o Bagi Graaf dan Pigeaud, cerita-cerita tentang orang sakti atau legenda mengenai tokoh-tokoh
yang menyebarluaskan agama Islam di Tanah Jawa pada abad ke 15-16 harus dilihat sebagai
bukti bahwa peradaban Islam-Jawa yang dikembangkan oleh para Wali Sanga dalam banyak
hal merupakan kelanjutan dan sekaligus pembaharuan dari peradaban Hindu-Jawa kuno.
o Sedangkan bicara posisi Kalijaga ialah tokoh kharismatis dan sakti dalam kisah penyebaran
agama Islam di Jawa Tengah khususnya di bagian selatan. Bukan saja cerita-cerita tentang
Kalijaga tercatat sejak awal pendirian Mataram-Islam telah menjadi sumber legitimasi, bahkan
hingga kini juga masih ditempatkan sebagai role model keislaman orang Jawa.
o Pada konteks role model keislaman dari para Wali Sanga dan khususnya ialah Kalijaga inilah,
pada perjalanan muthakirnya kini di Indonesia telah terkontruksi suatu model keislaman yang
ramah dan inklusif. Islam ini lebih mengedepankan artikulasi substantif nilai-nilai Islam
ketimbang bicara pelembagaan aspek legalistik atau hukum Islam. Model keislaman inilah,
yang kini sohor disebut khalayak luas di Indonesia sebagai "Islam Nusantara."
KEBUDAYAAN KERAJAAN DEMAK
o Hasil kebudayaan Kerajaan Demak merupakan kebudayaan yang berkaitan dengan Islam.
o Kondisi kebudayaannya dimulai dari Raden Patah yang dikenal menyukai seni, terutama wayang.
Ia mengubah bentuk wayang sehingga tidak lagi sama bentuknya dengan yang terpahat pada
relief candi.
o Pengaruh budaya Demak terhadap seni budaya Nusantara terletak pada beberapa peninggalan
Kerajaan Demak.
MASJID AGUNG DEMAK
o Merupakan lambang kebesaran Demak sebagai
kerajaan Islam.
o Terletak di Desa Kauman, Kecamatan Demak Kota,
Kabupaten Demak Kota, Jawa Tengah.
o Didirikan tahun 1479 M yang kini sudah berumur
sekitar 6 abad tetapi masih berdiri dengan kokoh
sebab sudah dilakukan renovasi sebanyak beberapa
kali.
o Kaya dengan ukir-ukiran bercirikan Islam.
o Salah satu tiangnya dibuat dari kumpulan sisa-sisa
kayu bekas pembangunan masjid itu sendiri yang
disatukan (tatal).
PINTU BLEDEK
o Berbagai peninggalan budaya kerajaan Demak tersebut masih mempengaruhi budaya Nusantara
(Indonesia) hingga saat ini.
o Upacara Sekaten masih dilakukan hingga saat ini.
o Pertunjukkan wayang masih sering dilakukan. Bahkan banyak yang menyukainya. Di beberapa daerah,
terutama di Jawa, Pertunjukkan wayang dilaksanakan minimal setiap tahun sekali.
o Makam Sunan Kalijaga hingga saat ini masih dikunjungi untuk ziarah dan kunjungan sejarah.
o Masjid Agung Demak masih ramai dikunjungi wisatawan muslim untuk beribadah dan kunjungan sejarah.
o Kaligrafi masih sering digunakan dan semakin meluas, baik diukir di Kayu maupun dilukiskan di kertas.
o Di beberapa daerah kentongan masih digunakan meskipun bukan untuk penanda waktu Shalat. Kentongan
digunakan saat ronda malam atau saat ada kegiatan dan acara tertentu dengan ketukan bunyi yang berbeda.
o Saat ini pun semakin banyak pesantren yang didirikan untuk tempat belajar ilmu agama Islam seperti yang
dilakukan pada masa kerajaan Demak.