Anda di halaman 1dari 11

Etika Interprofesional

Sebagai Penguat
Praktik Kolaborasi Tenaga Kesehatan

Ni luh seri astuti


Profesi Kesehatan

 tenaga medis;
 tenaga psikologi klinis;
 tenaga keperawatan;
 tenaga kebidanan;
 tenaga kefarmasian;
 tenaga kesehatan masyarakat;
 tenaga kesehatan lingkungan;
 tenaga gizi;
 tenaga keterapian fisik;
 tenaga keteknisian medis;
 tenaga teknik biomedika;
 tenaga kesehatan tradisional; dan
 tenaga kesehatan lain.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG TENAGA KESEHATAN


Kode Etik Profesi

Kewajiban
Kewajiban Kewajiban Kewajiban
Kewajiban kepada teman
kepada terhadap diri terhadap
umum sejawat/profesi
pasien/klien sendiri masyarakat
lain
KODE ETIK KEPERAWATAN

Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun


dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
Etika Profesi

 Pasal 8 KODEKGI
Dokter Gigi di Indonesia wajib menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga
kesehatan lainnya.
 Pasal 10 KODEKI
Seorang dokter wajib menghormati hak-hak- pasien, teman sejawatnya, dan tenaga
kesehatan lainnya, serta wajib menjaga kepercayaan pasien.
 Kode etik Bidan:
 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa menciptakan suasana yang
kondusif baik diantara sesama Petugas kesehatan, dengan pasien, keluarga dan
masyarakat
 Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun kepada tenaga kesehatan lainnya.
PDGI, 2008
Profesi Lain

 Kode Etik Dietisien


 Bekerja sama dengan profesional lain demi tercapainya status gizi dan kesehatan
optimal di masyarakat.
 Memelihara hubungan persahabatan yang harmonis.
 Kode Etik Apoteker
 harus mempergunakan setiap kesempatan untuk membangun dan meningkatkan
hubungan profesi, saling mempercayai, menghargai dan menghormati sejawat
petugas kesehatan lain.
 Kode Etik Fisioterapis
 Menghargai hubungan multidisipliner dengan profesi kesehatan lain.

Tjaronosari; 2018
Etika interprofesional
• Ada area yang memiliki kekuatan nilai yang sama (Engel, 2013; Utami,
2016)

• potensi untuk meningkatkan kinerja antarprofesional dan


mempermudah tercapainya tujuan praktik KIP (Hewison dan Sim, 1998;
Irvine dkk., 2002)
Shared Value in IPC

Kewajiban terhadap pasien Kewajiban terhadap sejawat/profesi


lain
Menghormati otonomi pasien Saling menghormati/menghargai
Mengutamakan kebaikan bagi pasien Saling mengerti
Tidak merugikan pasien Saling membantu
Bersikap adil terhadap pasien Tidak merugikan profesi lain
Saling mengingatkan
Golden rule principle
Fathya NA,Effendy C,Prabandari YS, 2020
True interprofessionalism is much more than putting nurses and physicians in
the same workspace or educating dental students and medical students in the
same classroom. True interprofessionalism must have a foundation of shared
ethics and values.

AMA Journal of Ethics, 2016


Simpulan

 Setiap profesi perlu memahami bahwa ada batasan tegas pada tiap profesi
namun memiliki kesamaan dalam misi profesi.
 Kelancaran tugas masing-masing profesi tergantung dari ketaatannya dalam
menjalankan kode etik profesinya dan juga memahami etika profesi disiplin
lainnya agar tidak saling berbenturan.
 SUKSMA

Anda mungkin juga menyukai