01 02
03 04
Infeksi saluran
Bakteri piogeik
pernafasan atas
MANIFESTASI Menurut Wong et al 2008, H.944
KLINIS
01 02 03 04
Kecenderungan
Menangis Rewel, gelisah, memegang atau Menggeleng- Sulit untuk memberi
sensitive menarik telinga gelengkan kepala kenyamanan
yang sakit.
KLASIFIKASI
Stadium oklusi tuba Stadium hiperemis Stadium supuratif Stadium perforasi Stadium resolusi
Eustachius ditandai (stadium pre-supurasi) terjadinya edema yang terjadi ruptur membran dimana membran
dengan adanya dilihat adanya pelebaran hebat pada mukosa timpani timpani yang perforasi
gambaran retraksi pembuluh darah pada telinga tengah dapat kembali normal
membran timpani membran timpani tanpa pengobatan
PATOFISIOLOGI
01 02 03
Kaji anak terhadap demam dan tingkat Turunkan demam dengan memberikan
nyeri antipiretik sesuai indikasi
Absesotak
Mastoiditis
PENDIDIKAN KESEHATAN
Identitas/Data Klien
Riwayat alergi
04 Klien mengatakan tidak ada riwayat
alergi
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Berpakaian √ x x x x 3:Dibantu
orang lain dan
Mobilitas di tempat tidur √ x x x x alat;
Berpindah √ x x x x 4:Ketergantung
an total
Ambulasi/ROM √ x x x x
PEMERIKSAAN FISIK
• Keluhan yang dirasakan saat ini: klien mengatakan nyeri bagian dalam telinga, klien mengatakan cemas mengeni
penyakitnya, klien mengatakan demam
• TD: 110/90 mmHg, P: 18 x/menit, N: 90 x/menit, S: 39oC
• BB / TB : 50 Kg / 160 cm
• Kepala : Mesocephal
• Leher : Nyeri bagian bawah telinga, klien nampak meringis
• Hidung :Biasanya adanya sekret yang menunjukkan klien mengalami ISPA, hidung tampak kemerahan, adanya
pembengkakan mukosa hidung.
• Telinga: Membran tympani dan daun telinga tampak kemerahan,adanya sekret pada canals auditorius eksterna, telinga
teraba hangat.
• Thoraks : tidak ada keluhan
• Abdomen : tidak ada keluhan
• Ingunal : tidak ada keluhan
• Ekstremitas (termasuk keadaan kulit, kakuatan) : tidak ada keluhan
• Penanganan Kasus (dimulai pada saat mahasiswa mengambil sebagai kasus kelolaan sampai akhir praktik): perawat
mengkaji secara komprehensif kepada klien untuk menyelesaikan masalah keadaan kesehatan klien.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Jenis
Nilai Normal Tanggal Pemeriksaan
Pemeriksaan
01 02 03 04 05
Manajemen Hipertermia (I.15506,Hal 181)
Observasi:
1. Identifikasi penyebab hipetermia (misal. dehidrasi, terpapar
lingkungan panas, penggunaan inkubator).
2. Monitor suhu tubuh.
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
3. Monitor komplikasi akibat hipertermia.
diharapkan hipertermia membaik dengan kriteria hasil sebagai
Terapeutik:
berikut:
4. Sediakan lingkungan yang dingin.
Hipertermia b.d proses penyakit (D.0130,Hal 1) Termoregulasi
5. longgarkan atau lepaskan pakaian.
384 ) ( L.14134,Hal 129 )
6. basahi dan kipasi permukaan tubuh.
1. Kulit merah menurun (5)
7. Lakukan pendinginan eksternal (misal. selimut hipotermia,
2. suhu tubuh membaik (5)
atau kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
3. Suhu kulit membaik (5)
8. Edukasi:
9. Ajurkan tirah baring.
10. Kolaborasi
11. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika
perlu.
Gangguan Citra Tubuh b.d Setelah diberikan tindakan keperawatan Promosi Citra Tubuh(I.09305,Hal 359)
perubahan fungsi tubuh selama 2x24 jam diharapkan gangguan Observasi:
(D.0083, Hal 186 ). citra tubuh kembali meningkat dengan 1. Identifikasi perubahan citra tubuh yang
kriteria hasil sebagai berikut : mengakibatkan isolasi sosial.
1. Citra tubuh (L.09067, hal 19). 2. Monitor apakah pasien dapat melihat
2. Melihat bagian tubuh meningkat (5) bagian tubuh yang berubah.
3. Verbalisasi perasaan negatif tentang Terapeutik:
perubahan tubuh menurun (5) 3. Diskusikan perubahan tubuh dan
4. Verbalisasi perubahan gaya hidup fungsinya.
menurun (5) 4. Diskusikan perbedaan penampilan fisik
terhadap harga diri
5. Edukasi:
1. Latih fungsi tubuh yang dimiliki.
Ansietas b.d kurang terpapar Setelah diberikan tindakan keperawatan Reduksi Ansietas (I.09314, Hal 387)
informasi (D.0080, Hal 180). selama 2x24 jam diharapkan ansietas Observasi:
daoat menurun dengan kriteria hasil 1. Identifikasi saat tingkat ansietas
sebagai berikut : berubah (misal. kondisi, waktu, stresor)
1. Tingkat Ansietas (L09093, hal 2. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal
132) dan non verbal)
2. Verbalisasi khawatir akibat kondisi Terapeutik:
yang dihadapi menurun (5) 3. Temani pasien untuk mengurangi
3. perilaku gelisa menurun (5) kecemasan, jika perlu
4. perilaku tegang mrnurun (5) 4. Motifasi mengidentifikasi situasi yang
memicu kecemasan.
5. Edukasi:
6. Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan.
7. Latih teknik relaksasi.
8. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika
perlu.
THANK YOU