ILMU KALAM
(Siti Marfu’ah, S.Kom.I., M.P.I.)
RESUME PERTEMUAN - 5
Pada Pertemuan kelima membahas materi Mu’tazilah yang telah dijelaskan oleh
kelompok 4 dan dijelaskan kembali oleh ibu Siti Marfu’ah, S.Kom.I, M.P.I.
PENGERTIAN MU'TAZILAH
Mu’tazilah berasal dari kata l'tazalah berarti terpisah atau memisahkan diri yang juga
mempunyai arti menjauh atau menjauhkan diri atau juga mengasingkan diri.
Mu'tazilah adalah salah satu aliran pemikiran dalam islam yang banyak terpengaruh
dengan filsafat barat sehingga berkecenderungan menggunakan rasio sebagai dasar
argumentasi.
Golongan pertama disebut Mu'tazilah muncul sebagai respon politik murni, golongan
ini tumbuh sebagai golongan netral politik, maksudnya tidak memihak salah satu baik dari
golongan Ali bin Abi Thalib dan lawan-lawannya, terutama Muawiyah, Aisyah, dan
Abdullah bin zubair.
Golongan kedua, (disebut Mu'tazilah II) muncul sebagai respon persoalan teologis
yang berkembang di kalangan Khawarij dan Mur'jiah akibat adanya peristiwa
tahkim.Golongan ini muncul karena mereka berbeda pendapat dengan golongan Khawarij
dan Mur'jiah tentang pemberian status kafir kepada yang berbuat dosa besar.
Berpusat pada peristiwa yang terjadi antara washil bin atha' serta temannya amr bin
ubaid dan hasan al barri.
17 Oktober 2022
Pada waktu washil mengikuti pelajaran yang diberikan oleh hasan al basri di masjid
basrah,datang seseorang yang bertanya tentang orang yang berbuat dosa besar, ketika hasan
al basri masih berfikir washil mengemukakan pendapatnya bahwa orang yang berbuat dosa
bukanlah mukmin dan bukan pula kafir,melainkan berada pada posisi diantara keduanya yaitu
tidak mukmin dan tidak kafir.
Almas'udi
Mu'tazilah berasal dari pendapat mereka yang mengatakn bahwa orang yang berbuat dosa
besar bukan mukmin.juga bukan kafir,tetapi mengambil posisi diantara keduanya (Al-
manzilah bainal manzilatain).dalam arti memberi status atau membuat orang yang berbuat
dosa besar jauh dari golongan mukmin dan kafir.
Ahmad Amin
Nama mu'tazilahdah terdapat belum adanya peristiwa washil dan hasan al basri, dan
sebelum adanya pendapat tentang posisi antara dua posisi. Nama mu'tazilah diberikan
kepada golongan orang-orang yang tidak mau intervensi dalam pertikaian politik yang
terjadi pada zaman ustman bin affan dan ali bin abi thalib. la menjumpai pertikaian disana
yaitu satu golongan mengikuti pertikaian itu sedangkan golongan lain melarikan diri ke
kharbita (l'tazalat ila kharbita).
Menganggap bahwa semua ilmu itu kembali pada akal untuk bisa menerimanya.
mirip dengan Khawarij yaitu menganggap pelaku dosa besar kekal dalam neraka, namun
mereka tidak berani mencap kafir.
Menganggap bahwa surga dan neraka tidak kekal (akan fana).
Menyatakan Allah di mana-mana, di setiap tempat.
Mengingkari adanya siksa kubur.