Anda di halaman 1dari 41

DEFINISI

 Spondilitis tuberkulosa (Pott’s disease) merupakan penyakit infeksi


disebabkan Mycobacterium tuberculosa yang mengenai tulang
belakang
 Terdapat :
- penyempitan ruang diskus intervertebralis dan badan vertebra
yang berdekatan
- runtuhnya elemen tulang belakang
- wedging anterior yang menyebabkan kifosis
- pembentukan gibbus
ANATOMI
EPIDEMIOLOGI
Diperkirakan 20-30% dari penduduk dunia terinfeksi oleh
Mycobacterium tuberculosis.

Indonesia adalah penyumbang terbesar ketiga setelah India dan China


dengan penemuan kasus baru 583.000 orang per tahun.

TB ekstraparu hanya terdapat 10% sampai 15% dari semua kasus TB.
TB skeletal terjadi 1% hingga 3% dari kasus TB ekstraparu dan
biasanya melibatkan tulang belakang.
Etiologi
Spondilitis TB disebabkan oleh bakteri:

Mycobacterium tuberculosis
Mycobacterium bovis
Patogenesis Tuberculosis
M.Tb masuk-> makrofag alveolus fagosit TB. Bila makrofag tidak
dapat menghancurkan Tb-> Tb bereplikasi di makrofag-> makrofag
lisis-> fokus primer Ghon.
Imunitas seluler terbentuk-> Tuberkel
Bagian tengah tuberkel mengalami perkejuan (caseous center).
Di dalam koloni yang sempat terbentuk dan kemudian dibatasi
pertumbuhannya oleh imunitas seluler, kuman tetap hidup dalam
bentuk dorman -> fokus Simon.
Imun ↓-> reaktivasi.
Paru: reaktivasi dapat sembuh tanpa bekas, sembuh
dengan fibrosis dan kalsifikasi, atau kaverne.
Luar paru: bisa ke tulang belakang, ginjal, sendi, otak,
adrenal.
Penyebaran ke Vertebra

Spondilitis TB merupakan hasil dari fase reaktivasi.


Vertebra yang paling sering  Torakolumbal.
Masuk melalui 3 jalur:
1.Jalur arteri
2.Jalur Vena
3.Jalur perkontinuitatum
Klasifikasi berdasarkan Lokasi
Tipe Keterlibatan Mekanisme Gambaran Radiologis
Peridiskal Menyebar melalui arteri Melibatkan batas 2 vertebra
yang berdekatan. Diskus
intervertebralis akan
menyempit
Central Infeksi menyebar sepanjang Melibatkan bagian tengah dari
plexus Batson salah satu vertebra, proksimal
dan diskus intervertebralis
intak.
Anterior marginal Perluasan abses melalui Dimulai dengan lesi destruktif
ligament longitudinal anterior pada salah satu margin anterior
dan periosteum dari corpus vertebrae, hanya
sedikit melibatkan diskus
intervertebralis.
 Perjalanan penyakit spondylitis TB dibagi dalam 5 stadium:
1.Stadium implantasi
2.Stadium destruksi awal
3.Stadium destruksi lanjut
4.Stadium gangguan neurologis
5.Stadium deformitas residual
1.Stadium implantasi
Stadium destruksi awal
Stadium destruksi lanjut
Stadium gangguan neurologis
Stadium gangguan neurologis
Stadium gangguan neurologis &
deformitas
Manifestasi Klinis
 Nyeri punggung
 Deformitas tulang belakang (kifosis)
 Defisit neurologis (paraplegia, paresis, impaired sensation)
 Cold abscess
 Nyeri tekan
 Spasme otot
 Gerakan spinal yang terbatas
 Gejala umum ( demam, keringat malam, penurunan berat badan, lemah, cepat
lelah)
PEMERIKSAAN FISIK
 Look
Inspeksi pada pasien spondilitis kelihatan lemah, pucat, terdapat
benjolan di punggung (gibbus) ,dan tulang belakang terlihat bentuk
kifosis (membungkuk)

 Feel
Ditemukan adanya gibbus pada area tulang yang mengalami infeksi
 Move
Motorik:
C-5: Fleksi dari sendi siku
C-6: Ekstensi dari pergelangan tangan
C-7: Ekstensi dari sendi siku
C-8: Fleksi dari distal phalang middle finger (jari tengah)
T-1: Abduksi dari jari kelingking tangan
L-2: Fleksi dari sendi pinggul
L-3: Ekstensi dari sendi lutut
L-4: Dorsofleksi dari sendi ankle
L-5: Ekstensi dari ibu jari kaki
S-1: Fleksi dari telapak kaki
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 LABORATORIUM

1. Laju Endap Darah (LED)


2. Tuberculin skin test / Mantoux test
3. Pewarnaan Ziehl-Nielsen, Media Loweinstein-Jensen
4. PCR (Polymerase Chain Reaction)
Gold Standard

CT scan - guided needle


biopsy merupakan modalitas
gold standard untuk diagnosis
histopatologis awal dari
spondylitis TB
Radiologi
• Foto polos : deformitas yang tampak seperti kifosis,
fraktur
• CT scan : lesi diskus intervertrabralis dan abses
paravertebral.
• MRI merupakan pemeriksaan radiologis terbaik
untuk memvisualisasikan keterlibatan soft tissue
dan canalis spinalis. MRI digunakkan juga untuk
deteksi dini spondylitis TB
X Ray
 Tanda infeksi dengan litik di bagian anterior vertebra
 Penyempitan ruang disk
 Erosi dari endplate
 Sclerosis akibat infeksi kronis
 Fraktur kompresi
 Kifosis, gibbous (kifosis berat)
Radiographs: Erosions

• Lucent area in lateral aspect of adjacent vertebral bodies (erosions)


• Loss of intervertebral disk space
•Central lucency with surrounding sclerosis suggesting chronic infection
Radiographs: Endplate Destruction
Radiographs: Osteosclerosis
Features on CT Scan

 Temuan soft tissue


 - abses dengan kalsifikasi adalah diagnostik TB tulang belakang;
CT adalah modalitas yang bagus untuk memvisualisasikan
kalsifikasi
 Pola dan tingkat keparahan kerusakan tulang
 - Pola perusakan tubuh vertebra - fragmentary, osteolytic,
localized dan sclerotic
 Digunakan untuk memandu dalam biopsi
CT : Calcification

Noncontrast axial CT
Large psoas abscess with central calcification; these features are
highly diagnostic of spinal TB
CT: Bony Destruction

Noncontrast axial CT
Extensive vertebral body destruction causing bony fragments
MRI : Features

 Sangat sensitif dan spesifik untuk TB tulang belakang


 Deteksi dini
 Terbaik untuk membedakan tingkat yang tepat dari sumsum tulang
belakang dan keterlibatan soft tissue

 Terlihat
 - Edema vertebra dan ruang
 - Tanda kompresi spinal
 - Catatan: kurang visualisasi kalsifikasi dalam abses
MRI : Gibbus Formation

“Gibbus formation” in the thoraco-lumbar region of a patient with spinal TB (left).


MRI shows spinal TB at T10-T12. Spinal TB causes the destruction, collapse of
vertebrae, and angulation of verteral column.
KOMPLIKASI
 Spinal cord injury
 Sebab: tekanan ekstradural sekunder dari pus
tuberkulosa, sekuestra tulang, sekuester dari diskus
intervertebralis
 Ruptur abses paravertebral  Sepsis
PENATALAKSANAAN
 TUJUAN
1.Eradikasi infeksi
2 .Menghentikan/memperbaiki deformitas kifosis
3. Mencegah/mengobati defisit neurologis

 Prinsip Pengobatan
 1. Pemberian obat antituberkulosis (OAT).
 2. Dekompresi medulla spinalis.
 3. Menghilangkan/ menyingkirkan produk infeksi.
 4. Stabilisasi vertebra dengan graft tulang (bone graft).
1.Terapi konservatif
a. Tirah baring (bed rest).
b. Memberi korset yang mencegah gerakan vertebra/ membatasi gerak
vertebra.
c. Memperbaiki keadaan umum penderita.
d. Pengobatan antituberkulosa .
Terapi OAT
Spondilitis tuberkulosa kategori 1
1. Fase terapi intensif/ inisial kombinasi OAT: 2RHEZ
2. Fase terapi lanjutan kombinasi OAT: 7RH
Jenis Obat Tiap Tiap 3xseminggu Dosis per
hari/mg hari/mg mg Kg BB
BB<50 kg BB>50 kg
R-Rifampicin 450 600 600 10 (8-12)
H-INH 300 400 600 5 (4-6)
E-Ethambutol 1000 1500 1500 15 (15-20)
Z-Pyrazinamide 1500 2000 2000 25 (20-30)
S-Streptomycin 750 1000 - 15 (12-18)
T-Thiazetazone - - 100 2.5
2. Terapi operatif
A. Tanpa komplikasi neurologis

 Kerusakan tulang progresif meskipun terapi OAT


 Kegagalan dalam terapi konservatif.
 Evakuasi abses paravertebral
 Alasan teknik: ketidakstabilan tulang belakang, kifosis.
 Pencegahan kifosis parah pada anak-anak
 Large paraspinal abscess
B. Dengan komplikasi neurologis
Komplikasi saraf baru atau perburukan atau kurangnya perbaikan
dengan pengobatan konservatif.
Paraplegia onset cepat atau paraplegia parah.
Late-onset paraplegia.
Neural arch disease.
Nyeri paraplegia pada geriatri
Spinal tumor syndrome
Prosedur Bedah

 Debridement lokasi yang terinfeksi.


 Pada operasi ini tidak ada upaya menstabilkan tulang belakang.
 Debridement dengan stabilisasi tulang belakang (spinal
rekonstruksi).
 operasi dengan prosedur yang lebih luas
 rekonstruksi dengan cangkok tulang
 Stabilisasi: bahan baja, serat karbon, atau titanium.
Prognosis
 Prognosis spondylitis TB meningkat dengan diagnosis dan
intervensi yang cepat
 Pada umumnya, prognosis baik pada pasien tanpa defisit dan
deformitas neurologis.
 Studi varietas menunjukkan 82–95% kasus memberikan respon
pada terapi medikamentosa tunggal dengan berkurangnya nyeri,
peningkatan deficit neurologis dan koreksi deformitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai