DEFINISI
Spondilitis tuberkulosa ( disease) merupakan penyakit
infeksi disebabkan Mycobacterium tuberculosa yang mengenai
tulang belakang
Terdapat :
- penyempitan ruang diskus intervertebralis dan badan
vertebra yang berdekatan
- runtuhnya elemen tulang belakang
- wedging anterior yang menyebabkan kifosis
- pembentukan gibbus
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium bovis
Patogenesis
Fagositosis oleh makrofag
Inhalasi basil Alveolus
TB
Destruksi makrofag
Resolusi
Kelenjar Limfe
Pembentukan tuberkel
Kalsifikasi
Penyebaran hematogen
Perkejuan
Pecah
Lesi di hepar, lien ,
ginjal,TULANG,
Lesi sekunder paru
otak, dll
Penyebaran ke Vertebra
Feel
Ditemukan adanya gibbus pada area tulang yang
mengalami infeksi
Move
Motorik:
C-5: Fleksi dari sendi siku
C-6: Ekstensi dari pergelangan tangan
C-7: Ekstensi dari sendi siku
C-8: Fleksi dari distal phalang middle finger (jari
tengah)
T-1: Abduksi dari jari kelingking tangan
L-2: Fleksi dari sendi pinggul
L-3: Ekstensi dari sendi lutut
L-4: Dorsofleksi dari sendi ankle
L-5: Ekstensi dari ibu jari kaki
S-1: Fleksi dari telapak kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM
Noncontrast axial CT
Large psoas abscess with central calcification; these features
are highly diagnostic of spinal TB
CT: Bony Destruction
Noncontrast axial CT
Extensive vertebral body destruction causing bony fragments
MRI : Features
Highly sensitive and specific for spinal TB
Provides early detection
Best to distinguish exact extent of spinal cord and soft tissue
involvement
Features
- Edema of vertebrae and disk space
- Signs of spinal compromise i.e. cord compression
- Note: poorly visualizes calcification in abscesses
MRI: Spinal Cord Involvement
Prinsip Pengobatan
1. Pemberian obat antituberkulosis (OAT).
2. Dekompresi medulla spinalis.
3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi.
4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft).
1.Terapi konservatif
Keterangan : Gambar
(a,b) : X-ray pra
operasi, (c): MRI pra-
operasi, (d,e) : X-ray
post operas
Prognosis
Prognosis spondylitis TB meningkat dengan diagnosis
dan intervensi yang cepat
Pada umumnya, prognosis baik pada pasien tanpa defisit
dan deformitas neurologis.
Studi varietas menunjukkan 82 95% kasus memberikan
respon pada terapi medikamentosa tunggal dengan
berkurangnya nyeri, peningkatan deficit neurologis dan
koreksi deformitas
TERIMA KASIH
A Tidak ada fungsi motorik atau sensorik yang utuh pada segmen S4-5
Fungsi sensorik utuh, fungsi motorik tidak utuh di bawah segmen lesi
B neurologis dan segmen S4-5
Fungsi motorik masih utuh di bawah segmen lesi neurologis, dan lebih dari separuh otot
C kunci* di bawah segmen lesi neurologis setidaknya memiliki kekuatan motorik di bawah
3