Dibuat Oleh:
Kelompok 2 XI-MIPA 4
1. Dwi Dharmawan / 07
2. Fabian Anandito S. / 09
3. Kenxin Ajita Mulyadi / 16
4. Rivansyah Fathur R. / 28
1
Kata Pengantar
Pertama-tama kami panjatkan puji dan syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
rahmat dan karunia-Nya, laporan Biologi yang berjudul “Mengamati Jaringan
Tumbuhan dan Hewan” dapat kami selesaikan. Dengan penulisan ini kami harap dapat
memberikan pengetahuan dan manfaat yang berguna bagi pembaca mengenai laporan
hasil penelitian yang kami buat.
Dalam penulisan laporan Biologi ini, kami mengharapkan para pembaca dapat
mengetahui tentang bentuk atau wujud dari struktur dan jaringan hewan dan
tumbuhan..
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Yth. Ibu Mahbubah, M.Pd. selaku guru
Biologi kami di SMAN 5 Surabaya karena atas bimbingan dan saran yang diberikan,
kami dapat menyelesaikan laporan kami dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami mohon masukan dan saran untuk menjadikan kami
lebih baik lagi dalam penulisan yang akan kami buat di masa yang akan datang.
Kelompok 2 XI MIPA 4
2
DAFTAR ISI
3
BAB I - PENDAHULUAN
Tujuan Penelitian
● Mengamati struktur akar dan batang tanaman dikotil dan monokotil.
● Mengamati struktur stomata.
● Membandingkan persamaan dan perbedaan struktur akar dan batang tanaman
dikotil dan monokotil.
● Mengamati struktur mikroskopis hewan
Rumusan Masalah
● Bagaimana wujud dari struktur akar dan batang tanaman dikotil dan
monokotil ?
● Bagaimana wujud dari struktur stomata ?
● Mengidentifikasi jaringan yang menyusun akar dan batang
● Bagaimana persamaan dan perbedaan dari struktur akar dan batang tanaman
dikotil dan monokotil?
● Bagaimana wujud struktur mikroskopis hewan?
4
BAB II - KAJIAN PUSTAKA
Berbagai macam jaringan tumbuhan dapat diperoleh dengan mengamati organ
tumbuhan berupa akar, batang, dan daun. Organ tumbuhan memiliki jaringan
penyusun yang hampir sama. Jaringan penyusun tersebut terdiri dari jaringan
epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong dan penguat, jaringan pengangkut
dan jaringan gabus. Akan tetapi setiap tipe tumbuhan memiliki ciri-ciri yang berbeda
di jaringan penyusun organ tumbuhannya atau di bagian struktur jaringan
penyusunnya. Contohnya seperti perbedaan antara struktur akar dikotil dengan
monokotil.
Akar sendiri berguna untuk menyerap air dan unsur hara dari dalam tanah.
Perbedaan yang paling mencolok antara akar dikotil dengan monokotil adalah akar
dikotil merupakan akar tunggang sedangkan akar monokotil merupakan akar serabut.
Komponen jaringan penyusun akar mereka sama tetapi memiliki ciri khas yang
membedakan yaitu pada jaringan pengangkut keduanya (xilem dan floem). Dimana
xilem dan floem pada tanaman monokotil letaknya berselang-seling, sedangkan xilem
dan floem pada tanaman dikotil bersifat kolateral pada akar sekunder dimana xylem
terletak di dalam dan floem terletak di luar (xilem dikelilingi oleh floem)
Tak hanya memiliki perbedaan struktur di akar, tetapi perbedaan struktur antara
tanaman monokotil dan dikotil terdapat di batangnya. Batang dikotil sendiri struktur
penyusunnya terdapat epidermis, korteks, stele, dan empulur. Sedangkan batang
dikotil sendiri strukturnya terdiri atas epidermis, korteks, endodermis, dan stele. sama
halnya seperti akar, yang paling membedakan antara batang dikotil dan monokotil
yaitu pada jaringan pengangkutnya. Dimana jaringan pengangkut batang monokotil
bertipe kolateral tertutup atau xilem dan floem menyebar. Sedangkan jaringan
pengangkut batang dikotil bertipe kolateral terbuka dimana xilem dan floem ada di
satu lingkaran batang dan diantaranya terdapat kambium.
Selain membahas perbedaan di struktur batang dan akar. Pada daun pun
terdapat hal yang berbeda juga yaitu pada stomata. Stomata yang kita ketahui
merupakan mulut daun yang berguna dalam proses fotosintesis. Stomata sendiri
berfungsi sebagai sebagai tempat pertukaran gas, seperti CO2 yang diperlukan oleh
5
tumbuhan dalam proses fotosintesis.Perbedaan stomata sendiri berdasarkan tipenya,
Menurut Fahn (1991), tipe stomata berdasarkan hubungannya dengan sel penjaga
diklasifikasikan menjadi tipe anomositik, anisositik, parasitik, diasitik, aktinositik, dan
siklositik.
Jaringan penyusun tidak hanya dipunyai tumbuhan tetapi hewan juga
mempunyai. Jaringan penyusun dari tubuh hewan antara lain jaringan epitel, jaringan
otot, jaringan saraf dan jaringan pengikat. Akan tetapi yang akan difokuskan di
pengamatan struktur mikroskopis kali ini adalah jaringan otot dan pengikat seperti
tulang rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
Jaringan otot sendiri tersusun atas sel-sel otot. Kemampuan otot menggerakkan
berbagai organ tubuh disebabkan oleh kemampuannya berkontraksi. Sel-sel otot
mengandung protein untuk kontraksi yang memanjang dan mengandung serabut-
serabut halus yang disebut miofibril. Jaringan otot sendiri terbagi menjadi 3 yaitu otot
polos, otot lurik (rangka), dan otot jantung.
Jaringan pengikat memiliki tiga komponen penting yaitu substansi dasar, serat,
dan sel. Substansi dasar dan serat bersama-sama membentuk matriks ekstraseluler.
Komposisi ketiga elemen ini sangat bervariasi dari satu organ ke organ lainnya.
Substansi dasar adalah cairan kental bening dan tidak berwarna yang mengisi
ruang-ruang antar sel dan serat. Komponennya terdiri dari proteoglikan dan protein
adhesi sel yang memungkinkan jaringan ikat bertindak sebagai perekat sel untuk
menempel pada matriks. Fungsi substansi dasar adalah sebagai saringan molekuler
bagi zat untuk melakukan perjalanan antara kapiler darah dan sel. Serat jaringan ikat
sendiri berfungsi sebagai pemberi dukungan. Serat jaringan ikat terdiri dari kolagen,
serat elastin, dan serat retikuler.
6
BAB III - PELAKSANAAN
Alat dan Bahan
Mikroskop
Kaca penutup
Kaca objek
Pipet tetes
7
Air
Gelas beaker
Tisu
8
Preparat awetan akar dikotil -
Preparat awetan batang monokotil -
9
Prosedur Kerja
Prosedur Pengamatan Struktur Akar dan Batang Tanaman Dikotil dan Monokotil
10
4. Gambar hasil pengamatan. -
11
8. Letakkan preparat awetan
tersebut di atas meja objek, lalu
mati dengan perbesaran 10 x 10
12
10. Ubah perbesaran mikroskop
menjadi 10 x 40, lalu amati
kembali
13
No. Prosedur Kerja Gambar
1. Siapkan mikroskop, kaca objek,
dan kaca penutup untuk
pengamatan mikroskopis.
14
15
4. Letakkan di atas meja objek,
kemudian amati dengan
perbesaran 10 x 10.
16
Prosedur Pengamatan Struktur Mikroskopis Hewan
17
3. Gambar hasil pengamatan -
18
Hasil Pengamatan
Pengamatan Struktur Akar dan Batang Tanaman Dikotil dan Monokotil
Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 40
Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 40
Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 40
19
Potongan melintang batang dikotil
Perbesaran 10 x 10 Perbesaran 10 x 40
20
Pengamatan Sel Stomata
21
Pengamatan Struktur Mikroskopis hewan
22
Jaringan otot jantung
23
BAB IV - PEMBAHASAN DAN
SIMPULAN
Pembahasan
● Secara dasarnya struktur penyusun akar dan batang memiliki perbedaan dari
luar ke dalam.
Akar Batang
Epidermis Epidermis
Korteks Korteks
Endodermis Flueterma
Perisikel Perikambium
Floem Floem
Kambium Kambium
Xylem Xylem
Empulur Empulur
24
dikelilingi floem dan xilem ● Xilem berada di tengah akar.
berselang-seling (radial) Floem di antara jari-jari yang
dibentuk xilem. Susunan
jaringan pengangkutnya
lateral.
● Empulur di tengah di
antarabangunan bentuk
bintang dalam xilem
25
dan floem
● Tipe kolateral terbuka
● Perbedaan antara struktur akar dan batang dari tanaman dikotil dan monokotil
● Struktur Stomata pada hasil pengamatan tersebut yaitu berupa celah berbentuk
elips yang dikelilingi sel penjaga pada epidermis. Di dalam sel stomata tersebut
26
ada beberapa sel pendukung:
- Sel tetangga : sel yang mengatur perubahan tekanan osmotik sehingga
mengatur pembukaan celah stomata. Sel penjaga pada monokotil
berbentuk seperti ginjal dan pada halter pada monokotil.
- Sel penjaga/penutup : “struktur bibir” stomata yang mengendalikan
penutupan serta pembukaan stomata. Sel penjaga adalah sel epidermis
khusus yang dinding selnya tebal juga tidak elastis dan dikelilingi oleh
sel epidermis modifikasi lain.
- Sel epidermis : berbentuk menyerupai ginjal dan terdapat lubang atau
pori di pusatnya.
- Kloroplas : tempat proses fotosintesis pada tumbuhan.
- Celah(porus) : di antara sel penutup terdapat celah yang berupa ruang
kecil. Sel penutup dapat mengatur menutup dan membukanya porus
tergantung osmosisnya.
- Ruang udara dalam : suatu ruang antar sel yang besar dan berfungsi
ganda dalam fotosintesis, transpirasi, dan respirasi.
● Pada Pengamatan Struktur Mikroskopis Hewan dapat diketahui mengenai
struktur dan susunan antara tulang keras dan tulang rawan.
Osteoblas Kondroblas
Periosteum Perikondrium
27
Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Berbentuk memanjang Berbentuk silinder Berbentuk memanjang
dengan ujung runcing dan bercabang seperti
huruf Y
Nukleus hanya ada satu Nukleus berjumlah Nukleus hanya ada satu
di tengah sel otot banyak dan terdapat di di tengah sel otot
di dekat pinggir sel
Kesimpulan
● Struktur akar antara tanaman dikotil dan monokotil hampir sama akan tetapi
memiliki perbedaan yaitu dimana tanaman monokotil tidak memiliki
endodermis dan tanaman dikotil memiliki endodermis dan susunan jaringan
pengangkutnya juga berbeda.
● Struktur batang antara tanaman dikotil dan monokotil pun demikian yaitu
memiliki perbedaan di jaringan pengangkut dan jaringan penyusunnya.
● Struktur sel stomata pada tumbuhan yaitu terdiri dari sel tetangga, sel penjaga,
sel epidermis, kloroplas, celah (porus), dan ruang udara dalam.
● Struktur jaringan hewan pada jaringan pengikat terbagi atas tulang rawan dan
tulang keras. Sedangkan pada Jaringan otot dibedakan menjadi otot polos, otot
lurik, dan otot jantung.
28
BAB V - DAFTAR PUSTAKA
1. Rhea. (2022). Ketahui Pengertian Tentang Akar Dikotil, Fungsi, dan Contoh
Tanaman. Diakses pada 29 Oktober 2022, dari
https://www.orami.co.id/magazine/akar-dikotil
2. Niatku.com. (2022). Struktur Akar Monokotil dan Dikotil. Diakses pada 29
Oktober 2022, dari https://www.niatku.com/2019/06/struktur-akar-monokotil-
dan-dikotil.html
3. dr. Rizal Fadli. (2021). Ketahui Struktur dan Fungsi Jaringan Ikat pada Tubuh.
Diakses pada 29 Oktober 2022, dari https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-
struktur-dan-fungsi-jaringan-ikat-pada-tubuh
4. dr. Alvin Saputra. (2021). Mengenal Seluk Beluk Jaringan Otot dan Fungsinya.
Diakses pada 29 Oktober 2022, dari https://aido.id/health-articles/mengenal-
seluk-beluk-jaringan-otot-dan-fungsinya/detail
5. Nina Hertiwi Putri. (2022). Jaringan Otot: Kenali Struktur, Fungsi, dan
Gangguan yang Menyertainya. Diakses pada 29 Oktober 2022, dari
https://www.sehatq.com/artikel/jaringan-otot
29