Anda di halaman 1dari 22

Peta Konsep

(Concept Mapping)

Dr. Cuk Imawan


Aku sudah mengerti.!?
#

#
?
? $
#
#
Bagaimana cara menunjukkan
“Aku sudah mengerti..!”
“Aku sudah mengerti..!”
Dapat diungkapkan dengan membuat PETA
KONSEP.

Peta konsep merupakan cara untuk:


Menyatakan pemahaman

Merefleksikan pemahaman

Menunjukkan kedalaman pemahaman

Membagi pemahaman kepada orang lain


Apa itu Peta Konsep?
Peta Konsep adalah suatu teknik untuk mengungkapkan
pemahaman seseorang tentang suatu topik.

Peta konsep merupakan suatu proses untuk mewujudkan peta


visual atau jejaring pengetahuan.

Peta konsep dapat menunjukkan bagaimana hubungan antar


informasi satu dan lainnya.

Peta konsep menggambarkan secara visual apa yang kita kahui


tentang suatu topik.

Membuat peta konsep merupakan metode yang sangat baik untuk


mengidentifikasi konsep-konsep kunci dari suatu pelajaran atau
bacaan.
Kegunaan Peta Konsep
Mehasilkan/membangkitkan ide (brain storming, dll).

Merancang struktur yang komplek (naskah yang panjang,

hipermedia, web site, dll).

Merangkum suatu informasi/ bacaan.

Sarana komunikasi suatu ide yang kompleks.

Alat bantu pembelajaran, misalnya: mengaitkan pelajaran yang

lalu dan yang baru.

Menilai pemahaman atau mendiaknosa kesalahpahaman.


Definisi-definisi
Peta konsep terdiri dari bonggol
(node) dan label.

Konsep: dapat berupa istilah,


obyek, simbul, peristiwa
tertentu yang sudah lazim
dikenal.

Bonggol: berisi konsep, istilah


penting yang terkait dengan
topik yang ingin dibuat peta
konsepnya.

Label: kata yang


menghubungkan dua bonggol,
yaitu menyatakan bagaimana
contoh: konsep “air”dapat dikaitkan
hubungan antara dua konsep
dengan konsep lain, misalnya
yang ditunjukkan.
“padatan”, “cairan”, dan “gas”.
Pelabelan yang rumit yang mengghubungkan beberapa
alur bonggol menandakan kedalaman dan keluasan
pemahaman pada topik
Bagaimana merancang peta konsep

1. Fase Mencari dan Mendaftar Istilah

2. Fase Mencari dan Mendaftar Istilah

3. Fase Menata

4. Fase Menghubungkan

5. Fase Menyempurnakan
Langkah 1: Mencari dan Mendaftar Istilah
Bacalah bab dari buku, materi kuliah, atau informasi ilmiah dari
sumber lain, kemudian tandai istilah, terminologi, atau konsep-
konsep yang anda anggap penting dan menyumbangkan ide untuk
membuat peta konsep.

Buatlah daftar untuk istilah atau kata-kata di atas. Metode yang


baik untuk memulai pembuatan peta konsep adalah dengan
membuat potongan-potongan kertas, yangmana untuk setiap
potongan kertas tersebut dituliskan satu kata atau istilah.

Hindari diskusi tentang penting atau tidak penting dari kata


atau istilah yang telah didaftar, bagaimana hubungan antar kata
atau istilah tersebut, dll.

Tujuan utama dari tahap ini adalah memilih dan mendaftar kata
atau stilah yang terkait dengan topik atau isu.
Langkah 2: Mengorganisasi
Letakkan semua potongan kertas kata atau istilah di atas meja atau lantai
agar seluruhnya mudah diamati atau dibaca.

Pilihlah satu kata ( disebut kata utama) yang paling luas cakupan artinya
dan merupakan inti dari topik atau isu yang sedang dibuat peta konsepnya.

Letakkan kata tersebut di tengah atau di atas.

Pilihlah kata-kata atau istilah sisanya yang anda anggap berhubungan


dekat atau terkait satu sama lainnya menjadi satu kelompok, sehingga
anda mempunyai beberapa kelompok kata.

Kelompok kata ini nanti akan menjadi satu alur bonggol.

Berpikirlah secara bebas dalam pengaturan ini, ada kemungkinan


ditemukan istilah atau kata baru yang harus ditambahkan.

Perlu diketahui bahwa ada kemungkinan dijumpai satu kata atau


istilah masuk dalam beberapa kelompok. Temuan ini menjadi penting
pada langkah kerja berikutnya.
Langkah 3: Menata
Berdasarkan pemahaman anda tentang topik atau isu, aturlah kelompok-
kelompok kata di tahap sebelumnya menurut hubungannya dengan kata utama.

Berpikirlah secara terbuka pada langkah menata ini.

Letakkan kelompok yang dianggap paling penting di posisi tengah di bawah kata
utama, kemudian kelompok lainnya di sisi kanan atau kirinya.

Letakkan kelompok yang dianggap mempunyai keterkaitan dekat dengan


kelompok lainnya secara berdekatan.

Susunlah kata-kata di dalam setiap kelompok berdasarkan hirarkinya.

Pikirkan kata penghubung (label) untuk menyatakan hubungan antara kelompok


dan kata utama. Kemudian pikirkan pula label untuk menghubungkan setiap
kata di dalam satu kelompok.

Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri untuk merancang peta konsep


suatu topik.

Jangan berharap orang lain mempunyai rancangan yang sama dengan anda.
Langkah 4: Menghubungkan
Buatlah garis panah untuk menghubungkan setiap kata
dalam kelompok (dalam satu alur bonggol) dan alur
bonggol dengan kata utama.

Tuliskan label untuk setiap garis panah sehingga dapat


menyatakan hubungan khas yang benar antara dua kata
atau lebih.

Pikirkan apakah mungkin ada hubungan antara kata di


dalam satu alur bonggol dan kata di alur bonggol lainnya.
Jika ada hubungan, buatlah garis panah dan labelnya.

Terkadang anda perlu menambahkan kata atau istilah


baru agar dua kata dapat saling berhubungan.
Langkah 5: Menyempurnakan
Cobalah membaca peta tersebut dengan membuat kalimat
yang tersusun dari kata di bonggol-bonggol dan label yang
menghubungkannya.

Peta konsep adalah seperti karya tulis. Jika anda tidak


dapat menyusun kalimat untuk membaca peta konsep
dengan baik dan menghubungkan kata-kata atau istilah
dengan labelnya secara logis, maka ada kemungkinan terjadi
kesalahan di peta tersebut.

Lakukan revisi jika dianggap perlu.

Setelah selesai, buatlah gambar peta konsep tersebut di atas


kertas atau buatlah dengan PowerPoint atau mungkin juga
dengan perangkat lunak khusus untuk peta konsep.
Beberapa contoh arsitektur peta konsep

Model Sistem

input

output
Beberapa contoh arsitektur peta konsep

Model Hirarki
Beberapa contoh arsitektur peta konsep

Model Laba-laba
Contoh: topik yang dibahas “air”
1. Fase Mencari dan Mendaftar Istilah

air panas tumbuhan


es padat cair
Makhluk hidup binatang salju
gerak kucing
wujud
sungai tomat
kabut
kompor gas
uap ketel molekul
2. Fase Mengorganisasi

Bonggol 3

air panas tumbuhan


Bonggol 1
es padat cair
Makhluk hidup binatang salju
gerak kucing
wujud
sungai tomat
kabut
kompor Bonggol 2 gas
uap ketel molekul
3. Fase Menata

air

wujud
Makhluk hidup molekul
padat cair gas

binatang tumbuhan gerak


salju sungai
uap
panas
es
kucing tomat kabut
kompor ketel
4. Fase Menghubungkan

air
berubah
diperlukan oleh terdiri dari
wujud
Makhluk hidup molekul dapat berupa
sbg. contoh sbg. contoh selalu
padat cair gas
binatang tumbuhan gerak
seperti seperti seperti
misalnya misalnya disebabkan seperti
salju uap
kucing panas sungai
tomat dalam
seperti
Diperoleh dari kabut
ketel
kompor es
5. Fase Menyempurnakan

air
diperlukan oleh berubah
terdiri dari
Makhluk hidup wujud
ters
usu
molekul
n dar
sbg. contoh i dapat berupa
sbg. contoh oksigen
menentukan
binatang hidrogen selalu
padat cair gas

misalnya tumbuhan gerak seperti


seperti
seperti
kucing misalnya disebabkan seperti
salju uap
tomat panas sungai
dalam
seperti
Diperoleh dari kabut
ketel
kompor es

Anda mungkin juga menyukai