PENGUKURAN KUALITAS

UDARA AMBIEN

(PENGAMBILAN DAN PENGUJIAN

CONTOH UJI UDARA AMBIEN) r
RACHMANIYAH
Mekanisme Pemantauan Kualitas Udara
Tujuan Pemantauan

Lokasi (jumlah & posisi) Parameter pengukuran Durasi pengukuran

Metode Pengukuran

Pemilihan Alat

Sistem Kalibrasi

Pembatas : Pencatatan/pengumpulan
-legal data
-ekonomi
- teknis
- SDM Analiisis data
- waktu

Pelaporan
TUJUAN PENGAMBILAN CONTOH UDARA AMBIEN :
Mengetahui tingkat pencemaran udara yang ada di suatu daerah,
dimana hasil pengukuran selanjutnya dibandingkan dengan Baku Mutu
Udara Ambien yang berlaku.

Pengumpulan data yang diperlukan dalam evaluasi pengaruh

pencemaran udara dan pertimbangan suatu perancangan seperti : tata
guna lahan, transportasi, evaluasi penerapan strategi pengendalian
pencemaran udara yang telah dilakukan, dll.

Mengamati kecendrungan tingkat pencemaran yang ada di suatu

daerah pengendalian pencemaran udara tertentu.

Menentukan prosedur pengendalian untuk mencegah terjadinya

episode pencemaran udara.
 Penentuan Lokasi pengambilan Contoh Uji
Udara ambien

Prinsip : Pemilihan lokasi dan penentuan

titik harus mewakili daerah yang sedang
dipantau sehingga data yang didapat
menggambarkan kualitas udara di daerah
tersebut
PENETAPAN LOKASI PENGAMBILAN CONTOH UDARA AMBIEN
MELIPUTI :
Jumlah titik atau lokasi minimal 3 (tiga), meliputi 2 (dua) titik pada
daerah arah angin dominan di bawah sumber pencemar dan 1 (satu) titik
pada daerah arah angin dominan di atas sumber pencemar.

Pengambilan uji dilaksanakan selama 24 jam 3 kali ukur dengan interval

waktu :
Pagi antara pukul 06.00 s/d pukul 12.00 WIB
Siang antara pukul 13.00 s/d pukul 17.00 WIB
Malam antara pukul 18.00 s/d pukul 05.00 WIB

Titik pemantauan kualitas udara ambient ditetapkan dengan

mempertimbangkan factor meteorology (arah dan kecepatan angin),
factor geografi seperti topografi, dan tata guna lahan
PENGAMBILAN CONTOH UDARA AMBIEN
HAL-HAL YANG PERLU/SANGAT PENTING DIPERHATIKAN DALAM PENGAMBILAN
SAMPEL UDARA AMBIEN:
 TITIK/LOKASI PENGAMBILAN SAMPEL
 HINDARI TEMPAT YANG DAPAT MENGGANGGU ALIRAN UDARA DISEKITAR
ALAT
 HINDARI TEMPAT YANG DAPAT MENGUBAH KONSENTRASI OLEH EFFEK
ADSORPSI DAN ABSORBSI
 HINDARI TEMPAT YANG DAPAT MENGGANGGU PENGUKURAN
 PENEMPATAN ALAT SEBAIKNYA SETINGGI RATA-RATA ORANG INDONESIA DAN
MEMBENTUK SUDUT 30 DERAJAT TERHADAP BANGUNAN/POHON TERTINGGI
DISEKITARNYA
 UNTUK ALAT PENGUKUR METROLOGI MINIMAL 10 METER ATAU 2 METER
DIATAS BANGUNAN/POHON TERTINGGI
 PERHATIKAN SUMBER PENCEMAR DAN ARAH ANGIN
 TEMPATKAN PERALATAN PADA TEMPAT YANG ADA ALIRAN LISTRIK DAN AMAN
 PENGAMBILAN CONTOH UDARA AMBIEN BBTKL
SBY

Skema pengambilan sampel udara

2m

30 0
 Pengambilan contoh uji udara di jalan raya

Sesuai dengan SNI 19-7119.9-2005 untuk pemantauan road

side (jalan raya) :

- Tempatkan peralatan pada lokasi yang

mempunyai prasaran seperti sumber listrik
- Tempatkan di daerah terbuka
- Berjarak 1 sampai 5 m dari pinggir jalan
yang akan diambil contoh uji
- Ketinggian alat 1,5 m sampai dengan 3 m
dari permukaan jalan.
- Ukur kepadatan lalu lintas
PENGAMBILAN SAMPEL UDARA DAERAH INDUSTRI
Metode Pengambilan Contoh Uji Udara Ambien

Pengambilan sampel dahulu lalu analisa sampel di

laboratorium
 Aktif  dengan pompa
 Pasif  tanpa pompa
 Masukkan 20 ml pereaksi penyerap ke dalam midget
impinger 60 ml (reagen ini tidak boleh kena sinar
matahari langsung)
 Rangkaikan dengan pompa hisap, hisap udara

dengan laju alir 2 liter/menit selama 30 menit

 Teknik Sampling Gas
Teknik absorpsi
(absorben: gas NO2, SO2, Oksidan, NH3 dan H2S
Cara Uji
Ambil contoh dalam midget impinger (suhu
kamar) dan masukkan gelas cuvet
Baca dengan spektrofotometer pada panjang
gelombang (sesuai dengan absorben)
Hasil bacaan yang didapat dialurkan pada kurve
kalibrasi
 PENGAMBILAN CONTOH UDARA AMBIEN

Dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

- PEMERIKSAAN LANGSUNG DILAPANGAN

1.Suhu & Kelembaban.
2.Kebisingan
3.Kecepatan angin
4.Pecahayaan (in door)

 PENYERAPAN UDARA KEMUDIAN DIPERIKSA DI LABORATORIUM

1.Debu Total (Partikulit tersuspensi)
2.NO2.
3.OKSIDAN (O3)
4.SO2
5.NH3.
6.H2S
7.Pb.

YANG PERLU DICATAT SAAT SAMPLING

Lokasi Pengambilan
Petugas Pengambil
Tanggal & Bulan Pengambilan
Jam Pengambilan
Hasil parameter Lapangan :
- Suhu
- Kelembaban
- Arah dan laju/kecepatan angin
- Cuaca
PERALATAN PENGAMBILAN CONTOH UJI
(SAMPEL) UDARA AMBIEN

1. Anemometer : untuk mengukur kecepatan angin

2. Thermohigrometer/psicrometer : untuk mengukur suhu
dan kelembaban udara
3. Barometer : untuk mengukur tekanan udara
4. High Volume Dust Sampler : untuk mengambil sampel
debu
5. Midget impinger/fritted bubler: untuk mengambil
sampel gas
6. Air Sampler Impinger : untuk mengambil sampel gas
7. Tripod/meja sampling : untuk meletakkan peralatan
sampling seperti HVDS dan impinger
8. Kabel dengan panjang yang cukup sampai kepada
sumber listrik
9. Sumber listrik (genset) : sebagai sumber listrik di area
yang tidak terdapat sambungan listrik
10. Pompa vakum : untuk menghisap sampel gas
11. Flowmeter : untuk mengukur laju alir udara yang dihisap
 Metode Pengukuran / Analisis Udara
No Parameter Konversi Metoda Peralatan
Satuan
1 SO2 1 ppm = Pararosanilin Spektrofoto
3.82.10 meter
4
g/Nm3
2 NO2 1 ppm = Saltzman Spektrofoto
0,53.10 3 meter
g/Nm3
3 (O3) 1 ppm = 5.104 Alkaline Spektrofoto
g/Nm3 Potasium Iodine meter
4 CO 1 ppm = 1145 NDIR NDIR
g/Nm3 Analyzer
5. NH3 1ppm= 1,47 Nesler/ Spektrofoto
103g/Nm 3 Indophenol meter
6. Debu g/Nm3 Gravimetri Hi-Vol Dust
Sampler
No Gas Absorben Pereaksi Alat gelas

1 SO2 10,86 gr HgCl2; 5,96 gr KCl atau 0,4 gr -5 labu takar 25 ml

4,68 NaCl dan 0,066 gr EDTA Na2SO3 - 1 labu takar 100 ml
-Pipet hisap dan pipet
2 NO2 5,5 asam sulfanilat monohidrat 0,0216 gr gondok
150 ml aquabidest + 140 ml NaNO2 -Labu erlenmeyer 50 ml
asam asetat glasial - tabung midget
Impinger dan cuvet
13,61 gr KH2PO4 Iodine - Labu erlenmeyer 50 ml
3 (O3) - Buret 50 ml
+ 14,2 gr Na2HPO4 + 10 gr KI 0,0025 N
dalam 1 liter aquades
4 NH3 larutan H2SO4 0,01 N 3,14 gr
pH larutan contoh 7,4. NH4Cl &
larutan
nesleer
 Ketentuan laju alir udara yang dihisap :

N-Laju alir gas diukur dengan flow meter dilakukan

pada awal dan akhir sampling. Pembacaan kedua
hasil kemudian dirata-ratakan
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

1. High Volum Sampler

PENGUKURAN KEBISINGAN
PENGUKURAN KEBISINGAN
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

2. Sound Lavel Meter

 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

3. ANEMOMETER
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

4. Psikrometer
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

5. Generator
6. Kabel Rol

7. Pompa Vacum
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

8. Midget Impinger
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

ANEMOMETER
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

9. Meja / Tripot
 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

10. Lux Meter

 BBTKL
SBY

ALAT PEMANTAUAN UDARA AMBIEN

11. GPS (Global Positioning System)

 BBTKL
SBY

YG PERLU DI CATAT SAAT PENGAMBILAN

Lokasi Pengambilan
Petugas Pengambil
Tanggal & Bulan Pengambilan
Jam Pengambilan
Cuaca Waktu Pengambilan
Hasil parameter Lapangan
TERIMA KASIH