MAKANAN DAN MINUMAN Pengertian Harga Pokok (Food Cost and Beverage Cost)
Perhitungan harga pokok makanan dan minuman
pada hotel ditetapkan dalam bentuk rupiah atau prosentase. Tetapi kebanyakan hotel menetapkan perhitungan dengan prosentase. Seperti dikatakan oleh Bernard Davis dan Sally Stone (1991:81): bahwa “the cost of foods and beverages in the commercial sector is usually in the region of 25 – 45 percen of the total operating – operating cost” artinya sebagai berikut : “biaya (cost) standar yang baku untuk makanan dan minuman pada perusahaan (hotel) yang sepenuhnya mencari keuntungan adalah berkisar antara 25 – 45 persen dari keseluruhan biaya operasional yang dikeluarkan” . Biaya yang dimaksud adalah biaya atau harga pokok makanan dan minuman yang dipakai dalam proses produksi jasa boga dan proses penyiapan minuman dibar, sampai bisa dijual/ disajikan kepada pelanggan/ tamu direstaurant / dibar. Jadi penetapan standar cost percentage pada sebuah hotel adalah sebagai patokan bagi manajemen atau pemilik hotel tersebut untuk mengetahui keuntungan yang diperoleh selain itu cost percentage juga dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan harga jual makanan dan minuman. Standar Harga Pokok Makanan (Standard Food Cost )
Di Indonesia menetapkan standar baku ( cost percentage )
sebesar 35 persen ini, karena kualitas bahan makanan yang tersedia di Indonesia. Kualitas makanan yang asli produk buatan Indonesia masih dianggap belum memadai dan kurang memenuhi syarat konsumsi di hotel berbintang dikarenakan akan banyak dari bahan tersebut yang terbuang sebagai bahan trimming/wasted . Sedangkan di Eropa dan Amerika bahan makanan yang dihasilkan sudah memenuhi kualitas standar sehingga tidak banyak bahan yang terbuang, karena bahan makanan sudah dalam keadaan siap untuk dimasak (ready to cook). Atas dasar itulah di benua Eropa dan Amerika berani menetapkan harga pokok untuk makanan yang minimal sebesar 25 persen. Standar Harga Pokok Minuman (Standard Beverage Cost)
Standar cost percentage untuk minuman umumnya 20-25
persen. Namun, di Indonesia mematok dan menetapkan cost percentage pada angka 21 persen. Artinya keuntungan penjualan minuman lebih besar dibandingkan keuntungan penjualan makanan. Dikarenakan harga minuman yang mahal ( kebanyakan jenis minuman keras adalah produk import dengan harga berstandar dolar Amerika ). Begitu pula proses penjualan, penyiapan dan pengolahannya berisiko sangat tinggi, sering terjadi kehilangan dan kecurangan – kecurangan dengan disengaja, kerusakan, pecah (breakage) atau “spoilage”, sehingga tidak dapat dijual kembali Menghitung Persentase Harga Pokok (Cost Percentage)
Potencial Cost Actual Cost
Biaya atau harga pokok Biaya atau harga pokok makan
makanan maupun minuman dan minuman yang yang seharusnya didapat bila kenyataannya terjadi / didapat makanan atau minuman bila makanan dan minuman tersebut betul – betul tersebut diolah sampai siap diolah/dibuat sesuai dengan disajikan. resepnya yang baku dan telah ditetapkan, dan dapat dinyatakan dalam bentuk/nilai cas (bank note). Cara Menghitung Cost Percentage Makanan dan Minuman
Cost of goods comsummed x 100
Total net sales CONTOH I. Diketahui Gros sale dari Income Audit, pada tanggal 01 Janauari 2019 sebesar 3.600.500.- dicantumkan pada kolom To Day, penjualan/sale berupa officer check sebesar 285.725,- dicantumkan pada kolom officer chek sehingga net sales didapat yaitu 3.600.500 dikurangi 285.725 = 3.314.775 dicantumkan pada kolom net sales. Jumlah store requistion yang dibuat oleh bagian kitchen pada hari itu adalah sebesar 1.104.200 dicantumkan pada kolom Total Food Cost, sehinga memakai rumus diatas maka cost percantage didapat sebesar 33.31 per-cent dicantumkan pada kolom cost % CONTOH II Diketahui: Gross Sales dari bagian Income Audit pada tanggal 01 januari 2019 sebesar 3.850.250 dicantumkan pada kolom To- day penjualan/sale berupa officer check sebesar 400.100 dicantumkan pada colom officer Check sehingga net sales didapatkan yaitu 3.850.250 dikurangi 400.100 = 3.450.150 dicantumkan pada colom Net Sales .jumlah store requistiion pada hari itu adalah sebesar 1.254.325 dicantumkan pada kolom Total Food Cost sehinga dengan memakai rumus di atas maka cost percentage didapat sebesar 36.36 per-cent, dicantumkan pada colom cost %. Kolom to-Date karena pembuatan daily flash food ini adalah hari yang ke 2 maka angka- angka pada kolom to-Date pada tanggal 01 january akan ditambah dengan angka pada kolom to-Day pada tangal 2 januari 2019, dan dicantumkan pada kolom Sehingga angka – angka yang terlihat pada kolom to-Date pada tanggal 2 januari 2019 Adalah : Total Gross Sales menjadi 7.450.750,- Total Officer Check 685.825,- Total Net Sales 6.764.925,- Total Food Cost 2.358.525,- Average Cost % 34.86% Dari perhitungan dialy Flash Food Cost ini oleh petugas food controllerdibuatkan lagi laporan pada lembar/formulir yang disebut dengan Daily Food cost worksheet , sebagai rekapitulasi laporan sejak awal bulan sampai akhir bulan tanggal 30, setiap bulan. Rekapan ini dibuat supaya jika ada kenaikan cost yang di luar kewajaran bisa dengan mudah diatasi DAILY FLASH FOOD COST
The Dedari Hotel & Spa.
Ubud, Bali Indonesia.
TO: ACCT. MGR.EX.CHEF. DATE : 01/01/2019
FOOD TO - DAY T0 – DATE
GROSS SALES 3,600,500.00 3,600,500.00
OFFICER ' S CHECK 285,725.00 285,725.00
NETT SALES 3,314,775.00 3,314,775.00
TOTAL FOOD COST 1,104,200.00 1,104,200.00 COST % 33.31 33.31
Food Controller. DAILY FLASH FOOD COST
TO: ACCT. MGR.EX.CHEF. DATE : 02/01/2019
FOOD TO - DAY T0 – DATE
GROSS SALES 3,850,250.00 7,450,750.00
OFFICER ' S CHECK 400,100.00 685,825.00
NETT SALES 3,450,150.00 6,764,925.00
TOTAL FOOD COST 1,254,325.00 2,358,525.00 COST % 36.36 34.86
THE Dedari Hotel & Spa. Ubud, Bali Indonesia
DAILY FLASH FOOD COST WORKSHEET
Begitu juga cara mudah menghitung beverage cost percentage dengan membagi harga pokok per porsi, per gelas atau perbotol dari minuman dengan harga jual minuman itu kemudian dikalikan dengan 100 maka pendapatan adalah 21 persen Apabila pernyataan di buat dalam bentuk rumus akan terliat seperti berikut: Cara Menghitung Beverage Cost Percentage dengan Membagi Harga Pokok
Cost of beverage comsummed x 100
Total net sales
Untuk diingatkan kembali bahwa standar food cost 30 % sampai dengan 35% dan standar beverage 21% itu hanya dipergunakan oleh kebanyakan hotel berbintang dalam menetapkan biaya baku karena memang sikap mereka yang mencari keuntungan setingi tinginya atau dikenal dengan istilah full commercial hotel atau hotel yang profit oriented
Sedangkan hotel yang kecil tidak terlalu memikirkan cost
percentage yang baku namun tetap mencari keuntungan yang disesuaikan dengan hotel sekelasnya STANDAR 35 PERSEN
Dengan ditetapkanya standar 35 persen oleh manajeman atau
pemilik hotel itu berarti bahwa dalam harga jual dari makanan yang di jual sudah termasuk biaya pemakaian gas, biaya pemakaian air ,listrik, upah tenaga kerja dan biaya lain lain yang dipakai dalam pengolahan makanan tersebut sehinga menjadi siap di jual Harga Pokok di Atas Standar (Cost Percantage di Atas Standar)
Apa bila suatu ketika food cost percentage mencapai angka di
atas 30 persen maka manajemen atau pemilik hotel akan segera menghubungi excekutif chef untuk melakukan konsultasi dan koordinasi dengan bagian pengendali biaya untuk bersama-sama melakukan tindakan nyata yang dianggap sangat diperlukan.
Menurut dukas dalam bukunya : How to Plan Oprate a Restaurant mengatakan
bahwa ada 75 kemungkinan yang dapat mengakibatkan naiknya food cost percantage pada sebuah hotel atau restaurant , yang terjadi pada 10 pada area kerja. Salah sejak perencanaan Salah dalam persiapan pembuatan menu makanan awal. yang akan dijual.
Salah dalam pembelian Salah dalam memproses
barang. bahan makanan.
Salah dalam penerimaan Salah dalam memberikan
barang. pelayanan.
Salah dalam penyimpanan Salah dalam menangani
barang. penjualan .
Salah dalam mengeluarkan Salah dalam pengendalian
(issung) barang. barang. Menghitung Harga Jual Menghitung dan menyesuaikan harga makanan dan minuman di restaurant pada sebuah hotel disebut dengan istilah up-date price atau re-costing menu. Namun sebelum melakukan perubahan harga jual bagian pengendalian biaya bersama bagian pembeli dan bagian dapur melakukan market price survey. Survey ini dilakukan di pasar- pasar tradisional yaitu dimana tempat supplier langganan hotel membeli bahan – bahan dengan harga yang paling baru. Survey harga hanya terbatas pada bahan makanan yang sering dipakai. Setelah survey dilakukan selanjutnya dilakukan penyesuaian harga jual pada menu di restaurant. Dengan dilakukannya perbaikan harga jual makanan diharapkan bahwa cos percentage untuk makanan dan minuman yang pernah tidak normal akan menjadi normal kembali yang mencapai kos 30 persen sampai 35 persen.