Anda di halaman 1dari 23

AL-QARIB

(YANG MAHA DEKAT)


SETIDAKNYA ADA 3 AYAT …

• ‫ِإَّنُه َس ِم يٌع َقِريٌب‬

• …Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Dekat.


• (Qs. Saba: 50.)
• ‫ِإَّن َر ِّبي َقِريٌب ُم ِج يٌب‬

• …Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi


memperkenankan (doa hamba-Nya)

• (Qs. Huud:61.)
• ‫َو ِإَذ ا َس َأَلَك ِع َباِد ي َع ِّني َفِإِّني َقِر يٌب ۖ ُأِج يُب َد ْع َو َة الَّد اِع ِإَذ ا َدَع اِن ۖ َفْلَيْسَتِج يُبوا ِلي َو ْلُيْؤ ِم ُنوا ِبي َلَع َّلُهْم َيْر ُش ُد وَن‬

• Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka


(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka
hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam
kebenaran. (Qs: Al Baqarah: 186.)
AL-HADID AYAT 4

‫ُه َو اَّلِذ ْي َخ َلَق الَّس ٰم ٰو ِت َو اَاْلْر َض ِفْي ِس َّت ِة َاَّياٍم ُثَّم اْس َت ٰو ى َع َلى اْل َع ْر ِۚش َي ْع َلُم َم ا َيِلُج ِفى اَاْلْر ِض َو َم ا َي ْخ ُرُج ِم ْن َه ا َو َم ا َي ْن ِز ُل‬
‫۝‬٤ ‫ِمَن الَّس َم ۤا ِء َو َم ا َي ْع ُرُج ِفْي َه ۗا َو ُه َو َمَع ُك ْم َاْي َن َم ا ُكْن ُتْۗم َو ُهّٰللا ِبَم ا َت ْع َم ُلْو َن َبِص ْي ٌۗر‬

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa. Kemudian, Dia
berkuasa atas ʻArasy. Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa
yang keluar darinya serta apa yang turun dari langit dan apa yang naik ke sana.
Dia bersamamu di mana saja kamu berada. Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.
• ‫َو َلَقْد َخ َلْقَنا اِإْل نَس اَن َو َنْع َلُم َم ا ُتَو ْس ِو ُس ِبِه َنْفُسُهۖ َو َنْح ُن َأْقَر ُب ِإَلْيِه ِم ْن َح ْبِل اْلَو ِريِد ِإْذ‬
‫َيَتَلَّقى اْلُم َتَلِّقَياِن َع ِن اْلَيِم يِن َو َع ِن الِّش َم اِل َقِع يٌد َّم ا َيْلِفُظ ِم ن َقْو ٍل ِإاَّل َلَد ْيِه َرِقيٌب َع ِتيٌد‬

• “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang
dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada urat lehernya, (yaitu)
ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan
dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya
melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir” (QS. Qaaf: 16-18).
• Abu Bakar pun berkata: “Demi Allah wahai Rasulullah, jika salah seorang dari mereka
melihat ke tempat berpijak mereka, pastilah mereka melihat kita,”. Mendengar hal itu,
Nabi pun berkata: “Wahai Abu Bakar, apa yang kamu kira bahwa kita ini hanya berdua?
Ketahuilah, yang ketiganya adalah Allah,”.
APA ITU DEKAT DAN BAGAIMANA CARA
MENDEKAT KEPADA ALLOH
• Alloh itu dekat hanya saja sering kali kita tidak menyadarinya.
• Kesadaran itu penting karena orang yang dekat secara fisik menjadi terasa tidak dekat Ketika kita
tidak menyadarinya.
• Suami istri yang tidur dalam satu tempat, menjadi tidak terasa dekat Ketika keduanya tertidur.
• Dua orang yang duduk berdekatan juga menjadi tidak merasa dekat Ketika keduanya tidak saling
mengenal,
• atau keduanya saling mengenal tetapi mereka melakuan aktivitas masing2 (sendiri2)
• Kata kunci paling penting untuk merasa dekat adalah saling mengenal, saling menyadari, saling
berbicara dan berinteraksi, saling mencintai.
ALLOH ITU DEKAT

• Al-qorib digandeng dengan al-mujib


• Al-qorib juga digandeng dengan as-sami’
IMPLIKASI DARI SIFAT AL-QORIB

1. Sadari kedekatan kita dengan Alloh (merasa dekat dan merasa


terawasi)
2. Mendekatlah kepada Alloh.
3. Meneladani sifat Al-qorib. Jadilah orang2 yang memiliki sifat
qorib (dekat dengan manusia)
MENYADARI KEDEKATAN DENGAN ALLOH
SETIAP SAAT
1. Kedekatan secara ruhani (ingatan dan kesadaran bathiniah)
2. Mengingat Alloh (Menghadirkan Alloh dalam ingatan dan kesadaran) di setiap ruang
dan waktu
3. Segala sesuatu harus menyadarkan kita kepada Alloh; menjadi media yang membuat
kita ingat kepada Alloh.
MENDEKATLAH KEPADA ALLOHI

1. Kenapa harus dekat kepada Alloh  asabikun: orang2 yang dekat


2. Bagaimana cara mendekat kepada Alloh
1. Semua kebaikan
2. Melalui perintah yang wajib
3. Melalui perintah yang sunnah
4. Cara khusus
1. Zikrulloh
2. Sujud-shalat
3. Doa
4. Baca al-qur’an
5. Sabar
MILIKI SIFAT QORIB

1. Dekat dengan manusia


1. Hayyin,
2. Layyin,
3. Qarib, dan
4. Sahl
HAYYIN, LAYYIN, QARIB, DAN SAHL

• Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahu Anhu Rasulullah Shallallahu‘alaihi Wa Sallam


bersabda:
• "Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka?“ Para
sahabat berkata: "Mau, wahai Rasulullah!“ Beliau menjawab: "yang haram tersentuh api
Neraka adalah orang yang Hayyin, Layyin, Qarib, dan Sahl."

• (Hadits Riwayat At-Tirmidzi & Ibnu Hibban, dishahihkan Al-Albani)


Hayyin
Orang yang memiliki ketenangan dan keteduhan lahir maupun batin. Tidak labil dan
gampang marah, penuh pertimbangan. Tidak mudah memaki, melaknat. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

“Ada seorang laki-laki yang meminta wasiat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Wasiatilah saya!” Beliau bersabda : “Janganlah kamu marah!” Lelaki itu mengulanginya
lagi, tetapi beliau tetap menjawab : “Janganlah kamu marah!” (HR. Bukhari)
Layyin
Orang yang lembut, santun, tawadhu, tidak otoriter.

Dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu bukan seorang yang kotor baik kata-katanya
atau tindakannya dan tidak pula seorang yang bersengaja hendak berbuat kotor baik kata-
katanya atau tindakannya”. Beliau Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya orang-orang yang terpilih di antara engkau semua adalah orang yang
terbaik budi pekertinya.” (Muttafaq ‘alaih)
Qarib
Dekat, Akrab, ramah diajak bicara, menyenangkan bagi orang yang diajak bicara. Wajah
yang berseri-seri serta menebar Salam.

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:


“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada saya: Jangnlah sekali-kali
meremehkan perbuatan baik, walaupun menyambut saudaramu dengan muka ceria.” (HR.
Bukhari dan Muslim)
Sahl
Orang senantiasa memberi kemudahan, solusi kepada orang lain, tidak mempersulit sesuatu.
Tidak suka berbelit-belit, dan tidak suka menyusahkan orang lain.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Permudahlah dan jangan kalian mempersulit, gembirakan dan jangan kalian menakut-
nakuti!” (HR. Muslim)
MENDEKAT DENGAN MEMPERBANYAK SUJUD

• ‫ َفَأْك ِثُروا الُّد َع اَء‬، ‫“ َأْقَر ُب َم ا َيُك وُن الَع ْبُد ِم ْن َر ِّبِه َو ُهَو َس اِج ٌد‬

• Keadaan seorang hamba paling dekat dengan


Rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka
perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim, no.
482)
MENDEKAT DENGAN AMALAN WAJIB-SUDAH
CUKUP
• Pernah seorang dari Najd datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam dan bertanya tentang
(amalan wajib dalam) Islam. Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Lima shalat yang
wajib sehari semalam.” Ia berkata, “Apa ada kewajiban (shalat) atasku yang lain?” Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab, “Tidak, kecuali bila engkau melakukannya dengan suka
rela (tathawwu’).” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam juga menyebutkan tentang kewajiban puasa,
juga zakat, dan orang tersebut pun bertanya; apakah ada kewajiban atasku yang lain; Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa salam menjawab: “Tidak, kecuali bila engkau melakukannya suka rela.”
Maka orang tersebut pun pergi dengan mengatakan: “Demi Allâh, aku tidak akan menambah
ataupun menguranginya.” Rasul Shallallahu ‘alaihi wa salam pun bersabda: “Ia akan mendapatkan
keberuntungan bila jujur.” (HR. Al-Bukhâri 46 Fathul Bârî (1/130), Muslim 12 (1/41).
MENDEKAT DENGAN YANG WAJIB DAN SUNNAH

• hadits qudsi:
• ‫ َو َبَص َر ُه‬، ‫ ُكْنُت َسْمَع ُه اَّلِذ ي َيْس َم ُع ِبِه‬، ‫ َفِإَذ ا أْح َبْبُتُه‬، ‫ َو َم ا َيزاُل َع ْبِد ي َيَتَقَّرُب ِإَلَّي ِبالَّنَو اِفِل َح َّتى ُأِح َّبُه‬، ‫َو َم ا َتَقَّر َب ِإَلَّي َع ْبِد ي ِبَش يٍء َأَح َّب ِإَلَّي ِمَّم ا اْفَتَر ْض ُت َع َليِه‬
‫ َو َلِئن اْسَتَع اَذ ِني ُأَلِع يَذَّنُه‬، ‫ َو ِر ْج َلُه اَّلِتي َيْمِش ي ِبَها َو إْن َس أَلِني أْع َطْيُتُه‬، ‫ وَيَد ُه اَّلتي َيْبِط ُش ِبَها‬، ‫اَّلِذ ي ُيْبِص ُر ِبِه‬

• Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan
kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun
mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat,
dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia
meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.
• (HR HR. Al-Bukhâri 6502 Fathul Bârî (11/348).
DUA TINGKATAN WALI
(IBNU RAJAB AL-HANBALI RAHIMAHULLAH)
• al-muqtashidûn (seperti dalam al-Qur’an surat Fâthir ayat 32) ash-hâbul yamîn (seperti
dalam al-Qur’an surat Al-Wâqi’ah ayat 27): mendekatan dengan menunaikan yang fardhu,
dengan mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang diharamkan.Mereka . Ucapan
Umar Bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu : “Amalan yang paling utama adalah menunaikan
apa-apa yang Allâh wajibkan, dan menjauhi apa yang Allâh haramkan, serta mempunyai
niat yang benar dalam menggapai apa yang ada di sisi Allâh.

• Asâbiqun (al-muqarrabûn) bertaqarrub dengan yang wajib, dan sunnah dan bersikap wara’
dengan tidak melakukan hal-hal yang dimakruhkan, walaupun kecil bentuknya.
BERDOALAH TERUS KARENA TIDAK ADA DOA YANG SIA-SIA


‫ما ِم ْن ُم ْس ِلٍم َيْدُعو ِبَدْع َو ٍة َلْيَس ِفيَها ِإْثٌم َو َال َقِط يَعُة َرِح ٍم ِإَّال َأْع َطاُه ُهَّللا ِبَها ِإْح َد ى َثَالٍث ِإَّم ا َأْن ُتَعَّج َل َلُه َدْع َو ُتُه َو ِإَّم ا َأْن َيَّد ِخ َر َها َلُه ِفى‬
‫ َقاَل « ُهَّللا َأْك َثُر‬. ‫ َقاُلوا ِإذًا ُنْك ِثُر‬.» ‫» اآلِخ َرِة َو ِإَّم ا َأُْن َيْص ِرَف َع ْنُه ِم َن الُّس وِء ِم ْثَلَها‬

Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan
silaturahim (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera
mengabulkan doanya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan yang semisal. Para sahabat berkata, “Kalau begitu kami akan memperbanyak
berdoa.” lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-
doa kalian. (HR Ahmad)

Anda mungkin juga menyukai