1. Prinsip Otonomi
Pelaku usaha bisa dikatakan punya prinsip otonomi dalam
berbisnis jika ia memiliki kesadaran penuh akan
kewajibannya dalam menjalankan usaha.
Sadar bahwa keputusan dan tindakan yang diambil sesuai
atau bertentangan dengan nilai atau norma moral
tertentu, serta memiliki risiko yang dapat terjadi bagi
dirinya dan perusahaan.
2. Prinsip Kejujuran
kejujuran ini dikaitkan dengan kualitas dan harga barang
yang ditawarkan pada konsumen. Dengan kata lain,
menjual produk bermutu tinggi dengan harga pantas dan
wajar merupakan bentuk kejujuran dari seorang pengusaha
kepada konsumen.
3. Prinsip Keadilan
Adil dalam hal ini berarti semua pihak yang terlibat dalam
bisnis memiliki hak untuk mendapatkan perlakuan yang
sama sesuai aturan yang berlaku.
4. Prinsip Saling menguntungkan
Prinsip saling menguntungkan ini artinya aktivitas bisnis
yang dijalankan memberikan keuntungan bagi semua pihak.
Prinsip ini terjadi dalam proses bisnis yang baik dimana
pengusaha ingin mendapat keuntungan dan konsumen ingin
mendapat barang atau jasa yang memuaskan.
5. Prinsip Integritas Moral
Tujuannya adalah untuk menjaga nama baik perusahaan
dan tetap menjadi perusahaan yang dipercaya konsumen.
6. Prinsip Loyalitas
Prinsip loyalitas berhubungan dengan proses
menjalankan bisnis yang dilakukan oleh para pekerja,
baik manajemen, atasan, maupun bawahan.
Penerapan prinsip loyalitas ini berarti pengusaha dan
unsur-unsur di dalamnya tidak boleh mencampur-
adukkan masalah pribadi dengan urusan pekerjaan.
Hak & Kewajiban Konsumen
Hak Konsumen:
• Hak memperoleh keamanan (the tight to safety);
• Hak memilih (the right to choose);
• Hak mendapat informasi (the right to be informed);
• Hak untuk didengar (the right to be heard).
Pasal 4 UU No. 8 Tahun 1999 Undang-undang
Perlindungan Konsumen (UUPK):
5. Hak untuk mendapatkan advokasi.
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan
konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan
jujur serta tidak diskriminatif.
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan lainnya.
Kewajiban Konsumen (Pasal 5):