Anda di halaman 1dari 22

PARAMETER AGRONOMI

JAGUNG PRG EVENT Bt11xMIR162xMon89034xGA21,


Bt11xMIR162xGA21, dan MIR162
DI LUT

12 November 2021

Classification: INTERNAL USE ONLY


Fase-fase Pertumbuhan Tanaman Jagung
Hindari cekaman kekeringan

Generatif

Vegetatif

Pengairan & Penambahan


unsur hara
Germinasi

5-7 8 -10 10-18 18-35 35-45 45- 52 55-65 70-105 >105 HST
Note:
►R1 : Silking/munculnya bunga betina, ► R2 (blister) : 10-14 HSS, k.a. 85%
► R3 (masak susu) : 18 -22 HSS, k.a 80% ► R4 (dough) : 24-28 HSS, k.a. 70%.
► R5 (pengerasan biji) : 35-42 HSS, k.a. 55%. ► R6 (masak fisiologis) :
55-65 HSS, k.a. 30-35%

2
1. Evaluasi karakter agronomi jagung PRG Bt11xMIR162xMon89034xGA21,
Bt11xMIR162xGA21, MIR162 dan dampaknya terhadap serangga bukan sasaran

● Parameter yang diamati untuk evaluasi agronomi:


 Persentase daya tumbuh benih dan vigor tanaman
 Bentuk/tipe dan warna untuk akar, batang, daun, bunga jantan dan betina
 Hari pada saat 50% pollen shedling dan 50% silking
 Ketahanan terhadap penyakit (karat daun, hawar daun, bulai, BLSB)
 Tinggi tanaman dan tinggi tongkol
 Hari saat jagung masak fisiologi
 Jumlah dan berat tongkol panen
 Berat 10 tongkol sampel
 Berat pipilan 10 tongkol sampel
 Jumlah tongkol ompong
 Bentuk tongkol dan warna biji
 Bobot 1000 biji
 Kadar air pada saat panen
 Perkiraan hasil per-hektar dengan kadar air 15%

3 Classification: INTERNAL USE ONLY


Perkecambahan & Vigor

● Persentase tanaman tumbuh (%)


Pada saat tanaman berumur 7-10 hst, dilakukan pengamatan jumlah
tanaman tumbuh pada setiap petakan. Data hasil pengamatan digunakan
untuk mengetahui persentase tumbuh yakni dengan membagi jumlah
tanaman tumbuh dengan jumlah biji yang ditanam setiap petak.
● Vigoritas
dilakukan dengan cara skoring berdasarkan kecepatan, keserempakan
dan ketegaran kecambah, Nilai skoring yang diberikan 1-5, dimana skor 1
adalah benih yang berkecembah dengan cepat, serempak dan tegar
hingga skor 5 dimana kecambah benih sangat lemah dan lambat, banyak
yang mati atau kecambah tidak mampu mencapai permukaan tanah.
Dilakukan pada saat tanaman berumur 7 - 10 hst

4 Classification: INTERNAL USE ONLY


Karakter Agronomi – Akar & batang
● Warna akar
Warna anthosianin pada akar tunjang secara visual, saat VG: 65 – 75 hst.
diamati satu ulangan
1 : tidak ada atau sangat lemah
3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

● Warna batang, saat VG : 65 – 75 hst

1. Pangkal batang – diatas akar tunjang dengan color


chart, diamati satu ulangan

5 Classification: INTERNAL USE ONLY


Karakter Agronomi – Batang

2. Warna Ruas batang di bawah kedudukan tongkol teratas saat VG : 65 –


75 hst, diamati satu ulangan

1 : tidak ada atau sangat lemah


3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

3. Diameter batang (cm)


Diukur pada ruas batang di bawah kedudukan tongkol pada saat fase
selesai berbunga, 10 tanaman, semua ulangan.

6 Classification: INTERNAL USE ONLY


Karakter Agronomi – Daun
1. Pola helai Daun: mengamati pola helai daun secara visual dan
mencocokkan dengan gambar, saat VG 65 – 75 hst. diamati satu ulangan

1 : lurus
3 : lurus agak bengkok
5 : bengkok sedang
7 : tajam dan bengkok
9 : sangat bengkok

2. Sudut Daun : mengukur sudut antara helai daun dan batang (pada daun
di atas tongkol teratas) dengan busur, saat VG 65 – 75 hst. diamati satu
ulangan
1 : sangat kecil (- 5⁰)
3 : kecil (5 - 25⁰)
5 : sedang (25,1 - 50⁰)
7 : besar (50,1 - 75⁰)
9 : sangat besarl (> 75⁰)

7 Classification: INTERNAL USE ONLY


Karakter Agronomi – Daun

3. Warna daun: mengamati warna helai daun pada daun di atas tongkol
teratas dengan color chart, saat VG 65 – 75 hst. diamati satu ulangan.

4. Warna anthosianin seludang/pelepah daun (pada pertengahan tinggi


tanaman) saat VG 65 – 75 hst, diamati satu ulangan

1 : tidak ada atau sangat lemah


3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

8 Classification: INTERNAL USE ONLY


Bunga Jantan
● Warna malai: warna anthosianin pada dasar kelopak (pada tengah
pertiga poros utama) dan mencocokkan dengan gambar, diamati satu
ulangan

1 : tidak ada atau sangat lemah


3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

● Warna malai : warna anthosianin tidak termasuk dasar kelopak dan


mencocokkan dengan gambar, diamati satu ulangan
1 : tidak ada atau sangat lemah
3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

9 Classification: INTERNAL USE ONLY


Bunga Jantan

• Warna anthosianin pada kepala sari yang masih segar


dan mencocokkan dengan gambar, diamati satu ulangan

1 : tidak ada atau sangat lemah


3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

• Kerapatan bulir pada malai dan mencocokkan dengan


gambar, diamati satu ulangan

3 : Jarang
5 : sedang
7 : rapat

10 Classification: INTERNAL USE ONLY


Bunga Jantan

● Letak percabangan samping secara visual dan mencocokkan dengan


gambar, diamati satu ulangan.

1 : lurus
2 : lurus agak bengkok
5 : bengkok
7 : sangat bengkok
9 : amat sangat begkok

11 Classification: INTERNAL USE ONLY


Bunga Betina

● Warna Rambut : diamati menggunakan color chart, diamati satu ulangan

● Warna Rambut :Mengamati tingkat kekuatan warna anthosianin pada


rambut tongkol, diamati satu ulangan
1 : tidak ada atau sangat lemah
3 : lemah
5 : sedang
7 : kuat
9 : sangat kuat

12 Classification: INTERNAL USE ONLY


Umur berbunga jantan dan betina

● Umur anthesis: menghitung jumlah tanaman


yang telah antesis (pada tengah pertiga poros
utama, 20%, 50% dan 90% dari jumlah
tanaman), diamati untuk semua ulangan.

● Umur bunga betina: menghitung jumlah


tanaman yang telah kelaur bunga betina
(rambut tongkol ± 5 cm), 20%, 50% dan 90%
dari jumlah tanaman, diamati untuk semua
ulangan.

13 Classification: INTERNAL USE ONLY


Ketahanan terhadap penyakit (karat daun, hawar daun,
BLSB)

Pengamatan terhadap penyakit daun dengan menggunakan skoring;

1 : sangat tahan
3 : tahan
5: agak tahan
7: rentan
9: sangat rentan

14 Classification: INTERNAL USE ONLY


Tinggi Tanaman & Tongkol

● Tinggi tanaman (cm)


Pengamatan dilakukan setelah stadia pembungaan sudah selesai (75 – 85
hst) dengan cara mengukur tinggi tanaman dari permukaan tanah sampai
dengan pangkal terakhir bunga jantan. Jumlah sampel 10 tanaman setiap
plot, kemudian dirata-rata
● Tinggi letak tongkol (cm)
Diukur bersamaan dengan pengukuran tinggi tanaman. Pengukuran
dilakukan dari permukaan tanah sampai dengan pangkal tongkol yang
pertumbuhannya sempurna (umumnya pada tongkol bagian atas pada
jagung prolifik). Jumlah sampel 10 tanaman setiap plot, kemudian dirata-
rata.
Note:
Sampel tanaman untuk parameter tinggi tanaman dan tongkol harus sama

15 Classification: INTERNAL USE ONLY


Kerebahan & Penutupan kelobot
● Jumlah tanaman panen
Hitung jumlah tanaman pada saat menjelang panen pada 2 baris tengah.
● Jumlah tanaman tanpa tongkol (barren plant)
Hitung jumlah tanaman yang tidak bertongkol pada 2 baris tengah
● Rebah Batang – Menjelang panen (100-105 hst)
Hitung jumlah tanaman yang patah dibawah tongkol.
● Rebah Akar – Menjelang panen (100-105)
Pencatatan dilakukan terhadap jumlah tanaman yang condong/rebah
dengan sudut <30° dari permukaan tanah.
● Pengamatan penutupan klobot – menjelang panen (100-105)
Tingkat penutupan klobot diberi skor 1 (baik) sampai 5 (jelek), diamati
pada 2 baris tengah.

16 Classification: INTERNAL USE ONLY


Umur Panen

● Hari masak fisiologis


Dicatat pada saat tanaman sudah masak secara fisiologi ditandai dengan
munculnya lapisan hitam - black layer tissue formation di dasar biji pada
bagian ujung tongkol.

17 Classification: INTERNAL USE ONLY


Tongkol : Type & Warna

● Type Biji
1 : Mutiara
2: seperti mutiara
3: antara mutiara & gigi
4. Seperti gigi
5: gigi

● Warna Biji 1 : putih


2: putih kekuningan
3: kuning
4. Oranye kuning
5: oranye
6 : oranye merah
7: merah
8 : ,erah gelap
9: ungu

18 Classification: INTERNAL USE ONLY


Panen  

● Bobot Tongkol Kupasan (kg)


Tongkol-tongkol yang dipanen, setelah dikupas ditimbang beratnya per
petak. Data ini akan digunakan untuk menghitung hasil per petak.
● Rendemen (shelling percentage)
Diukur dengan menimbang 10 tongkol kupasan basah yang diambil dari
tongkol panen secara acak kemudian dipipil. Janggel tongkol ditimbang
kembali sehingga rendemen dapat diketahui dengan rumus:

Bobot 10 tongkol kupasan basah – Bobot Janggel


------------------------------------------------------------------- x 100%
Bobot 10 tongkol kupasan basah

19 Classification: INTERNAL USE ONLY


Panen
● Kadar air biji panen (%),
Ambil biji hasil pipilan dari sampel rendemen kemudian diukur kadar airnya
dengan menggunakan Digithal Seed Moisture Tester.
● Bobot 1000 biji dalam kadar air 15 %.
Ambil biji yang dipipil dari sampel rendemen sejumlah ± 1000 butir,
kemudian ditimbang dan diukur kadar air biji kemudian dikonversi pada
kadar air 15%.
● Data ukuran komponen hasil diambil dari 10 tongkol sampel pada setiap
ulangan, untuk diamati:
- Panjang tongkol: diukur dari pangkal sampai keujung tongkol yang
berbiji.
- Diameter tongkol: diukur di pertengahan tongkol
- Jumlah baris per tongkol .

20 Classification: INTERNAL USE ONLY


Panen

● Hasil panen (t/ha), dilakukan dengan cara mengkonversi hasil panen


tongkol kupasan basah pada dua baris tengah tanaman per nomor (kg
dengan menggunakan rumus.

10000 100-KA
Hasil (kg/ha) = ----------- x ----------- x B x SP
L.P 100-15
Keterangan:
K.A = Kadar Air biji waktu panen
L.P = Luas Panen (m2).
B = Bobot Tongkol Kupasan (kg)
SP = Rata-rata ‘shelling percentage/rendemen’

21 Classification: INTERNAL USE ONLY


Thank you

22 Classification: INTERNAL USE ONLY

Anda mungkin juga menyukai