Anda di halaman 1dari 15

SEKILAS TEORI ETIKA

 ETIKA BISNIS adalah penerapan prinsip-prinsip


etika yang umum pada suatu wilayah perilaku
manusia yang khusus, yaitu kegiatan ekonomi dan
bisnis.

 ETIKA terfokus pada PERBUATAN. Perbuatan


yang baik adalah perbuatan yang baik dari sudut
moral, bukan dari sudut teknis dan sudut padang
lain.
TEORI UTILITARISME:

Berasal dari bahasa latin UTILIS yang berarti bermanfaat.


Tokohnya: Jeremy Bentham ( 1748-1832), John Stuart
Mill (1806-1873)
Perbuatan adalah baik jika membawa manfaat tidak
hanya bagi satu atau dua orang saja melainkan bagi
masyarakat secara keseluruhan (the greatest happiness
of the greatest number).
Cocok dengan pemikiran ekonomi: teori ini sangat dekat
dengan cost benefit analysis.
Utilitarisme sangat menekankan konsekuensi perbuatan,
jika membawa manfaat yang paling besar bagi
kemakmuran rakyat maka itu adalah perbuatan baik.
 Utilitarisme disebut TELEOLOGIS ( telos=tujuan),
kualitas etis dilihat dengan dicapainya TUJUAN.

 KRITIK UTILITARISME: tidak dapat menampung dua


paham etis sekaligus, yaitu : KEADILAN DAN HAK.
Jika perbuatan baik membawa manfaat bagi banyak
orang, maka akan mengorbankan keadilan dan hak
bagi sebaian orang.

 Utilitarisme Perbuatan didampingi oleh


UTILATARISME ATURAN, untuk mengatasi kritik
keadilan dan hak.
DEONTOLOGI:
 Berasal dari kata Yunani: DEON yang berarti KEWAJIBAN.
Perbuatan adalah baik karena menjadi Kewajiban. Jadi yang
menjadi dasar adalah KEWAJIBAN (sebagaimana “Perintah
Tuhan” tetapi meletakkan moral sebagai perkara manusia
sebagai manusia rasional dan bertanggung jawab atas dirinya
sendiri.

 Immanuel Kant (1724-1804) menyatakan: Perbuatan adalah baik


jika dilakukan karena harus dilakukan (kewajiban). Perbuatan
adalah baik jika dilakukan karena IMPERATIF KATEGORIS
(mewajibkan begitu saja, tak tergantung syarat apapun).

 Perbuatan baik dari segi hakum belum tentu baik dari segi etika,
Perbuatan hanya bisa dianggap baik secara moral, kalau
dilakukan karena kewajiban, karena harus dilakukan.
TEORI/PAHAM “PERINTAH TUHAN”
 Tindakan manusia haruslah mengikuti apa yang menjadi
kehendak atau diperintahkan Tuhan.
 Perintah Tuhan sering diyakini tersimpan dalam hati
setiap orang, sehingga manusia dengan akal/rasionya
perbuatan yang baik adalah yang sesuai dengan
“Perintah Tuhan” dan mana yang buruk yang berlawanan
dengannya.
 Orang beragama akan menjawab: perbuatan adalah baik
karena diperintahkan Tuhan.
 Maka dalam paham agamis ini ada otoritas ilahi yang
menetapkan perintah moral mengajak manusia untuk
melaksanakan.
TEORI HAK
 Teori ini merupakan pendekatan yang paling banyak
digunakan untuk mengevaluasi baik buruknya
perbuatan atau perilaku.
 Teori hak merupakan aspek dari teori deontologi,
karena hak berkaitan dengan kewajiban (mendapat
identitas sendiri).
 Hak didasarkan atas martabat manusia (sama), sangat
cocok dengan pemikiran demokratis.
 Immanuel Kant: Manusia merupakan suatu tujuan
pada dirinya sendiri, karena itu selalu harus dihormati
sebagai suatu tujuan sendiri, dan tidak boleh
diperlakukan semata-mata sebagai sarana demi
tercapainya suatu tujuan lain,
 Pendekatan Hak terutama diberikan tekanan pada
individu.
TEORI KEUTAMAAN:
Teori-teori sebelumnya menyoroti baik-
buruknya perilaku orang didasarkan prisip
atau norma (rule based).
Teori ini memfokuskan pada seluruh manusia
sebagai pelaku moral (memandang sikap
atau akhlak seseorang).
Tidak ditanyakan: Apakah perbuatan tertentu
adil, jujur atau murah hati, melainkan
ditanyakan apakah orang itu bersikap jujur,
adil atau murah hati.
 KERENDAHAN HATI: keutamaan yang membuat
seseorang tidak menonjolkan diri, sekalipun
situasi mengijinkan.

 SUKA BEKERJA KERAS: keutamaan mengatasi


kecenderungan bermalas-malasan.

 HIDUP BAIK adalah virtuouslife atau hidup


berkeutamaan.

 KEUTAMAAN tidak boleh dalam tataran pribadi


saja, tetapi harus ditingkatkan dalam konteks
komuniter (bisnis).
 Teori KEUTAMAAN merupakan tradisi lama
Yunani (Aristoteles, 384-322 SM).
 KEUTAMAAN: disposisi watak yang telah
diperoleh seseorang dan memungkinkan dia
untuk bertingkah laku baik secara moral.
Misalnya:

 KEBIJAKSANAAN: keutamaan yang membuat


seseorang mengambil keputusan tepat dalam
setiap situasi.
 KEADILAN: keutamaan yang membuat seseorang
selalu memberikan kepada sesama apa yang
menjadi haknya.
 ROBERT C SOLOMON, menggabungkan teori
keutamaan dengan etika bisnis.
 KEUTAMAAN PEBISNIS PERORANGAN,
MISALNYA:
KEJUJURAN: Keutamaan pertama dan paling
penting yang harus dimiliki pelaku bisnis.
Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan
kebenaran.
FAIRNESS adalah kesediaan untuk memberikan
apa yang wajar kepada semua orang. Wajar
adalah apa yang disetujui semua pihak yang
terlibat dalam sutu transaksi.
KEPERCAYAAN (TRUST) : harus ditempatkan
dalam relasi timbal balik. Misalnya: memberi
garansi.

KEULETAN: pebisnis harus bertahan meskipun


dalam situasi yang sulit. Misalnya ASTRA dengan
per aspera ad astra (melalui kesulitan menuju
bintang).
 KEUTAMAAN PADA TARAF PERUSAHAAN:
Keutamaan ini dimiliki manajer atau karyawan
sejauh mewakili perusahaan.
Keramahan : adalah hakiki untuk setiap
hubungan antar manusia.
Loyalitas: mempunyai komitmen yang tulus
dengan perusahaan.
Kehormatan: keutamaan yang membuat
karyawan menjadi peka terhadap suka atau duka
atas sukses atau gagalnya perusahaan.
Rasa Malu: keutamaan yang membuat karyawan
merasa solider dengan kesalahan perusahaan.
TEORI-TEORI ETIKA:

 Jurgen Habermas (1983) : Etika Diskursus.

 Habermas bertolak dari Kant: pernyataan moral harus dapat


dipertanggung jawabkan secara rasional, maka hanya norma-
norma yang dapat diberlakukan secara universal yang
dianggap syah.
 Tetapi Habermas berbeda dari Kant yang menuntut adanya
kesadaran pribadi.
 Menurut Habermas tidak cukup kesadaran pribadi, melainkan
disepakati bersama melalui pembicaraan bersama yang
terbuka, bagi yang bersangkutan dan bebas dari paksaan.
(DISKURSUS)
TEORI-TEORI ETIKA:

 Teori Sosialis Karl Marx (1818-1883) ; Louis Blanc


(1811-1882) Frederich Engels (1820-1895): Masyarakat
diatur dengan adil, jika kebutuhan semua warganya
terpenuhi, seperti kebutuhan akan sandang, pangan
dan papan.

 Teori Lebiralistis (John Lock: life, freedom, property;


Adam Smith: Pasar bebas; Manusia itu bebas, kita
harus membagi menurut usaha-usaha yang dilakukan
oleh individu yang bersangkutan).
TEORI-TEORI ETIKA:

 Teori Keadilan (John Rawl) : Prinsip: egalitarisme, kita


membagi dengan adil dalam masyarakat, jika kita
membagi rata, kecuali ada alasan untuk membagi
dengan cara lain.
 Rawls mengatakan: keadilan harus dimengerti sebagai
fairness (dalam Justice as Fairness); Just: adil menurut
isinya, fair: adil menurut prosedurnya.

Anda mungkin juga menyukai