Anda di halaman 1dari 43

REFERAT

SPONDILITIS
TUBERKULOSA

Disusun oleh :
FARA CHOLIDIA

PEMBIMBING :
dr. Noorjanah Pujiastuti Sp.S
DEFINISI

Spondilitis tuberkulosa atau tuberkulosis


tulang belakang adalah peradangan
granulomatosa yang bersifat kronis destruktif
oleh Mycobacterium tuberculosis. Spondilitis ini
sering ditemukan pada T8 L3 dan paling jarang
pada vertebra C1 2. Spondilitis tuberkulosis
biasanya mengenai korpus vertebra, tetapi
jarang menyerang arkus vertebrae
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan 20-30% dari penduduk dunia terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberculosis.

Indonesia adalah penyumbang terbesar ketiga setelah India dan


China dengan penemuan kasus baru 583.000 orang per tahun.

TB ekstraparu hanya terdapat 10% sampai 15% dari semua kasus


TB. TB skeletal terjadi 1% hingga 3% dari kasus TB ekstraparu dan
biasanya melibatkan tulang belakang.
Etiologi
Spondilitis TB disebabkan oleh bakteri:

Mycobacterium tuberculosis
Patogenesis

Fagositosis oleh makrofag


Inhalasi basil Alveolus
TB

Basil TB berkembang biak


Destruksi basil TB

Destruksi makrofag
Resolusi

Kelenjar Limfe
Pembentukan tuberkel

Kalsifikasi
Penyebaran hematogen
Perkejuan

Pecah
Lesi di hepar, lien ,
ginjal,TULANG,
Lesi sekunder paru
otak, dll
Penyebaran ke Vertebra

Spondilitis TB merupakan hasil dari fase reaktivasi.


Vertebra yang paling sering Torakolumbal.
Masuk melalui 3 jalur:
1.Jalur arteri
2.Jalur Vena
3.Jalur perkontinuitatum
KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan Lesi
Klasifikasi Potts Paraplegia
Klasifikasi klinikoradiologis
Perjalanan penyakit spondylitis TB dibagi dalam 5 stadium:
1.Stadium implantasi
2.Stadium destruksi awal
3.Stadium destruksi lanjut
4.Stadium gangguan neurologis
5.Stadium deformitas residual
1.Stadium implantasi
Stadium destruksi awal
Stadium destruksi lanjut
Stadium gangguan neurologis
Stadium gangguan neurologis
Stadium gangguan neurologis &
deformitas
Manifestasi Klinis
Nyeri punggung
Deformitas tulang belakang (kifosis)
Defisit neurologis (paraplegia, paresis, impaired
sensation)
Cold abscess
Nyeri tekan
Spasme otot
Gerakan spinal yang terbatas
Gejala umum ( demam, keringat malam, penurunan
berat badan, lemah, cepat lelah)
PEMERIKSAAN FISIK
Look
Inspeksi pada pasien spondilitis
kelihatan lemah, pucat, terdapat
benjolan di punggung (gibbus)
,dan tulang belakang terlihat
bentuk kifosis (membungkuk)

Feel
Ditemukan adanya gibbus pada
area tulang yang mengalami
infeksi
Move

Motorik:
C-5: Fleksi dari sendi siku
C-6: Ekstensi dari pergelangan tangan
C-7: Ekstensi dari sendi siku
C-8: Fleksi dari distal phalang middle finger (jari tengah)
T-1: Abduksi dari jari kelingking tangan
L-2: Fleksi dari sendi pinggul
L-3: Ekstensi dari sendi lutut
L-4: Dorsofleksi dari sendi ankle
L-5: Ekstensi dari ibu jari kaki
S-1: Fleksi dari telapak kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
LABORATORIUM

1. Laju Endap Darah (LED)


2. Tuberculin skin test / Mantoux test
3. Pewarnaan Ziehl-Nielsen, Media Loweinstein-
Jensen
4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Radiologi
Foto polos : deformitas yang tampak seperti
kifosis, fraktur
CT scan : lesi diskus intervertrabralis dan
abses paravertebral.
MRI merupakan pemeriksaan radiologis
terbaik untuk memvisualisasikan keterlibatan
soft tissue dan canalis spinalis. MRI
digunakkan juga untuk deteksi dini
spondylitis TB
Gold Standard

CT scan - guided needle biopsy


merupakan modalitas gold
standard untuk diagnosis
histopatologis awal dari
spondylitis TB
Radiographs: Erosions

Lucent area in lateral aspect of adjacent vertebral bodies (erosions)


Loss of intervertebral disk space
Central lucency with surrounding sclerosis suggesting chronic infection
Radiographs: Endplate
Destruction
Radiographs: Atypical feature
CT : Calcification

Noncontrast axial CT
Large psoas abscess with central calcification; these features are highly
diagnostic of spinal TB
CT: Bony Destruction

Noncontrast axial CT
Extensive vertebral body destruction causing bony fragments
MRI : Features

Highly sensitive and specific for spinal TB


Provides early detection
Best to distinguish exact extent of spinal cord and soft tissue
involvement
MRI: Spinal Cord Involvement

Sagittal T2W (Images 1-3) and axial T1W(image 4)


High intensity activity in T12 to L3 vertebrae indicative of infection. Complete
destruction of vertebral bodies with osseous retropulsion into the spinal canal, causing
cauda equina. On axial view, note destruction of vertebral body with loss of circular
shape
MRI : Gibbus Formation

Gibbus formation in the thoraco-lumbar region of a patient with spinal TB


(left). MRI shows spinal TB at T10-T12. Spinal TB causes the destruction,
collapse of vertebrae, and angulation of verteral column.
Differential Diagnosis
KOMPLIKASI

Spinal cord injury


Sebab: tekanan ekstradural sekunder dari pus
tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari diskus
intervertebralis

Ruptur abses paravertebral Sepsis


Complication
PENATALAKSANAAN

TUJUAN
1.Eradikasi infeksi
2 .Menghentikan/memperbaiki deformitas kifosis
3. Mencegah/mengobati defisit neurologis

Prinsip Pengobatan
1. Pemberian obat antituberkulosis (OAT).
2. Dekompresi medulla spinalis.
3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi.
4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft).
1.Terapi konservatif

a. Tirah baring (bed rest).


b. Memberi korset yang mencegah gerakan
vertebra/ membatasi gerak vertebra.
c. Memperbaiki keadaan umum penderita.
d. Pengobatan antituberkulosa .
Terapi OAT
Spondilitis tuberkulosa kategori 1
1. Fase terapi intensif/ inisial kombinasi OAT: 2RHEZ
2. Fase terapi lanjutan kombinasi OAT: 7RH

Jenis Obat Tiap Tiap 3xseminggu Dosis per


hari/mg hari/mg mg Kg BB
BB<50 kg BB>50 kg
R-Rifampicin 450 600 600 10 (8-12)
H-INH 300 400 600 5 (4-6)
E-Ethambutol 1000 1500 1500 15 (15-20)
Z-Pyrazinamide 1500 2000 2000 25 (20-30)
S-Streptomycin 750 1000 - 15 (12-18)
T-Thiazetazone - - 100 2.5
2. Terapi operatif
Debridement lokasi yang terinfeksi.
Pada operasi ini tidak ada upaya menstabilkan tulang
belakang.

Debridement dengan stabilisasi tulang


belakang (spinal rekonstruksi).
operasi dengan prosedur yang lebih luas
rekonstruksi dengan cangkok tulang
Stabilisasi: bahan baja, serat karbon, atau titanium.
Hong Kong Operation
(debridement anterior
dan strut grafting) +
instrumentasi posterior

Keterangan : Gambar
(a,b) : X-ray pra
operasi, (c): MRI pra-
operasi, (d,e) : X-ray
post operas
Prognosis
Prognosis spondylitis TB meningkat dengan
diagnosis dan intervensi yang cepat
Pada umumnya, prognosis baik pada pasien tanpa
defisit dan deformitas neurologis.
Studi varietas menunjukkan 8295% kasus
memberikan respon pada terapi medikamentosa
tunggal dengan berkurangnya nyeri, peningkatan
deficit neurologis dan koreksi deformitas

Anda mungkin juga menyukai