Anda di halaman 1dari 51

“SHALAT FARDHU”

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Ibadah

Pemakalah :
Kelompok 2
1) Ridwan Kurnia Sandi (221420063)
2) Muhamad Feri Sofyan (221420064)
3) Erika Ayu Rahmawati (221420065)
4) Agung Ariadillah (221420066)
5) Ade Afrillia Nurhaliza (221420067)
6) Nida Zahrotunnisa (221420068)
PBS-1C

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Ita Mintarsih, M.A.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANUDDIN BANTEN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan kami rahmat serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Shalat Fardhu” ini.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Praktik Ibadah, dalam penyusunan makalah ini kami berusaha untuk
dapat menyelesaikan sebaik-baiknya dan kami juga berterimakasih
kepada banyak pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, jika dalam


makalah ini terdapat kesalahan kata maupun penulisan kami minta kritik
dan sarannya sehingga kami dapat memperbaikinya di lain kesempatan.

Serang, 18 Oktober 2022

Penulis

i
ABSTRAK

Shalat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan


oleh seluruh umat muslim di dunia. Shalat merupakan pilar kedua dalam
rukun islam yang merupakan ibadah wajib bagi umat muslim yang terdiri
dari lima waktu. Shalat fardu merupakan salah satu kewajiban bagi kaum
muslimin. Shalat fardhu harus didirikan setiap satu hari dalam 5 waktu
dan 17 raka'at. Terdiri dari Dzhuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Shubuh.
Selain shalat fardhu, ada pula shalat sunnah. Salat sunah adalah beragam
jenis salat yang dianjurkan untuk dikerjakan, akan tetapi tidak
diwajibkan. Shalat sunnah diantaranya, Shalat Sunnah Rawatib, Shalat
Sunnah Tasbih, dan Shalat Sunnah Taubah. Shalat ada yang dapat
dilakukan seacara munfarid atau berjama’ah. Shalat jama'ah ialah shalat
bersama, sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang, yaitu imam dan
makmum. Hukumnya sunnah, dan cara mengerjakannya ialah imam
berdiri didepan dan makmum dibelakangnya

Kata kunci : Shalat, Fardhu, Sunnah, Rawatib, Tasbih, Taubah,


Jama’ah.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
ABSTRAK ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Masalah 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sunnah Sebelum Shalat 3
A. Hukum Adzan dan Iqamah 4
B. Lafazh Adzan 4
C. Doa Sesudah Adzan 5
D. Lafazh Iqamah 6
E. Sunah Menjawab Adzan dan Iqamah 7
F. Doa Setelah Mendengar Iqamah 8
G. Syarat-Syarat Muadzdzin 8
2.2 Shalat 8
A. Pengertian Shalat 8
B. Dalil Yang Mewajibkan Shalat 9
C. Syarat Wajib Shalat 10
D. Syarat Sah Shalat 11
E. Rukun Shalat 12
F. Yang Membatalkan Shalat 13
G. Sunnah-Sunnah Shalat 14
H. Makruh Shalat 16

iii
I. Perbedaan Laki-Laki dan Wanita dalam Shalat 16
J. Hal-Hal Yang Mungkin Dilupakan dalam Shalat 17
2.3 Shalat Fardhu / Shalat Wajib 18
A. Hukum Shalat Fardhu (Wajib) 18
B. Waktu dan Bacaan Niat Shalat Fardhu (Wajib) 19
C. Tata Cara Shalat Fardhu (Wajib) 22
D. Dzikir Sesudah Shalat 27
E. Waktu-Waktu yang dilarang untuk Shalat 32
F. Manfaat Shalat Fardhu (Wajib) 32
2.4 Shalat Berjama’ah 33
A. Syarat-Syarat Shalat Berjama’ah 33
B. Yang Boleh Jadi Imam 34
C. Yang Tidak Boleh Dijadikan Imam 34
D. Makmum Yang Terlambat Datang (Masbuq) 34
2.5 Shalat Sunnah 35
A. Shalat Rawatib 35
B. Shalat Sunah Tasbih 38
C. Shalat Sunah Taubah 40
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 43
3.2 Saran 44
DAFTAR PUSTAKA 45

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pengertian Shalat menurut bahasa berarti do'a, sedang menurut
istilah adalah suatu bentuk ibadah yang terdiri dari perbuatan dan
ucapan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan
salam.1 Dan telah diwajibkan kepada manusia untuk beribadah
kepada Allah Swt (QS.2:21), khusus dalam hal ini terhadap umat
islam yaitu wajib menjalankan shalat wajib 5 (lima) waktu sehari-
semalam (17 raka'at). Shalat (baik wajib maupun sunnah) sangat
besar pengaruhnya bagi kehidupan manusia.
Seluruh umat Islam tentu saja sudah paham definisi atau
pengertian Shalat itu. Secara bahasa Shalat mempunyai arti doa atau
berdo’a.2 Memang dalam setiap gerakan Shalat pasti ada do’anya.
Sedangkan menurut istilah atau menurut syariat Shalat adalah
ibadah wajib umat Islam yang termasuk dalam rukun Islam yang
kedua diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. 3
Dalam Islam, Ibadah Shalat dibedakan menjadi dua, yaitu shalat
wajib atau Shalat fardhu dan juga Shalat sunnah. Di bawah ini akan
diuraikan tentang shalat-shalat wajib dan shalat-shalat sunnah
berikut dengan jumlah raka'at dan waktu pelaksanaanya.

1
Ammi Nur Baits. Tafsir Shalat. Pustaka Muamalah Jogja, Jogjakarta, hal: 9
2
Ahmad Sarwat. Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, hal: 6
3
Ahmad Sarwat. Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat. PT Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, hal: 6

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa Sunnah Sebelum Shalat?
2. Apa itu Shalat dan Dalil apa saja Yang Mewajibkan Shalat, serta
bagaimana Syarat Wajib, Syarat Sah, Rukun, Sunnah-Sunnah,
Makruh, dan Hal Yang Membatalkan Shalat?
3. Bagaimana Hukum Shalat Fardhu (Wajib) dan Cara Melakukan
Shalat Fardhu (Wajib)?
4. Apa saja yang menjadi Syarat-Syarat Shalat Berjama’ah, Syarat
Menjadi Imam, dan bagaimana Makmum Yang Terlambat
Datang (Masbuq) pada waktu shalat berjama’ah?
5. Bagaimana cara melakukan Shalat Sunnah Rawatib, Shalat
Sunah Tasbih, dan Shalat Sunah Taubah?

1.3 Tujuan Masalah


1. Mahasiswa mengetahui yang menjadi Sunnah Sebelum Shalat.
2. Mahasiswa mengetahui arti Shalat dan Dalil apa saja Yang
Mewajibkan Shalat, serta mengetahui bagaimana Syarat Wajib,
Syarat Sah, Rukun, Sunnah-Sunnah, Makruh, dan Hal Yang
Membatalkan Shalat.
3. Mahasiswa mengetahui apa Hukum Shalat Fardhu (Wajib) dan
mengetahui Cara Melakukan Shalat Fardhu (Wajib).
4. Mahasiswa mengetahui Syarat-Syarat Shalat Berjama’ah, Syarat
Menjadi Imam, dan mengetahui bagaimana Makmum Yang
Terlambat Datang (Masbuq) pada waktu shalat berjama’ah.
5. Mahasiswa mengetahui cara melakukan Shalat Sunnah Rawatib,
Shalat Sunah Tasbih, dan Shalat Sunah Taubah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sunnah Sebelum Shalat


Sebelum shalat kita disunnahkan mengerjakan adzan dan
iqamah. Adzan ialah kata-kata seruan yang tertentu untuk
memberitahukan akan masuknya waktu shalat fardhu.4 Adapun
iqamah ialah kata-kata sebagai tanda bahwa shalat akan dimulai.
Shalat-shalat sunnah tidak disunnahkan menggunakan adzan
dan iqamah, kecuali shalat sunnah yang disunnahkan berjama'ah,
seperti tarawih, shalat 'ied dan sebagainya5, cukup dengan memakai
seruan :
Ash-Shalaatul-Jamii’ah
Artinya :
"Marilah kita bersama-sama mengerjakan shalat berjama'ah".
Atau dengan seruan dalam shalat tarawih, misalnya mengucapkan :

ُ‫ْح َر ِح َم ُك ُم هللا‬ ِ ‫صالَةُ التَّ َر‬


ِ ‫اوي‬ َّ ‫اَل‬
Ash-Shalaatut-Taraawiihi Rahimakumullaah
Artinya :
"Kerjakanlah shalat tarawih semoga Allah melimpahkan rahmat
kepada kamu sekalian".

A. Hukum Adzan dan Iqamah


4
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 27
5
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 27

3
Adzan dan iqamah hukumnya sunnah mu'akkad bagi
shalat fardhu, baik dikerjakan berjama'ah maupun sendirian
(munfarid).6 Disunnahkan dengan suara yang keras kecuali di
masjid yang sudah dilakukan (sedang dilakukan) shalat
berjama'ah. Dikerjakan dengan berdiri dan menghadap kiblat.
B. Lafazh Adzan

(٢x) ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬،‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


(٢x) ُ‫َأ ْشهَ ُد اَ ْن الَ ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللا‬
ِ ‫اَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُل‬
(٢x) ‫هللا‬
َّ ‫ي َعلَى ال‬
(٢x) ‫صالَ ِة‬ َّ ‫َح‬
ِ َ‫ي َعلَى ْالفَال‬
(٢x) ‫ح‬ َّ ‫َح‬
(١x) ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬
(١x) ُ‫اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللا‬
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (2x)
Asyhadu allaa illaaha illallaah. (2x)
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullah. (2x)
Hayya 'alashshalaah (2x)
Hayya 'alalfalaah. (2x)
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar (1x)
Laa ilaaha illallaah (1x)

Keterangan :

6
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 27

4
1. Dalam adzan shalat shubuh, diantara kalimat "Hayya 'alal-
falah" dan "Allahu Akbar, Allahu Akbar", yakni antara
kalimat ke-5 dan ke-6 ditambah kalimat :

‫صاَل ةُ َخ ْي ٌر ِم َن النَّ ْو ِم‬


َّ ‫اَل‬
Ash-Shalaatu Khairum Minan-Nauum (2x)
Artinya :
"Shalat itu lebih baik dari pada tidur".
2. Waktu menyerukan kalimat "Hayya 'alash-shalaah",
disunnahkan berpaling ke kanan, dan ketika menyerukan
kalimat "Hayya 'alal-falah", berpaling ke kiri.
3. Hayya 'alash-shalaah, artinya "Marilah shalat", dan Hayya
'alal-falah, artinya : "Marilah menuju kemenangan
(keuntungan atau kebahagiaan).7
C. Doa Sesudah Adzan
Selesai muadzdzin mengumandangkan adzan, baik yang
adzan maupun yang mendengarkan, disunnahkan membaca do'a
sebagai berikut :
ٰ
‫ت‬ِ ‫صاَل ِة ْالقَاِئ َم ِة آ‬ َّ ‫اللّهُ َّم َربَّ ٰه ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّم ِة َوال‬
ُ‫ضيلَةَ َوال َّد َر َجةَ ال َّرفِ ْي َعةَ َوا ْب َع ْثه‬
ِ َ‫َسيِّ َدنَـا ُم َحمـَّدًا ْال َو ِسيلَةَ َو ْالف‬
‫ف ْال ِم ْي َعا َد‬ َ َّ‫َمقَا ًما ال َمحْ ُمودًا الَّ ِذيْ َو َع ْدتَهُ ِإن‬
ُ ِ‫ك اَل تُ ْخل‬

D. Lafazh Iqamah

7
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 28

5
Lafazh iqamah itu sama dengan adzan, hanya adzan
diucapkan masing-masing dua kali, sedang iqamah cukup
diucapkan sekali saja.8
Dan diantara kalimat ke 5 dan ke 6 ditambah kalimat :
“Qad Qaamatish-Shalaah" (2x)
Artinya :
"Shalat telah dimulai".
Iqamah sunat diucapkan agak cepat dan dilakukan dengan
suara agak rendah dari pada adzan.
Lafadz Iqamah :

‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


ُ‫َأ ْشهَ ُد اَ ْن اَل ِإ ٰلهَ ِإاَّل هللا‬
ِ‫اَ ْشهَ ُد اَ َّن ُم َح َّمدًا َرس ُْو ُل هللا‬
َّ ‫ي َعلَى ال‬
‫صاَل ِة‬ َّ ‫َح‬
ِ ‫ي َعلَى ْالفَاَل‬
‫ح‬ َّ ‫َح‬
ُ‫صاَل ة‬ ِ ‫قَ ْد قَا َم‬، ُ‫صاَل ة‬
َّ ‫ت ال‬ ِ ‫قَ ْد قَا َم‬
َّ ‫ت ال‬
‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬، ‫هللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬
ُ‫اَل ِإ ٰلهَ ِإالَّهللا‬
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.
Asyhadu allaa ilaaha illallaah.
Asyhadu anna Muhammadar rasuulullaah.
Hayya ‘alash shalaah.
8
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 29

6
Hayya ‘alal falaah.
Qad qaamatish shalaah, qad qaamatish shalaah.
Allaahu Akbar, Allaahu Akbar.
Laailaaha illallaah
E. Sunnah Menjawab Adzan dan Iqamah
Bagi yang mendengar suara adzan, maka sunnah
menjawabnya, dengan jawaban yang sama seperti apa yang
tersebut dalam kalimat adzan dan iqamah,9 kecuali pada
kalimat : "Hayya 'alash-shalaah" dan "Hayya ‘alal-falah", maka
jawabnya :

ِ ‫الَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ ِإالَّ بِاهَّلل‬


Laa Haula Wa Laa Quwwata Illa Billaah
Artinya :
“Tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan, kecuali dengan
pertolongan Allah".
Dan pada adzan shubuh, ketika muadzdzin mengucapkan
kalimat :

‫صاَل ةُ َخ ْي ٌر ِم َن النَّ ْو ِم‬


َّ ‫اَل‬
Ash-Shalaatu Khairum Minan-Nauum (2x)
Artinya :
“Shalat itu lebih baik daripada tidur.”
Kita yang mendengar menjawab :

َ ِ‫ت َو َأنَا َعلَى َذل‬


‫ك َم َن ال َّشا َ ِه َدي َْن‬ َ ‫ص َد ْق‬
َ ْ‫ت َو بَ َرر‬ َ
Artinya :

9
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 30

7
"Benar dan baguslah ucapanmu itu dan akupun atas yang
demikian termasuk orang-orang yang menyaksikan".
F. Doa Setelah Mendengar Iqamah
ٰ
َ ‫صاَل ِة ْالقَاِئ َم ِة‬
‫صلِّ َعلَى‬ َّ ‫اللّهُ َّم َربَّ هَ ِذ ِه ال َّد ْع َو ِة التَّا َّم ِة َوال‬
‫َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َوآتِ ِه ُسْؤ لَهُ يَ ْو َم ْالقِيَا َم ِة‬
Artinya :
"Ya Allah Tuhan yang memiliki panggilan yang sempurna, dan
memiliki shalat yang ditegakkan, curahkanlah rahmat dan
salam atas junjungan kita Nabi Muhammad, dan
berilah/kabulkanlah segala permohonannya pada hari kiamat".
G. Syarat-Syarat Muadzdzin
1. Beragama Islam
2. Tamyiz dan laki-laki
Makruh bagi orang yang berhadas kecil atau besar. Dan
disunnahkan menyerukan adzan dengan suara yang nyaring
dan merdu.10

2.2 Shalat
A. Pengertian Shalat
Shalat ialah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat,
dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai
dengan takbir dan diakhiri dengan salam serta menurut syarat-
syarat yang telah ditentukan syara’.11
B. Dalil Yang Mewajibkan Shalat
10
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 31
11
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 32

8
Dalil yang mewajibkan shalat banyak sekali, baik dalam
Al-Qur'an maupun dalam Hadits Nabi Muhammad saw.12
Dalil ayat-ayat Al-Qur'an yang mewajibkan shalat antara
lain :

‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكع ُْوا َم َع الرَّا ِك ِعي َْن‬
Artinya :
"Dan dirikanlah shalat, dan keluarkanlah zakat, dan tunduklah /
ruku' bersama sama orang-orang yang pada rukuk.” (QS. Al-
Baqarah, ayat 43)

‫َواَقِ ِم الص َّٰلو ۗةَ اِ َّن الص َّٰلوةَ تَ ْن ٰهى َع ِن ْالفَحْ َش ۤا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬
Artinya :
"Kerjakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah
perbuatan yang jahat (keji) dan yang munkar". (QS.-
Al-'Ankabut, ayat 45)
Perintah shalat ini hendaklah ditanamkan ke dalam hati
dan jiwa anak-anak dengan cara pendidikan yang cermat, dan di
lakukan sejak kecil, sebagaimana tersebut dalam hadis Nabi
Muhammad saw sebagai berikut :

‫صاَل ِة َوهُ ْم اَ ْبنَا ُء َسب ِْع ِسنِي َْن َواضْ ِربُوهُ ْم‬ َّ ‫ُمر ُْوااَ ْواَل َد ُك ْم بِال‬
‫َعلَ ْيهَا َوهُ ْم ا ْبنَا ُء َع ْش ِر ِسنِي َْن‬
Artinya :
"Perintahlah anak-anakmu mengerjakan shalat diwaktu usia
mereka meningkat tujuh tahun, dan pukullah (kalau enggan

12
Ammi Nur Baits. Tafsir Shalat. Pustaka Muamalah Jogja, Jogjakarta, Hal: 10

9
melakukan shalat) di waktu mereka meningkat usia sepuluh
tahun". (HR. Abu Dawud)
C. Syarat Wajib Shalat
Agama Islam mewajibkan umatnya shalat lima waktu
sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT. Untuk dapat
melaksanakan shalat dengan baik dan benar, tentunya ada
aturan-aturan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
melaksanakan shalat.13
1. Islam
Adapun orang yang tidak Islam tidak wajib atasnya shalat,
berarti tidak dituntut di dunia karena meskipun dikerjakan
juga tidak sah.
2. Suci dari hadas dan najis
Yang harus suci diantaranya mulai dari Badannya,
Pakaiannya hingga Tempatnya.
3. Baligh
Baligh atau telah cukup umur. Di Indonesia untuk laki-laki
biasanya antara usia 7 hingga 10 tahun. Sedangkan untuk
perempuan biasanya ditandai dengan dimulainya siklus
mentruasi.
4. Berakal
Orang yang tidak berakal atau sedang dalam keadaan tidak
sadar (tidur) tidak wajib shalat.
5. Telah sampai dakwah Rasulullah SAW kepadanya
D. Syarat Sah Shalat

13
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 33

10
Agama Islam mewajibkan umatnya shalat lima waktu
sebagai sarana ibadah kepada Allah SWT. Untuk dapat
melaksanakan shalat dengan baik dan benar, tentunya ada
aturan-aturan serta syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum
melaksanakan shalat.14
1. Telah masuk waktu shalat
Shalat lima waktu baru sah apabila dilaksanakan pada
waktu yang telah ditentukan. Misalnya, shalat dzuhur harus
dilaksakan pada waktu dzuhur.
2. Suci dari hadats besar dan hadats kecil
Hadats besar adalah haid, nifas dan junub (keluar sperma).
Untuk mensucikannya harus dengan mandi junub atau
jinabat.
Hadats kecil adalah keluarnya sesuatu dari dua jalan keluar
selain sperma, seperti air kencing, kotoran (buang air
besar) dan kentut. Cara mensucikannya adalah dengan
berwudhu.
3. Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari najis
Perkara najis adalah darah, segala kotoran (tinja) hewan atau
manusia, bangkai (binatang yang mati tanpa disembelih
secara syariah), anjing dan babi. Cara mensucikannya adalah
dengan air. Khusus najis anjing dan babi harus disucikan
tujuh kali siraman air dan salah satunya dicampur dengan
debu menurut madzhab Syafi'i.
Mengenai suci badan, Nabi Muhammad SAW bersabda:

14
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 33

11
"Bersucilah kamu dari air seni, karena pada umumnya azab
kubur disebabkan oleh karena itu."
4. Menutup Aurat
Aurat (anggota badan yang harus ditutupi) laki-laki adalah
antara pusar sampai lutut. Sedang aurat perempuan adalah
seluruh anggota badan kecuali wajah dan telapak tangan.15
Batas Aurat bagi Laki-laki: Aurat yang wajib ditutupi oleh
laki-laki sewaktu shalat ialah kemaluan, pinggul paha pusar
dan lutut.
Batas Aurat Bagi Wanita Seluruh tubuh perempuan itu
merupakan aurat yang wajib bagi mereka menutupinya,
kecuali wajah dan telapak tangan.
5. Menghadap kiblat
Para ulama telah sepakat bahwa orang yang mengerjakan
shalat itu wajib menghadap ke arah Masjidil Haram.
E. Rukun Shalat
1. Niat, artinya menyengaja melaksanakan shalat dalam hati
untuk melaksanakan shalat.16
2. Berdiri bagi yang mampu, yang tidak dapat berdiri boleh
dengan duduk, yang tidak dapat berdiri dan duduk boleh
dengan berbaring.
3. Takbiratul ihram.
4. Membaca Surah Al Fatihah pada tiap-tiap raka’at.

15
Ust. Enjang Burhanudin Yusuf. Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir &
Shalawat. QultumMedia, Jakarta, hal: 24
16
Ust. Muhammad Syafril. Tuntunan Shalat Lengkap + Terjemah Perkata
Bacaan Shalat. QultumMedia, Jakarta, hal: 13

12
5. Rukuk: membungkuk hingga punggung sejajar lurus
dengan leher dan kedua belah tangan mernegang lutut,
tumakninah.
6. I'tidal: bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus,
tumakninah.
7. Sujud dua kali: meletakkan kedua lutut. kedua tangan,
kening dan hidung pada lantai, tumakninah.
8. Duduk di antara dua sujud: bangun dari sujud yang
pertama untuk duduk sejenak, menanti sujud yang kedua.
9. Duduk akhir (tawarruk) pada rakaat terakhir.
10. Membaca tasyahud akhir.
11. Membaca salawat Nabi.
12. Mengucapkan salam yang pertama (saat menoleh ke
kanan).
13. Tertib (berurutan).
F. Yang Membatalkan Shalat
Shalat itu batal (tidak sah) apabila salah satu syarat
rukunnya tidak dilaksanakan atau ditinggalkan dengan sengaja.17
Dan shalat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di
bawah ini:
1. Berhadats
2. Terkena najis yang tidak dimaafkan
3. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf
yang memberikan pengertian.
4. Terbuka auratnya

17
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 28

13
5. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan shalat
6. Makan atau minum meskipun sedikit
7. Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau
berjalan sekali yang bersangatan.
8. Membelakangi kiblat
9. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti rukuk dan
sujud.
10. Tertawa terbahak-bahak
11. Mendahului imamnya dua rukun
12. Murtad, artinya keluar dari Islam
G. Sunnah-Sunnah Shalat
Sunnah sunnah shalat dibagi menjadi 2 yaitu sunnah
ab'adh dan sunnah hai'at (hai'ah).18
1. Sunnah Ab’adh
1) Membaca tasyahud awal
2) Membaca shalawat pada tasyahud awal
3) Membaca shalawat atas keluarga Nabi saw. pada
tasyahud akhir
4) Membaca qunut pada shalat subuh, dan shalat witir da
lam pertengahan bulan Ramadhan, hingga akhir bulan
Ramadhan.
2. Sunnah Hai’at
1) Mengangkat kedua belah tangan ketika takbiratul
ihram, ketika akan rukuk, dan ketika berdiri dari rukuk.
2) Meletakkan telapak tangan yang kanan di atas
pergelangan yang kiri ketika berdekap (sedakep).
18
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 34

14
3) Membaca doa iftitah sehabis takbiratul ihram.
4) Membaca ta'awwudz (A'uudzu billaahi minasy-
syaithaanir-rajiim) ketika hendak membaca fatihah.
5) Membaca amin sesudah membaca fatihah.
6) Membaca surat Al-Qur'an pada dua raka'at permulaan
(raka'at pertama dan kedua) sehabis membaca fatihah.
7) Mengeraskan bacaan fatihah dan surat pada raka'at per
tama dan kedua pada shalat maghrib, isya' dan subuh
selain makmum.
8) Membaca takbir ketika gerakan naik turun.
9) Membaca tasbih ketika rukuk dan sujud.
10) Membaca "Sami'allaahu liman hamidah" ketika bangkit
dari rukuk dan membaca "Rabbanaa lakal-hamdu..."
ketika i'tidal.
11) Meletakkan telapak tangan di atas paha waktu duduk
ber tasyahud awal dan akhir, dengan membentangkan
yang kiri dan menggenggamkan yang kanan kecuali
jari te lunjuk.
12) Duduk iftirasy dalam semua duduk shalat.
13) Duduk tawarruk (bersimpuh) pada waktu duduk
tasyahud akhir.
14) Membaca salam yang kedua.
15) Memalingkan muka ke kanan dan ke kiri masing-
masing waktu membaca salam pertama dan kedua.
H. Makruh Shalat
Orang yang sedang shalat dimakruhkan:19
19
Ust. Muhammad Syafril. Tuntunan Shalat Lengkap + Terjemah Perkata
Bacaan Shalat. QultumMedia, Jakarta, hal: 15

15
1. Menaruh telapak tangannya di dalam lengan bajunya ke tika
takbiraul ihram, rukuk dan sujud.
2. Menutup mulutnya rapat-rapat
3. Terbuka kepalanya
4. Bertolak pinggang
5. Memalingkan muka ke kiri dan ke kanan
6. Memejamkan mata
7. Menengadah ke langit
8. Menahan hadats
9. Berludah
10. Mengerjakan shalat di atas kuburan
11. Melakukan hal-hal yang mengurangi kekhusyukan shalat.
I. Perbedaan Laki-Laki dan Wanita Dalam Shalat
Laki-Laki :
1. Merenggangkan dua siku' tangannya dari kedua lam
bungnya waktu rukuk dan sujud.
2. Waktu rukuk dan sujud mengangkat perutnya dari dua
pahanya.
3. Menyaringkan suaranya / bacaannya di tempat ke ras.
4. Bila memberitahu sesuatu membaca tasbih, yakni membaca
"Subhaanallah".
5. Auratnya dalam shalat barang antara pusat dan lutut.
Perempuan :
1. Merapatkan satu anggota kepada anggota lainnya.
2. Meletakkan perutnya pada dua tangan/sikunya ketika sujud.
3. Merendahkan suaranya / bacaannya di hadapan laki laki lain,
yakni yang bukan muhrimnya.

16
4. Bila memberitahu sesuatu bertepuk tangan, yakni tangan
yang kanan dipukul kan pada punggung telapak tangan kiri.
5. Auratnya dalam shalat selu ruh tubuhnya, kecuali muka dan
dua belah telapak tangan.
J. Hal-Hal Yang Mungkin Dilupakan
Dalam melaksanakan shalat mungkin ada hal-hal yang
dilupakan, misalnya :
1. Lupa melaksanakan yang fardhu Jika yang dilupakan itu
fardhu, maka tidak cukup diganti dengan sujud sahwi. Jika
orang telah ingat ketika ia sedang shalat, haruslah cepat-
cepat ia melaksanakannya, atau ingat setelah salam, sedang
jarak waktunya masih sebentar, maka wajiblah ia
menunaikannya apa yang terlupakan, lalu sujud sahwi (sujud
sunah karena lupa).20
2. Lupa melaksanakan sunah ab'adh
Jika yang dilupakan itu sunah ab'adh, maka tidak perlu
diulangi, yakni kita meneruskan shalat itu hingga selesai,
dan sebelum salam kita disunahkan sujud sahwi.
3. Lupa melaksanakan sunah hai'at Jika yang terlupakan itu
sunah hai'at, maka tidak perlu diulangi apa yang dilupakan
itu, dan tidak perlu sujud sahwi.21
Lafazh sujud sahwi :

‫ان َم ْن اَل يَنَا ُم َواَل يَ ْسه ُْوا‬


َ ‫ُسب َْح‬
Artinya :

20
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 37
21
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 37

17
"Maha Suci Allah yang tidak tidur dan tidak lupa."
Sujud sahwi itu hukumnya sunah, dan letaknya sebelum
salam, dikerjakan dua kali sebagaimana sujud biasa.22
Apabila orang bimbang atau ragu-ragu tentang jumlah
bilangan raka'at yang telah dilakukan, haruslah ia
menetapkan yang yakin, yaitu yang paling sedikit dan
hendaklah ia sujud sahwi.

2.3 Shalat Fardhu (Wajib)


A. Hukum Shalat Fardhu (Wajib)
Hukum melaksanakan shalat lima waktu ini adalah wajib
atau fardu ain, yaitu sesuatu yang diharuskan dan yang mengikat
kepada setiap individu seorang muslim yang telah dewasa,
berakal sehat, balig (mukallaf). Apabila shalat wajib ini
ditinggalkan. maka orang yang meninggalkannya mendapat dosa
dari Allah SWT.

‫ض ْيتُ ُم الص َّٰلوةَ فَ ْاذ ُكرُوا هّٰللا َ قِيَا ًما َّوقُع ُْودًا َّو َع ٰلى‬
َ َ‫فَاِ َذا ق‬
ْ َ‫اط َمْأنَ ْنتُ ْم فَاَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ ۚ اِ َّن الص َّٰلوةَ َكان‬
‫ت‬ ْ ‫ُجنُ ْوبِ ُك ْم ۚ فَاِ َذا‬
‫ َعلَى ْال ُمْؤ ِمنِي َْن ِك ٰتبًا َّم ْوقُ ْوتًا‬.
Artinya :
“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah
Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring.
Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah
shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah

22
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 37

18
fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang
beriman”. (QS. al-Nisa': 103).
B. Waktu dan Bacaan Niat Shalat Fardhu (Wajib)
Shalat fardhu ada 5 waktu dan masing masing mempunyai
waktu yang ditentukan.23 Setiap umat islam diperintahkan untuk
menunaikan shalat-shalat itu di dalam waktunya masing masing.
Adapun waktu shalat fardhu (wajib) yang ditentukan
dalam islam adalah sebagai berikut:
1. Shalat Dzuhur
Shalat dzuhur merupakan sholat fardhu berjumlah empat
rakaat yang dikerjakan mulai dari tergelincirnya matahari
dari tengah-tengah langit sampai bayangan sesuatu yang
ada di bawahnya hampir sama panjangnya.24
Niat shalat dzuhur

‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء‬ ُّ ‫ض‬


ٍ ‫الظه ِْراَرْ بَ َع َر َك َعا‬ َ ْ‫صلّى فَر‬ َ ُ‫ا‬
‫ِإ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬/ ‫َمْأ ُم ْو ًما‬
Artinya:
"Aku berniat shalat fardu dhuhur empat rakaat, menghadap
qiblat, sebagai mamum/Imam karena Allah ta'ala"
2. Shalat Ashar
Shalat ashar merupakan salah satu sholat fardhu lima
waktu yang jumlah rakaatnya adalah empat. Shalat asar
dikerjakan sejak bayangan suatu benda sama panjangnya

23
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 30
24
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 31

19
dengan benda itu sendiri sampai dengan matahari hampir
terbenam atau cahaya matahari belum berwarna kuning.25
Niat Shalat Ashar

‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء‬


ٍ ‫ض ْال َعصْ ِراَرْ بَ َع َر َك َعا‬ َ ْ‫صلّى فَر‬ َ ُ‫ا‬
‫ِإ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬/ ‫َمْأ ُم ْو ًما‬
Artinya:
"Aku berniat shalat fardu ashar empat rakaat, menghadap
qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

3. Shalat Magrib
Shalat magrib merupakan salah satu sholat fardhu lima
waktu yang berjumlah tiga rakaat dan dikerjakan mulai dari
terbenamnya matahari sampai mega merah hampir
menghilang.26
Niat Shalat Magrib

‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة‬ َ َ‫ب ثَال‬


ٍ ‫ث َر َك َعا‬ ِ ‫ض ْال َم ْغ ِر‬ َ ْ‫صلّى فَر‬ َ ُ‫ا‬
‫ِإ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬/‫اَ َدا ًء َمْأ ُم ْو ًما‬
Artinya:
"Aku berniat shalat fardhu magrib tiga rakaat, menghadap
qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"
4. Shalat 'Isya

25
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 31
26
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 32

20
Shalat isya adalah shalat fardhu berjumlah empat rakaat
yang dikerjakan mulai hilangnya mega merah sampai hampir
terbitnya fajar shadiq.27
Niat Shalat 'Isya

‫ت ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء‬


ٍ ‫ض ْال ِع َشا ِء اَرْ بَ َع َر َك َعا‬
َ ْ‫صلّى فَر‬ َ ُ‫ا‬
‫ِإ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬/ ‫َمْأ ُم ْو ًما‬
Artinya:
"Aku berniat shalat fardhu isya tiga rakaat, menghadap
qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"

5. Shalat Shubuh
Waktu shalat Subuh dimulai dari terbit fajar sampai
matahari hampir terbit, jumlah raka'at Sholat Subuh dua
raka'at28
Niat Shalat Shubuh

‫ْح َر ْك َعتَي ِْن ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء‬


ِ ‫ض الصُّ ب‬ َ ْ‫صلّى فَر‬ َ ُ‫ا‬
‫ِإ َما ًما ِهللِ تَ َعالَى‬/ ‫َمْأ ُم ْو ًما‬
Artinya:
"Aku berniat shalat fardhu Shubuh dua rakaat, menghadap
qiblat sebagai mamum/Imam karena Allah Ta'ala"
Perbedaan yang paling mencolok dari shalat Subuh juga,
yakni adanya kesunnahan membaca qunut. Adapun bacaan

27
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 33
28
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal : 30

21
kunut adalah: َ ‫اَ ٰللّهُ َّم ا ْه ِدنِ ْي فِ ْي َم ْن هَ َدي‬
‫ َو َعافِنِ ْي فِ ْي َم ْن‬،‫ْت‬
َ ‫ار ْك لِ ْي فِ ْي َما َأ ْعطَي‬
،‫ْت‬ َ ‫ـ َوتَ َولَّنِ ْي فِ ْي َم ْن تَ َولَّي‬،‫ْت‬
ِ َ‫ َوب‬،‫ْت‬ َ ‫َعافَي‬
َ ‫ض ْي َوالَ يُ ْق‬
َ ‫ضى َعلَي‬
‫ْك‬ ِ ‫ك تَ ْق‬
َ َّ‫ـ فَِإ ن‬،‫ْت‬ َ َ‫َوقِنِ ْي َش َّر َما ق‬
َ ‫ضي‬
َ ‫ار ْك‬
‫ت‬ َ ‫ـ َوالَ يَ ِع ُّز َم ْن َعا َدي‬،‫ْت‬
َ َ‫ تَب‬،‫ْت‬ َ ‫َوِإنَّهُ الَ يَ ِذلُّ َم ْن َوالَي‬
َ ‫ َوَأ ْستَ ْغفِر‬،‫ْت‬
‫ُك‬ َ ‫ضي‬ َ َ‫ك ْال َح ْم ُد َعلَى َما ق‬َ َ‫ فَل‬،‫ْت‬
َ ‫َربَّنَا َوتَ َعالَي‬
‫صلَّى هللاُ َعلَى َسيِّ َدنَا ُم َح َّم ِد ࣙالنَّبِ ِّي‬َ ‫ َو‬،‫ك‬ َ ‫َواَتُ ْوبُ ِإلَ ْي‬
َ ‫اُأْل ِّم ِّي َو َعلَى آلِ ِه َو‬
‫صحْ بِ ِه َو َسلَّ َم‬
C. Tata Cara Shalat Fardhu (Wajib)
1. Membaca niat sholat
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dilakukan setelah membaca niat dengan
mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga untuk laki-
laki, dan sejajar dengan dada untuk perempuan, 29 sambil
membaca:
“Allaahu akbar”
Kemudian kedua tangan disedekapkan pada dada dan
membaca do’a iftitah:

َ ‫هللاُ اَ ْكبَ ُر َكبِرًا َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َك ِش ْيرًا َو ُسب َْح‬


ً‫ان هللاِ بُ ْك َرة‬
ِ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ فَطَ َرال َّس َما َوا‬
‫ت‬ ُ ‫ اِنِّى َو َّجه‬. ‫ص ْياًل‬ ِ َ‫َوا‬
‫ اِ َّن‬.‫ض َحنِ ْيفًا ُم ْسلِ ًما َو َما اَنَا ِم َن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬
َ ْ‫َوااْل اَر‬

29
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 10

22
َ‫ ال‬.‫اي َو َم َماتِ ْي هلِل ِ َربِّ ْال َعا لَ ِمي َْن‬ َ َ‫صاَل تِ ْي َونُ ُس ِك ْي َو َمحْ ي‬َ
‫ت َواَ َن ِم َن ْال ُم ْسلِ ِمي َْن‬ ُ ْ‫ك اُ ِمر‬َ ِ‫ْك لَهُ َوبِ َذ ل‬
َ ‫َش ِري‬
Dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah:
‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
١ – ‫َّحي ِْم‬
٢ – ‫اَ ْل َح ْم ُد هّٰلِل ِ َربِّ ْال ٰعلَ ِمي ۙ َْن‬
ِ ‫الرَّحْ مٰ ِن الر‬
٣ – ‫َّحي ۙ ِْم‬
٤ – ‫ك يَ ْو ِم ال ِّدي ۗ ِْن‬
ِ ِ‫مٰ ل‬
٥ – ‫َّاك نَ ْستَ ِعي ۗ ُْن‬
َ ‫َّاك نَ ْعبُ ُد َواِي‬
َ ‫اِي‬
٦ – ۙ ‫اِ ْه ِدنَا الصِّ َراطَ ْال ُم ْستَقِ ْي َم‬
ِ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم ەۙ َغي ِْر ْال َم ْغض ُْو‬
‫ب َعلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫ص َراطَ الَّ ِذي َْن اَ ْن َع ْم‬
ِ
٧ – ‫َواَل الض َّۤالِّي َْن‬
Dilanjutkan dengan membaca salah satu surah pendek atau
ayat-ayat dalam Al-Qur’an.
3. Rukuk
Setelah selesai membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek,
tata cara sholat wajib selanjutnya adalah rukuk.30 Kedua
tangan diangkat setinggi telinga dan membaca Allaahu
akbar, kemudian badan dibungkukkan, kedua tangan
memegang lutut dan ditekankan. Usahakan antara punggung
dan kepala supaya rata. Setelah sempurna, kemudian
membaca do’a berikut sebanyak tiga kali:
30
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 11

23
َ ‫ُس ْب َح‬
‫ان َرب َِّى ال َع ِظي ِْم َوبِ َح ْم ِد ِه‬
“Subhaana rabbiyal ‘adziimi wa bihamdih”. (3x)
4. I'tidal
Setelah ruku’, kemudian bangkit tegak dengan
mengangkat kedua tangan setinggi telinga31 sambil
membaca:

ُ‫َس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِم َده‬


“Sami’allaahu liman hamidah.”
”Allah mendengar orang yang memuji-Nya”
dan membaca doa

ِ ْ‫ت َو ِملْ َء اَأْلر‬


‫ض َو ِملْ َء َما‬ ِ ‫ك ْال َح ْم ُد ِملْ َء ال َّس َم َوا‬
َ َ‫َربَّنَا ل‬
َ ‫ِشْئ‬
‫ت ِم ْن َش ْي ٍء بَ ْع ُد‬
“Wahai Tuhan Kami! Hanya Untuk-Mu lah Segala Puji,
Sepenuh Langit Dan Bumi Dan Sepenuh Barang Yang Kau
Kehendaki Sesudahnya.”
5. Sujud
Selesai I’tidal lalu sujud dengan meletakkan dahi di alas
shalat.32 Ketika turun, yaitu dari berdiri i’tidal ke sujud
sambil membaca “Allahuu akbar”. Dan saat sujud membaca
tasbih sebanyak tiga kali:

‫ان َربِّ َى اَأل ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫ُسب َْح‬
“Subhaana rabbiyal a‘laa wa bihamdih.” (3x)

31
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 12
32
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 12

24
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Luhur, dan dengan
memuji pada-Nya.”
Setelah sujud, lakukan duduk di antara dua Sujud dan
membaca:

، ‫ َوارْ فَ ْعنِي‬، ‫ َواجْ بُرْ نِي‬، ‫ َوارْ َح ْمنِي‬، ‫َربِّ ا ْغفِرْ لِي‬
ُ ‫ َوا ْه ِدنِي َو َعافِنِ ْي َوا ْع‬، ‫َوارْ ُز ْقنِي‬
‫ف َعنِّ ْي‬
6. Sujud Kedua
Sujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud
pertama baik cara maupun bacaannya. Setelah sujud kedua,
berdiri dan melakukan raka’at kedua dengan tata cara sama
seperti raka’at pertama namun tanpa membaca do’a Iftitah. 33
Sesudahnya, membaca surat Al-Fatihah, surat pendek,
melakukan ruku’, I’tidal dan kemudian sujud untuk raka’at
kedua.
7. Tasyahud Awal
Tasyahud Awal dilakukan pada raka’at kedua (kecuali
shalat Subuh) setelah sujud yang kedua34 yaitu dengan duduk
membentuk tasyahud awal dengan sikap kaki kanan tegak
dan kaki kiri diduduki sambil membaca tasyahud awal:

‫ك‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬


َ ‫ات هَّلِل ِ ال َّسالَ ُم َعلَ ْي‬ ُ ‫صلَ َو‬ َّ ‫ات ال‬ ‫ار َك ُـ‬َ َ‫َّات ْال ُمب‬
ُ ‫التَّ ِحي‬
‫َأيُّهَا النَّبِ ُّى َو َرحْ َمةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكاتُهُ ال َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى‬

33
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 13
34
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 14

25
‫ين َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬
‫ِعبَا ِد هَّللا ِ الصَّالِ ِح َـ‬
َ ‫ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا ِ َأللهُ َّم‬
‫صلِّ َعلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
8. Tahiyatul Akhir
Selesai tasyahud Awal, berdiri kembali dengan
mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca
Allaahu akbar untuk mengerjakan raka’at ketiga.35 Tata cara
sama seperti raka’at kedua namun tanpa membaca surat
pendek.
Selesai raka’at ketiga, langsung mengerjakan raka’at
keempat. Tata cara raka’at keempat sama seperti raka’at
kedua namun tanpa membaca surat pendek. Kemudian
setelah sujud terakhir, dilakukan tahiyatul akhir dengan
duduk kaki bersilang (tawarruk) serta membaca:

‫ك‬ ُ َ‫ات الطَّيِّب‬


َ ‫ات هَّلِل ِ ال َّسالَ ُم َعلَ ْي‬ ُ ‫صلَ َو‬ َّ ‫ات ال‬ ‫ار َك ُـ‬َ َ‫َّات ْال ُمب‬
ُ ‫التَّ ِحي‬
‫َأيُّهَا النَّبِ ُّى َو َرحْ َمةُ هَّللا ِ َوبَ َر َكاتُهُ ال َّسالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى‬
‫ين َأ ْشهَ ُد َأ ْن الَ ِإلَهَ ِإالَّ هَّللا ُ َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن‬
‫ِعبَا ِد هَّللا ِ الصَّالِ ِح َـ‬
‫ َو َعلَى‬، ‫صلِّ َعلى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫ُم َح َّمدًا َرسُو ُل هَّللا ِ َأللهُ َّم‬
َ ‫صلَّي‬
‫ْت َعلَى َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِهي َم‬ َ ‫ َك َما‬، ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
ِ
، ‫ار ْك َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬ ِ ‫َو َعلَى‬
ِ َ‫ وب‬، ‫آل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِهي َم‬
َ ‫ َك َما بَا َر ْك‬، ‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬
‫ت َعلَى َسيِّ ِدنَا‬ ِ ‫َو َعلَى‬
َ َّ‫ ِإن‬، ‫آل َسيِّ ِدنَا ِإب َْرا ِهي َم‬
‫ك َح ِمي ٌد َم ِجي ٌد‬ ِ ‫ َو َعلَى‬، ‫ِإب َْرا ِهي َم‬
35
Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. PT Wahyu Media,
Jakarta, hal: 14

26
9. Salam
Selesai Tahiyatul Akhir, lakukan salam dengan menengok
ke kanan dan ke kiri bergantian sambil membaca:
“Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.”
D. Dzikir Sesudah Shalat
1. Membaca Istighfar Dahulu
Sebelum berdoa, dianjurkan untuk membaca istighfar
sebanyak tiga kali:36

‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظـي ِْم الَّ ِذيْ اَل اِلَهَ اِاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَي ُّْو ُم‬
‫َوَأتُ ْوبُ ِإلَ ْي ِه‬
2. Dilanjutkan dengan membaca :

‫ك َولَهُ ْال َح ْم ُد‬


ُ ‫ لَهُ ْال ُم ْل‬،ُ‫ك لَه‬َ ‫اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
‫ْت َوهُ َو َعلَى ُكلِّ َش ْيٍئ قَ ِد ْي ٌر‬ ُ ‫يُحْ يِ ْي َويُ ِمي‬
3. Memohon perlindungan dari siksa neraka, dengan membaca
berikut 3 kali:37

ِ َّ‫اَللَّهُ َّم َأ ِجرْ نِـى ِم َن الن‬


‫ار‬
4. Memuji Allah Dengan Kalimat

َ ‫ َو ِم ْن‬،‫ت ال َّسالَ ُم‬


َ ‫ َوِإلَ ْي‬،‫ك ال َّساَل ُم‬
‫ك يَع ُْو ُد ال َّساَل ُم‬ َ ‫للَّهُ َّم َأ ْن‬
‫ت‬ َ َ‫اربَّنَا بِال َّساَل ِم َواَ ْد ِخ ْلنَا ْالـ َجنَّةَ َدا َر ال َّساَل ِم تَب‬
َ ‫ار ْك‬ َ َ‫فَ َحيِّن‬
‫ـجاَل ِل َو ْاِإل ْك َرام‬ ْ ‫ْت يَا َذ‬
َ ‫اال‬ َ ‫ربَّنَا َوتَ َعالَي‬.
َ
5. Membaca surat Al-Fatihah dan ayat kursi
36
Dziyab Al-Ghamidi. Zikir Sesudah Shalat. Republika Penerbit, Jakarta, hal:
15
37
Dziyab Al-Ghamidi. Zikir Sesudah Shalat. Republika Penerbit, Jakarta, hal:
15

27
Membaca Surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan
membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah : 255)38

‫ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن‬.‫َّج ِيم‬ِ ‫ان الر‬ ِ َ‫َأ ُعو ُذ بِاهَّلل ِ ِم َن ال َّش ْيط‬
ٌ‫ هللَا ُ اَل ِإلَهَ ِإاَّل هُ َو ْال َح ُّي ْالقَيُّو ُم اَل تَْأ ُخ ُذهُ ِسنَة‬.‫َّحي ِْم‬
ِ ‫الر‬
‫ض َمن َذا‬ ِ ْ‫ت َو َمافِي اَْألر‬ ِ ‫ لَهُ َمافِي ال َّس َما َوا‬،‫َّواَل نَ ْو ٌم‬
‫اخ ْلفَهُ ْم‬
َ ‫الَّ ِذيْ يَ ْشفَ ُع ِع ْن َدهُ ِإاَّل بِِإ ْذنِ ِه يَ ْعلَ ُم َمابَي َْن َأ ْي ِد ْي ِه ْم َو َم‬
‫ َو ِس َع‬،‫ون بِ َش ْي ٍء ِّم ْن ِع ْل ِم ِه ِإاَّل بِ َما َشآ َء‬ َ ُ‫َواَل ي ُِح ْيط‬
َ ْ‫ت َواَْألر‬
‫ض َواَل يَـؤ ُدهُ ِح ْفظُهُ َما َوهُ َو‬ ِ ‫ُكرْ ِسيُّهُ ال َّس َما َوا‬
‫ال َعلِ ُّي ْال َع ِظ ْي ُم‬.
ْ
6. Membaca Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil
Membaca kalimat Tasbih 33 kali

ِ‫ان هللا‬
َ ‫ُسب َْح‬
"SUBHANALLAH" 33x
Membaca kalimat Tahmid 33 kali

ِ ‫ْال َح ْم ُدهلِل‬
"ALHAMDULILLAH" 33x
Membaca kalimat Takbir 33 kali

‫هللاُ اَ ْكبَ ُر‬


"ALLAHU AKBAR"
Membaca kalimat Tahlil 33 kali

38
Dziyab Al-Ghamidi. Zikir Sesudah Shalat. Republika Penerbit, Jakarta, hal:
16

28
‫اَل اِ ٰلهَ اِاَّل هللاُ‬
‫"‪"LAILAHA ILLALLAH‬‬
‫‪7. Membaca Doa Berikut‬‬
‫‪Setelah selesai berdzikir, maka membaca doa setelah sholat‬‬
‫‪berikut39‬‬

‫بِس ِْم هَّللا ِ الرَّحْ َم ِن الر ِ‬


‫َّحيم‬

‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‪َ .‬ح ْمدًا يُ َوافِ ْي نِ َع َمهُ َويُ َكافُِئ‬
‫ك ْال َح ْم ُد َك َما يَ ْنبَ ِغ ْي لِ َجالَ ِل َوجْ ِه َ‬
‫ك‬ ‫َم ِز ْي َدهُ‪ .‬يَا َربَّنَا لَ َ‬
‫ْال َك ِري ِْم َو َع ِظي ِْم س ُْلطَانِ َ‬
‫ك‬

‫اللهم صل على سيدنا محمد وعلى ال سيدنا محمد‬

‫صيَا َمنَا َو ُر ُك ْو َعنَا‬ ‫اَللَّهُ َّم َربَّنَا تَـقَـبَّلْ ِمنَّا َ‬


‫صالَتَنَا َو ِ‬
‫ضرُّ َعنَا َوتَ َخ ُّش ْو َعنَا َوتَ َعبُّ َدنَا‬‫َو ُسج ُْو َدنَا َوقُع ُْو َدنَا َوتَ َ‬
‫صي َْر نَا يَا هللَا يَا َربَّ ْال َعا لَ ِمي َْن‬
‫َوتَ ِّم ْم تَ ْق ِ‬

‫ضلَ ْمنَا َأ ْنفُ َسنَا َوِإ ْن لَ ْم تَ ْغفِرْ لَنَا َوتَرْ َح ْمنَا لَنَ ُك ْو نَ َّن‬
‫َربَّنَا َ‬
‫ِم َن ْال َخاـ ِس ِر ي َْن‬
‫‪39‬‬
‫‪Dziyab Al-Ghamidi. Zikir Sesudah Shalat. Republika Penerbit, Jakarta, hal:‬‬
‫‪20‬‬

‫‪29‬‬
‫َربَّنَا َوالَ تَحْ ِملْ َعلَ ْينَا ِإصْ رًا َك َما َح َم ْلتَهُ َعلَى الَّ ِذ ي َْن ِم ْن‬
‫قَ ْبلِنَا‬

‫َربَّنَا َوالَ تُ َح ِّم ْلنَا َما الَ طَا قَتَا لَنَا بِ ِه‪َ ,‬وا ْع ُ‬
‫ف َعنَّا‬
‫ت َم ْوالَ نَا فَا ْنصُرْ نَا َعلَى ْالقَ ْو ِم‬
‫َوا ْغفِرْ لَنَا َوارْ َح ْمنَا َأ ْن َ‬
‫ْال َكا فِ ِري َْن‬

‫َربَّنَا الَ تُ ِز ْغ قُلُ ْو بَنَا بَ ْع َد ِإ ْذ هَ َد ْيتَنَا َوهَبْ لَنَا ِم ْن لَّ ُد ْن َ‬


‫ك‬
‫ت ْال َوهَّابُ‬ ‫ك َأ ْن َ‬
‫َرحْ َمةً ِإنَّ َ‬

‫َربَّنَا ْغفِرْ لَنَا َولِ َوالِ ِدي َْن َولِ َج ِمي ِْع ْال ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْسلِ َما ِ‬
‫ت‬
‫ت َأَأْل حْ يَآ ِء ِم ْنهُ ْم َواَْأل ْم َوا ِ‬
‫ت‪ ,‬اِنَّ َ‬
‫ك‬ ‫َو ْال ُمْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُمْؤ ِمنَا ِ‬
‫َعلَى قُلِّ ثَ ْي ٍءقَ ِدي ِْر‬

‫َربَّنَا آتِنَا فِي ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َوفِي ْاآل ِخ َر ِة َح َسنَةً َوقِنَا‬
‫اب النَّ ِ‬
‫ار‬ ‫َع َذ َ‬

‫اللهم اغفر لنا ذنوبناوكفرعنا سيئاتنا وتوفنا َم َع اَأْل‬


‫ار‬
‫ب َْر ِ‬

‫‪30‬‬
‫ َو َسالَ ٌم َعلَى‬،‫صفُ ْو َن‬ ِ َ‫ان َرب ِِّك َربِّ ْال ِع َز ِة َع َّما ي‬ َ ‫ُسب َْح‬
‫ َو ْال َح ْم ُد هلِل ِ َربِّ ْال َعالَ ِمي َْن‬،‫ْال ُمرْ َسلِي َْن‬

E. Waktu-Waktu Yang Dilarang Untuk Shalat


Ada lima waktu yang tidak boleh ditempati melakukan
shalat,40 kecuali shalat yang mempunyai sebab, yaitu :
1. Setelah shalat subuh hingga terbitnya matahari.
2. Ketika terbitnya matahari hingga sempurna dan naik se
kurang-kurangnya setinggi tombak (± 10 derajat dari per
mukaan bumi).
3. Ketika matahari rembang (di atas kepala) hingga condong
sedikit ke barat.
4. Setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari.
5. Ketika mulai terbenamnya matahari hingga sempurna.
F. Manfaat Shalat Fardhu (wajib)
Manfaat shalat fardhu (wajib) bagi anak-anak itu banyak
sekali terutama untuk pembentukan karakternya serta
mengajarkan kedisiplinan.41 Adapun manfaat shalat fardhu
(wajib) bagi anak diantaranya:
1. Shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar.
2. Shalat menjauhkan dari sifat mengeluh dan kikir.
3. Shalat mencegah dari berbagai macam kesesatan.
4. Shalat menenangkan dan menentramkan hati
40
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. PT Karya Toha Putra,
Semarang, hal: 62
41
Ahmad Sarwat. Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat. PT Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta, hal: 22

31
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa manfaat dari
shalat sangatlah banyak baik bagi jasmani maupun rohani jika
shalat tersebut dilakukan secara baik dan benar dan teratur.

2.4 Shalat Berjama’ah


Shalat jama'ah ialah shalat bersama, sekurang-kurangnya terdiri
dari dua orang, yaitu imam dan makmum.42
Hukumnya sunnah, dan cara mengerjakannya ialah imam
berdiri didepan dan makmum dibelakangnya. 43 Makmum harus
mengikuti perbuatan imam dan tidak boleh mendahuluinya.
Shalat yang disunnahkan berjama'ah ialah :
1) Shalat fardhu lima waktu.
2) Shalat dua hari raya.
3) Shalat tarawih dan witir dalam bulan Ramadlan.
4) Shalat minta hujan.
5) Shalat gerhana matahari dan bulain.
6) Shalat jenazah.
A. Syarat-Syarat Shalat Jama'ah
1. Menyengaja (niat) mengikuti imam.
2. Mengetahui segala yang dikerjakan imam.
3. Jangan ada dinding yang menghalangi antara imam dan
makmum, kecuali bagi perempuan di masjid, hendaklah
didindingi dengan kain, asal ada sebagian atau salah
seorang yang mengetahui gerak-gerik imam atau makmum
yang dapat diikuti.
42
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. PT Karya Toha
Putra, Semarang, hal: 63
43
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. PT Karya Toha
Putra, Semarang, hal: 63

32
4. Jangan mendahului imam dalam takbir, dan jangan pula
mendahului atau melambatkan diri dua rukun fi'Iy.
5. Jangan terkemuka tempat dari imam.
6. Jarak antara imam dan makmum atau antara makmum dan
baris makmum yang terakhir tidak lebih dari 300 hasta.
7. Shalat makmum harus bersesuaian dengan shalat imam,
misalnya sama-sama zhuhur, qashar, jama' dan sebagainya.
B. Yang Boleh Jadi Imam.
1. Laki-laki makmum kepada laki-laki.
2. Perempuan makmum kepada laki-laki.
3. Perempuan makmum kepada perempuan.
4. Banci kepada laki-laki.
5. Perempuan makmum kepada banci.
C. Yang Tidak Boleh Dijadikan Imam
1. Laki-laki makmum kepada banci.
2. Laki-laki makmum kepada perempuan.
3. Banci makmum kepada perempuan.
4. Banci makmum kepada banci.
5. Orang yang fashih (dapat membaca Al-Qur'an dengan
baik) makmum kepada orang yang tidak tahu membaca
(yang banyak salah bacaannya).
D. Makmum Yang Terlambat Datang (Masbuq).
Jika seorang makmum mendapatkan imamnya sedang
rukuk dan terus mengikutinya, maka sempurnalah raka'at itu
baginya meskipun ia tidak sempat membaca fatihah.44

44
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. PT Karya Toha
Putra, Semarang, hal: 64

33
Jika ia mengikuti imam sesudah rukuk, maka ia harus
mengulangi raka'at itu nanti, karena raka'at ini tidak sempurna
dan tidak termasuk hitungan baginya.
Jika makmum yang mengikuti imam tasyahud akhir dari
salah satu shalat, maka tasyahud yang dikerjakan oleh makmum
itu tidak termasuk bilangan baginya dan ia harus
menyempurnakan shalatnya sebagaimana biasa sesudah imam
memberi salam.

2.5 Shalat Sunnah


A. Shalat Rawatib
Shalat rawatib ialah shalat sunnah yang dikerjakan
sebelum dan sesudah shalat fardhu.45 Seluruh dari shalat rawatib
ini ada 22 raka'at, yaitu:
 2 raka'at sebelum shalat subuh (sesudah shalat subuh tidak
ada sunah ba'diyah).
 2 raka'at sebelum shalat zhuhur. 2 atau 4 raka'at sesudah
shalat zhuhur.
 2 raka'at atau 4 raka'at sebelum shalat ashar, (sesudah shalat
ashar tidak ada sunah ba'diyah).
 2 raka'at sesudah shalat maghrib.
 2 raka'at sebelum shalat isya'
 2 raka'at sesudah shalat isya'
Niat Shalat Rawatib :
 2 raka'at sebelum shalat subuh, dengan niatnya :

45
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. PT Karya Toha
Putra, Semarang, hal: 80

34
ِ‫ْح َر ْك َعتَي ِْن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهلل‬ َ ُ‫ا‬
ِ ‫صلِّى ُسنَّةَ الصُّ ب‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
“Aku niat mengerjakan shalat sunah sebelum subuh dua
rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”
 2 raka'at sebelum shalat zhuhur, dengan niatnya :

‫الظه ِْر َر ْك َعتَي ِْن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهللِ تَ َعالَى‬
ُّ ً‫صلِّى ُسنَّة‬
َ ُ‫ا‬
Artinya:
“Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum zuhur 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
 2 raka'at sesudah shalat zhuhur, dengan niatnya :

ِ‫الظه ِْر َر ْك َعتَي ِْن بَ ْع ِديَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهلل‬
ُّ ً‫صلِّى ُسنَّة‬
َ ُ‫ا‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
"Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah zuhur 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
 2 raka'at sebelum shalat ashar, dengan niatnya :

ِ ‫صلِّ ْي ُسنَّةَ ْال َعصْ ِر َر ْك َعتَي ِْن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة اَ َدا ًء هَّلِل‬
َ ُ‫ا‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
“Aku niat shalat qabliyah ashar dua rakaat menghadap
kiblat karena Allah Ta’ala.”
 2 raka'at sesudah shalat maghrib, dengan niatnya :

35
ِ‫ب َر ْك َعتَي ِْن بَ ْع ِديَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهلل‬
ِ ‫صلِّ ْي ُسنَّةً ْال َم ْغ ِر‬
َ ُ‫ا‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
"Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2
rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
 2 raka'at sebelum shalat ‘isya, dengan niatnya :

ِ‫صلِّى ُسنَّةً ْال ِع َشا ِء َر ْك َعتَي ِْن بَ ْع ِديَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهلل‬
َ ُ‫ا‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
"Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah Isya 2 rakaat,
menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala."
 2 raka'at sesudah shalat ‘isya, dengan niatnya :

ِ‫ْح َر ْك َعتَي ِْن قَ ْبلِيَّةً ُم ْستَ ْقبِ َل ْالقِ ْبلَ ِة ِهلل‬ َ ُ‫ا‬
ِ ‫صلِّى ُسنَّةَ الصُّ ب‬
‫تَ َعالَى‬
Artinya:
"Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat,
menghadap kiblat karena Allah Ta’ala."
Shalat-shalat tersebut, yang dikerjakan sebelum shalat
fardhu dinamakan “Qabliyyah” dan yang dikerjakan sesudah
shalat fardhu dinamakan “Ba’diyyah”.46
1. Niatnya menurut macam shalatnya.
2. Tidak dengan adzan dan iqamah.
3. Dikerjakan tidak dengan berjama'ah.
46
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. PT Karya Toha
Putra, Semarang, hal: 83

36
4. Bacaannya tidak dinyaringkan.
5. Jika lebih dari dua raka'at, tiap-tiap dua raka'at satu salam.
6. Diutamakan sebaiknya tempat mengerjakan pindah bergeser
se dikit dari tempat shalat fardhu yang baru dikerjakan.
B. Shalat Sunah Tasbih
Shalat sunah tasbih ialah shalat yang sebagaimana
diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada mamaknya Sayyidina
Abbas ibn Abdul Mu thalib.
Shalat tasbih ini dianjurkan mengamalkannya, kalau bisa
tiap-tiap malam, kalau tidak bisa tiap malam, maka sekali
seminggu, kalau juga tak sanggup sekali seminggu, dapat juga
dilakukan sebulan sekali atau setahun sekali, dan kalau tak bisa
sekali setahun, setidak-tidaknya sekali seumur hidup.47
1. Kalau dikerjakan pada siang hari, hendaklah dikerjakan 4
raka'at dengan satu salam.
2. Kalau dikerjakan pada malam hari, hendaklah empat raka'at
itu dijadikan dua salam.
Shalat ini disebut shalat tasbih, karena di dalamnya
dibacakan tasbih sehingga dalam 4 raka'at itu berjumlah 300
tasbih.48
Cara mengerjakannya sebagai berikut :
1. Berdirilah tegak menghadap qiblat, lantas mengucapkan
lafazh niat (di waktu malam dua rakaat satu salam, di waktu
siang empat rakaat satu salam).

ٍ ‫ْح َأرْ بَ َع َر َك َعا‬


‫ت هلِل ِ تَ َعالَى‬ َ ‫ُأ‬
ِ ‫صلِّ ْي ُسنَّةَ التَ ْسبِي‬
47
Ali Musthafa Siregar. Fikih Salat Sunah. Guepedia, Jakarta, hal: 24
48
Ali Musthafa Siregar. Fikih Salat Sunah. Guepedia, Jakarta, hal: 25

37
Artinya :
"Aku niat shalat sunah tasbih dua raka'at, karena Allah.
Allaahu akbar"
2. Selesai doa iftitah, membaca surat fatihah, lalu membaca
surat apa saja yang kita hafal. Kemudian sebelum rukuk
bacalah "tasbih" 15 kali, yaitu:

َ‫ َوهَّللا ُ َأ ْكبَ ُر وال‬،ُ ‫ َواَل ِإلَهَ ِإاَّل هَّللا‬،ِ ‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل‬،ِ ‫ان هَّللا‬
َ ‫ُسب َْح‬
‫ي ْال َع ِظي ِْم‬
َّ ِ‫َح ْو َل َواَل قُ َّوةَ ِإاَّل بِاهَّلل ِْال َعل‬
Artinya :
"Maha Suci Allah Yang Maha Esa, segala puji bagi Allah,
tidak ada Tuhan selain Allah. Allah Maha Besar dan tidak
ada daya dan kekuatan kecuali dengan (kuasa) Allah Yang
Maha Luhur lagi Maha Agung." (15 kali)
3. Kemudian rukuk, dan setelah membaca tasbih rukuk, lalu
mem baca pula tasbih seperti tersebut di atas 10 kali,
kemudian i'tidal.
4. Setelah selesai tahmid i'tidal, lantas membaca pula tasbih
seperti tersebut di atas 10 kali, lantas sujud.
5. Di waktu sujud, sehabis tasbih sujud, kemudian membaca
tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, lalu duduk antara dua
sujud.
6. Setelah selesai membaca doa duduk antara dua sujud. Lantas
membaca tasbih seperti tersebut di atas 10 kali, kemudian
sujud kedua.
7. Pada sujud kedua setelah selesai membaca tasbih seperti
tersebut di atas 10 kali, lantas sebelum berdiri ke raka'at

38
kedua, kita hendaknya "duduk istirahah" lalu sambil duduk
istirahah itu kita membaca tasbih seperti tersebut di atas 10
kali.
Demikianlah kita laksanakan pada raka'at pertama ini,
yang apabila kita hitung seluruh bacaan tasbihnya berjumlah 75
kali tasbih. dan 75 x 4 raka'at = 300 tasbih.
Andaikata kita kelupaan membaca tasbih di salah satu
tempat nya, maka boleh digantikan di tempat berikutnya, agar
tetap tasbihnya berjumlah 300 tasbih.
C. Shalat Sunah Taubah
Shalat sunah taubat adalah shalat yang disunahkan. Shalat
ini dilakukan setelah seseorang melakukan dosa atau merasa
berbuat dosa, lalu bertaubat kepada Allah SWT.
Bertaubat dari sesuatu dosa artinya menyesal atas
perbuatan yang telah dilakukannya, dan berniat tidak akan
melakukannya lagi disertai permohonan ampunan kepada
Allah.49
Lafazh niatnya ialah:

َ ‫ُأ‬
‫صلِّ ْي ُسنَّةَ التَّ ْوبَ ِة َر ْك َعتَي ِْن هَّلِل ِ تَ َعالَى‬
Artinya :
"Aku niat shalat sunah taubat dua raka'at karena Allah Ta'ala."
1. Jumlah raka'atnya 2, 4 sampai 6 raka'at.50
2. Doanya:

49
Ubaidurrahim El-Hamdy. Super Lengkap Shalat Sunah. WahyuQolbu,
Jakarta, hal: 31
50
Ubaidurrahim El-Hamdy. Super Lengkap Shalat Sunah. WahyuQolbu,
Jakarta, hal: 32

39
‫َأ ْستَ ْغفِ ُر هللاَ ْال َع ِظي ِْم اَلَّ ِذ يْ اَل ِإلَهَ ِإالَّ هُ َو ْال َح ُّي ْالقَي ُّْو ُم‬
‫ضرًا‬ َ ‫ك لِنَ ْف ِس ِه‬ ُ ِ‫َواَتُ ْوبُوا اِلَ ْي ِه تَ ْوبَةً َع ْب ِدالظَّا لِ ِمي َْن اَل يَ ْمل‬
‫َّواَل نَ ْفعًا َّواَل َم ْوتًا َّواَل َحيَاةً َّواَل نُ ُش ْورًا‬
Artinya :
"Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
saya mengaku bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, Tuhan
yang hidup terus selalu jaga. Saya memohon taubat kepada-
Nya, selaku tau batnya seorang hamba yang banyak
berdosa, yang tidak mem punyai daya upaya untuk berbuat
madharrat atau manfaat, untuk mati atau hidup maupun
bangkit nanti."
3. Sangat baik sekali memperbanyak membaca induk
istighfar,51 sebagai berikut:

‫ك َوَأنَا‬
َ ‫ت َخلَ ْقتَنِي َوَأنَا َع ْب ُد‬
َ ‫ت َربِّي اَل ِإلَهَ ِإاَّل َأ ْن‬ َ ‫اللَّهُ َّم َأ ْن‬
‫ك ِم ْن َشرِّ َما‬ َ ِ‫ْت َأ ُعو ُذ ب‬
ُ ‫ك َما ا ْستَطَع‬ َ ‫ك َو َو ْع ِد‬َ ‫َعلَى َع ْه ِد‬
َ َ‫ي َوَأبُو ُء ل‬
ْ‫ك بِ َذ ْنبِي فَا ْغفِر‬ َّ َ‫ك َعل‬ َ َ‫ْت َأبُو ُء ل‬
َ ِ‫ك بِنِ ْع َمت‬ ُ ‫صنَع‬ َ
‫ت‬ َ ‫وب ِإاَّل َأ ْن‬
َ ُ‫لِي فَِإنَّهُ اَل يَ ْغفِ ُر ال ُّذن‬
Artinya :
"Ya Allah. Engkaulah Tuhan kami, tiada Tuhan melainkan
Eng kau yang telah menciptakan aku, dan akulah hamba-
Mu. Dan aku pun dalam ketentuan serta janji-Mu sedapat
mungkin aku laku kan. Aku berlindung kepada-Mu dari

51
Ubaidurrahim El-Hamdy. Super Lengkap Shalat Sunah. WahyuQolbu,
Jakarta, hal: 32

40
segala kejahatan yang telah aku kerjakan, aku mengakui
nikmat-Mu yang Engkau limpak kan kepadaku, dan aku
mengakui dosaku, karena itu berilah ampunan kepadaku,
sebab tidak ada yang dapat memberi pengampunan, kecuali
hanya Engkau sendiri.”

41
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
 Sunnah Sebelum Shalat
Adzan adalah sebuah seruan bagi umat muslim untuk
melakukan shalat fardhu, adzan sendiri di bunyikan sebelum 5
menit di mulainya shalat. Tetapi dalam 5 menit ketika selesainya
adzan di kumandangkan di wajibkan bagi salah satu jamaah
shalat untuk melakukan iqamah sebagai pertanda di mulainya
shalat fardhu.
 Shalat
Shalat sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Shalat sendiri memiliki kelebihan bagi tubuh mulai dari Gerakan
dan bacaannya, shalat sendiri memiliki dua macam seperti shalat
fardhu dan shalat sunnah. shalat adalah salah satu kewajiban
bagi umat islam terlebih shalat fardhu yang benar benar wajib di
lakukan umat islam. tetapi shalat juga memiliki beberapa syarat
yang harus di lakukan supaya shalatnya di nyatakan sah, seperti
suci dari hadas besar atau kecil, baligh, dan berakal.
 Shalat Fardhu
Shalat yang wajib di lakukan bagi umat islam, shalat
fardhu sendiri adalah shalat yang dilakukan 5 kali dalam sehari,
shalat 5 waktu ini wajib di lakukan atau bisa sebut dengan shalat
fardhu ain, apabila shalat ini di tinggalkan maka seseorang yang

42
berani meninggalkan maka orang yang meninggalkannya akan
mendapatkan dosa dari Allah SWT.
 Shalat Berjamaah
Shalat berjamaah sendiri umu di lakukan di masjid atau
musholla, shalat berjamaah sendiri wajib di lakukan bagi umat
islam khususnya bagi laki-laki terlebih bagi laki-laki yang sudah
baligh.
 Shalat Sunnah
Shalat sunnah adalah shalat yang tidak wajib dilakukan
bagi seorang muslim, tetapi shalat sunnah sendiri memiliki
beberapa kelebihan karena Allah sendiri menjanjikan pada
hambanya yang rajin melakukan shalat sunnah akan
mendapatkan pahala yang besar dari Allah SWT.

3.2 Saran
Demikian pembahasan makalah yang penulis uraikan. Penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat guna menunjang pemahaman
terhadap mata kuliah Praktik Ibadah. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca serta penulis sendiri.
Kami selaku penulis menyadari seutuhnya bahwa makalah yang
kami buat ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami juga
mengharapkan kritik dan saran demi terciptanya pengetahuan-
pengetahuan baru khususnya mengenai ilmu dan guna
perkembangan kedepan dalam menyusun makalah kembali.

43
DAFTAR PUSTAKA

Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT Karya


Toha Putra Semarang, 2010.

Saiful Hadi El-sutha. Buku Panduan Sholat Lengkap. Jakarta: PT Wahyu


Media, 2012.

Ar-Rahbawi, Syaikh Abdul Qadir. Panduan Lengkap Shalat Menurut


Empat Madzhab. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2008.

Ust. Syaifurrahman El-Fati. Panduan Shalat Praktis & Lengkap. Jakarta:


WahyuQolbu, 2014.

Ammi Nur Baits. Tafsir Shalat. Jogjakarta: Pustaka Muamalah Jogja,


2019.

Ahmad Sarwat. Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat. Jakarta: PT


Gramedia Pustaka Utama, 2019

Ali Musthafa Siregar. Fikih Salat Sunah. Jakarta: Guepedia, 2021

Ust. Enjang Burhanudin Yusuf. Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir &
Shalawat. Jakarta: QultumMedia, 2016

Ubaidurrahim El-Hamdy. Super Lengkap Shalat Sunah. Jakarta:


WahyuQolbu, 2014

Syamsul Rijal Hamid. Risalah Shalat Sunnah, Jakarta: PT Gramedia,


2022.

44
Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap. Semarang: PT Karya
Toha Putra Semarang, 2017.

Dziyab Al-Ghamidi. Zikir Sesudah Shalat. Jakarta: Republika Penerbit,


2011

Ust. Muhammad Syafril. Tuntunan Shalat Lengkap + Terjemah Perkata


Bacaan Shalat. Jakarta: QultumMedia, 2019

Mohamad Sihabudin, Ida Widaningsih. Zikir Setelah Shalat Fardhu.


Jakarta: Maghza Pustaka, 2020

Rifa'I, Moh. Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Plus 2022. Semarang: PT


Karya Toha Putra, 2022.

45

Anda mungkin juga menyukai