Anda di halaman 1dari 16

HEWAN

POIKILOTERM DAN
HEWAN
HOMOIOTERM
Disusun oleh Kelompok 7
Kelas B Pendidikan IPA

1. Ellin Nurhidayati (K4519020)


2. Fauziah Kunthi Handari (K4519027)
3. Naila Zulfa Ainuzzahroh(K4519049)
4. Selvia Mardiantiningsih (K4519069)
5. Syifa Maulidya Atomzeal (K4519077)
DEFINISI HEWAN HOMOITERM DAN HEWAN
POIKILOTERM
Homoiterm adalah hewan yang mampu mempertahankan suhu tubuhnya
(A’tourrohman, 2019). Homoiterm sering disebut hewan berdarah panas (Aminah, 2018).
Disebut sebagai hewan berdarah panas karena homoioterm mempunyai laju produksi
panasnya 8–10 kali lebih tinggi daripada hewan berdarah dingin, pada ukuran dan suhu
tubuh yang sama (Nuriyasa, 2017).
Hewan homoioterm suhu tubuhnya lebih stabil karena adanya reseptor di dalam otaknya
sehingga mampu mengatur suhu tubuh. Karena memiliki kemampuan mengatur suhu
tubuh maka hewan homoiterm mampu melakukan aktivitas pada suhu lingkungan yang
berbeda (Wahyuni & Seprinto, 2017).

Poikiloterm adalah hewan yang mampu menyesuaikan suhu tubuhnya terhadap perubahan suhu
lingkungan. Bila suhu lingkungan lebih dingin, maka hewan poikiloterm akan menurunkan suhu
tubuhnya, demikian pula sebaliknya jika suhu lingkungan meningkat (Nuriyasa, 2017). Selain itu,
poikiloterm merupakan hewan yang tidak mampu mempertahankan suhu tubuh (A’tourrohman,
2019). Poikiloterm sering disebut hewan berdarah dingin/suhu tubuh dipengaruhi oleh suhu
lingkungan (Aminah, 2018).
SUHU DAN METABOLISME
Suhu berpengaruh kepada tingkat metabolisme. Suhu
yang tinggi akan menyebabkan aktivitas molekul-
molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya
makin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan
antara molekul satu dengan molekul lain semakin
besar pula. Akan tetapi, kenaikan aktivitas
metabolisme hanya akan bertambah seiring dengan
kenaikan suhu hingga batas tertentu saja. Hal ini
disebabkan metabolisme di dalam tubuh diatur oleh
enzim (salah satunya) yang memiliki suhu optimum
dalam bekerja. Jika suhu lingkungan atau tubuh
meningkat atau menurun drastis, enzim-enzim
tersebut dapat terdenaturasi dan kehilangan fungsinya
(Campbell, 2004).
CONTOH HEWAN
POIKILOTERM
01 02 03 04
Semua
Pisces Amphibi Reptile
Invertebrata
CONTOH HEWAN
HOMOIOTERM
01 02
Aves Mamalia
HEWAN POIKILOTERM DAN

HEWAN HOMOIOTERM

Hewan Homoioterm

Hewan Poikiloterm
CONTOH TERMOREGULASI PADA
HEWAN
 Pengaturan suhu tubuh (termoregulasi), pengaturan cairan tubuh, dan ekskresi adalah elemen-elemen
dari homeostasis. Dalam termoregulasi dikenal adanya hewan berdarah dingin (cold-blood animals)
dan hewan berdarah panas (warm-blood animals).Suhu tubuh hewan tergantung pada neraca
keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang.
 Hewan mempunyai kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan. Sebagai contoh, pada
suhu dingin, mamalia dan burung akan meningkatkan laju metabolisme dengan perubahan hormon-
hormon yang terlibat di dalamnya, sehingga meningkatkan produksi panas.
 Pada ektoterm (misal pada lebah madu), adaptasi terhadap suhu dingin dengan cara berkelompok
dalam sarangnya di mana hasil metabolisme lebah secara kelompok mampu menghasilkan panas di
dalam sarangnya.
 Beberapa adaptasi hewan untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada
burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistem sirkulasi di bagian kulit. Selain itu adaptasi perilaku
juga penting dalam hubungannya dengan termoregulasi sebagai contoh gajah di daerah tropis
menurunkan suhu tubuh dengan cara mandi atau mengipaskan daun telinga ke tubuh.
MEKANISME TERMOREGULASI PADA HEWAN
HOMOITERM
Termoregulasi pada hewan homoiterm seperti mamalia laut yaitu dengan mengeluarkan panas berlebihan yang tidak
diperlukan oleh tubuh atau menahan panas melalui:

Konveksi Evaporasi
Perpindahan panas dilakukan Penghilangan panas dengan
oleh pergerakan udara atau hilangnya sebagian molekul
cairan. Contoh: panas akan permukaan cairan dalam bentuk
dipindahkan dari dalam tubuh gas. Contoh: mamalia yang
anjing laut yang hangat ke berkeringat.
lingkungan oleh angin.

Konduksi
Perpindahan panas melalui
Radiasi
sentuhan molekul benda satu Panas mengalami perpindahan
dengan lainnya secara langsung. secara langsung tanpa perantara.
Contoh: saat paus bersentuhan Contoh: perpindahan panas dari
dengan sinar matahari di luar air sinar matahari ke tubuh paus.
secara langsung.
PROSES KEHILANGAN PANAS PADA
HEWAN
TERMOREGULASI HEWAN HOMOIOTERM MENGGUNAKAN
LAPISAN LEMAK DAN BULU

 Lapisan lemak atau blubber  Bulu pada hewan homoioterm


merupakan insulator internal berfungsi untuk menjebak udara
bagi mamalia laut yang befungsi kering di sebelah kulit dan
untuk menghangatkan badan. menjaga air menjauh dari
Contoh: kulit anjing laut hanya permukaan kulit. Sehingga,
satu hingga dua derajat di atas permukaan kulit akan tetap
titik beku. hangat karena hanya lapisan
luar bulu yang akan menjadi
dingin.
ADAPTASI PEREDARAN DARAH UNTUK
MENYESUAIKAN SUHU TUBUH
Sistem adaptasi peredaran darah yang digunakan
adalah penukar panas arus berlawanan
menggunakan jaringan pembuluh darah dan arteri
yang saling berkaitan. Panas dalam darah arteri
yang muncul dari inti tubuh akan ditransfer
langsung ke darah. Vena yang kembali, bukan
dihilangkan ke lingkungan. Sistem pertukaran arus
balik ini memerangkap panas dalam inti tubuh,
sehingga mengurangi kehilangan panas dari
ekstremitas, terutama ketika mereka direndam
dalam air dingin atau bersentuhan dengan es atau
salju. Sehingga adaptasi ini banyak digunakan oleh
mamalia laut.
MEKANISME TERMOREGULASI PADA HEWAN
POIKILOTERM
 Hewan poikiloterm (berdarah dingin) belum mempunyai pengatur suhu tubuh, sehingga
suhu tubuhnya cenderung mengikuti temperatur lingkungan sekitar.
 Ikan termasuk hewan yang bersifat poikiloterm, serta selalu membutuhkan air untuk
hidupnya, karena ikan merupakan hewan air yang mengalami kehidupan sejak lahir atau
menetas dari telurnya sampai akhir hidupnya di air. Air merupakan habitat ikan yang erat
kaitannya dengan pembentukan struktur tubuh ikan, proses pernafasan, cara pergerakan,
cara memperoleh makanan, reproduksi dan segala hal yang diperlukan bagi ikan (Odum,
1996). Laju respirasi pada ikan menyesuaikan buka tutup operkulumnya terhadap suhu
lingkungannya.
Lanjutan
 Pada hewan akuatik, suhu lingkungan akuatik relatif stabil. Hewan tidak mengalami
permasalahan suhu lingkungan yang rumit. Suhu tubuh stabil dan relatif sama dengan
suhu air, dalam lingkungan akuatik, hewan tidak mungkin melepaskan panas tubuh
dengan cara evaporasi.
 Pelepasan panas melalui radiasi juga sangat kecil kemungkinanya karena air
merupakan penyerap radiasi inframerah yang efektif. Pelepasan panas dari tubuh
hewan (ikan) terutama bekerja melalui insang. Air juga merupakan peredam panas
yang baik.
 Kelebihan panas dari hewan akuatik akan diserap atau dihamburkan oleh air sehingga
suhu tubuh ikan akan stabil dan relatif sama dengan suhu air sekitarnya.
 Contoh pada ikan tuna mempunyai laju reaksi metabolik yang tinggi. Perbedaan suhu
antara bagian tubuh otot lebih panas daripada bagian lainnya yang digunakan untuk
berenang. Heat Exchanger (penukar panas) bekerja dengan prinsip counter current
(arus bolak-balik) (Lisca, Sari, & Ratnasari, 2017).
DAFTAR PUSTAKA
 A’tourrohman, M. (2019). Gerak Refleksi dan Termoregulasi. Praktikum Fisiologi Hewan, 1–8.
 Aminah, G. H. (2018). Sumber Belajar Materi Animalia Kelas X DI MA NU 03 Sunan Katon (Pengembangan Buku Identifikasi
Vertebrata Koleksi Kebun Binatang Mangkang Sebagai Sumber Belajar Materi Animalia Kelas X di MA NU 03 Sunan Katong ). 1–
90.
 Anonim. 2017. Termoregulasi Hewan. https://id.wikipedia.org/wiki/Termoregulasi_hewan. Diakses pada 31 Oktober 2020.
 Azhari, A. Z. (2020). Adaptasi Mamalia Laut Terhadap Termoregulasi Pada Lingkungan Yang Ditinggali Marine Mammals
Adaptation Of Marine Mammals Adaptation Of Termoregulation In. (June).
 Dian, R. (2012). Makalah Termoregulasi.
 Kusumawati, Ratih. 2011. Termoregulasi (Pengaturan Suhu Tubuh).
http://ratihkusumawati092101035.blogspot.com/2011/06/termoregulasi-pengaturan-suhu-tubuh.html. Diakses pada 31 Oktober 2020.
 Lisca, Y., Sari, S. M., & Ratnasari, M. I. (2017). Makalah Termoregulasi pada Hewan. Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Ilmu
Keguruan PGRI Banjarmasin, Banjarmasin.
 Maulia, Ahrotul.. (2013). Termoregulasi pada Hewan.
http://zahrotulmaulia88.blogspot.com/2013/10/termoregulasi-pada-hewan.html?m=1#:~:text=Termoregulasi%20adalah%20suatu%
20mekanisme%20makhluk,dalam%20kisaran%20yang%20dapat%20ditolelir.&text=Mekanisme%20Termoregulasi%20terjadi%20d
engan%20mengatur%20keseimbangan%20antara%20perolehan%20panas%20dengan%20pelepasan%20panas
. Diakses tanggal 3 November 2020
 Nuriyasa, I. M. (2017). Homeostatis pada Ternak. Universitas Udayana.
 Odum, E. P. (1996). Dasar-dasar Ekologi Edisi ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
 Team Teaching. (2014). Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan. Gorontalo: Laboratorium Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri
Gorontalo.
 Wahyuni, F. D., & Seprinto. (2017). Penuntun Praktikum Anatomi & Fisiologi Hewan. In Program Studi Bioteknologi Universitas
Esa Unggul.
THANKS!
Do you have any questions?

Anda mungkin juga menyukai