Anda di halaman 1dari 18

Atrial Fibrilasi ec Penyakit tiroid ec Grave’s Desease

B2|Skenario 4

Robert Tupan us Abatan 102012335 Raudah 102016006 Nindy Octaviani 102016145


Magdalena 102013248 Kelvin Thenedy 102016023 Muhamad Fikri 102016166
Stella Wimona 102014071 Grace Abigaelni Harefa 102016085 Dwi Vernia S Paranna 102016221
Hasil anamnesis :

 Berdebar hilang timbul 1 tahun terakhir


SKENARIO  Kadang ada bengkak pada kaki hilang timbul
Seorang laki – laki 50 tahun datang dengan  Tidak minum obat teratur
 Mudah lelah saat aktivitas
keluhan berdebar – debar yang memberat  Riwayat penyakit dahulu
sejak 2 hari yang lalu  (-) penurunan BB
 (-) nyeri dada
 (-) demam

Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Penunjang :

 Pasien sakit ringan  LAB :


 TTV ( Nadi 110x/menit iregular, TD 130/80, Hb 13 g/dL, Ht 39%, leukosit 5000/L, trombosit
frek napas 16x/menit, suhu 37 C 400.000/L, T4 meningkat, TSH Menurun
 Mata eksoptalmus  Rontgen Thorax PA (-)
 Leher pembesaran diameter leher difus  Ecocardographi (-)
 Jantung iktus kordis 1 jari lateral midclav kiri  Ada hasil EKG
Working Diagnosis
• Atrial Fibrilasi e.c. Grave Disease

Differential Diagnosis
• Struma multinodusa toksin
ATRIAL FIBRILASI ( AF )

 Fibrilasi atrium ( AF ) merupakan irama jantung yang tidak teratur ( aritmia)


 frekuensi rata – rata 350-600 kali/menit
 Gelombang P tidak terlihat

AKIBATNYA :
AF meningkatkan mortalitas dan morbiditas, hal ini merupakan kondisi aritmia yang berbahaya karena :
(1) Ventricel rate yang cepat dapat mengganggu Cardiac ouput dan dapat secara signifikan menurunkan pengisian ventikel kiri dan
stroke volume,
(2) Hilangnya kontraksi atrium menyebabkan statis darah di atrium dan dapat meningkatkan resiko di trombus, khususnya di atrium kiri
yang dapat menyebabkan stroke.

PENYAKIT TIROID :
• Pengertian Tiroid
• Fungsi tiroid
• Pengaruh fisiologis hormon- hormon tiroid
• Kelainan Tiroid

Grave’s desease
Sistem Konduksi Jantung

Gelombang yang berkaitan :

1. Gelombang P ( Atrium SA node)

2. Gelombang Q ( penghambatan oleh AV )

3. RS ( pompa ventrikel pertama kali)

*ventrikel kiri dan kanan menghasilkan arti)


gel R (bila ada kelainan pada gel R mempunyai
Gejala Klinis
• Beberapa asimtomatik
• Palpitasi (sensasi detak jantung cepat, tidak nyaman, ireguler
atau seperti longkap-longkapan)
• Lemah
• Mudah lelah saat olahraga
• Kepala terasa terguncang-guncang
• Pusing
• Kebingungan
• Napas pendek
• Nyeri di dada
Etiologi

• Stres hemodinamik
• Iskemia atrial
• Inflamasi
• Diakibatkan penyakit respiratori nonkardiovaskuler
• Konsumsi alkohol dan obat-obatan
• Kelainan Endokrin
• Kelainan neurologik
• Faktor genetik
• Faktor Umur
Patofisiologi - Penyakit Graves
• Hipotalamus mensekresikan Thyroid Releasing Hormone
(TRH)
• TRH menstimulasi kelenjar pituitari untuk melepas
Thyroid Stimulating Hormone (TSH)
• TSH menargetkan kelenjar tiroid dan menempel pada
reseptornya
• Kelenjar tiroid lalu memproduksi hormon tiroid T3 & T4
pada sirkulasi
• T3 & T4 dibawa di sirkulasi oleh protein ikat tiroid.
• Meningkatnya T3&T4 memberikan umpan balik negatif
pada hipotalamus, mengurangi pelepasan TRH & TSH
Patofisiologi - Penyakit Graves
• Hormon tiroid tetap banyak dan mengakibatkan
hipertiroidisme
• Pada penyakit Graves, terdapat autoantibodi yang bernama
autoantibodi reseptor TSH
• Antibodi ini meniru TSH dan akan menargetkan reseptor TSH.
• Ikatannya lalu menstimulasi kelenjar tiroid untuk melepaskan
T3 & T4 berlebih
• T3&T4 akan memberi umpan balik negatif ke hipotalamus
untuk tidak memproduksi TRH dan TSH.
Patofisiologi - Penyakit Graves

• Sel plasma lalu menciptakan autoantibodi reseptor TSH yang tidak


bekerja secara spesifik
– ke mata: oftalmopati
– ke kulit: dermopati
• Setelah beberapa lama, sel folikular kelenjar tiroid menjadi rapat dan
berubah bentuk menjadi epitel kolumnar.
• Peningkatan kecepatan metabolik dan aktivitas simpatik akibat
hipertiroidisme
• Muncullah gejala-gejala seperti oftalmopati, jantung berdebar kencang,
dan dermopati
• Pemeriksaan fisik memperlihatkan atrial fibrilasi, hiperrefleks, dan
oftalmopati.
Patofisiologi - Penyakit Jantung Tiroid

• Hormon tiroid dapat mengakibatkan hipertrofi jantung


sebagai akibat meningkatnya sintesis protein.
• Isi semenit disebabkan oleh meningkatkan frekuensi
denyut jantung dan isi sekuncup, penurunan resistensi
perifer, dan adanya vasodilatasi perifer akibat pemanasan
karena peningkatan metabolisme jaringan.
• Pengaruh hormon tiroid pada hemodinamik jantung dapat
juga terjadi akibat meningkatnya kontraktilitas otot
jantung.
Patofisiologi fibrilasi atrium dengan respon ventrikel
cepat
AF dengan RVR
• SA Node cacat mengalir ke atrium-> Atrium kontraksi
dengan tidak benar-> sinyal turun secara ireguler ke AV
node -> ventrikel berkontraksi
• AF Paroksismal (Terminasi spontan, umumnya <48 jam)
• AF Persisten (>7 hari atau perlu kardioversi)
• AF Persisten lama (>1 tahun)
• AF Permanen
Epidemiologi

• Studi observasional (MONICAmultinational MONItoring of trend


and determinant in CArdiovascular disease) pada Jakarta
• FA sebesar 0,2% dengan rasio laki-laki dan perempuan 3:2,4.
• Data di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita:
• Kejadian FA pada pasien rawat selalu meningkat setiap tahunnya
• 7,1% pada tahun 2010
• 9,0% pada tahun (2011)
• 9,3% pada tahun (2012)
• 9,8% pada tahun (2013).
Tata laksana

• Antiaritmia (Propafenon 450-600mg) untuk


mengendalikan irama
• Kardioversi elektrik untuk mengendalikan irama secara
langsung
• Penyekat beta (Metoprolol 2,5-5 mg iv 2 menit sampai 3
dosis) beguna pada saat krisis tiroid
• Antagonis kalsium non-dihidropiridin (diltiazem 0,25
mg/kgBB iv, dalam 10 menit, dilanjutkan 0,355 mg/kgBB
iv) kendali laju saat akut
Komplikasi
• Stroke
• emboli sistemik
• takikardi kardiomiopati
• kematian mendadak

Prognosis
• Semakin lanjut usia, semakin sulit
Edukasi

• Jaga berat badan tubuh


• Jaga tekanan darah
• Perhatikan kolesterol
• berhenti merokok
• Rutin berolahraga
• Kurangi konsumsi alkohol
Simpulan

• Pasien tersebut menderita AF paroksismal

Anda mungkin juga menyukai