0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan9 halaman
QS Ali Imran ayat 190-191 mengajak manusia untuk berpikir kritis dan merenungi kebesaran Allah melalui tanda-tanda penciptaan. Ayat 159 menekankan pentingnya sikap demokratis dengan bermusyawarah dan tidak berlaku kasar dalam menyelesaikan masalah.
QS Ali Imran ayat 190-191 mengajak manusia untuk berpikir kritis dan merenungi kebesaran Allah melalui tanda-tanda penciptaan. Ayat 159 menekankan pentingnya sikap demokratis dengan bermusyawarah dan tidak berlaku kasar dalam menyelesaikan masalah.
QS Ali Imran ayat 190-191 mengajak manusia untuk berpikir kritis dan merenungi kebesaran Allah melalui tanda-tanda penciptaan. Ayat 159 menekankan pentingnya sikap demokratis dengan bermusyawarah dan tidak berlaku kasar dalam menyelesaikan masalah.
• (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka . 2. Hukum tajwid • A. Ghunah yaitu terdapat pada bacaan Inna tanda Tasyid di atas Nun dan cara membacanya dengung • B. Qolqolah Kubra yaitu terdapat pada bacaan Ulil albab karena diwaqofkan diakhir kata • Izhar Syafawi yaitu Junuubihim yatafakaru karena huruf mim mati bertemu huruf wawu 3. Kandungan dari QS, Ali Imran: 190-191
• Yaitu mengajak manusia untuk berpikir kritis
dan merenungi tentang penciptaan langit dan bumi. Berpikir merupakan salah satu nikmat diantara nikmat-nikmat yang dianugrahkan Allah kepada manusia dan berulang kali Al- Qur’an menyeru manusia untuk mnggunakan akal dan pikirannya. 4. Perilaku yang mencerminkan Berpikir Kritis
• A. Giat menuntut Ilmu
• B. Senantiasa berzikir kepada Allah • C. Teliti dan Kritis dalam menerima informasi • Jadi yang bisa diperoleh dari Hikmah nya Berpikir Kritis yaitu semakin mendekatkan diri kepada Allah, memahami tanda-tanda kebesaran Allah dan memperluas pengetahuan serta mengasah kemampuan. B. QS. Ali Imran: 159 tentang Bersikap Demokratis • 1. Membaca QS. Ali Imran: 159 • ف َع ْنهُ ْم ُ ك ۖ فَا ْع َ ِب اَل ْنفَضُّ وا ِم ْن َح ْول ِ ت فَظًّا َغلِيظَ ْالقَ ْل َ فَبِ َما َرحْ َم ٍة ِم َن هَّللا ِ لِ ْن َ ت لَهُ ْم ۖ َولَ ْو ُك ْن ينَ ِت فَتَ َو َّكلْ َعلَى هَّللا ِ ۚ ِإ َّن هَّللا َ ي ُِحبُّ ْال ُمتَ َو ِّكل َ اورْ هُ ْم فِي اَأْل ْم ِر ۖ فَِإ َذا َع َز ْم ِ َوا ْستَ ْغفِرْ لَهُ ْم َو َش • Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya 2. Kandungan QS. Ali Imran: 159 • Setiap manusia yang hidup di dunia tidak pernah terlepas dari problem yang dihadapi. Untuk itu mereka harus bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan mencontoh dan mengambil telada Nabi Muhammad saw, yaitu dengan cara lemah lembut dan musyawarah. 3. Perilaku yang mencerminkan sikap Demokratis • A. Tidak boleh berkeras hati dan bertindak kasar dalam menyelesaikan suatu permasalahan • B. Setiap muslim harus berlapang dada, berprilaku lemah lembut, pemaaf dan senatiasa memohon ampun kepada Allah • C. Apabila sudah tercapai mufakat maka setiap individu harus menerima dan melasanakannya