penyesuaian fungsional neonatus dari 2. Suhu Luar Pada umumnya tetap Berubah-ubah
kehidupan intrauterus menjadi 3. Simulasi sensoris Terutama kinestetik atau Bermacam-macam stimuli
ekstrauterus. Adaptasi dari bayi yang vibrasi
pada saat berada dalam kandungan 4. Gizi Tergantung zat gizi yang Tergantung tersedianya bahan
ADAPTASI
FISIOLOGI
ADAPTASI FISIOLOGI S.
KARDIOVASKULER
STRUKTUR SEBELUM LAHIR SETELAH LAHIR
Vena Umbilikalis Membawa darah arteri ke hati dan jantung Menutup; menjadi ligamentum
teres hepatis
Duktus Anteriosus Pirau darah arteri dan sebagian darah vena Menutup; menjadi ligamentum
dari arteri pulmonalis ke oaorta anteriosum
Foramen Ovale Menghubungkan atrium kanan dan kiri Biasanya menutup, kadang-
kadang terbuka
Cont… Paru-paru Tidak mengandung udara dan sangat Berisi udara dan disuplai darah
sedikit mengandung darah; berisi cairan dengan baik
Vena Kafa Inferior Membawa darah vena dari tubuh dan darah Membawa darah hanya ke
arteri dari plasenta atrium kanan
ADAPTASI FISIOLOGI S.
TERMOREGULATOR
Cont…
ADAPTASI FISIOLOGI S. PERSYARAFAN
Sistem saraf BBL belum terintegrasi sempurna namun sudah cukup berkembang untuk
bertahan dalam kehidupan ekstra uterin. Fungsi tubuh dan respon-respon yang diberikan
sebagian besar dilakukan oleh pusat yang lebih rendah dari otak dan reflek-reflek dalam
medulla spinalis. BBL baru dapat menjalankan fungsi pada tingkat batang otak. Kontrol saraf
dari pusat yang lebih tinggi secara bertahap berkembang.
Myelinisasi system saraf mengikuti hukum perkembangan cephalokaudal proksimodistal
(kepala ke jari kaki-pusat ke perifer) dan berhubungan erat dengan kemampuan keterampilan
motorik halus dan kasar yang tampak. Traktus yang mengalami myelinisasi paling awal
adalah traktus sensoris, serebral, dan ekstra pyramidal. Saraf ini menyebabkan pengindraan
tajam.
ADAPTASI FISIOLOGI S.
GASTROISNTESTINAL
ADAPTASI FISIOLOGI S. TRAKTUS
URINARUS
Pada bayi baru lahir,kapasitas kandung kemih kira-kira 45 cc dan produksi air
kemih rata-rata 0,05 – 0,10 cc permenit. Ginjal bayi baru lahir menunjukkan
penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerulus.
Kondisi itu mudah meyebabkan retensi cairan dan intoksikasi air