Anda di halaman 1dari 25

PERTEMUAN KE -2

TOKOH PENCETUS
PALEONTOLOGI
PALEONTOLOGI berasal dari bahasa yunani, yaitu paleon
yang berarti tua atau yang berkaitan dengan masa lalu
ontos berarti kehidupan dan logos yang berarti ilmu atau
pembelajaran, atau di pihak lain menyebutkan bahwa
paleontology adalah juga paleobiologi ( paleon = tua, bios
= hidup, logos = ilmu ) jadi paleontologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang sejarah kehidupan di bumi termasuk
hewan dan tumbuhan zaman lampau yang telah menjadi
fosil.
Tokoh dan teori pencetus Paleontologi
1.Shrock &Twen hofel (1952) : 
Paleontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
kehidupan masa lampau dalam skala umur geologi.Studi
Paleontologi dibatasi oleh skala waktu geologi yaitu umur
termuda adalah Kala Holosen (0,01 jt. th. yang lalu).
2. Strabo (58 SM-25 M) :
Melihat kenampakan seperti beras pada batu gamping
yang digunakan untuk membangun piramid. Fosil tersebut
kemudian dikenal sebagai Numm ulites.
3. Abbe Giraud de Saulave (1777) :
Law of Faunal Succession (Hukum Urut-urutan fauna).
Jenis-jenis fosil itu berada sesuai dengan umurnya. Fosil
pada formasi  terbawah tidak serupa dengan formasi yang di
atasnya
4. Chevalier de Lamarck (1774 - 1829) :
Pencetus Hipotesa Evolusi .Organisme melakukan
perubahan diri untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
5. Baron Cuvier (1769 - 1832) :
Penyusun sistematika Paleontologi (Taksonomi) 

6. William Smith (1769 - 1834) : 


Law of Strata Identified by Fossils (Hukum Mengenali
Lapisan Dengan Fosil Kemenerusan suatu lapisan batuan
dapat dikenali dari kandungan fosilnya. 

7. Charles Robert Darwin (1809 - 1882) :


Perubahan makhluk hidup disebabkan oleh adanya faktor
seleksi alam 

8. William Smith dan ahli paleontologi Georges Cuvier dan


Alexandre Brongniart (abad ke 18 dan 19) :
Menemukan batuan-batuan yang berumur sama serta
mengandung fosil yang sama pula, walaupun batuan-
batuan tersebut letaknya terpisah cukup jauh
ISTILAH DALAM PALEONTOLOGI
Stratigrafi adalah studi mengenai sejarah, komposisi dan umur
relatif serta distribusi perlapisan tanah dan interpretasi
lapisan-lapisan batuan untuk menjelaskan sejarah Bumi.
Biostratigrafi merupakan ilmu penentuan umur batuan
dengan menggunakan fosil yang terkandung didalamnya.
Kronostratigrafi adalah ilmu yang mempelajari umur
strata batuan dalam hubungannya dengan waktu.

Mikropaleontologi adalah merupakan cabang paleontologi


yang mempelajari mikrofosil.
Filogent adalah ilmu yang mempelajari hubungan kekerabatan
suatu organism dengan organism lainnya.
 
Paleobotani adalah ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
masa lampau
Paleozoologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hewan
masa lampau.
Paleoklimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
iklim masa lampau.

Taphonomy Ilmu yang mempelajari tentang kemunculan


dan ketidak munculan fosil atau organisme pada batuan.

Taksonomi adalah pengelompokan organism berdasarkan


kesamaan cirri fisik tertentu

Fosill adalah sisa-sisa atau bekas-bekas mahluk


hidup yang menjadi batu atau mineral.

Mikrofosil adalah fosil yang umumnya berukuran tidak


lebih besar dari empat millimeter, dan umumnya lebih
kecil dari satu milimeter, sehingga untuk mempelajarinya
dibutuhkan mikroskop cahaya

Fosil hidup adalah sebutan bagi hewan atau tumbuhan


yang dianggap sudah punah dan menjadi fosil, tetapi pada
kenyataannya masih hidup.
FOS IL
Sisa atau jejak organisme yang terawetkan di dalam
lapisan kerakbumi, yang terawetkan oleh proses-
proses alami, dan dibatasi oleh umur termuda pada
Kala Holosen.

SYARAT-SYARAT MENJADI FOSIL :

1. Sisa-sisa organisme

2. Terawetkan secara alami

3. Pada umumnya padat, kompak,dan keras

4. Berumur lebih dari 10.000 tahun


Faktor yang mempengaruhi dapat tidaknya suatu
organisme terawetkan menjadi fosil :

1. Biologis, predator dan bakteri scavenger selalu ada di semua lingkungan.


Mencegah terawetkannya tubuh suatu organisme

2. Fisik/Mekanik, fosil sulit terbentuk pada lingkungan


dengan energi sedimentasi
yang kuat.

3. Kimiawi, faktor kimiawi bisa menjadi pendukung untuk terjadinya


proses
pemfosilan, misal replacement pada cangkang/tulang. Namun dapat
menjadi
faktor perusak, misalnya leaching
Proses pemosilan di bagi menjadi 4 proses yaitu :

1. Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains)

2. Fosil Terubah (Altered Remains)


3. Impresi (Cetakan)

4. Fosil Jejak (Trace Fossil)


1. Fosil Tak Terubah (Unaltered Remains)

Fosil yang diketemukan dalam kondisi relatif utuh


tidak mengalami perubahan secara kimiawi dan fisik.

Contoh : Fosil mamouth di Siberia, tertimbun oleh es


2. Fosil Terubah (Altered Remains)

Fosil yang telah mengalami perubahan baik fisik maupun


kimiawi.

Proses-proses tersebut antara lain:


a. Leaching, terlarutkannya sebagian unsur-unsur karbonat.
b. Replacement,tergantikannya unsur-unsur kimiawi/mineral
dari suatu organisme menjadi unsur-unsur yang lain.
c. Destilasi, penggantian unsur asli dari cangkang oleh
lapisan tipis kabonat.
3. Impresi (Cetakan)

Hasil cetakan dari jejak atau tubuh suatu


organisme.
Misal :
a. Internal mold : cetakan bagian dalam dari
suatu cangkang organisme
b. Eksternal mold : cetakan bagian luar dari
suatu cangkang organisme
c. Leaf Impression : Cetakan daun
4. Fosil Jejak (Trace Fossil)

Merupakan proses pemfosilan dari jejak-jejak aktivitas


organisme.

Misal :
a. Coprolite : Sisa-sisa kotoran binatang yang
terawetkan.
b. Footprint : Jejak-jejak kaki binatang.
c. Borrows : Jejak-jejak lobang-lobang tempat tinggal
dan pergerakanbinatang/organisme.
Keberadan fosil dalam batuan :

a. Biocoenose

b. Thanatocoenose
c. Introduce Fossil

d. Reworked Fossil
a. Biocoenose

Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai dengan


ruang, dan waktu darifosil tersebut.

b. Thanatocoenose

Keberadaan fosil dalam batuan adalah insitu, sesuai


dengan waktu tetapi tidak sesuai dengan ruang atau tempat
orgenisme itu hidup.
c. Introduce Fossil

Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak


sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut,
dimana fosil yang dijumpai berumur lebih muda dari
batuannya.

d. Reworked Fossil

Keberadaan fosil dalam batuan adalah tidak insitu, tidak


sesuai dengan ruang, dan waktu dari fosil tersebut, dimana
fosil yang dijumpai berumur lebih tua dari batuannya
Terdapat kategori bertingkat dalam sistem pen gelompokan ini.
Pertama, kelompok mahluk hidup dibagi menjadi kingdom, seperti
kingdom tumbuhan dan hewan. Kemudian kingdom dibagi lagi
menjadi filum. Filum lebih jauh dibagi lagi menjadi kelompok-
kelompok kecil.

Dari atas ke bawah, pengelompokannya adalah sebagai berikut :


Kingdom
Filum (jamak Fila)
Kelas
Ordo
Famili
Genus (jamak Genera)
Spesies
APLIKASI ILMU PALEONTOLOGI :
1.Menentukan Umur Relatif Batuan

2. Melakukan Korelasi

3. Menentukan Lingkungan Pengendapan

4. Mengetahui Paleoklimatologi
1.Menentukan Umur Relatif Batuan

Kemunculan fosil dari zaman ke zaman selalu berbeda, sehingga fosil


dapat digunakan untuk menentukan umur relatif suatu batuan sedimen.

Fosil Indeks: fosil yang kemunculannya sangat spesifik mewakili suatu


zaman, contoh : Ammonit pada Trias.

Syarat-syarat fosil indeks:


1.Memiliki penyebaran lateral yang luas.
2.Kisaran umurnya pendek
3. Mudah dikenali.

2. MelakukanKorelasi

Korelasi : menghubungkan dua atau lebih satuan batuan berdasarkan


kesamaan umur.
3. Menentukan Lingkungan Pengendapan

Organisme dalam hidupnya dibatasi oleh suatu lingkungan,


dimana organisme tersebut dapat beradaptasi.

Dengan demikian fosil dapat dipergunakan untuk menentukan


lingkungan pengendapan.

Syarat:
1. Fosil terendapkan pada lingkungan dimana dia hidup
(bioconoese)
2. Lingkungan hidupnya sempit
3. Mudah dikenalI

Lingkungan Pengendapan
1. Darat, meliputi gurun, sungai, danau dsb
2. Laut, meliputi: pantai, rawa, laut dangkal (neritik) dsb
4. Mengetahui Paleoklimatologi

Selain lingkungan hidup, organisme juga dipengaruhi oleh iklim


sebagai salah satu unsur lingkungan.

Contoh: Koral biasanya hidup pada iklim tropis atau sub tropis.
Sehingga padabatuan yang diketemukan mengandung koral iklim masa
lampaunya adalahah tropis
CONTOH FOSIL YANG TELAH DITEMUKAN :

Fosil "kepiting tapal kuda" dari Fosil bintang laut yang Fosil tiram dari Zaman Ordovisium,
masa Ordovisium. Fosil yang berumur 100-150 juta tahun tak berbeda dengan tiram masa kini.
berumur 450 juta tahun ini tak
berbeda dengan spesimen
yang hidup sekarang.
Fosil capung yang berumur 140 Lalat yang berumur 35 juta Fosil udang yang berumur 170 juta
juta tahun di Bavaria, Jerman. tahun. Berstruktur tubuh tahun dari masa Jura. Tak berbeda
Sama dengan capung hidup. sama dengan lalat masa dengan udang hidup.
kini.

Amonit muncul sekitar 350 juta Fosil bakteri berumur 1,9 juta
tahun lalu dan punah 65 juta tahun dari West Ontario,
tahun lalu. Struktur yang tampak Amerika Serikat. Fosil ini
pada fosil di atas tak berubah berstruktur sama dengan
selama 300 juta tahun. bakteri yang hidup sekarang.
FOSILL KEPALA MANUSIA : A. Pan troglodytes, chimpanzee, modern
B. Australopithecus africanus, , 2.6 My
C. Australopithecus africanus , 2.5 My
D. Homo habilis, KNM-ER 1813, 1.9 My
E. Homo habilis, OH24, 1.8 My
F. Homo rudolfensis, KNM-ER 1470, 1.8 My
G. Homo erectus, Dmanisi cranium D2700 1.75
My
H. Homo ergaster (early H. erectus), KNM-ER
3733, 1.75 My
I. Homo heidelbergensis, "Rhodesia man,“
300,000 - 125,000 y
J. Homo sapiens neanderthalensis, La Ferrassie
1, 70,000 y
K. Homo sapiens neanderthalensis  La Chappelle-
aux-Saints, 60,000 y
L. Homo sapiens neanderthalensis, Le Moustier,
45,000 y
M. Homo sapiens sapiens, Cro-Magnon I, 30,000
y
N. Homo sapiens sapiens, modern
TERIMAKASIH ATAS PERHATIAN DAN
WAKTUNYA

Anda mungkin juga menyukai