SANITARIAN
SANITARIAN
II/b 40
T
E II/c 60
PELAKSANA
R
II/d 80
A
M
P III/a 100
PELAKSANA LANJUTAN
I
III/b 150
L
III/c 200
PENYELIA
III/c 300
JENJANG JABATAN & AK (2)
III/a 100
SANIT PERTAMA
III/b 150
A
III/c 200
H SANIT MUDA
III/d 300
L
I IV/a 400
IV/c 700
UNSUR DALAM PENILAIAN AK
1 PENDIDIKAN
3 PENGEMBANGAN PROFESI
4 KEGIATAN PENUNJANG
SUB UNSUR - PENDIDIKAN
1. PERSIAPAN KEGIATAN
2. MEMBUAT PERENCANAAN PEMBERDAYAAN MASY
3. MELAKUKAN PEMBERDAYAAN
4. MENGGERAKKAN & MENGERAHKAN KELOMPOK
MASY POTENSIAL
SUB UNSUR - PENGEMB PROFESI
PERPRES
MEDIA LINGKUNGAN LINGKUNGAN ?
Pasal 8 PP 66/2014 Pasal 8 PP 66/2014 PERDA
• AIR • PEMUKIMAN
• UDARA • TEMPAT KERJA
• TANAH • TEMPAT REKREASI
• SARANA & BANGUNAN • TEMPAT & FASILITAS UMUM
• VEKTOR & BIN P-PENYAKIT PMK/KMK
KEGIATAN PENGAWASAN
KEPMEN PAN 19/2000
TENTANG RINCIAN JABFUNG SANITARIAN AHLI
PEMERIKS
AAN
PENILAIA
N PENGAMBI
PENYAJIA LAN
N ADKL SAMPLE
LAINNYA
GIA
PENILAIA T DIAGNOS
A&
N HACCP
WA TREATME
N
S
PENILAIA KONSULT
N ADKL ASI
BIMTEK
KEGIATAN PENGAWASAN
Kepmen PAN 19/2000
OBJEK OBJEK
KEL. 1 KEL. 2
OBJEK KELOMPOK I
2) Konvensional
Dengan menggunakan format
checklist Inspeksi Sanitasi (IS)
dan dengan menggunakan alat
ukur
(2) MELAKUKAN PEMERIKSAAN
OBJEK KELOMPOK II
1) Sederhana
Dengan menggunakan
format checklist
Inspeksi Sanitasi (IS)
dan organoleptic
(melihat, meraba,
mencium).
2) Konvensional
Dengan menggunakan
format checklist Inspeksi
Sanitasi (IS) dan dengan
menggunakan alat ukur
sederhana/ Sanitarian
Field Kit.
(2) MELAKUKAN PEMERIKSAAN
OBJEK KELOMPOK II
3) Canggih
Dengan menggunakan format
checklist Inspeksi Sanitasi (IS) &
dengan menggunakan alat ukur
canggih ( SLM; HVS; Water test
kit).
(3) MENGAMBIL SAMPEL & SPECIMEN
OBJEK KEL I
1) Sederhana
Pengambilan sampel
secara langsung di
lapangan dengan
menggunakan alat
sederhana (botol
sampel; garpu; sendok;
plastic)
2) Konvensional
Pengambilan sampel
dengan menggunakan
peralatan seperti botol
steril, botol gelap,
Petridis, pinset,
aluminium foil
(4) MENGAMBIL SAMPEL & SPECIMEN
OBJEK KEL II
1) Sederhana
Pengambilan sampel secara langsung
di lapangan dengan menggunakan alat
sederhana botol sampel; garpu; plastic.
2) Konvensional
Pengambilan sampel dengan
menggunakan peralatan seperti botol
steril, botol gelap, Petridis, pinset,
aluminium foil.
3) Canggih
Pengambilan sampel dengan peralatan
seperti high volume
volume sampler;
sampler;Sound
SoundLevel
Level
Meter.
MENETUKAN DIAGNOSA & TREATMEN
INTERVENSI OBJEK KEL I
1) AWAL (Diagnosa yang
dibuat berdasarkan hasil
pemeriksan lapangan)
a) Sederhana
Rekomendasi
berupa treatmen
tanpa alat dan
bahan yang bisa
langsung dilakukan
oleh pengelola
sendiri.
b) Konvensial
Rekomendasi berupa
treatmen yang
memerlukan alat &
bahan, & dapat
dilakukan oleh
pengelola sendiri.
MENETUKAN DIAGNOSA & TREATMEN
INTERVENSI OBJEK KEL I
Study Kasus V:
Perusahaan Jasaboga “JAYA
ABADI” memiliki dapur, dekat sekali
dengan ruang penyajian makanan,
sehingga bau yang kurang
mengenakkan, akibat pengolahan di
dapur tersebut, sampai ke ruang
penyajian, sehingga mengganggu
kenyamanan pengunjung.
Apa yang dilakukan oleh sanitarian
ahli untuk melakukan pengawasan
kesehatan lingkungan di ruangan dapur
tersebut.
PEMERIKSAAN
SEDERHANA [ Tanpa peralatan ]
OBJEK K-1
PEMERIKSAAN
OBJEK K-2
KONVENSIONAL [ Pakai Kit Lapangan ]
OBJEK K-1
PENGAMBILAN
OBJEK K-2
KONVENSIONAL [ Pakai Kit Lapangan ]
1. Peralatan Sesuai
terinstalasi dengan
baik
2. Jadwal Tidak Tersedia - Disemua alat produksi dan Ruang masak dan Pengamatan
pemeliharaan tempat penyimpanan penyimpanan dilapangan
(chiller dan frezeer)
OBJEK K-1
TK. LOKAL [ DI WILAYAHNYA]
TAHAP LANJUT
B TK. REGIONAL [ DI BAWAH WIL ]
I
M
T
E TK. LOKAL [ DI WILAYAHNYA]
K
TAHAP AWAL [ DI BAWAH WIL ]
TK. REGIONAL
OBJEK K-2
TK. LOKAL [ DI WILAYAHNYA]
TAHAP LANJUT
TK. REGIONAL [ DI BAWAH WIL ]
KONSULTASI KESLING
INTERVENSI OBJEK KEL I
1) AWAL (Konsultasi yang dilakukan pertama kali untuk objek yang bersangkutan)
a) Lokal
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian kepada
pengelola objek diwilayah kerjanya (Nasehat/Rekomendasi teknis yang
diberikan petugas sanitarian rumah sakit/pengelola.
b) Regional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Kab/Kota
kepada sanitarian PKM dan nasehat/rekomendasi teknis petugas sanitarian
Provinsi kepada Sanitarian Kab/Kota.
c) Nasional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Pusat kepada
sanitarian Provinsi, Nasehat/Rekomendasi tenis yang diberikan kepada
sanitarian RS type A kepada petugas sanitarian RS type B.
KONSULTASI KESLING INTERVENSI
OBJEK KEL I
2) LANJUT (Konsultasi yang dilakukan berikutnya)
a) Lokal
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian kepada
pengelola objek diwilayah kerjanya, Nasehat/Rekomendasi teknis yang
diberikan petugas sanitarian rumah sakit kepada pengelola unit kerjanya
b) Regional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Kab/Kota
kepada sanitarian PKM dan nasehat/rekomendasi teknis petugas sanitarian
Provinsi kepada Sanitarian Kab/Kota.
c) Nasional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Pusat kepada
sanitarian Provinsi, Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan kepada
sanitarian RS type A kepada petugas sanitarian RS type B.
KONSULTASI KESLING INTERVENSI
OBJEK KEL II
1) AWAL (Konsultasi yang dilakukan pertama kali untuk objek yang bersangkutan)
a) Lokal
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian kepada
pengelola objek diwilayah kerjanya Nasehat/Rekomendasi teknis yang
diberikan petugas sanitarian rumah sakit/pengelola unit kerjanya.
b) Regional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Kab/Kota
kepada sanitarian PKM dan nasehat/rekomendasi teknis petugas sanitarian
Provinsi kepada Sanitarian Kab/Kota.
c) Nasional
Nasehat/Rekomendasi teknis yang diberikan petugas sanitarian Pusat kepada
sanitarian Provinsi, Nasehat/Rekomendasi tenis yang diberikan kepada
sanitarian RS type A kepada petugas sanitarian RS type B.
MELAKUKAN KUNJUNGAN / BIMTEK
OBJEK KEL II
1) LOKAL
Bimtek yang diberikan petugas sanitarian Kab/Kota kepada
sanitarian PKM dan nasehat rekomendasi teknis petugas
sanitarian Provinsi kepada sanitarian Kab./Kota, Bimtek yang
diberikan petugas sanitarian RS type B kepada petugas
sanitarian type C
2) REGIONAL
Bimtek yang diberikan petugas sanitarian Pusat kepada
sanitarian Provinsi, Bimtek yang diberikan petugas sanitarian RS
type A kepada petugas sanitarian type B.