Konsep Operasional BMT
Konsep Operasional BMT
Tauhid Rububiyah
Tauhid Uluhiyah
Tauhid Mulkiyah
Sang Sesembahan Sang Maha Pencipta
Sang Maha Raja/Penguasa Pemberi Rizqi QS. 11:6
Satu – satunya berhak Menghidupkan & Mematikan
Yang Disembah Pelindung Q.S 5:55 QS. 30:40
Q.S 20:14 Pembuat Hukum Q.S 6:57, 12:40, 6:114 Pemberi Manfaat & Bahaya
Pembuat Aturan QS 6:17/ 35:55
‘aqidah
‘ibadah mahdhah
do’a
Orang Dirinya
Lain Insan Sendiri
Mu’amalah :
Urusan :
-Akhlak terhadap
-Makan
tamu, tetangga, istri,
-Minum
suami, dsb.
-Berpakaian
- Munakahat
- Mawaris
- Iqtishodiyah
- Siyasiyah
- Jinayah
- ‘Uqubat
SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK
CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI
ثم جعلناك على شريعة من األمر فاتبعها وآل تتبع أهواء الذين ال يعلمون
اب ِت ْب َيا ًنا لِّ ُك ِّل َشىْ ٍء َو ُه ًدى َو َرحْ َم ًة َو ُب ْش َرى لِ ْلمُسْ لِ ِم َ
ين ك ْال ِك َت َ
َو َن َّز ْل َنا َع َل ْي َ
‘Aqidah
‘ibadah mahdhah
Do’a
ATAP
Prinsip syariah dan pengelola
Islami
TIANG PENYANGGA
Sehat dan Profesional
PONDASI
Keswadayaan dan mengakar
BMT
Didirikan untuk implementasi muamalah syariah
dan pemberdayaan ekonomi ummat.
Menciptakan iklim agar potensi masyarakat
berkembang secara berkesinambungan dalam
suasana akibat:
Keterbelakangan pendidikan dan ekonomi
Rendahnya semangat ekonomi dan kewirausahaan
Feodalisme akibat penjajahan
Pemahaman ibadah yang sempit
Sistem dan birokrasi yang tidak memihak secara
seimbang dan proporsional.
STRUKTUR USAHA MIKRO,
KECIL DAN MENENGAH
DI INDONESIA
Persen
Total 39,12 Juta 100 %
LSM, KSM
Non BMT : 3037
Formal
LEPP - M3 (Total 256 Unit)
Arisan
Ciri Pokok BMT
1. Didirikan dan dimiliki masyarakat setempat
(swadaya)
2. Profesional dan berorientasi laba bersama
3. Pengelolaan berprinsip syari'ah
4. Pengelola berjiwa Islam
5. Mundukung usaha kecil - bawah
6. Sesuai budaya masyarakat setempat
KHARAKTERISTIK BMT
MANDIRI
Swadaya & mampu membiayai usahanya sendiri (Cost Recovery)
PROFESIONAL
BERKELANJUTAN
BMT Sebagai :
1. Lembaga Keuangan Syariah, tetapi bukan bank
2. Lembaga Sosial untuk menyantuni kaum dhuafa
3. Lembaga bisnis riil, sebagai usaha demi keuntungan
bersama
PRINSIP OPERASIONAL BMT
PENGHIMPUNAN DANA
(Funding Product)
WADI’AH/Titipan
MUDHARABAH/Bagi Hasil
PENYALURAN DANA
(Lending Product)
JUAL BELI (Murabahah, FEE BASED INCOME
Salam, Istishna') (Services Product)
SYIRKAH (Mudharabah,
Agency/wakalah
Musyarakah)
Jasa/Ujrah
IJARAH/Sewa
DESKRIPSI AQAD KETERANGAN APLIKASI
PEMBIAYAAN
QARDH TIMBAL BALIK REKENING KORAN
LIKUIDITAS
PEMBIAYAAN
QARDH
PIUTANG
ANJAK PIUTANG HIWALAH
PEMBIAYAAN BAHAN
MURABAHAH
BAKU
MODAL PEMBIAYAAN ISTISHNA’ PEMBIAYAAN PRODUKSI
KERJA PERSEDIAAN BAI’ AS SALAM PEMBIAYAAN PERTANIAN
PRODUKTIF
PEMBIAYAAN
MUDHARABAH
EVERGREEN
PERDAGANGAN
MUDHARABAH
UMUM
WAKALAH, MUSYARAKAH,
PERDAGANGAN
MUDHARABAH, L/C
PESANAN
MURABAHAH
MUSYARAKAH
INVESTASI
IJARAH
BAI’ BITSAMAN AJIL
IJARAH
KONSUMTIF MUSYARAKAH AMLAK
RAHN
QARDH HASAN
Produk & Jasa BMT
Simpanan
Berjangka
Wadiah (Yad Dhamanah)
Simpanan
Penghimpunan
Simpanan
Dana Mudharabah
Simp. Berjangkao
Operasional
Equity Financing
BMT Penggunaan
Debt Financing
Dana
Ijaroh
Jasa Layanan
BMT Qord
Produk Pembiayaan (Financing)
Mudharabah
Muqayyadah (bersyarat)
Equity
Financing
Musyarakah
Musyarakah
(kerjasama dua pihak atau lebih)
Produk Pembiayaan (Financing) lanjutan…
2. Tabungan (Simsuka) :
- Akad Titipan (wadiah) Simpanan
Simp. Berjangka
- Akad Investasi (mudharabah)
Simpanan
Simp. Berjangka
3. Dana Pinjaman/Penyertaan :
- Penyertaan dari LK/LKS lain
Produk Tabungan Titipan/Wadiah
Aqad titipan atau menyimpan uang atau barang untuk dijaga oleh BMT.
BMT meminta izin menggunakan dana (Wadiah Yad Dhamanah)
Segala keuntungan dan risiko penggunaan dana ditanggung pihak
BMT.
BMT dapat memberikan bonus kepada pemilik dana tanpa perjanjian di
muka
Pemilik dana bebas mengambil dana tanpa waktu yang ditentukan
Skema Wadiah Yad adh-Dhamanah
1.Titip dana
Anggota BMT
(penitip) (Penyimpan)
4. Beri bonus
2. Pemanfaatan
3. Bagi hasil dana
Anggota
pengguna dana
Produk Tabungan Titipan/Wadiah
1. Titip uang/barang
Anggota BMT
Muwaddi’ Mustawda’
(penitip) (penyimpan)
2. Bebankan biaya
penitipan
Rukun Wadiah
Prinsip Mudharabah
Pengusaha
Aneka Produk Pembiayaan Syariah
Jasa (Qardh)
1. Negosiasi
2. Akad
BMT Anggota
5. Dokumen 6. Bayar
Pemasok/Toko/Pabrikan
4. Kirim Barang
3. Bayar Uang
Pembiayaan Jual Beli /Bai' (2)
Contoh :
Petani butuh dana Rp. 2 juta u/ mengelola sawahnya dan BMT akan
membeli gabahnya u/ jk wktu 4 bln sebanyak 2 ton dgn harga Rp. 2
juta, pd saat jth tempo petani menyerahkan hasilnya dan BMT
menjualnya dg harga Rp. 1.200/kg, shg keuntungan BMT adalah Rp.
400.000
Rukun Bai' as-Salam
4. Kirim
Pesanan
Anggota Pembeli
Penjual
5. Bayar tunai setelah pesanan
selesai dibuat
3. Kirim
2. dokumen
1. Negosiasi
Pemesanan
Pesanan
Barang
Angota
& Bayar BMT
Tunai
Pembiayaan Jual Beli /Bai' (3)
Contoh :
Tn B ingin membangun rumah & membutuhkan dana
Rp. 30 juta, setelah selesai pembangunan, BMT
menjual rumah tsb ke Tn B Rp. 39 juta dgn jangka
waktu 3 thn.
Rukun Istishna’
Produsen
Pemesan
Barang
Harga
Sighat
Skema Bai’ al-Istishna’
Anggota Produsen
Konsumen Pembuat
(pembeli)
1. Pesan
3. Jual 2. Beli dengan bayar
Bank cicil
Penjual
Pembiayaan Bagi Hasil/Syirkah (1)
Contoh :
Tn X membutuhkan modal u/ berdagang Rp 30 juta dan
diperoleh pendapatan Rp 5 juta perbulan. Dari
pendapatan ini disisihkan u/ tabungan pengembalian
modal Rp 2 juta dan sisanya dibagi hasil misal 60% : 40
%
Skema Mudharabah Mutlaqah
60 % 40 %
Laba
Rugi
100 % 0%
Repayment of Capital
Pembiayaan Bagi Hasil/Syirkah (1)
Al-Musyarakah (Partnership)
Pembiayaan proyek dgn pendanaan dari BMT dan
Anggota dgn keuntungan & resiko akan ditanggung
bersama sesuai kesepakatan
Contoh :
Tn C akan melaksanakan proyek senilai Rp 100 juta, & hanya
punya modal Rp 50 juta + Rp 50 juta (pembiayaan dr BMT)
keuntungan dari proyek Rp 20 juta. Dg nisbah bagi hasil 50:50, di
akhir proyek Tn C hrs mengembalikan dana Rp 50 juta + Rp 10 juta
Skema Al-Musyarakah
(Partnership)
Anggota BMT
Asset Value Pembiayaan
Proyek /
Usaha
Keuntungan / Kerugian
PROYEK /
USAHA
KEUNTUNGAN
Ijarah Wa Iqtina
ASPEK SOSIAL
Dengan memanfaatkan dana ZIS
Prioritas penunjang pemenuhan kebutuhan
pokok masyarakat (sandang, pangan,
papan, kesehatan, pendidikan)
Bukan hanya kebutuhan material. Juga
pembinaan syakhsiyah anggota digarap
(fungsi dakwah)
3 ASPEK GARAPAN BMT
ASPEK KEUANGAN
Sebagai lembaga layanan jasa keuangan
Tapi bukan Bank
Kompetitor BMT adalah para rentenir
Dilakukan secara proaktif (jemput bola)
Prinsip kehati-hatian diutamakan
Bantuan manajemen akan sangat
membantu (KLINIK USAHA KECIL)
3 ASPEK GARAPAN BMT
ASPEK BISNIS
Sebagai kegiatan dengan orientasi
pencarian laba
Bisa dilakukan secara langsung (usaha riil)
atau tidak langsung (syirkah, murabahah
dsb)
Bentuk bisnis yang dilakukan disesuaikan
dengan kondisi yang ada
LEGALITAS USAHA
KOPERASI
Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS)
PENGELOLAAN
PENGURUS
Ditentukan oleh Rapat Anggota
Memilih dan mengawasi Pengelola
PENGELOLA
Dipilih oleh pengurus
Bertugas secara fulltime menjalankan BMT
PRINSIP PROFESIONAL DAN SEHAT
PENGELOLA
Minimal dalam suatu BMT ada 2 (dua)
DIII atau S1 yang sudah mengikuti
pelatihan dasar dan magang di
BMT/LKS, bekerja khusus di BMT
secara berjenjang dan
berkesinambungan mendapatkan
pelatihan ke-manajer-an dan
spesialisasi
Mendapat ujrah secara wajar
SISTEM MANAJEMEN DAN SARANA
Sistem manajemen dan akuntansi yang
standar lembaga keuangan syari'ah baik
koperasi maupun perbankan
Komputerisasi dan software standar
Sarana prasarana mendukung
MODAL AWAL
Modal awal + Rp. 100 juta berasal dari
Simpanan Pokok Khusus/Saham/Modal
Penyertaan, Simpanan Pokok, Simpanan
Wajib serta hibah
Selanjutnya aset BMT harus dapat
mencapai minimal Rp 300 juta serta
memenuhi model keuangan yang sehat.
BASIS PASAR BMT
BMT harus didirikan dengan
pertimbangan kelayakan pangsa pasar
ekonomi
Lokasi BMT akan sangat bagus di pasar
masyarakat atau di pusat-pusat kegiatan
ekonomi masyarakat
Jumlah penduduk dalam lingkungan BMT
lebih kurang 15.000 jiwa
KONDISI IDEAL KEUANGAN
Aset dan Modal
Aset diusahakan lebih besar Rp 300 juta
Perbandingan antara modal dan dana pihak
ketiga > 20%
Pendapatan/Profitabilitas
Rasio pendapatan dan aset BMT 3% - 6%
Rasio laba bersih terhadap modal > 25%
Rasio laba terhadap aset diusahakan > 1,5%
Efisiensi
Rasio biaya operasional & pendapatan < 60%
ASUMSI IDEAL
Pembiayaan harus efisien
MengenalI "customer base"
Mengetahui kondisi lingkungan dan siklus
produksi
Bimbingan terhadap debitur
Angsuran jemput bola dan harian
Biaya operasi dan personalia sensitif terhadap
kesehatan BMT
Struktur organisasi ramping efiesien
Pembiayaan dan prosedur operasi berdaya
guna tinggi
Organisasi dan staffing sesuai dengan biaya
dan kualitas kontrol.
PENGELOLA BMT
.Pelatihan intern
.Pelatihan ekstern
.Magang
.Bantuan teknis melalui Mikrofin
SISDUR
Siapkan Perluasan
Legalitas Cari tambahan
Mikrofin Hukum
PENGURUS Calon-calon
Pendiri
Modal Awal
BMT
Beroperasi