KELOMPOK A5
Addhe William Fangidae 102014270
Yanfrin Taslim 10201611
Sapto 102016273
Riska Cerlyan Mustamu 102013302
Tezalonika Daranindra 102016021
Riska Devi Limbong 102016053
Elisa Violeta Siman 102016137
Audrey Fidelia 102016200
Nurul Iffah Syahirah Binti Amar 102016264
Skenario 4
Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan
berdebar-debar
yang memberat sejak 2 hari yang lalu
Rumusan Masalah
Laki laki 50 thn dengan keuhan berdebar
yang memberat sejak 2 hari lalu
Analisis Masalah
Prognosis dan Pemeriksaan Fisik
Pencegahan Anamnesis
Pemeriksaan Penunjang
Manifestasi Klinik
Diagnosis
Penatalaksanaan RM WD
Med.mentosa
DD
Non-med.mentosa
Epidemiologi
Patofisiologi Etiologi
Anamnesis & pemeriksaan fisik
• Hasil pemeriksaan:
• Hasil anamnesis: • Nadi: 110x/menit irregularly irreguler.
• KU: berdebar-debar • TD: 130/80.
• Pernah merasa berdebar hilang timbul 1 tahun • Detak jantung: 130x/menit irregularly irreguler.
lalu. • Frekuensi nafas: 16x/menit.
• Tidak ada nyeri dada. • Suhu: 37 C.
• Mudah lelah saat berjalan jauh dan mereda saat • Terdapat eksoftalmus, pembesaran diameter difus.
istirahat.
• Iktus kordis 1 jari lateral midclav kiri, pinggang jantung
• Bengkak pada kaki hilang timbul. negatif.
• Riwayat penyakit tiroid, tidak minum obat teratur • Gallop (-), murmur (-), ekstremitas edema (-).
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Penunjang
Kebanyakan penderita tidak mengalami keluhan karena tidak ada hipotiroidisme atau hipertiroidisme.
Penderita datang berobat karena keluhan kosmetik atau ketakutan akan keganasan.
Namun sebagian pasien mengeluh adanya gejala mekanis yaitu penekanan pada esofagus (disfagia) atau trakea (sesak napas),
biasanya tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan di dalam nodul.
Epidemiologi
• Framingham Heart Study yang merupakan suatu studi kohor pada
tahun 1948 dengan melibatkan 5209 subjek penelitian sehat (tidak
menderita penyakit kardiovaskular) menunjukkan bahwa dalam
periode 20 tahun, angka kejadian FA adalah 2,1% pada laki-laki dan
1,7% pada perempuan.
• multinational monitoring of trend and determinant in cardiovascular
disease (MONICA) pada populasi urban di Jakarta menemukan angka
kejadian FA sebesar 0,2% dengan rasio laki-laki dan perempuan 3:2.
• Pasien dengan FA memiliki risiko stroke 5 kali lebih tinggi dan risiko
gagal jantung 3 kali lebih tinggi dibanding pasien tanpa FA.
Gejala Klinis
• Berat badan menurun,
• nafsu makan meningkat,
• keringat berlebihan, kelelahan,
• lebih suka udara dingin, sesak • Masalah irama jantung yang paling sering ditemukan pada hipertiroidisme ialah
napas
• gejala jantung berdebar-debar, sinus takikardia.
• tremor pada tungkai bagian atas, • Peningkatan denyut jantung >100x/ menit
• mata melotot (eksoftalamus),
• diare, • Masalah berat ditemukan pada pasien dengan hipertiroidisme dan atrial
• haid tidak teratur, fibrillation (AF) rapid ventricular response karena dapat menyebabkan
• rambut rontok, dan atrofi otot.
kardiomiopati.
Klasifikasi
Patofisiologi
Patofisiologi
Sekunder, dengan menerapkan gaya hidup jantung sehat dan Atrium fibrilasi
menjaga tekanan darah. Hindari makanan rendah lemak jenuh,
lemak trans dan diet rendah garam. Stop merokok, kontrol
kadar kolesterol, hindari alkohol dan kafein berlebihan.