Anda di halaman 1dari 10

KONSEP DASAR PROGRAM

BIMBINGAN DAN KONSELING


KOMPREHENSIF
Disusun oleh : Dea Indah Safira
Nim : A1E118068
APA ITU BIMBINGAN DAN
KONSELING
KOMPREHENSIF ???
Bimbingan dan konseling
komprehensif merupakan upaya
untuk memberikan bantuan
secara utuh yang melibatkan
konselor, pimpinan sekolah, guru
mata pelajaran, staff administrasi,
orang tua, dan masyarakat.
TUJUAN BIMBINGAN DAN
KONSELING KOMPREHENSIF

Tujuan penyusunan program BK di


sekolah tidak lain agar kegiatan BK
disekolah dapat terlaksana dengan
lancar, efektif, dan efisien serta dapat
di evaluasi baik program, proses, dan
hasilnya.
PRINSIP PENGEMBANGAN
PROGRAM
Menurut Van HOOSE :
BK
 Bimbingan berdasarkan pada keyakinan bahwa dalam diri
individu terkandung kebaikan kebaikan.
 Bimbingan berdasarkan pada ide bahwa setiap anak adalah
unik dan berbeda.
 Bimbingan merupakan bantuan kepada anak anak dan
pemuda dalam pertumbuhan dan perkembangan mereka
menjadi pribadi pribadi yang sehat.
 Bimbingan adalah pelayanan unik yang dilaksanakan oleh
ahli yang telah mengikuti latihan khusus.
KOMPONEN PROGRAM BK
Bertujuan untuk membantu
semua konseli agar
memperoleh perkembangan
yang normal.

PELAYANAN
DASAR

Fokus perilaku yang


dikembangkan menyangkut
aspek pribadi, sosial, belajar
dan karir.
Bertujuan untuk membantu
konseli memenuhi kebutuhannya
dan memecahkan masalah yang
dihadapinya.

PELAYANAN
RESPONSIF

Fokus pelayanan bergantung


pada masalah atau kebutuhan
konseli
Bertujuan untuk merencanakan,
memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan
sosial pribadi darinya sendiri.

PELAYANAN
INDIVIDUAL
Fokus pelayanan berkaitan erat dengan
pengembangan aspek akademik, karir,
dan sosial pribadi.
DUKUNGAN SISTEM
Merupakan komponen pelayanan dan
kegiatan manajemen, tata kerja,
infrastruktur, dan pengembangan
kemampuan profesional konselor secara
berkelanjutan.

Meliputi aspek :
• Pengembangan jejaring
• Kegiatan manajemen
• Manajemen program
• Guru BK pernah melakukan bimbingan kelompok.
• Pola BK yang digunakan menyesuaikan kondisi sekolah
dan siswa.
• Dalam melakukan program guru BK tidak memakai

HASIL
instrumen sehingga dalam menentukan tema hanya melihat
situasi keadaan sekolah.
• Setelah melakukan program Bk, guru BK selalu melakukan

WAWANCA
evaluasi.
• Menentukan anggota kelompok dengan melihat keadaan
siswa.

RA
• Model yang digunakan dalam BKP adalah duduk
melingkar, sharing, diskusi, cerita.
• Dalam melakukan BKP tidak diadakan ice breaking.
• Tingkat kepuasaan hanya dilihat dari kenyamanan siswa
dan semua terlihat baik baik saja.

Anda mungkin juga menyukai