Anda di halaman 1dari 78

IBADAH

Kelompok 2

Pendidikan Agama Islam


Femmy Septiani
18220004

G G O TA
AN
Angkeu Gayantri
18220030
Marlina Amanda
18220047

G G O TA
AN
Finky Chica Alviani
18220060
Yuli Yuliani
18220061

G G O TA
AN
Yayang Prisilia
18220085
IBADAH

SHAL BERS
AT UCI
(THAHARAH)
PEMBAHASAN

Pengertian Shalat

1. Macam – macam Shalat

2. Waktu Shalat Fardhu (Shalat 5 waktu)

3. Sunnat Dilakukan Sebelum Shalat


SHALAT
4. Syarat – syarat Sahnya Shalat

5. Syarat – syarat Wajib Shalat Fardhu


Pengertian Shalat

Berasal dari Kata Shalla yang


berarti Doa.
1.Macam-macam Shalat

Shalat Fardhu 1
(Shalat Lima
Waktu).
 Shalat Fardhu’ Ain
Ain adalah suatu pekerjaan yang di lakukan
mendapat pahala dan jika tidak akan
menimpakan Dosa.
2
 Shalat Fardhu Kifayah. Shalat Sunnah.
Merupakan suatu kewajiban yang apabila telah
di lakukan oleh sebagian orang maka terlepas
kewajiban itu atas sebagian lainnya.
2. Waktu Shalat Fardhu 3. Sunnat Dilakukan
Sebelum Shalat
(Shalat 5 waktu)

 Bang (Adzan).
Yang artinya memberitahukan /
(Memanggil) kaum muslim untuk
menjalankan Shalat.
Dilakukan lima kali sehari
semalam dalam lima waktu.  Iqamah.
Menyerukan Kepada kau muslim
bahwa shalat akan di mulai.
SYARAT SAHNYA SHALAT

Badan, Pakaian, Menghadap ke


dan tempat Shalat kiblat (ke arah
Menutup Aurat.
harus suci dan Ka’bah di kota
bersih dari najis Mekkah).

Shalat Fardhu harus


Suci dari Hadast
mengetahui waktu
(Hadast kecil dan
masuk shalat dan
Besar).
waktu berakhirnya.
1 Islam.

2 Suci dari Haidh (Kotoran dan Nifas).

3
Syarat Wajib
Suci dari Haidh (Kotoran dan Nifas).

4
Shalat Fardhu
Baligh (Dewasa)

5 Seruan (Dakwah)

6 Dalam Keadaan Sadar

7 Mampu melihat dan mendengar


PEMBAHASAN

6. Rukun Shalat

7. Sunat Shalat

SHALAT
8. Hal – Hal Yang Membatalkan Shalat

9. Kiblat dalam Shalat

10.Memberi Batas Dalam Shalat


Rukun shalat

1. Berdiri bagi orang yang kuasa 3.Takbiratul ihram (membaca Allahu Akbar)
4.Membaca surat Al-fatihah
5.Ruku’ serta Tuma’ninah (berdiam
2. Berniat sebentar)
Haqiqatnya menurtut lughat 6.I’tidal serta tuma”ninah (berdiam
(semata mata tujuan), menurut sebenar)
istilah menyengaja sesuatu 7.Sujud 2 kali serta berdia, sebentar
beserta dengan perbuatannya (tuma’ninah)
Hukumnya adalah wajib 8. Iftirasy (duduk di antara dua sujud dan
Tempatnya (dalam hati) tuma’ninah)
Masanya (awal ibadah) 9.Tasyahud akhir(duduk akhir
Kaifiyat (cara niat) 10.Melafalkan Tasyahud akhir )
Syarat niat (islam) 11.Shalawat atas Nabu Muhammad S.A.W
Tujuan untuk membedakan 12.Mengucapkan salam
perbuatan adat dan pekerjaan 13.Tertib (tersusun)
ibadah
Sunat hai’at (biasa)

Sunat Shalat 1. Mengangkat kedua tangan


2. Meletakan tangan yang kanan di atas
tangan kiri dibawah dada
3. Membaca do’a iftitah
4. Membaca ta’awwudz
Sunat 5. Membaca aamiin
Ab’adh 6. Membaca surat dari Al-Qur’an
1.Tasyahud awwal (yang 7. Menyaringkan suara
pertama) serta duduknya 8. Membaca takbir
2.Shalawat atas nabi dalam 9. Membaca “samiallaahuliman hamidah”
tasyahud awwal 10.Membaca tasbih dalam ruku’ dan sujud
3.Shalawat atas keluarga nabi 11.Menaruh dua telapak tangan di atas paha
dalam tasyahud akhir duduk tahiyyat, serta menunjuk dengan
4.Qunut dan Witir telunjuk tangan kanan
5.Shalawat atas nabi dan 12.Duduk iftirasy pada sekalian duduk
keluarganya serta sahabatnya atas 13.Duduk tawarruk di dududk akhir
. penghabisan qunut 14.Membaca do’a tasyahhud
15.Salam yang ke dua serta berpaling ke
kanan dan ke kiri
Hal – hal yang membatalkan shalat 4. Menghadap ke lain kiblat

1. Tertinggalnya salah satu syarat 5. Sengaja berkata – kata


Tertinggalnya salah satu rukun
•Berhadast, baik kecil atau besar
(berbicara)
•Kena najis,
Makan (minum)baik badan
sedikit atau
atau pikiran
banyak dengan
•Terbuka aurat 6. Banyak bergerak
sengaja atau tidak sengaja (lupa)

2. Tertinggalnya salah satu 7. Ma’mum mendahului


rukun imam dua rukun
3. Makan (minum) sedikit atau 8. Berubahnya niat
banyak dengan sengaja atau
9. Keluar dari islam (murtad)
tidak sengaja (lupa)
Kiblat dalam shalat
1.Imam hanafi mengemukakan, yakni bagi orang yang melihat ka’bah
dan mungkin menghadap ‘ain ka’bah, wajib menghadap ka’bah itu
sungguh – sungguh, tetapi bagi orang yang jauh cukup menghadap ke
jihat (jurusan) ka’bah.

2.Imam Syafi’i berpendapat, bagi orang yang menghadao ka’bah wajib


menghadap ka’bah (‘ain ka’bah), tetapi bagi orang yang jauh dari
ka’bah wajib atasnya menyengaja menghadap ‘ain ka’bah.

Keterangan

a. Orang yang dalam perjalanan

b. Jika dalan keadaan sangant takut


17

1
Dindi Garis
ICON

ng Memberi
Benda
ICON

2 5
Tongkat batas dalam
3 Sejadah
(tikar
shalat ICON

6
Dan lain -
untuk
solat)
lain
(hukum melintasi orang yang sedang shalat di depannya adalah haram)
PEMBAHASAN

11. Dzikir Sesudah Shalat

12. Do’a Sesudah Shalat

13. Sujud Sahwi

14. Sujud Syukur, Sujud Tilawah, dan Ayat-


SHALAT
ayat Sajadah
15. Dalil yang Berhubungan dengan
Shalat Jama’ah
Dzikir Sesudah Shalat
Makna dari dzikir adalah ingatan atau sebut. Maksudnya ialah pujian
atau bacaan yang tidak mengandung permintaan.

Hukum membaca dzikir seusai shalat adalah sunnat.


Do’a Sesudah Shalat

Makna dari doa ialah memohon atau meminta


dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
 
Sujud Sahwi

Sujud karena ada bagian dari


shalat yang terlupakan.
a.Sebab-sebab Sujud Sahwi

1 Ketinggalan tasyahud pertama atau ketinggalan qujut.

Kelebihan atau kekurangan raka'at, ruku', atau sujudnya


2 sebab lupa.

Timbulnya keragua tentang jumlah rakaat yang telah


3 dikerjakan.
b. Do’a/Tasbih Sujud Sahwi
a. Sujud syukur
sujud berterimakasih atas keuntungan/kesuksesan
yang di peroleh.
Sujud Syukur,
Sujud Tilawah dan  Tidak perlu memiliki wudhu' dan tidak
diperlukan badan atau tempat itu bersih
Ayat-ayat Sajadah. dari najis.
   Dilakukan sekali saja untuk satu
keuntungan atau kesusaham besar yang
tertolak.
 Tidak diperluka takbiratul ihram, tahyat
atau salam.
 Lebih baik menghadap kiblat.
 Hukumnya sunat.
b. Sujud Tilawah dan Ayat-ayat sajadah

Sujud tilawah ialah sujud di waktu membaca ayat-ayat sajadah.

Ayat ayat yang di maksud, diantaranya :


1) Ayat 206 (Al-A'raf).
2) Ayat 15 (Ar-Ra'd).
3) Ayat 50 (An-Nahl).
4) Ayat 109 (Bani Israil).
5) Ayat 58 (Maryam).
Dalil Shalat Berjama’ah

"Apabila engkau (Rasulullah SAW) beserta mereka dalam


peperangan, sedang engkau bermaksud hendak shalay dengan
mereka, maka hendaklah sebagian dari mereka berdiri untuk shalat
beserta engkau". (An-Nisa' : 102).
1 Islam.

2 Suci dari Haidh (Kotoran dan Nifas).

3 Suci dari Haidh (Kotoran dan Nifas).


a. Syarat Shalat
4 Baligh (Dewasa) berjama'ah

5 Seruan (Dakwah)

6 Dalam Keadaan Sadar

7 Mampu melihat dan mendengar


b. Tata Cara Shalat Berjama'ah

1) Imam berdiri di depan sendiri.


2) Posisi makmum.
3) Makmum tidak boleh mendahului gerakan imam.
4) Makmum hanya boleh membaca Al-Fatihah tanpa suara, dan tidak perlu membaca surat Al-Qur'an
lainnya.
5) Mengucapkan 'Amin' di akhir surat Al-Fatihah.
6) Imam hendaknya mengucapkan takbiratul ihram, takbir itiqal, dan tasmi, dengan suara yang dapat
terdengar oleh makmum di belakangnya.
7) Jika tertinggal oleh imam, makmum masih di perbolehkan mengikuti imamnya.
8) Jika makmum terlambat, sebaiknya langsung shalat dan mengikuti apa yang sedang dilakukan
imamnya.
9) Makmum mengucapkan salam ke kanan setelah imam selesai mengucapkan salam ke kiri.
c. Hukum Shalat Berjama'ah

WAJIB FARDU KIFAYAH SUNNAT MUAKAD


d. Makmum yang
Yaitu makmum yang tidak sempat
terlambat
mendapati imam mengucapkan
(Masbuq) takbiratul ihram dan tidak sempat
membaca Al-Fatihah beserta imam di
rakaat yang pertama.
e. Boleh tidaknya dijadikan Imam.

1) Yang boleh di jadikan imam: 2) Yang tidak boleh dijadikan imam:

 Laki-laki mengikuti kepada laki-laki.  Laki-laki mengikuti kepada khuntsa.


 Perempuan mengikuti kepada laki-  Laki-kali mengikuti kepada
laki. perempuan.
 Khuntsa (Banci) mengikuti kepada  Yang tahu membaca Al-Qur'an ikut
laki-laki. kepada yang tidak tahu membaca Al-
 Perempuan mengikuti kepada Qur'an.
Khuntsa.  Khuntsa mengikuti kepada khuntsa.
 Perempuan mengikuti kepada  Khunsta mengikut kepada
perempuan. perempuan.
f. Syarat Syahnya Mengikuti
Imam
- Niat mengikuti imam
- Makmum mengikuti imam dalam segala hal (perihal shalat)
- Makmum mengetahui gerakan imam
- Berada dalam satu tempat
- Makmum berada di belakang imam
- Imam teguh pendirian
- Sama aturan
- Laki-laki tidak sah mengikuti perempuan
- Imam harus baik dalam bacaannya
- Makmum jangan beriman kepada orang yang sudah diketahui bahwa shalatnya tidak sah /
batal
g. Pantangan Berjama'ah

Sakit yang Karena baru makan


makanan yang berbau
menyusahkan Angin ribut dan sukar dihilangkan
berjalan baunya.

Hujan lebat Lapar dan haus ketika


makanan sudah
tersedia
PEMBAHASAN

16. Shalat Dalam Berpergian

17. Shalat Jum’at

SHALAT
18. Macam - macam Shalat Sunat

19. Hal Jenazah


Lafal Shalat Qashar dengan
Jama’

Shalat Shalat Qashar

Dalam

4
Shalat 5
Dalam 3

Berpergian Keadaan
Sakit 1 2

Shalat Jama’ Syarat Jama’ Taqdim &


Qashar Jama’ Takhir
SHALAT JAMA’ QASHAR

03
Shalat Jama’ Qashar

02
Shalat Qashar

01 Jama’ Taqdim
Shalat Jama’
Jama’ Takhir
SYARAT JAMA’ TAQDIM & JAMA’ TAK’KHIR

Syarat Jama’ Taqdim


03
Berturut – turut antara 2 sholat

02
Dimulai dari sembahyang yang pertama

01
Niat menjama’ waktu sembahyang yang
pertama

Syarat Jama’ Takhir Berniat jama’ takhir pada waktu yang pertama,lain tidak.
3
T
8
h
e SYARAT QASHAR
P
o
w Berjarak jauh +- 80,640 km / sehari Berniat qashar pada waktu
e semalam
r
takbiratul ihram yang pertama

o
f Perjalanannya bukan untuk
maksiat Tidak usah mengikuti imam/orang
P yang sembahyang dengan sempurna
o
w
e Shalat yang diqashar hanya 4
r rakaat
P
o
i
LAFAL SHALAT QASHAR DENGAN
JAMA’

1. Niat Shalat Dzuhur Qashar Jama’ Taqdim

2. Niat Shalat Ashar Qashar Jama’ Taqdim

3. Niat Shalat Dzuhur Qashar Jama’ Takhir

4. Niat Shalat Ashar Qashar Jama’ Takhir

5. Niat Shalat Magrib Jama’ Taqdim

6. Niat Shalat Isya Jama’ Taqdim


LAFAL SHALAT QASHAR DENGAN
JAMA’

7. Niat Shalat Magrib Jama’ Takhir

8. Niat Shalat Isya’ Qashar Jama’ Takhir


SHALAT
DALAM
X Berdiri
KEADAAN Duduk

SAKIT X Duduk Berbaring

X Berbaring Terlentang /
isyarat
1 Syarat Wajib Jum’at

2 Sunnat Jum’at

3
SHALAT
Rukun Dua Khutbah

4
JUM’AT
Syarat Mendirikan Shalat Jum’at

5 Syarat Dua Khutbah

6 Adzan Jum’at

7 Halangan Jum’at
1. SYARAT WAJIB JUM’AT

1.Islam
2.Laki – laki
3.Baligh ( dewasa )
4.Aqil ( berakal )
5.Sehat
6.Merdeka (bukan hamba sahaya )
7.Muqim (diam atau tinggal dalam negeri )
2. SUNAT JUM’AT

1.Mandi dan memotong kuku.


2.Berpakaian putih dan bersih.
3.Berpakaian rapi.
4.Memakai wangi-wangian.
5.Menyegerakan dating ke masjid.
6.Memperbanyak dzikir & shalawat.
7.Memperbanyak membaca Al – Qur’an.
8.Memperhatikan segala maksud – maksud khutbah
yang dibacakan oleh khatib.
3. RUKUN DUA KHUTBAH

Mendo’akan bagi
Memuji Allah Berwasiat sekalian orang
SWT pada menyuruh orang – Muslim dan Mukmin
pemulaan orang supaya takut pada khutbah yang
khutbah. kepada Allah. kedua.

Membaca shalawat Membaca ayat Al –


atas Nabi Muhammad Qur’an disalah satu
SAW dalam kedua khutbah.
khutbah.
4. Syarat Mendirikan
Shalat Jum’at

Dikerjakan pada Berkhutbah dulu


Didirikan di
Berjama’ah waktu Dzuhur, di 2x sebelum
suatu tempat
hari Jum’at sembahyang
5. Syarat Dua Khutbah

1. Memulai khutbah itu sesudah tergelincir matahari.


2. Berdiri jika kuasa pada waktu khutbah.
3. Khatib hendaklah duduk diantara kedua khutbah,sekurang-
kurangnya berhenti sebentar.
4. Hendaklah dengan suara yang keras.
5. Hendaklah berturut-turut,baik rukun,jarak keduanya,maupun
antara keduanya dengan shalat.
6. Khatib hendaklah suci dari hadats dan najis.
7. Khatib hendaklah menutup auratnya.
6. ADZAN  Dilakukan sekali saja.
JUM’AT  Merupakan adzan persiapan.
7. HALANGAN JUM’AT

Karna Hujan Lebat Karna sakit


Shalat Sunnat
Rawatib
MACAM-
MACAM
SHALAT
SUNNAT

Shalat Sunnat
Nawafil
1 Shalat Tahajjud dan Witir

2 Shalat Hari Raya Idul Fitri & Idul Adha

3
SHALAT
Shalat Tarawih dan Witir

4
SUNNAT
Shalat Kusuf & Khusuf

NAWAFIL 5 Shalat Istiqa’

6 Shalat Khauf

7 Shalat Istikharah, Dhuha, Syukur, Thuhur, Intizhar


Tahiyatal Mesjid
19. HAL JENAZAH
Pembahasan

Memandikan Mengkafani Mensholatkan Menguburkan Shalat Ghaib Ziarah kubur


PEMBAHASAN

1. Pembagian Bersuci

2. Macam-macam Air & Pembagiannya

3. Macam-macam Najis & Cara


Mensucikannya
BERSUCI
4. Istinja’

5. Wudhu
Bersuci ( Thaharah)

Adalah membersihkan badan, pakaian dan tempat shalat.


Baik najis besar atau kecil

Bersuci meliputi:
 Alat pembersih, seperti tanah, air , batu
 Cara bersuci
 Macam dan jenis yang perlu disucikan
 Yang wajib disucikan
 Hal-hal yang menyebabkan wajib bersuci
2). Macam-macam air dan pembagiannya
a. macam-macam air yang boleh dipakai bersuci:
-Air laut
-Air mata air
1). Pembagian bersuci : -Air ledeng
-Air hujan
 suci dari hadast -Air sungai
 bersuci dari najis -Air sumur
-Air es
b. pembagian air
dibagi 4:
 Air muthlaq
 Air makruh dipakai
 Air musta’mal ( air suci tapi tidak menyucikan)
 Air yang najis
3) macam-macam najis dan cara menyucikannya

- najis mughalladah , cara menyucikannya : rupa najis itu dihilangkan, dan


dibersihkan oleh air 7x kemudian campurkan dengan tanah yang suci sekali.

- najis mutawassuthah , cara menyucikannya : cukup sekali basuh dengan air


bersih hingga hilang warna, rasa dan baunya.

- najis mukhaffafah, cara menyucikannya : cukup dengan memercikan air


diatasnya hingga basah dan jika tidak mengalir sekalipun.

- istinjak , cara menyucikannya : mula mula dengan batu kemudian dengan air
sampai rasa,baud an warnanya menghilang
 
Adab buang air
1. Sunnah mendahulukan kaki kiri ketika masuk jamban
2. sunnah mendahulukan kaki kanan ketika keluar jamban
3. apabila masuk jamban memakai alas kaki
4. jangan berkata-kata selama di dalam jamban
5. jamban sebaiknya jauh dari orang lain, supaya baunya tidak
menyebar
6. buang air jangan di air tenang
7. apabila akan membasuh tempat keluarnya sebaiknya menggunakan
tangan kiri
8. jangan buang air di lubang binatang
9. janganlah buang air ditempat orang lain akan berhenti
5). Wudhu

a. tata cara berwudhu:

1. Diawali dengan membaca basmallah di hati


2. membersihkan kedua telapak tangan hingga ke pergelangan tangan
3. berkumur-kumur dengan diikuti dengan memasukan air ke lubang hidung kemudian
mengeluarkannya kembali sebanyak 3x
4. mencuci muka 3x
5. membasuh kedua tangan sampai siku-siku 3x
6. menyapu rambut kepala
7. membasuk kedua telinga sebnayak 3x
8. memcuci kedua kaki sampai ke kedua mata kaki sebanyak 3x
9. selesai wudh , berdo’a
b. syarat-syarat berwudhu

1. beragama islam
2. bisa membedakan pekerjaan baik dan buruk
3. suci dari haid dan nifas (perempuan)
4. jangan ada kotoran yang menghalangi masuknya air
5. jangan ada yang merubahkan air wudhu
6. air suci yang menyucikan
7. mengetahui fardhu wudhu
8. jangan beriktikat sesuatu yang fardhu itu sunnah
9. masuk waktu
c. fardhu wudhu 60

1. niat 4. menyapu sebagian kepala

2. membasuh muka 5. membasuh kedua kaki

3. membasuh kedua tangan 6. tertib

The Power of PowerPoint - thepopp.com


d. Sunnah wudhu 61

1. membaca basmallah’ 5. berkumur 3x

2. mengahadap kiblat 6. memasukan air kedalam hidung 3x

3. bersiwa 7. membasuh kedua telinga luar dan dalam

4. membasuh kedua pergelangan 8. mendahulukan yang kanan


tangan
9. menyelat-nyelati segenap jari tangan dan kaki, janggut yang blu nya lebat
10. menigakalikan basuhan rukun dengan berturut-turut
11. berdo’a setelah wudhu
12. membaca dua kalimat syahadat sebelum dan sesudah wudhu.
e. yang membatalkan wudhu 1 keluar sesuatu
dari qubul dan
dubur
2
hilang akal

3 tersentuh
yang bukan
menyentuh 4 mahram
kemaluan
manusia
PEMBAHASAN

6. Perbedaan Mandi Wajib & Sunat

7. Hal Tayamum

8. Macam-macam Darah Perempuan

9. Larangan Sebab Hadats (Kecil atau Besar),


BERSUCI
Haid & Nifas
PERBEDAAN MANDI WAJIB DAN SUNNAT

MANDI
MANDI WAJIB
WAJIB adalah ( Apabila tidak dilakukan maka akan berdosa )

Mengalirkan air keseluruh badan dengan niat, yaitu : saya niat mandi wajib untuk
menghilangkan hadats besar.
Adapun firman ALLAH SWT dalam ( Q.S Al-maidah : 6 ) yang artinya apabila kamu
junub hendaklah bersuci .

MANDI SUNNAT ( Apabila ditinggalkan maka tidak akan apa apa )

Dari fakih bin Sa’di, sesungguhnya rasulullah SAW mandi pada hari jum’at , hari
arafah, Hari Raya Fitri, dan pada Hari Raya Haji. (Riwayat Abdullah bin ahmad )
A. SUNNAT –SUNNAT MANDI

1) Membaca basmalah
2) Berwudhu sebelum mandi
3) Menghadap kiblat
4) Menggosok tubuh dengan tangan
5) Men tigakalikan membasuh anggota tubuh
6) Mendahulukan yang kanan dari yang kiri
.
.
B. Sebab-sebab wajib mandi

1) Jima’ (bersetubuh), baik keluar sperma atau tidak


2) Keluar mani, baik keluarnya sebab bermimpi atau sebab lain dengan
perbuatan sendiri atau bukan
3) Mati (meninggal) yang bukan mati syahid.
4) Haidh (bagi perempuan)

Add an image

5) Nifas (bagi perempuan)


6) Wiladah (melahirkan )
C. Fardhu (rukun) Mandi

01 Niat, bersamaan dengan mula-mula membasuh sebagian


tubuh sambil membaca niat.

02 Menghilangkan najis (kotoran) kalau bendanya


ada ditubuh.

03
Menyampaikan air keseluruh
anggota tubuh. .
7. HAL TAYAMUM
Add an image

TAYAMUM adalah suatu cara lain untuk bersuci ( thaharah )


dimaksudkan untuk menghilangkan hadats besar maupun hadats kecil.
Pada hakikatnya adalah pengganti wudhu atau mandi pada saat udur,
dan ini keringanan/kemurahan dari Allah SWT,
69

1 2 3
Membaca basmalah kemudian Mengusapkan tangan yang Menyapu kedua punggung
berniat dengan ikhlas karna berdebu tipis itu ke muka tangan hinggapergelangan
allah, yaitu dimulai dari tangan kanan
hingga rata,
Untuk hadats kecil : aku berniat
dengan tangan kiri begitupun
tayamum untuk menghilangkan
sebaliknya, pengusapan ini
hadats kecil semata-mata karna
allah yang maha agung.
cukup dilakukan 1x .
Untuk hadats brsar : aku berniat
tayamum untuk menghilangkan
hadats besar diseluruh badan,
semata-mata karna allah yang
maha agung.
.
B. Syarat-syarat Tayamum

1 2

Tidak ada air dan sudah Dalam keadaan sakit yang takut
dicari terlebih dahulu memakai air

3 4
Masuk waktu shalat Dengan debu tanah yang bersih.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


C. Fardhu (rukun) tayamum .

Memindahkan debu
tanah ke dua bvelah Menyapu muka
1 Niat bertayamum 2 3
tangan serta (sebagian wudhu)
meratakannya

Menyapu dua Tertib


4 belah tangan 5 (beraturan/berturut-
sampai ke dua siku turut)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


D. SUNNAT TAYAMUM .

Membaca basmalah

1
Mendahulukan yang
Menghadap kiblat 2 3
kanan atas yang kiri

Menipiskan debu Tertib (berturut-


4 5
yang lekat pada turut/ beraturan)
telapak tangan
E. Batalnya Tayamum 73

1
Segala apa yang
membatallkan
Melihat air
wudhu
sebelum

2 sembahyang (bagi
orang yang dapat
memakai air)

3 Keluar dari agama


islam (murtad)

The Power of PowerPoint - thepopp.com


8. MACAM MACAM DARAH PEREMPUAN .

HAIDH Darah yang keluar dari rahim perempuan


melalui kelamin perempuan yg sudah mencapai usia
01
kurang lebih 9thn biasanya terjadi kurang lebih 15 hari
lebih dari 15 hari maka dianggap penyakit.

02
NIFAS Darah yang keluar dari kelamin
perempuan setelah melahirkan

03
ISTIHADHOH Darah yang keluar dari vagina diluar
masa masa haidh
. dan nifas.

The Power of PowerPoint - thepopp.com


9. LARANGAN SEBAB HADATS ( KECIL ATAU
.
BESAR ) HAIDH DAN NIFAS
1. Mengerjakan shalat
2. Mengerjakan thawaf
3. Menyentuh atau membawa alqur’an
4. Diam dalam masjid
5. Puasa
6. Istri yang sedang haidh dan nifas haram dithalaknya
7. Suami dan istri dilarang bersetubuh bagi istri yang sedang
berkjeadaan haidh dan nifas sampai ia bersuci kembali.
The Power of PowerPoint - thepopp.com
Kesimpulan
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai