
 Nana Sudjana dan Ibrahim (2001)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang didasari pada asumsi,
kemudian ditentukan angkah, dan selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan metode-metode penelitian yang valid, terutama dalam
penelitian kuantitatif.
 Bryman (2005)
Proses penelitian kuantitatif dimulai dari teori, hipotesis, desain
penelitian, memilih subjek, mengumpulkan data, memproses data,
menganalisa data, dan menuliskan kesimpulan.
 Suriasumantri (2005)
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan kajian
pemikiran yang sifatnya ilmiah.Kajian ini menggunakan proses logico-
hypothetico-verifikatif pada angkah-langkah penelitian yang dilakukan.
 Kasiram (2008)
Penelitian kuantitatif dapat didefinisikan sebagai suatu proses
menemukan pengetahuan dengan menggunakan data berupa angka
sebagai alat untuk menganalisis keterangan tentang apa yang ingin
diketahui.
Metode penelitian ini menerjemahkan data menjadi angka untuk
menganalisis hasil temuannya. Penelitian kuantitatif dapat bersifat
deskriptif, korelasi, dan asosiatif berdasarkan hubungan
antarvariabelnya. Penelitian kuantitatif deskriptif biasanya hanya
mengukur tingkat suatu variabel pada populasi atau sampel, sementara
korelasi dan asosiatif melihat hubungan antara dua variabel atau lebih.
Jika kuantitatif korelasi hanya menunjukkan hubungan, asosiatif
berusaha mencari hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel
terkait.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

I. Foto Hasil Penelitian

Foto Jaringan Tumbuhan 4x Zoom

Foto Jaringan Tumbuhan 10x Zoom


II. Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai