Anda di halaman 1dari 23

Management of

preventive dentistry
with flouride in
children who life in
wetland
PANDU RANA YUDHISI
FLORENCE BRENDA
Lahan Gambut
• Tanah gambut merupakan tanah yang jenuh air,
tersusun dari bahan organik berupa sisa-sisa tanaman
dan jaringan tanaman yang telah melapuk.
• Lahan rawa gambut adalah lahan rawa yang
didominasi oleh tanah gambut. Lahan rawa gambut
sebagian besar terdapat di empat pulau besar, yaitu
Sumatera 35%, Kalimantan 32%, Sulawesi 3%, dan
Papua 30%.
• Lahan ini mempunyai berbagai fungsi bagi kehidupan
manusia serta makhluk hidup lainnya sehingga harus
dilindungi dan dilestarikan asal digunakan dan
dikelola dengan benar.
Karakteristik Lahan Gambut

• intensitas warna yang tinggi (kuning atau


merah kecoklatan)
• kandungan zat organik tinggi
• rasanya asam
• pH yang rendah antara 2-5
AIR GAMBUT
• Salah satu sumber air baku di Indonesia adalah air gambut
• Air gambut berpotensi menjadi sumber air untuk dimanfaatkan manusia
dalam kebutuhannya sehari-hari, tetapi air gambut tidak layak digunakan
untuk aktivitas manusia karena tidak memenuhi standar air bersih
• Air gambut dapat dijadikan sumber air bersih jika dilakukan pengolahan
terlebih dahulu dengan berbagai cara. Pengolahan yang paling umum
dilakukan adalah koagulasi, flokulasi, sedimentasi dan filtrasi.
• Nilai pH air sungai di Banjarmasin menununjukan air tidak berada dalam
keadaan netral yaitu <7, sedangkan nilai pH air PDAM adalah 7,05 yang
berarti air dalam keadaan netral. Nilai pH air yang berada dibawah 7
menunjukan air bersifat asam yang dapat menurunkan kekerasan permukaan
pada email gigi.
• Semakin rendah pH air yang digunakan untuk menyikat gigi akan semakin
tinggi laju reaksi pelepasan mineral kalsium dari enamel gigi atau yang
disebut demineralisasi.
dialiri oleh air yang berasal dari sehingga air sungai bersifat
Air sungai di Banjarmasin lahan basah, seperti lahan asam
gambut dan rawa (pH 3,5-4,5)

Sungai tidak dapat dipisahkan


dari berbagai aktivitas masyarakat
dikarenakan terdekomposinya menggunakan air yang bersifat
yang tinggal di daerah pinggiran
bahan organik yang membuat asam untuk menyikat gigi dapat
sungai, seperti mandi, mencuci,
terbentuknya senyawa fenolat menurunkan kekerasan
mengonsumsi, berkumur,
dan karboksilat permukaan enamel gigi
termasuk menyikat gigi dengan
air sungai

terjadi kerusakan gigi


• Berdasarkan data promkesling pada kab.
• Tabel diatas menunjukan bahwa jumlah Barito Kuala masih banyak warga yg
warga yang masih menggunakan air menggunakan air sungai mencapai
sungai dibanjarmasin mencapai 12,89% 46,67% dibanding dengan warga yg
sementara ketersediaan pipa PDAM sudah menggunakan air PDAM yg
sudah dapat mencakup 95%. mencapai 44,30%
Prevalensi

Pada Kalimantan Selatan


36,1 % populasi mengalami masalah kesehatan gigi dan mulut
angka DMF-T sebesar 7,2
Prevalensi pada daerah Barito Kuala, karies aktif mencapai 66,2% dan sepanjang
12 tahun 89% penduduknya memiliki riwayat karies.
Penduduk yang tinggal di daerah lahan basah dan bermasalah gigi mulut tertinggi
adalah Kabupaten Banjar sebanyak 48,6% dan hanya 13,8% yang menerima
perawatan atau pengobatan dari tenaga medis gigi, kemudian kabupaten Barito Kuala
48,6% dan Kabupaten Balangan 38,4%.
Dampak lahan gambut terhadap kesehatan
gigi
Erosi Gigi
Erosi gigi disebabkan oleh kontak langsung antara permukaan gigi
dengan substansi yang bersifat asam (air gambut). Demineralisasi pada email
gigi dapat terjadi jika pH rongga mulut mencapai pH kritis 5,5.

Karies Gigi
karies gigi adalah ketidakseimbangan dari proses demineralisasi dan
remineralisasi gigi. Penggunaan lahan gambut yang memiliki pH rendah
dapat meningkatkan proses demineralisasi pada gigi sehingga mempercepat
terjadinya karies.

(Prasetyo, 2005)
Konsentrasi Merusak
pH rendah Demineralisasi
Ion H+ Hidroksiapatit

Hidroksiapatit
Ion H+
dalam suasana
Bereaksi
Membentuk Demineralisasi asam larut
dengan gugus
porositas terus menerus menjadi
PO49-, F+ atau
Ca2+,PO49-, F+
OH-
atau OH-
Membentuk
kavitas

Air gambut memiliki pH yang asam. Paparan air gambut secara terus menerus dapat menyebabkan efek demineralisasi pada
gigi. Kondisi air gambut yang asam dapat menyebabkan kandungan mineral pada gigi larut. Paparan asam akan memutuskan
ikatan kimia dalam kristal hidroksiapatit. Asam mengandung ion H+. Ion ini akan berdifusi ke dalam enamel dan dentin yang
akan merusak ikatan kimia gigi. Ion fluor dalam gigi ditemukan dalam jumlah yang terbatas, F dalam gigi dapat ditemukan
sebagai fluoro hidroksiapatit dan fluorapatit. Diketahui bahwa F rentan terhadap asam. Sehingga paparan air gambut dapat
menyebabkan ion fluor dari gigi terlarut.
Demineralisasi enamel terjadi melalui proses difus, yaitu proses
perpindahan ion yang larut dalam air dari dalam saliva, karena ada
perbedaan konsentrasi dari keasaman air dengan di dalam enamel gigi.
Ketika lingkungan menjadi asam atau di bawah pH kritis yaitu dibawah
5, demineralisasi menjadi dominan sehingga menyebabkan terlepasnya
mineral enamel yang akan menyebabkan gigi mudah mengalami karies.
Sepanjang aliran sungai di Banjarmasin pH air bersifat asam, hal ini
dikarenakan secara letak geografis sebagian sungai di Banjarmasin
bermuara ke sungai Barito yang memiliki pH asam karena rawa gambut.

Selain itu, paparan air gambut dengan pH yang asam dapat


menyebabkan bakteri streptococcus mutans dan lactobacillus
berkolonisasi di rongga mulut dan akan menghasilkan asam sebagai
produk akhir metabolisme karbohidrat. Asam-asam ini akan melarutkan
mineral kalsium-fosfat dari enamel gigi sehingga jika proses ini tidak
Mengapa flour penting untuk gigi?

• Fluoride merupakan mineral yang banyak ditemukan pada seluruh sumber


air dan merupakan bentuk ionisasi dari fluorine.
• Fluorine biasanya ditemukan pada alam dan mencapai sumber air yang
tersaring oleh tanah dan batu ke dalam air tanah.
• Kadar fluor air dikategorikan menjadi empat, yaitu sangat rendah (0,0 – 0,3
mg/L), rendah (0,3 – 0,7 mg/L), sedang (0,7 – 1,5 mg/L), tinggi (>1,5
mg/L).13
• Fluor berperan terhadap proses remineralisasi gigi. Fluor bekerja dengan
cara menghambat metabolisme bakteri plak yang dapat menghambat
fermentasi karbohidrat yang bekerja dengan cara menghambat melalui
perubahan hidroksi apatit pada enamel menjadi fluor apatit.
Mengapa flour penting untuk gigi?
• Fluor apatit menghasilkan enamel yang lebih tahan atau resisten
terhadap asam, sehingga dapat menghambat proses demineralisasi
dan meningkatkan remineralisasi yang merangsang perbaikan dan
penghentian lesi karies.

• Fluoride sangat efektif dalam mencegah karies gigi, dengan sifat


preventif primer dan sekunder. Menurut definisi, pencegahan primer
mendahului timbulnya penyakit sehingga penyakit dapat dihindari.
Contoh pencegahan primer adalah konsumsi air berfluoride secara
teratur, yang menyediakan paparan topikal fluoride yang memadai
untuk mencegah karies gigi. Pencegahan sekunder melibatkan
identifikasi dini karies sehingga dapat ditangkap atau dibalik.
Contohnya adalah aplikasi fluoride varnish (FV) untuk lesi white spot,
yang merupakan bintik putih, kapur pada margin gingiva yang
Formulasi
fluoride

01 NaF (Natrium Fluoride) 02 APF (acidulated phospat


Fluoride) 03 SnF (Stannous Fluoride)

• Konsentrasi yang disetujui FDA / • Campuran dari sodium fluoride, • Keuntungan : tidak menyebabkan
ADA adalah 2% dalam bentuk gel hydrofluoride acid dan phosphoric perubahan pada restorasi porselen
atau solution acid. Konsentrasi yang disetujui
• Keuntungan NaF : pH netral (7), ADA/FDA adalah 1,23% • Kerugian : rasa tidak enak,
rasa lebih dapat diterima • Keuntungan : rasa lebih dapat menyebabkan pigmentasi pada lesi
disbanding SnF, tidal ada pengaruh diterima dibanding SnF, tidak karies awal, mengiritasi gingiva,
merugikan pada bahan restorasi. menyebabkan staining, dapat menyebabkan staining pada
• Kerugian Naf : berbahaya jika diaplikasikan pada kedua lengkung restorasi silikat, larutan tidak stabil,
tertelan dalam jumlah besar rahang secara bersamaan, larutan berbahaya jika tertelan dalam
• Diaplikasikan 4x/ tahun bersifat stabil. jumlah besar
• Kerugian : merusak restorasi • Diaplikasiskan 1-2x/tahun
Porselen dan GIC, berbahaya jika
tertelan dalam jumlah besar.
• Diaplikasiskan 1-2x/tahun
Pemberian Fluor Secara Sistemik
Fluoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut
membentuk struktur gigi.
• Fluoridasi air minum
Konsentrasi optimum fluorida yang dianjurkan dalam air minum adalah 0,7–1,2
ppm.18 Menurut penelitian Murray and Rugg-gun cit. Linanof bahwa fluoridasi air
minum dapat menurunkan karies 40–50% pada gigi susu
• Tablet fluor dan tetes
Rekomendasi jadwal dosis (bila terdapat < 0,3 F/L pada air minum)
0 – 24 bulan : tidak dilakukan
2 – 6 tahun : 0,25 mg F/hari
7 – 18 tahun : 0,5 mg F/hari
Jika terdapat > 0,7 mg F/L pada air minum maka tidak dianjurkan pemberian
suplemen fluor
• Susu yang mengandung fluoride
Konsentrasi fluoride pada susu berkisar 2,5 – 5,0 mg F/L
• Garam yang mengandung fluoride
Garam biasanya mengandung fluoride sebanyak 250 mg/kg
Pemberian Fluor Secara Topikal
• Pasta gigi
NaF 1% Na2FPO3 0,76% / SnF2 0,4%
Umumnya 1 mg fluor/g (1 g pasta gigi : 12 mm pasta gigi pada sikat gigi) setara 1000 ppm, penggunaan teratur setiap
hari dapat menurunkan karies meski tanpa tambahan suplemen fluor pada orang dewasa
Pasta gigi anak – anak memiliki 400 ppm fluoride dapat menurunkan risiko tertelannya fluor akibat belum bias
mengontrol reflex menelan
• Gel
Dapat diaplikasikam pada tray
APF 1,23% gel = 12,3 mg ion F/g gel (12.300 ppm) memiliki pH 3,5
NaF 2% → 10 mg F/g (10.000 ppm) → pH 7
APF lebih efektif daripada NaF sebagai proteksi terhadap karies, namun efek asam kuatnya menyebabkan permukaan
restorasi GIC kasar dan mengikis glaze pada restorasi porselen.
Gel : berkontak dengan enamel dalam beberapa jam
 
• Solution /larutan
Dapat berupa fluoride kumur harian yang mengandung 0.05% (225 ppm) atau kumur mingguan 0,20% (900 ppm)
natrium fluoride
0,02% - 0,2% Naf (100 – 1000 ppm atau 1 mg F/10 mL – 1 mg F/mL)
Waktu kontak pendek
 
• Varnish fluor
Viscous resin varnish → 1,7% NaF (1000 ppm ion fluoride)
Viscous shellac type of varnish → 5% NaF (26.000 ppm)
Varnish : retentif lebih lama daripada gel dan melepaskan ion fluoride sedikit demi sedikit
Ketika terjadi ketidakseimangan antara
mineral gain dan mineral loss, maka
terjadi demineralisasi. Proses ini bias
dipengaruhi oleh fluoride. Mekanisme
fluoride dapat mencegah karies adalah
sebagai berikut :
1. Protect against demineralization
2. Remineralization
Mekanise
Kerja
Flouride
Bright Smile With
Protection against
demineralization
Regular Dental
• Fluoride berinteraksi dengan komponen mineral Checkup
pada gigi memproduksi mineral FHAP
(fluorohydroxy apaptite), dimana grup hidroksil
(OH-) digantikan oleh ion fluoride (F). Hasil dari
reaksi terebut adalah meningkatnya ikatan
hydrogen, kisi kristal memadat, dan secara
keseluruhan mengurangi kelarutan.
• Fluoride ditemukan pada pola larutan juga dapat
mempengaruhi tingkat peleburan tanpa
mempengaruhi perubahan dari mineral gigi.
• Pada media asam, tingkat peleburan dari apatit
menurun ketika konsentrasi dari fluoride kurang
dari 0,5mg/L.
• Penyerapan pada permukaan kristal termasuk pada
mekanisme ini. Dimana permukaan kristal bisa
berperan seperti fluorohydroxy apatite
dibandingkan hydroxy apatite dan memiliki tingkat
Remineralizatio
n
• Remineralisasi merupakan proses dimana
sebagian kristal enamel yang larut
berperan sebagai substrat untuk deposisi
mineral dari fase larutan yang dapat
mengaktifkan partial repair pada kristal
yang rusak.
• Lesi karies merupakan hasil dari
demineralisasi melebihi remineralisasi.
• Salah satu dari manfaat dari saling
berpengaruhnya demineralisasi dan
remineralisasi yaitu terciptanya sedikit
kelarutan mineral pada enamel gigi
Terbentuknya endapan kalsium fluoride
CaF2 (lapisan pelindung enamel terhadap
asam) pada permukaan enamel 

Pada pH rendah CaF2 larut dalam asam


- Ca2+ membentuk brushit (kalsium fosfat) yang paling
stabil pada pH < 4,3
- F sebagian membentuk HF (menurunkan produksi
asam oleh bakteri), sebagian fluor bereaksi dengan
brushit membentuk fluoroapatit

Meningkatkan resistensi enamel


terhadap asam
Fluoroapatit lebih resisten terhdap
asam
02 Kontraindikasi
Penggunaan Flour

1. pasien anak dengan resiko


01 Indikasi Penggunaan Flour karies rendah
2. pasien yang tinggal di
Indikasi 1. Pasien anak di bawah 5 kawasan dengan air minum
berfluor
tahun yang memiliki resiko
dan karies sedang sampai tinggi 3. ada kavitas besar yang
2. gigi dengan permukaan terbuka
Kontraindi akar yang terbuka 4. Gigi flourosis
kasi 3. gigi yang sensitif
4. anak-anak dengan kelainan
motorik, sehingga sulit untuk
membersihkan gigi (contoh:
Down Syndrome)
5. pasien yang sedang dalam
perawatan orthodontic
Efek samping dan keamanan penggunaan fluoride
• Jumlah fluoride yang ditambahkan pada Easy to change
air minum maupun pada pasta gigi, obat 01 colors, • Toksisitas fluoride akut:
kumur, dan yang diaplikasikan oleh
dokter gigi sangat aman pada banyak
phToksisitas Simpton awal : mual,
orang dengan dosis hingga 20 mg. Fluoride
• Kemungkinan dosis toksis
hipersalivasi, muntah, nyeri
abdominal, diare
• Dosis yang lebih tinggi sangat tidak otos
: 5 mg and
F/kg Text.
berat badan Simpton akhir konvulsi,
aman, dapat menyebabkan tulang, tendon • Dosis aman toleransi : 8 – kegagalan kardiak, kegagalan
dan otot melemah. Juga memiliki efek 16 m F/kg berat badan pernapasan, kematian
buruk pada system saraf. • Dosis letal pasti : 32 – 64 • Toksisitas fluoride kronis
• Pada anak-anak sebelum gigi permanen mg F/kg berat badan Fluorosis gigi : demarkasi opak,
tumbuh, fluoride konsentrasi tinggi dapat Untuk kesehatan gigi optimal, difus (konfluen, patchy, garis),
mengubah warna gigi. keseluruhan asupan harian hypoplasia, kombinasi
• Pasta gigi dan obat kumur fluoride tidak fluoride harus sekitar 0,05 – Fluorosis skeletal: dapat
melemahkan/melumpuhkan, fusi
boleh tertelan terutama bagi anak kecil. 0,07 mg F/kg berat badan
diskus/ligament intervertebral
Sehingga disarankan anak-anak bawah 6 Osteoporosis: fraktur femur
tahun diberikan pasta gigi sebesar biji kepala (wanita usia lanjut dan
jagung. Jadi jika tertelan hanya sebagian
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai