Anda di halaman 1dari 17

Penyakit jantung tiroid

• Inggrid Riama Tiopina (102013288)


• M Ibnu Sinna Faiz (102013471)
• Erica Sander (102014196)
• Leny Harviani (102016012)
• Yudha Pratama (102016043)
• Jessica Nathalia (102016087)
• Amelia Graciella Tjiptabudy (102016159)
• Febrian Tiranita (102016236)
• Alfredo Lailossa (102016238
Skenario 4
• Laki-laki 50 tahun datang dengan keluhan
berdebar-debar yang memberat sejak 2 hari
lalu.
Hipotesis
• Laki-laki tersebut diduga menderita jantung
tiroid dikarenakan ada pembekakan pada
lehernya.
Anamnesis

Pemeriksaan Fisik & Pemeriksaan


Penunjang

Working Diagnosis & Differential


Rumusan Diagnosis
Masalah

Etiologi, Epidemiologi

Patofisiologi, Manifestasi Klinik

Penatalaksanaan dan Prognosis


Anamnesis :
-jantung berdebar-debar dan hilang timbul
sejak 1 tahun terakhir.
-mudah lelah saat berjalan jauh dan mereda
pada saat istirahat.
-bengkak pada kaki pasien yang hilang timbul
-tidak ada demam dan penurunan berat badan.
Pemeriksaan fisik
• tampak sakit ringan, nadi 110x/menit, tekanan
darah 130/80, frekuensi nafas16x/menit dan
suhu 37 C. mata eksopostalamus, pada leher
terdapat pembesaran diameter leher difus, PF
jantung : iktus kordis 1 jari sebelah kiri mid
clav kiri. HR 130x/menit.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap : Hb 13 g/dl,
Ht 39%, leukosit 5000/ul, trombosit
400.000/ul.
2. TSH <0,01 mU/L (menurun), fT4
meningkat
3. rontgen thoraks PA dan echocardiografi
menunggu hasil
4. hasil gambar EKG sebagi berikut :
• Working diagnosis :
AF rapid ventricular response ec
penyakit jantung tiroid ec grave’s disease.

• Differential diagnosis :
• ec strauma/uni nodusa toksik.
 Fibrilasi atrium (AF) merupakan irama jantung yang tidak teratur (aritmia) dengan frekuensi rata-rata 350-600 kali/menit, dan tidak ditemukan gelombang P
pada elektrokardiografi (EKG).
Hipertiroid merupakan bentuk tirotoksikosis yang paling sering dijumpai, terjadi akibat kelebihan sekresi tiroksin (T4) atau triodotironin (T3). Penyakit Graves
merupakan penyebab paling umum; sekitar 60% dari hipertiroid disebabkan oleh penyakit Graves. Hipertiroid pada penyakit Graves biasanya disebabkan
karena adanya antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas tiroid secara berlebihan.
Etiologi

– kelebihan produksi T3 dan T4 diduga karena igG


autoantibodi berikatan dengan reseptor tirotropin pada
kelenjar tiroid.
– struma difus toksik (penyakit Graves),
– adenoma toksik dan struma multinodosa toksik
Epidemologi
• lebih sering menyerang wanita dibanding pria
• keparahan yang diderita pria lebih parah dibanding
wanita.
• Terdapat predisposisi familial (genetik) 15% -50%
keluarga pasien dengan penyakit graves mempunyai
autoantibodi tiroid yang beredar di darah.
• Penyakit ini dapat terjadi pada segala umur, dengan
insiden puncak pada kelompok umur 20-50 tahun.
Patofisiologi
Gejala klinis

- Pasien sering mengalami


palpitasi
irama jantung yang tidak teratur
dan dispnea saat beraktivitas.
- sesak nafas terutama pada malam hari
batuk malam hari
Tatalaksana

• Propanolol : Dosis yang diberikan berkisar antara 40-


160 mg per hari dibagi 3-4 kali pemberian.
• Obat antitiroid yang banyak digunakan ialah PTU dan
imidazol (metimazol, tiamazol, dan karbimazol).
• Dosis awal PTU yang digunakan ialah 300-600
mg/hari dengan dosis mak-simal 1200-2000 mg/hari
atau metimazol 30-60 mg sehari.
Komplikasi

• gagal jantung
Prognosis

• Walaupun beberapa pasien bisa tetap eutiroid untuk


jangka waktu lama setelah terapi, banyak yang
akhirnya mendapatkan hipotiroidisme. Jadi, follow-
up seumur hidup merupakan indikasi untuk semua
pasien dengan penyakit hipertiroid.
Kesimpulan
• Hipotesis diterima. Pasien menderita jantung
tiroid dikarenakan dari gejala klinis dan
anamnesis serta pemeriksaan fisik yang
mendukung.

Anda mungkin juga menyukai