Bc933 01 Modul LP Suharyanto
Bc933 01 Modul LP Suharyanto
OPERASI
Riset Operasi (operation research)
dimulai dikalangan militer dalam
permulaan Perang Dunia Kedua.
Mengalokasikan sumber-sumber atau
input yang terbatas guna melayani
berbagai operasi militer dan kegiatan-
kegiatan di dalam setiap operasi secara
efisien dan efektif.
1
Tujuan untuk menerapkan pendekatan
ilmiah guna memecahkan permasalahan
atau persoalan di atas ditambah lagi
dengan permasalahan strategi dan taktis
militer.
RO mula-mula berkembang di Inggris
dalam bidang militer, industri, bisnis dan
pemerintahan sipil, kemudian berkembang
dengan cepat sekali di Amerika Serikat,
sejak 1951. Sekarang perkembangannya
sudah meluas menjangkau negara
berkembang seperti Indonesia. 2
BEBERAPA DEFINISI
1. Operations research may be described as a scientific
approach to decision making that involves the
operations of organizational systems. (Dari buku Operation
Research, karangan Frederick S. Hillier dan Gerald J. Lieberman).
2. Operations research is the application of scientific
method to the decision problems of business and other
units of social organization, including government and
military organizations. (Dari buku Fundamentals of Operations
Research for Management, karangan Shiv K. Gupta dan John M.
Cozzolino).
4
Riset yang dilakukan terhadap suatu proses /
operasi atau berlangsungnya suatu kegiatan
yang dilakukan oleh unit organisasi
6
TAHAPAN-TAHAPAN DALAM RISET OPERASI
1. Merumuskan atau menganalisis persoalan sehingga
jelas tujuan apa yang akan dicapai (objectives)
2. Pembentukan model matematika untuk mencerminkan
persoalan yang akan dipecahkan. Biasanya model
dinyatakan dalam bentuk persamaan yang
menggambarkan hubungan antara input dan output
serta tujuan yang akan dicapai dalam bentuk fungsi
objektif (objective function).
3. Mencari pemecahan dari model yang telah dibuat dalam
tahap sebelumnya, misalnya dengan menggunakan
metode simpleks.
4. Menguji model dan hasil pemecahan dari penggunaan
model. Sering juga disebut melakukan validasi.
7
PENJELASAN TAHAPAN
METHODE
1. Tahap pertama, harus merumuskan atau
Tahap pertama, harus merumuskan atau
mendefinisikan persoalan yang akan dipecahkan
sesuai dengan tujuan yang akan dicapai berdasarkan
keadaan objektif. Biasanya harus memperhatikan
tiga hal yaitu : Pertama, uraian yang tepat mengenai
tujuan yang akan dicapai, kedua, identifikasi
daripada adanya alternatif dalam keputusan yang
menyangkut suatu sistem, ketiga, mengenali adanya
pembatasan-pembatasan (limitation, restriction dan
juga persyaratan-persyaratan yang diperlukan sistem
yang bersangkutan dengan pemecahan persoalan).
8
2. Tahap kedua, berkenaan dengan pembentukan
model secara matematis, misalnya dengan
menggunakan persamaan dan ketidaksamaan linear
seperti di dalam linear programming. Model harus
dibuat sedemikian rupa sehingga dapat mewakili
kenyataan yang sebenarnya
3. Tahap ketiga, berkenaan dengan pemecahan model,
yang biasanya memecahkan persamaan /
ketidaksamaan matematika. Di dalam model
matematika, pemecahan ini dicapai dengan teknik
optimisasi dan model menghasilkan suatu
pemecahan optimum.
9
(4) Tahap keempat, melakukan pengujian atau
melakukan validasi dari model. Suatu model
dikatakan sah (valid), apabila dapat memberikan
prediksi yang dapat dipercaya dari hasil proses suatu
sistem, disamping diakui adanya ketidaktepatan dari
model tersebut untuk mewakili keadaan yang
sebenarnya terjadi (real world)
(5) Tahap kelima, merupakan tahap terakhir, ialah
tahap untuk implementasi hasil pemecahan model
yang telah diuji validitasnya. Tugas melakukan
implementasi ini merupakan tugas peneliti operasi
(operation researchers).
10
JENIS PERSOALAN YANG TELAH
DIPECAHKAN DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNIK-TEKNIK DALAM RO
• Linear Programming,
• Dynamic Programming,
• Teori Antrian,
• Teori Inventori, Teori Permainan
(Game Theory), Simulasi,
• Net Work Planning.
11
CONTOH – CONTOH PERMASALAHAN DALAM RO
Persoalan Biaya Pemasaran Berbagai Produk
Perencanaan Produksi
Persoalan atau Masalah Pencampuran
Persoalan Transportasi
Persoalan Antrian dan Inventori
Persoalan Net Work Planning atau PERT
Alokasi Sumber Daya Air
Operasi Waduk
Perencanaan Alokasi Lahan
DLL
12
PROGRAM LINEAR
Program linear adalah salah satu model
matematika yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu
memaksimumkan atau meminimumkan fungsi
tujuan yang bergantung pada sejumlah variabel
input dengan memperhatikan berbagai
keterbatasan (kendala) dalam sumber daya.
Hal terpenting yang perlu kita lakukan adalah
mencari tahu tujuan penyelesaian masalah dan
apa penyebab masalah tersebut.
13
Dua macam fungsi Program Linear:
Fungsi tujuan : mengarahkan analisa pada
pencapaian tujuan permasalahan yang di
analisa
Fungsi kendala : Memberikan batasan akan
penggunaan sumber daya yang tersedia
dan permintaan atas sumber daya tersebut.
Fungsi Tujuan dan Fungsi Kendala harus
disajikan ke dalam Persamaan Linier.
14
Karakteristik Persoalan LP:
Ada tujuan yang ingin dicapai (Fungsi Tujuan)
Harus Fungsi Linier
Tersedia beberapa alternatif untuk mencapai
tujuan
Sumberdaya dalam keadaan terbatas (Fungsi
Kendala) Harus Fungsi Linier
Dapat dirumuskan dalam bentuk matematika
(persamaan/ketidaksamaan)
Contoh pernyataan ketidaksamaan (kualitatif) :
Untuk menghasilkan sejumlah meja dan kursi
secara optimal, total biaya yang dikeluarkan
tidak boleh lebih dari dana yang tersedia.
http://rosihan.web.id
Pernyataan bersifat normatif
CONTOH Metode penyelesaian masalah:
Grafis (2 variabel)
Matematis (Simplex method)
K 0
Penyelesaian secara grafik:
(Hanya dapat dilakukan untuk model dg 2 decision variables)
K
Laba = 8M + 6K
34
Pada A: M = 0, K = 12
32 Laba = 6 (12) = 72
28 4M + 2K 60 Pada B: M = 12, K = 6
M=0 K=30 Laba = 8(12) + 6(6) = 132
24
K=0 M=15
20 Pada C: M = 15, K = 0
Laba = 8 (15) = 120
16 Feasible
A(0,12) Region
12 Keputusan:
8 M=0 K=12 M = 12 dan K = 6
B(12,6) K=0 M=24 Laba yg diperoleh = 1.320.000
4 2M + 4K 48
C(15,0) M http://rosihan.web.id
O 4 8 12 16 20 24 28 32 34
Beberapa Istilah penting dalam persoalan LP
Variabel Keputusan :
M = Jumlah Air Bersih/Air Minum yang di produksi
K = Jumlah AMDK yang di produksi http://rosihan.web.id
Perumusan persoalan dlm bentuk tabel:
Waktu yang dibutuhkan per unit Total jam
Proses Air Bersih/Air AMDK tersedia
Minum (M) (K)
Penjernihan 4 2 60
Pemurnian 2 4 48
Laba/unit 80.000 60.000
Perumusan persoalan dlm bentuk matematika:
Elemen pivot
Row BV CV M K S1 S2 Rasio
R1 S1 60 4 2 1 0 60/4 Persamaan
pivot
R2 S2 48 2 4 0 1 48/2
R3 Zj 0 -8 -6 0 0
Langkah 4: Iterasi
Variabel yang masuk sbg basic variable (BV) adlh M dan
variabel yang keluar dari BV adalah S1. Dalam hal ini, maka
koefisien di M diupayakan menjadi 1 (satu)
M masuk sbg BV menggantikan S1 (baris kedua).
Persamaan Pivot:
Persamaan pivot baru = Persamaan pivot lama : elemen pivot
Persamaan lainnya, termasuk Z:
Persamaan baru = (Persamaan lama) – (Koef kolom masuk) x
(persamaan pivot
baru)
Hasil iterasi 1:
Row BV CV M K S1 S2 Rasio
R1’=(R1)/4 M 15 1 1/2 1/4 0 30
R2’=R2-
S2 18 0 3 -1/2 1 6
2.R1’
R3’=R3+8R1’ 120 0 -2 2 0
http://rosihan.web.id
Tabel Awal :
Row BV CV M K S1 S2 Rasio
R1 S1 60 4 2 1 0 60/4
R2 S2 48 2 4 0 1 48/2
R3 Zj 0 -8 -6 0 0
http://rosihan.web.id
Hasil iterasi 1:
Row BV CV M K S1 S2 Rasio
R1’=(R1)/4 M 15 1 1/2 1/4 0 30
R2’=R2-2.R1’ S2 18 0 3 -1/2 1 6
R3’=R3+8R1’ 120 0 -2 2 0
Hasil iterasi 2:
Row BV CV M K S1 S2 Rasio
Tersedia 240 jam kerja dan bahan mentah sebanyak 400 (juta m 3).
Masalahnya adalah menentukan jumlah masing-masing produk agar
keuntungan maksimum.
Fungsi Kendala :
1) Jumlah Jam Buruh : 5 X1 + 2 X2 + 4 X3 ≤ 240
2) Ketersediaan bahan : 4 X1 + 6 X2 + 3 X3 ≤ 400
3) Non Negativity : X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, X3 ≥ 0
Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan :
1)metode Simplex
2)Dengan Software Solver (Add In nya Excell), Open Solver, Lingo, Lindo, QSB
34
Penyelesaian dengan Metode Simplex
Fungsi Tujuan :
Z = 3 X1 + 5 X2 + 2 X3 --- Z - 3 X1 - 5 X2 - 2 X3 + 0 S1 + 0S2 = 0
Fungsi Kendala :
1) Jumlah Jam Buruh : 5 X1 + 2 X2 + 4 X3 +S1 + 0S2 = 240
2) Ketersediaan bahan : 4 X1 + 6 X2 + 3 X3 +0S1 + S2 = 400
3) Non Negativity : X1 ≥ 0, X2 ≥ 0, X3 ≥ 0
35
Penyelesaian dengan Solver
36
Contoh Soal 2 (Hal 63):
Seorang petani mengoperasikan tiga lahan pertanian. Setiap lahan
dikelola oleh 3 orang anak pada lahan mereka masing2. Batas atas
tanah, air, dan kebutuhan air yang diberikan pada Tabel 3.2. Tiga jenis
tanaman dapat ditanam pada setiap lahan, namun karena
keterbatasan ketersediaan peralatan, dua dari tanaman terbatas dalam
total luas yang dapat ditanami. Juga, untuk kesetaraan di antara anak-
anak, luas masing-masing lahan pertanian yang dapat ditanam harus
sama . Angka-angka laba bersih setelah menghapus perkiraan biaya
tanaman diberikan pada Tabel 3.2. Total air yang tepat untuk semua
lahan adalah 1.000.000m3.
38
Fungsi Tujuan (Objective function):
Max Z = 0.2 (XA1 + XB1 + XC1) + 0.4 (XA2 + XB2 + XC2) + 0.5 (XA3 + XB3 + XC3)
Subject to (Kendala) :
0.5 (XA1 + XB1 + XC1) + 0.7 (XA2 + XB2 + XC2) + 1.0 (XA3 + XB3 + XC3) ≤ 1.000.000m 3.
XA1 + XA2 + XA3 ≤ 40
XB1 + XB2 + XB3 ≤ 50
XC1 + XC2 + XC3 ≤ 70
XA2 + XB2 + XC2 ≤ 80
XA3 + XB3 + XC3 ≤ 50
XA1 + XA2 + XA3= XB1 + XB2 + XB3
XA1 + XA2 + XA3= XC1 + XC2 + XC3
40
41
42
Contoh Soal 3 (Hal 65):
Sebuah waduk dirancang untuk memberikan listrik tenaga air (PLTA) dan air
untuk irigasi. Air yang keluar dari turbin juga dapat digunakan untuk irigasi
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1. Setidaknya satu unit air harus
disimpan di sungai setiap bulan di titik A. Turbin PLTA memiliki kapasitas 4 unit
air per bulan (debit air konstan setiap bulan), dan setiap air lain yang keluar
harus melewati turbin. Ukuran wilayah pertanian relatif sangat besar terhadap
jumlah air irigasi yang tersedia, sehingga tidak ada batas atas air irigasi
digunakan. Waduk ini memiliki kapasitas 10 unit, dan volume awal dari air
yang tersimpan adalah 5 unit air. Total volume penyimpanan akhir harus sama
atau lebih besar dari penyimpanan volume awal. Manfaat/keuntungan per unit
air, dan perkiraan volume rata-rata arus masuk reservoir diberikan dalam Tabel
3.3.
Bulan Inflow Keuntungan Keuntungan
(Unit) PLTA ($/unit) Irigasi
($/unit)
1. 2 1,6 1,0
2. 2 1,7 1,2
3. 3 1,8 1,9
4. 4 1,9 2,0
5. 3 2,0 2,2 43
6. 2 2,0 2,2
Variabel Keputusan :
Rt = Volume Air untuk PLTA pada bulan ke t,
It = Volume Air untuk Irigasi pada bulan ke t,
SPt = Pelimpasan air (Spill) pada bulan ke t,
St = Volume Storage/ tersimpan di Waduk pada bulan ke t,
Qt = Inflow pada bulan ke t.
Kendala/constraints:
1) Volume balance untuk irigasi: VSpill +Virigasi ≥ 1 unit air
Bulan 1 : SP1 + R1 –I1≥ 1
Bulan 2 : SP2 + R2 –I2≥ 1
Bulan 3 : SP3 + R3 – I3 ≥ 1
Bulan 4 : SP4 + R4 – I4≥ 1
Bulan 5 : SP5 + R5 –I5≥ 1
Bulan 6 : SP6 + R6 – I6 ≥ 1 44
2) Kapasitas turbin: 4) Mass balance di DAM :
R1 ≤ 4 St+1=St-Rt-SPt+Qt
R2 ≤ 4 St+1-St+Rt+SPt=Qt
R3 ≤ 4
R4 ≤ 4 Bulan 1 : S2 – S1 + R1 + SP1 = 2
R5 ≤ 4 S2 + R1 + SP1 = 2 + 5
R6 ≤ 4 S2 + R1 + SP1 = 7
45
Penyelesaian dengan Solver
46
47
48