PENYEBARAN PENYAKIT
Arteri
• INSPEKSI
– Pola berjalan, Pembengkakan, Regio, Deformitas
• PALPASI
– Fluktuasi, Cold Abcess, Spasme
• PERKUSI
– Tenderness
Pemeriksaan Laboratorium
• Hitung-jumlah leukosit dapat normal atau
meningkat sedikit, pada hitung jenis
ditemukan monositosis
• Laju Endap Darah (LED) biasanya meningkat
• Peningkatan kadar C-reactive protein (CRP)
• Uji Mantoux positif
Pemeriksaan Radiologi
•Gambarannya bervariasi tergantung tipe patologi dan kronisitas infeksi.
• Foto rontgen dada dilakukan pada seluruh pasien untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di paru (2/3 kasus
mempunyai foto rontgen yang abnormal).
• Foto polos seluruh tulang belakang juga diperlukan untuk mencari bukti adanya tuberkulosa di tulang belakang. Tanda
radiologis baru dapat terlihat setelah 3-8 minggu onset penyakit.
• Jika mungkin lakukan rontgen dari arah antero-posterior dan lateral.
• Tahap awal tampak lesi osteolitik di bagian anterior superior atau sudut inferior corpus vertebrae, osteoporosis regional
yang kemudian berlanjut sehingga tampak penyempitan diskus intervertebralis yang berdekatan, serta erosi corpus
vertebrae anterior yang berbentuk scalloping karena penyebaran infeksi dari area subligamentous
• Infeksi tuberkulosa jarang melibatkan pedikel, lamina, prosesus transversus atau prosesus spinosus.
• Keterlibatan bagian lateral corpus vertebra akan menyebabkan timbulnya deformitas scoliosis (jarang)
• Dapat terlihat keterlibatan jaringan lunak, seperti abses paravertebral dan psoas. Tampak bentuk fusiform atau pembengkakan
berbentuk globular dengan kalsifikasi. Abses psoas akan tampak sebagai bayangan jaringan lunak yang mengalami
peningkatan densitas dengan atau tanpa kalsifikasi pada saat penyembuhan. Deteksi (evaluasi) adanya abses epidural
sangatlah penting, oleh karena merupakan salah satu indikasi tindakan operasi (tergantung ukuran abses).
Gambaran CT scan tulang belakang Gambaran CT scan non kontras
dan toraks. (A) Terlihat fraktur vertebra potongan aksial tampak
kompresi pada vertebra torakal 3 abses pada m. psoas kiri dengan
dengan destruksi litik. kalsifikasi di tengah
CT scan vertebra potongan Gambaran CT scan vertebra
transaksial tampak paravertebral menunjukkan terbentuknya abses
abses paravertebral dan destruksi di bagian
anterior.
Gambaran MRI vertebra terlihat adanya fraktur
kompresi, kifosis di T5-T6, dan abses paravertebral.
Gambaran MRI terlihat akumulasi Foto MRI menunjukkan destruksi
cairan di daerah dorsal yang korpus vertebra dan diskus
menggambarkan abses paravertebral intervertebralis, serta abses
paravertebral
Pemeriksaan bakteriologi dan histopatologi
Tujuan penatalaksanaan :
• mengeradikasi kuman TB
• mencegah dan mengobati defisit neurologis
• memperbaiki kifosis
Medikamentosa
• Seperti pada terapi TB pada umumnya, terapi infeksi
spondilitis TB adalah multidrug therapy.
• World Health Organization (WHO) : terapi diberikan
setidaknya selama 6 bulan
• Untuk pasien dengan lesi vertebra multipel, tingkat
servikal, dan dengan defisit neurologis belum dapat
dievaluasi, namun beberapa ahli menyarankan durasi
terapi selama 9–12 bulan
Pembedahan
Pada pasien yang direncanakan dioperasi, minimal 10 hari
sebelum operasi OAT harus sudah diberikan.
Indikasi pembedahan spondilitis TB :
1. Defisit neurologis akut, paraparesis, atau paraplegia
2. Deformitas tulang belakang yang tidak stabil atau disertai
nyeri, dalam hal ini kifosis progresif (30º untuk dewasa,
15º untuk anak-anak)
3. Abses luas
4. Biopsi perkutan gagal untuk memberikan diagnosis
5. Nyeri berat karena kompresi abses
30