Anda di halaman 1dari 16

PLENO

SKENARIO
KELOMPOK 6 2
NAMA ANGGOTA:
1. 20171068 CUT NORIZA ANANDA
2. 20171031 BILLA DITA SHAUMI
3. 20171027 WULAN DARI
4. 20171025 ANISAH FIRYAL
5. 20171017 USMAN FAUZI
6. 20171032 RAISUL MUBARAK
7. 20171057 AYU SUNITA
8. 20171042 MULYANA
9. 20171029 KARINA WINDA HAFSARI
10. 18171092 PERMATA HATIKU
Skenario 2
ATLET RUGBY

Tn. A berusia 26 tahun datang ke IGD RSPUR dengan keluhan


nyeri pada bahu kiri dan sebagian lengan atas. Nyeri bertambah
ketika lengan digerakkan. Berdasarkan anamnesis diketahui saat
pasien sedang latihan rugby, pasien menabrak pemain lawan
pada daerah bahu kirinya. Dari pemeriksaan tanda vital
didapatkan keadaan umum baik, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 88 x/menit, frekuensi
napas 18 x/menit.Pemeriksaan fisik pada regio shoulders sinistra
didapatkan;Look: posisi lengan abduksi dan external rotasi, jejas
(+), edema (+), Feel: Tenderness(+), edema (+), false movement
(+), pulsasi nadi distal (+)Move : ROM terbatas, nyeri gerak aktif
dan pasif (+).Dokter kemudian mempersiapkan proses
penanganan awal dan pemeriksaan penunjang terhadap pasien
ini.Sebagai mahasiswa kedokteran , bagaimana Anda
menganalisis kasus pada skenario tersebut?
01. IDENTIFIKASI ISTILAH
1. Compos mentis
2. Edema
3. Jejas
4. Rotasi external
5. Regio shoulders sinistra
6. False movement
7. Tendernes
8. Abduksi
02. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Apa yang menyebabkan keterbatasan ROM pada Tn.A?

2. Apa penanganan awal pada Tn.A agar sendi tidak


bertambah bengkak dan nyeri memburuk

3. Mengapa ditemukan false movement ?

4. Apa kemungkinan diagnosa pada Tn.A?


03. ANALISA MASALAH
01. 03.
Rentang gerak sendi dapat menurun secara alami False movement itu karena adanya gerakan abnormal
seiring bertambahnya usia, tetapi juga dapat terjadi dari tulang di tempat yang tidak semestinya ataupun di
akibat sejumlah kondisi. berdasarkan skenario, luar sendi , bisa akibat frakture, dan juga bisa akibat
keterbatasan rom pada Tn.a diakibatkan karena dislokasi
dislokasi sendi akibat menabrak bahu pemain lain

1. Reposisi bahu (reduksi tertutup)


Dokter akan mengembalikan tulang lengan Karena pasien mengalami nyeri pada bahu,
atas yang bergeser atau terlepas ke posisi keterbatasan gerakan lengan, maka kemungkinan
semula. diagnosa pada pasien adalah dislokasi pada regio
- mengompres bahu bahu sinistra. Untuk menetapkan diagnosa juga harus
- mengistirahatkan bahu kelakukan pemeriksaan penunjang seperti rontgen
- minum pereda nyeri
02
. 04.
Learning objective

1. Menjelaskan etiologi dan faktor


resiko dislokasi 3. Menjelaskan gejala klinis dislokasi

2. Menjelaskan pemeriksaan fisik dan 4. Menjelaskan tatalaksana


emergensi dislokasi
pemeriksaan penunjang dislokasi
Etiologi dan Faktor resiko
• etiologi
Sendi bahu adalah sendi yang paling sering terkilir di tubuh. Bahu
dapat terkilir ke depan, ke belakang, atau ke bawah, dan seluruhnya
atau sebagian, meskipun sebagian besar terjadi di anterior. Jaringan
fibrosa yang bergabung dengan tulang dapat diregangkan atau
robek, yang memperumit dislokasi

•faktor resiko
Setidaknya ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko
terjadinya dislokasi, sehingga menyebabkan cedera.
Misalnya:Olahraga, seperti basket, sepak bola, senam, atau gulat,
Kecelakaan kendaraan bermotorKeturunan, yang dipengaruhi kondisi
ligamen yang lebih lemah sejak lahirOrang lanjut usia, oleh karena
lebih cenderung mudah jatuhAnak-anak, karena melakukan aktivitas
fisik yang tinggi
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan fisik

Bahu yang mengalami dislokasi akut


biasanya sangat nyeri, dan otot-otot
mengalami kontraksi dalam upaya
menstabilkan sendi. Kepala humerus
bisa teraba di anterior. Aspek posterior
dan lateral bahu menunjukkan cekungan Pemeriksaan penunjang
di bawah akromion. Lengan dipegang
dengan sedikit abduksi. Gerakan pasif Ketika dicurigai adanya dislokasi
dan aktif dibatasi oleh rasa nyeri. Karena bahu, pemeriksaan radiografi perlu
kemungkinan terjadi cidera saraf yang menunjukkan arah dari dislokasi,
mengikuti dan kemungkinan cidera kemudian memperhatikan apakah
vaskular, pemeriksaan fisik dislokasi adanya fraktur yang menyertai
bahu anterior memerlukan penilaian (displace atau tidak), dan
status neurovaskular dari ekstremitas kemungkinan hambataan untuk
atas dan pencatatan sebelum reduksi. relokasi.
Gejala klinis

Gejala dislokasi bervariasi tergantung


pada tingkat keparahan dan lokasi
cedera. Gejala-gejala dislokasi sendi
meliputi:
a. Nyeri
b. Bengkak
c. Memar
d. Ketidakstabilan sendi
e. Hilangnya kemampuan untuk
menggerakkan sendi
f. Terlihat cacat sendi (tulang terlihat
tidak pada tempatnya)
Tatalaksana Dislokasi
1. Reduksi Bahu
Sebelum dilakukan reduksi, lakukan pencitraan lebih dahulu serta
perhatikan adanya kontraindikasi reduksi bahu. Reduksi ditunda bila ada
kecurigaan cedera arteri sehingga diperlukan angiografi lebih dulu.
2. Rehabilitas
lengan dipasangkan arm sling selama 1-3 minggu (1 minggu untuk pasien
yang lebih tua karena risiko kekakuan bahu yang lebih tinggi dibandingkan
pasien muda), pasien dianjurkan untuk tetap menggerakkan siku, pergelangan
tangan, dan tangan. Setelah arm sling dilepas, pasien boleh menggerakan
lengan baik secara aktif maupun pasif, namun secara bertahap.
3. Pembedahan
Pembedahan dapat dilakukan secara artroskopik maupun operasi
terbuka. Keduanya memiliki keberhasilan tinggi dengan rasio rekurensi antara
10-15%.
Bila terdapat dislokasi bahu disertai fraktur humerus atau fraktur multipel
lainnya, penatalaksanaan pembedahan dilakukan untuk reduksi sekaligus
reposisi fraktur.
DAFTAR PUSTAKA

Abrams R, Akbarnia H. Shoulder Dislocations Overview. [Updated


2021 Aug 13]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2022 Jan

Rasjad, Chairuddin. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Jakarta: Yarsif


Watampone. 2007

Sjamsuhidajat, R dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi


Kedua. Jakarta: EGC. 2004 859-60.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai