Anda di halaman 1dari 18

Penatalaksanaan Pada Pasien

Dengan Penyakit Jantung Tiroid


Wahyu Abraham Adji Sipakoly – 102015123
Andry Widodo – 102016099
Windy Tovania Adriastuty – 102013134
Francisca Angelia – 102013436
Linda Gunawan – 102014258
Maria Marsela Palendeng – 102016066
Nathania Dwianti Setiawan – 102016120
Tania – 102016199
Thevedharrshine A/P Mogan Kumar - 102016272
Skenario 4
• Seorang laki-laki 50 tahun datang dengan
keluhan berdebar-debar yang memberat sejak
2 hari yang lalu
ANAMNESIS
• KU : laki-laki berusia 50 tahun dengan keluhan
berdebar-debar yang memberat sejak 2 hari
yang lalu. Debar-debar hilang timbul sejak 1
tahun terakhir tapi tidak memeriksakan diri
• KP : mudah lelah saat berjalan jauh dan mereda
saat istirahat, kaki bengkak hilang timbul, dan
ada penurunan berat badan
• RPD : punya penyakit tiroid sejak 1 tahun yang
lalu tapi tidak minum obat teratur
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan Umum : tampak sakit ringan
• TTV : TD: 130/80 mmHg ; N : 110x/menit ; P:
16x/menit ; T: 37C
• Terdapat pembesaran diameter leher yang
difus , mata eksofthalmus , iktus kordis teraba
1 jari lateral dari midclavicularis kiri, pinggang
jantung (-), denyut nadi irreguler, gallop (-),
mur-mur (-)
Pemeriksaan Penunjang
• LAB => Hb : 13 gr/dL ; Ht : 39% ; Leukosit : 5000 ; Trombosit : 140000 ;
TSH = <0.01 ; T4 : meningkat
• Rontgen : Masih menunggu hasil ; Echocardiogram : Masih menunggu
hasil
• EKG : terdapat atrial fibrilasi, normoaxis, tidak ada hipertrofi
iskemik/infark, AV/bundle branch block.
Working Diagnosis
• Atrium fibrilasi rapid ventricular response ec
penyakit jantung tiroid
• CHF NYHA fungsional kelas II ec penyakit
jantung tiroid
FA didefinisikan sebagai aritmia jantung yang memiliki
karakteristik :
• RR interval yang ireguler dan tidak repetitive pada gambaran
EKG
• Tidak terdapatnya gelombang P yang jelas pada gambaran
EKG
• Siklus Atrial (interval diantara dua aktivasi atrial) bila dapat
dilihat, bervariasi dengan kecepatan >300x/menit (<200 ms)

Berdasarkan ACC, AHA, Berdasarkan NYHA


ESC FA dibagi menjadi gagal jantung dibagi
5 tipe menjadi 4 kelas
• saat pertama kali didiagnosa •I. Tidak terdapat batasan melakukan fisik
•Paroksismal FA, akan kembali sendiri ke normal •II. Terdapat batasan aktivitas ringan
•FA persisten •III. Terdapat batasan aktivitas bermakna
•Long-standing persistent FA •IV. Tidak dapat melakukan aktivitas fisik tanpa
•FA permanen keluhan
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Grave’s Disease (GD) Strauma multinodusa non toksik

• Merupakan penyakit autoimun • Pembesaran kelenjar tiroid disebabkan


• Perempuan > laki-laki oleh penambahan jaringan
• Menimbulkan tirotoksikosis • Akibat defisiensi yodium
• Hipertrofi & hiperplasia tiroid • Berdasarkan fisiologis diklasifiksi
(membesarnya kelenjar tiroid dan menjadi eutiroidisme, hipotiroidisme,
meningkatnya hormon tiroid) & hipertiroidisme
• Otot, jaringan, lemak di dalam & • Nodusa → multinodular →
sekitar mata mengembang & kista/adenoma
mendorong ke depan (oftalmopati • Sebagian besar penderita strauma
graves) nodusa dapat hidup tanpa keluhan
• Gejala klinis : jantung berdebar, tangan
gemetar, insomnia, intoleransi panas,
rasa lapar berlebih, haus, BB menurun
ETIOLOGI
• Kelainan fungsi & struktural jantung menetap
→ murni gangguan fungsi tiroid
• Hipertiroidisme → Graves’, goiter
multinodular, adenoma toksik
• Hipotiroidisme → hashimoto, tiroiditis sub
akut, hipotiroid primer/atropik
EPIDEMIOLOGI
• Penyakit tiroid : wanita > pria
• Hipertiroidisme 4-8x lebih sering wanita
• > 80th perbandingan wanita sama dengan pria
• Penyakit jantung tiroid belum diketahui
PATOFISIOLOGI
Manifestasi Klinis
Sindroma klasik Terkait dengan sistem Sindroma klasik
hipertiroidisme kardiovaskular hipotiroidisme
• Mudah marah/emosi • Palpitasi, Takikardia • Jarang berkeringat
• Sulit tidur • Intoleransi aktivitas berat • Tidak tahan udara dingin
• Mudah gelisah • Nyeri dada bila • Tidak mudah lapar
• Mudah berkeringat (tidak beraktivitas • Sulit konsentrasi
tahan udara panas) • Tekanan nadi melebar • Senang tidur
• Mudah lapar (tekanan sistolik naik, • Berat badan meningkat
• Tetap kurus meski nafsu diastolik turun) • Suara serak
makan diatas rata-rata • Pulsus defisit • Rambut kasar
• Haid tidak teratur • Irama jantung ireguler Tanda kardiovaskular
• Kelemahan otot PF • Bradikardia, hipertensi
• Sering BAB tapi tidak diare • Nadi meningkat, ringan (diastolik)
• Infertilitas meningkatnya intensitas • Tekanan nadi sempit
• Penurunan libido S2 & terdengar S 3 • Intoleransi dingin
• Eksoftalmus • Means Lehrman scratch • Kulit kasar, otot kram
• Strauma/nodul di leher • Kontraktilitas jantung • Pelupa, suara berat &
• Akropaki meningkat parau, konstipasi, darah
• Tremor halus pada jari • Frekuensi & curah jantung menstruasi banyak, gerak
tangan meningkat lamban, muka sembab,
mudah lelah
Pasien AF → Gagal
hipertiro disfungsi
idisme ventrikel Jantun
lama kiri Gag g
Penya
kit
jantun
g al
iskemi
k& Jant
Hipert
ensi
ung

 Hipertiroidisme & Hipotiroidisme dalam jangka lama menyebabkan gagal jantung


TATALAKSANA
1. Penghambat beta adrenergik • Menekan laju denyut ventrikel pada
(beta-blocker) pasien AF → penghambar 1 /  non-
selektif.
2. Kalsium antagonis (diltiazen / verapamil) • Menekan laju denyut ventrikel.
• Hindari penggunaan parenteral

3. Antikoagulan oral • Direkomendasi untuk mencegah


stroke
• Disarankan pemberian pada orang
tua dengan penyakit jantung organik,
hipertensi, atau faktor risiko emboli
lainnya

4. Pemberian antikoagulan profilaksis masih


diperlukan setelah eutiroid

Disfungsi ventrikel kiri  beta blocker pilihan pertama


Gagal jantung berat & edema paru  digitalis & diuretik
Pemberian hormon tiroid harus hati-hati pada lansia, dimulai dari dosis rendah
KOMPLIKASI
Fibrilasi Atrium
 CVA
 Kardiomiopati dilatasi
Hipertiroidisme
 Stroke
Hipotiroidisme
 Efusi pleura
 Efusi perikardium
 Peningkatan kadar kolesterol
 Percepatan aterosklerosis
 Penyakit arteri koroner
PROGNOSIS
• Bergantung pada berat & ringan fungsi
jantung
• Prognosis tidak terlalu buruk → fungsi sistolik
& diastolik ventrikel kiri baik & tidak ada
gangguan irama jantung
• Prognosis dubia ad malam → kardiomiopati
dilatasi dengan tamponade jangtung & arteri
koroner
PENCEGAHAN
• Setiap gangguan fungsi tiroid harus diketahui
sedini mungkin yang bisa menimbulkan
perubahan struktural yang menetap.
Kesimpulan
Berdasarkan dari anamnesis, hasil EKG, dan
pemeriksaan fisik serta tanda dari gejala-gejala
yang dialami oleh pasien ini bisa didapatkan
bahwa seorang laki-laki berusia 55 tahun ini
memiliki fibrilasi atrium yang diakibatkan oleh
penyakit jantung tiroid dan akibat dari
hipertiroidisme yang dideritanya bisa juga
berkelanjutan menjadi gagal jantung.

Anda mungkin juga menyukai