Anda di halaman 1dari 14

Kehilangan dan Berduka

Ns. Nanda Fitria, M.Kep


1. Kehilangan
 Kehilangan merupakan suatu
kondisi dimana seseorang
mengalami suatu kekurangan
atau tidak ada dari sesuatu yang
dulunya pernah ada atau pernah
dimiliki.
 Kehilangan merupakan suatu
keadaan individu berpisah
dengan sesuatu yang sebelumnya
ada menjadi tidak ada, baik
sebagian atau seluruhnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi reaksi
kehilangan, tergantung:

1. Arti dari kehilangan


2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan
psikologi individu
Tipe Kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata Mudah dikenal atau
diidentifikasi oleh orang lain, misalnya amputasi,
kematian orang yang sangat berarti / di cintai.
2. Persepsi Hanya dialami oleh seseorang dan sulit
untuk dapat dibuktikan, misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja / PHK, menyebabkan perasaan
kemandirian dan kebebasannya menjadi
menurun.
Jenis-jenis Kehilangan

Terdapat 5 katagori
kehilangan, yaitu:
1. Kehilangan seseorang 
seseorang yang dicintai
2. Kehilangan yang ada pada
diri sendiri (loss of self)
3. Kehilangan objek eksternal
4. Kehilangan lingkungan
yang sangat dikenal
5. Kehilangan kehidupan/
meninggal
Rentang Respon Kehilangan
1. Fase denial
2. Fase anger / marah
3. Fase bergaining /
tawar- menawar.
4. Fase depresi
5. Fase acceptance
2. Berduka
Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan
terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya
perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur,
dan lain-lain.
Lnjt..
• NANDA merumuskan ada dua tipe dari berduka yaitu berduka
diantisipasi dan berduka disfungsional.
1. Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan
pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual
ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek
atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya
kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal.
2. Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan
pengalaman individu yang responnya dibesar-besarkan saat
individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan,
objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang
menjurus ke tipikal, abnormal, atau kesalahan/kekacauan.
Teori dari Proses Berduka

• Teori Kubler-Ross
berorientasi pada perilaku dan
menyangkut 5 tahap, yaitu
sebagai berikut:
1. Penyangkalan (Denial)
2. Kemarahan (Anger)
3. Penawaran (Bargaining)
4. Depresi (Depression)
5. Penerimaan (Acceptance)
ASKEP BERDUKA DISFUNGSIONAL
• Pengkajian
Data yang dapat dikumpulkan adalah:
1. Perasaan sedih, menangis.
2. Perasaan putus asa, kesepian
3. Mengingkari kehilangan
4. Kesulitan mengekspresikan perasaan
5. Konsentrasi menurun
6. Kemarahan yang berlebihan
7. Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain.
8. Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan.
9. Reaksi emosional yang lambat
10. Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola
tidur, tingkat aktivitas
Diagnosa keperawatan: Berduka disfungsional

• Kemungkinan Etiologi (“yang berhubungan dengan”)


 Kehilangan yang nyata atau dirasakan dari beberapa
konsep nilai untuk individu
 Kehilangan yang terlalu berat (penumpukan rasa
berduka dari kehilangan multiple yang belum
terselesaikan)
 Menghalangi respon berduka terhadap suatu
kehilangan
 Tidak adanya antisipasi proses berduka
 Perasaan bersalah yang disebabkan oleh hubungan
ambivalen dengan konsep kehilangan.
Intervensi dengan Rasional Tertentu

 Tentukan pada tahap berduka mana pasian terfiksasi. Identifikasi


perilaku-perilaku yang berhubungan dengan tahap ini.
Rasional Pengkajian data dasar yang akurat adalah penting untuk
perencanaan keperawatan yang efektif bagi pasien yang berduka.
 Kembangkan hubungan saling percaya dengan pasien. Perlihatkan
empati dan perhatian. Jujur dan tepati semua janji
Rasional Rasa percaya merupakan dasar unutk suatu kebutuhan yang
terapeutik.
 Perlihatkan sikap menerima dan membolehkan pasien untuk
mengekspresikan perasaannya secara terbuka
Rasional Sikap menerima menunjukkan kepada pasien bahwa anda
yakin bahwa ia merupakan seseorang pribadi yang bermakna. Rasa
percaya meningkat.
Hasil Pasien yang Diharapkan/Kriteria
Pulang(intervensi/evaluasi)

1. Pasien mampu untuk menyatakan secara verbal tahap-


tahap proses berduka yang normal dan perilaku yang
berhubungan debgab tiap-tiap tahap.
2. Pasien mampu mengidentifikasi posisinya sendiri dalam
proses berduka dan mengekspresikan perasaan-
perasaannya yang berhubungan denga konsep kehilangan
secara jujur.
3. Pasien tidak terlalu lama mengekspresikan emosi-emosi
dan perilaku-perilaku yang berlebihan yang berhubungan
dengan disfungsi berduka dan mampu melaksanakan
aktifitas-aktifitas hidup sehari-hari secara mandiri.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai