3/ 1/ 3-15
1. IDENTITAS UKBM
4.3 Menyajikan data hasil pengamatan 4.3.5 Siswa dapat menseketsa gambar
struktur jaringan dan organ pada penampang melintang/membujur
tumbuhan organ akar, batang, dan daun dari
hasil pengamatan mikroskopis
4.3.6 Siswa dapat mengidentifikasi
berbagai macam jaringan
penyusun organ pada tumbuhan
monokotil maupun dikotil
melalui pengamatan dengan
menggunakan mikroskop
h. Materi Pembelajaran :
2. Peta Konsep
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
2. PROSES BELAJAR
j. Pendahuluan
Sebelum masuk pada materi, silahkan kalian membaca dan memahami cerita di bawah ini
dengan baik
Anggrek, si Eksotis yang Terus Terkikis
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
PROKAL.CO, Anggrek menjadi salah satu tumbuhan favorit pencinta tanaman hias. Namun,
tingginya minat itu berisiko mengancam kelestarian tanaman bernama latin Orchidaceae itu.
SEDIKITNYA 70 spesies anggrek di Indonesia terancam punah. Demikian menurut data yang diterima
Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Kaltim. “Di Kaltim, ada anggrek hitam yang kelestariannya menjadi
sorotan,” ucap Wakil Ketua PAI Kaltim Refrimen. Beberapa hal mengancam kelestarian anggrek. Salah
satunya angka permintaan yang tinggi. Anggrek berada di puncak popularitas di kalangan pencinta tanaman
hias. “Saking tingginya permintaan, pedagang sering kehabisan pada momen tertentu, hingga harus
mendatangkan dari luar daerah,” ucapnya.
Jawa Barat dan Jawa Timur jadi daerah pendistribusi anggrek terbanyak ke Kaltim. Anggrek
berjenis Dendrobium, Cattleya, dan Vanda jadi spesies yang awam didatangkan.
Tingginya permintaan tak diimbangi upaya budi daya. Padahal, anggrek memiliki rentang waktu
pengembangbiakan yang tergolong panjang. “Dengan pengembangan konvensional, budi daya anggrek baru
optimal dalam hitungan tahun,” jelas Surya Sili, ketua PAI Kaltim, saat ditemui di pelatihan penyilangan dan
kultur jaringan anggrek, di Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman, Senin (13/8).
Mencegah kepunahan, beberapa langkah ditempuh. Diawali dengan menekan komersialisasi anggrek yang
tumbuh alami. “Jadi, yang dijual adalah tanaman hasil budi daya, bukan dari alam. Di Kaltim, langkah itu
sudah ditegakkan sejak lama,” terang dia. Selain itu, budi daya juga dioptimalkan menggunakan metode
kultur jaringan. Yakni metode penanaman dengan menggunakan media khusus yang steril dari kuman. Kultur
jaringan disebut terbukti membuat durasi budi daya lebih efektif. “Masa tumbuh menjadi lebih cepat dengan
jumlah bibit yang lebih banyak,” imbuh Surya.
Refrimen menambahkan, pemanfaatan metode kultur jaringan lebih optimal bila digarap di laboratorium. Itu
karena pertimbangan kesterilan ruang. Saat ini, terdapat beberapa laboratorium di Kaltim yang menggunakan
metode tersebut. “Seperti di agrowisata milik Dinas Pertanian Kaltim; Unmul (Universitas Mulawarman); di
Tarakan yang kini bagian dari Kaltara. Di Kersik Luway, Kutai Barat, ada juga laboratorium mini untuk
menjalankan metode ini,” terang dia. Meski terdengar rumit, metode kultur jaringan tetap bisa diaplikasikan
dengan cara yang lebih sederhana. “Sehingga ibu rumah tangga pun bisa menerapkan metode itu,” imbuh
Surya.
Bila metode ini bisa berjalan massal, diharapkan ke depan Kaltim tidak perlu lagi mendatangkan anggrek dari
luar hanya untuk memenuhi kebutuhan pasar. “Jadi, pengusaha juga bisa mengoptimalkan bisnis mereka.
Kalau perlu kita yang menjadi penyedianya,” tegas perempuan yang juga akademisi itu. Surya menjelaskan,
dari beberapa jenis tanaman hias, nilai ekonomis anggrek tergolong stabil. Bahkan, menurut hasil survei
terakhir mereka, perlahan terjadi peningkatan harga bunga. “Biasanya dulu hanya Rp 35 ribu, kini bisa
mencapai Rp 70–100 ribu per pot.” Keelokan corak dan warna bunga menjadi salah satu penentu nilai
anggrek. “Semakin eksotik corak dan warnanya, semakin tinggi harganya,” pungkas dia.
Sementara itu, Yusuf, pedagang tanaman hias di Jalan Letjen Soeprapto, Samarinda Ulu, menjelaskan, bahwa
kini anggrek bersaing dengan beberapa jenis tanaman lain, seperti bugenvil dan mawar. “Dua itu (mawar dan
bugenvil) juga sedang banyak dicari pelanggan,” terang pedagang 45 tahun itu. Dia pun menjadi salah satu
pedagang yang mendatangkan anggrek dari luar pulau. “Biasanya mengambil dari Jawa Timur. Terkadang
dari Jakarta,” ucap pria yang sudah menggeluti bidang itu selama dua dekade. Pilihan “mengimpor” anggrek
dari daerah lain juga karena alasan senada, pengembangbiakan yang terlampau lamban.
http://kaltim.prokal.co/read/news/337999-anggrek-si-eksotis-yang-terus-terkikis.html
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut di atas mari kita lanjutkan ke Kegiatan Belajar berikut
k. Kegiatan Inti
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
Kegiatan Belajar 1
A. Jaringan Tumbuhan
Sel –sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk jaringan. Kumpulan
Jaringan akan membentuk organ. Begitupun tumbuhan, memiliki beberapa jenis jaringan yang
memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda satu sama lain, berdasarkan sel penyusunnya.
Istilah
a. Sekretoris f. Parenkim k. Epidermis
b. Floem g. Sel Kipas l. Apikal,Lateral,
c. Xylem h. Trikoma Interkalar
d. Sklerenkim i. Lentisel m. meristem
e. Kolenkim j. Stomata
B. Tulislah Nama jaringan yang sesuai pada gambar-gambar jaringan di bawah ini!
........ ..........
.........
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
..............
............... ...............
Tersusun atas :
a. ................
b. korteks, yang terdiri atas ................,............ dan .............
c. .................., memiliki pita
kaspari.....................................................................................................
Sehingga air masuk stele melalui ............................
d. Stele (.................................)
Terdiri atas .................... dan ........................
2. Batang
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
............................
............................
3. Daun
Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan hasil
kerjamu.Kemudian diskusikan jawaban yang tepat
Apabila kalian merasa sudah dapat memahami pembelajaran ini, kalian boleh
melanjutkan ke kegiatan belajar 2
Kegiatan Belajar 2
1. Tujuan
Mengamati dan membandingkan Struktur jaringan penyusun organ tumbuhan
2. Landasan Teori
Sel-sel memiliki keanekaragaman bentuk dan ukuran. Bahkan jaringan di dalam tubuh
organisme menunjukan keanekaragaman yang besar dalam hal bentuk, ukuran dan organisasi
internal.
4. Langkah Kerja :
a. Daun Rhoeo discolor
1. Buatlah preparat dari daun Rhoeo discolor dengan cara membuat sayatan melintang
pada bagian epidermis bawah daun
2. Letakan selaput tipis tersebut diatas kaca objek, tetesi dengan cairan pewarna, tutuplah
dengan kaca penutup
3. Amati di bawah mikroskop mulai pembesaran 100x sampai 400x
4. Gambarlah di buku kerja anda sel tumbuhan dan bagian-bagian yang terlihat,
kemudian berilah keterangan
5. Hasi pengamatan :
Buatlah Gambar jaringan Tumbuhan hasil pengamatan di bawah mikroskop!
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
Apabila kalian telah selesai, mintalah gurumu untuk menilai ketepatan hasil
kerjamu. Kemudian diskusikan jawaban yang tepat
l. Penutup
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1 dan 2 isilah tabel
berikut untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang telah kalian pelajari. Jawablah
sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKBM ini.
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 dan 2 yang sekiranya perlu kalian
ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk mengulang
lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka lanjut ke
berikut.
Dimana Posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi jaringan dan organ tumbuhan dalam rentang
0-100, tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.
LATIHAN SOAL-SOAL
1.Pemanjangan ruas-ruas batang pada tumbuhan golongan rumput-rumputan, disebabkan oleh …..
a. Meristem apikal
b. Meristem lateral
c. Meristem interkalar
d. Kambium gabus
e. Kambium vaskuler
2.Berikut ini adalah pernyataan yang tepat tentang jaringan tumbuhan :
a. Epidermis merupakan jaringan yang berpran sebagai cadangan makanan
b. Meristem merupakan jaringan penyokong
c. Xylem mengangkut hasil fotosintesis
d. Kolenkim aktif menyokong tumbuhan muda dan memiliki sel hidup
e. Skerenkim aktif menyokong tumbuhan tua dan memiliki sel hidup
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
Berkas pengangkut batang dikotil, berbeda dengan yang ada pada batang monokotil. Gambar
diatas menunjukan penampang batang dengan tipe berkas pengangkut ….
a. Kolateral tertutup c. Konsentris e. Radial
b. Kolateral terbuka d. bikolateral
Jaringan xilem dan floem merupakan hasil pembelahan jaringan kambium yang aktif membelah
ke arah dalam dan ke arah luar.
Jaringan xilem, floem dan kambium secara berturut-turut ditunjukan oleh nomor …..
a. 1-2-3 c. 4-3-5 e. 5-3-4
b. 3-4-5 d. 5-4-3
8. Jaringan yang mengandung klorofil secara berturut-turut ditunjukan oleh nomor ....................
a. 1 dan 2
b. 2 dan 4
c. 3 dan 4
d. 3 dan 1
e. 3 dan 2
9. Hubungan yang tepat antara jenis, ciri, dan fungsi jaringan tumbuhan berikut adalah ..............
Jaringan Ciri-ciri Fungsi
A Xilem Tersusun atas sel sklereid Pelindung
B Epidermis Tersusun atas selapis sel Sekresi
C Parenkim Tersusun atas trakea dan trakeid Alat pengangkut
D Meristem Tidak dapat membelah Pelindung
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15
10. Tanaman dikotil dapat dikembangbiakan dengan cara cangkok. Pada proses mencangkok, batang
tanaman akan dikupas kulitnya kemudian dibersihkan bagian batangnya. Pada proses
mencangkok tersebut, bagian yang dihilangkan adalah……
a. Epidermis, korteks,floem dan stele
b. Epidermis, stele, floem, dan kambium
c. Epidermis, korteks, floem, dan kambium
d. Korteks, floem, xylem, dan kambium
e. Korteks, stele, xylem dan kambium.
1. Comma 6. Alfa
2. Delta 7. Epson
3. Beta 8. Beta
4. Delta 9. Epson
5. Beta 10. Beta
Setelah menyelesaikan evaluasi di atas, coba kalian diskusikan kembali di bagian awal
tadi.
Ini adalah bagian akhir dari UKBM Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-4, sekarang kalian boleh melanjutkan
ke UKBM Bio 3.4/4.4/1/4-5
BISMILLAH
Bio 3.3/ 4.3/ 1/ 3-15