Anda di halaman 1dari 9

PEMBENAHAN ADMINISTRASI PERADILAN

Rosalia Afida (190710101411)


Topik Pembahasan
01 Faktor-faktor yang melatar-belakangi perlu
dilakukan pembenahan administrasi

02 Relevansi  tujuan dari pembenahan


administrasi peradilan dengan upaya
mewujudkan keadilan

03 Hasil identifikasi mengenai


tantangan dari upaya
pembenahan administrasi
peradilan
1. Faktor-faktor yang melatar-belakangi perlu dilakukan
pembenahan administrasi
Rumitnya proses birokrasi dan
prosedural beracara di muka .
pengadilan

Maraknya praktik koruptif di


lembaga peradilan

Kurang efektifnya court


management peradilan, seperti
kelambanan pembentukan majelis
hakim, kelambanan distribusi
perkara dan pelimpahan berkas
perkara, kelambanan panitera
pengganti dalam melakukan
pengetikan naskah putusan, dll.
2. Relevansi  tujuan dari pembenahan administrasi peradilan dengan upaya
mewujudkan keadilan

Sarana atau metode untuk menata-ulang


administrasi peradilan yang agar lebih efektif,
efisien, transparan, aksesibel, serta
bertanggungjawab sebagai upaya preventif
terhadap berbagai kemungkinan terjadinya
praktik judicial corruption.
Upaya untuk memberi pijakan bagi hakim
untuk melahirkan putusan-putusan yang jujur,
adil, tidak memihak dan berkualitas. Oleh
karena itu terdapat relevansi yang sangat
penting antara pembenahan sistem
administrasi peradilan dengan perbaikan
pelayanan keadilan oleh lembaga peradilan
melalui produk putusan para hakimnya yang
dapat memenuhi rasa keadilan dari
masyarakat pencari keadilan.
2. Relevansi  tujuan dari pembenahan administrasi peradilan dengan upaya
mewujudkan keadilan

Pentingnya Reformasi Birokrasi secara


struktur organisasi maupun pengelolaan
sumber daya manusia para pegawai bahkan
juga peningkatan pelayanan prima bagi
masyarakat pencari keadilan.

Kecerdasan dan kearifan personal para


penegak hukumnya secara individual dapat
berkembang menjadi rasionalitas sistem yang
menjamin keadilan universal bagi semua
orang di masa depan.
3. Hasil identifikasi mengenai tantangan dari upaya pembenahan
administrasi peradilan

Resistensi dari kalangan internal


Macam-macam Tantangan yang justru ingin terus menikmati
dan mempertahankan status quo
dan menolak pembaharuan.

Perspektif kalangan internal yang


berpandangan bahwa
pembaharuan sistem kamar
justru mengurangi porsi mereka
untuk mengadili perkara yang
masuk.
Tidak adanya pengadaan dan
pembaharuan sarana prasarana
yang mendukung administrasi
peradilan.
Hasil identifikasi mengenai tantangan dari upaya
pembenahan administrasi peradilan

 Perlunya perubahan cara berfikir bahwasanya


pembaharuan sangatlah penting untuk mendorong
efisiensi dan efektifitas proses peradilan itu sendiri,
misalnya adminsitrasi peradilan yang berbasis
teknologi informasi yang berasaskan transaparansi
dan aksesibilitas jelas .
 Perlunya reformasi birokrasi dari segi struktural,
kualitas SDM, etos kerja, dan budaya kerja dalam
lembaga peradilan.
 Selain itu, penting juga mengenai sarana dan
prasarana karena tanpa sarana dan prasarana yang
terbarukan dan efisien maka pembenahan
administrasi peradilan jelas akan mengalami
hambatan.
KESIMPULAN
Dalam reformasi birokrasi, yang menjadi sasaran
reformasi haruslah bersifat simultan, bukan hanya
terhadap sistemnya, lembaganya, melainkan juga
terhadap manusianya, etos kerja, serta budaya
kerja dan budaya organisasinya. Setiap upaya
pembaharuan pada umumnya, akan selalu
melahirkan sikap pro dan kontra. Namun satu hal
yang jelas, lembaga peradilan sepatutnya
menyikapi perubahan lingkungan eksternal dengan
mengubah lingkungan internalnya. Oleh karena
apabila tidak berbenah untuk melakukan
perubahan, maka lembaga peradilan jelas akan
semakin ditinggalkan oleh stake holdernya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai