Anda di halaman 1dari 11

SAP STUNTING

INAYAH LUQQIAH (2006040)


D3KP2B
DEFINISI STUNTING
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur
rendah atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan
dengan anak –anak lain seusianya (MCN, 2009) .
Stunting ditandai dengan terlambatnya pertumbuhan anak yang
mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tinggi badan yang normal
dan sehat sesuai usia anak.
Stunting merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan
pertumbuhan dimasa lalu dan digunakan sebagai indikator jangka
panjang untuk gizi kurang pada anak.
2018 2019 2020 2021 2022
Sekitar 8,8 juta anak Indonesia
menderita stunting (tubuh pendek)
karena kurang gizi. Data Riset
Kesehatan Dasar ( Riskesdas ) 2013
mencatat angka kejadian stunting
nasional mencapai 37,2 persen. Angka
ini meningkat dari 2010 sebesar 35,6
persen (Rizma, 2016).
LOREM IPSUM DOLOR
SIT AMET, CU USU
PENYEBAB STUNTING
AGAM INTEGRE
IMPEDIT.
Gizi buruk kronis (stunting) tidak hanya disebabkan oleh
satu faktor saja, tetapi disebabkan oleh banyak faktor,
dimana faktor- faktor tersebut berhubungan satu sama
lainnya.

Terdapat tiga faktor utama penyebab stunting yaitu:

1. Asupan makanan tidak seimbang (berkaitan dengan


kandungan zat gizi dalam makanan yaitu karbohidrat,
protein, lemak, mineral, vitamin, dan air )
2. Riwayat berat badan lahir rendah (BBLR)
3. Riwayat penyakit
PENYEBAB LAINNYA . . . .

• Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan janin • Tidak optimalnya pemberian Air Susu Ibu (ASI).
mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), • Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan
sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan stunting adalah kemiskinan.
mengalami gangguan pertumbuhan dan • Kekurangan gizi mikro menyebabkan kekurangan
perkembangan. gizi kronis juga dapat menyebabkan disability,
• Sementara itu gizi kurang akut yang sering disebut gizi yang meningkatkan risiko kematian.
kurang atau kurus lebih banyak dipengaruhi oleh faktor • Faktor ekonomi, menyebabkan kurang nya
tidak cukupnya asupan gizi terutama kalori dan pemberikan asupan makanan yang sehat dan
protein. bergizi.
DAMPAK
STUNTING • Stunting dapat mengakibatkan penurunan intelegensia (IQ), sehingga prestasi
belajar menjadi rendah dan tidak dapat melanjutkan sekolah.
• Anak yang menderita stunting berdampak tidak hanya pada fisik yang lebih
pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak
setelah dewasa.
• Stunting yang terjadi pada masa anak merupakan faktor risiko meningkatnya
angka kematian, kemampuan kognitif, dan perkembangan motorik yang rendah
serta fungsi-fungsi tubuh yang tidak seimbang ( Allen & Gillespie, 2001).
• Pada anak usia dini yang mengalami stunting dapat mengganggu pertumbuhan
dan perkembangan kognitif yang kurang.
• Gagal tumbuh yang terjadi akibat kurang gizi pada masa-masa emas ini akan
berakibat buruk pada kehidupan berikutnya dan sulit diperbaiki.
CIRI-CIRI STUNTING
PADA ANAK
1. Anak yang stunting, pada usia 8-10 tahun lebih
terkekang/tertekan (lebih pendiam, tidak banyak
melakukan eye-contact) dibandingkan dengan anak non-
stunting jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan
2. Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis
(stunting) pertumbuhannya melambat, batas bawah
kecepatan tumbuh adalah 5cm/tahun decimal
3. Tanda- tanda pubertas terlambat
4. Wajah tampak lebih muda dari umurnya
5. Pertumbuhan gigi yang terlambat
CARA MENCEGAH STUNTING

1. Memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil


Setiap ibu hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, mendapatkan suplementasi zat
gizi ( tablet Fe), dan terpantau kesehatannya. Kemudian setelah melahirkan (masa nifas) ibu diberi
suplementasi zat gizi berupa kapsul vitamin A.
2. Bayi mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan
3. MPASI sehat untuk mendampingi pemberian ASI
Mulai umur 6 bulan sampai 2 tahun, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak memperoleh
kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
LANJUTAN…

4. Konsisten memantau pertumbuhan anak


Orangtua harus memantau pertumbuhan buah hati mereka, terutama berat badan
dan tinggi anak. Bawalah anak ke Posyandu atau klinik anak secara berkala agar
Langkah penanganan bisa segera dilakukan jika akan masalah Kesehatan.
5. Menjaga keberhasilan lingkungan
Anak- anak sangat rentan terkena penyakit, terutama jika lingkungan rumah selalu
bersih dan aman sehingga anak dapat terus tumbuh sehat. Perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga.
ZAT GIZI MIKRO YANG BERPERAN UNTUK MENGHINDARI STUNTING

1. Kalsium
Kalsium berfungsi dalam pembentukan tulang serta gigi, pembekuan darah dan kontraksi otot

2. Yodium
Yodium sangat berguna bagi hormon tiroid dimana hormon tiroid mengantur metabolisme,
pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Yodium juga penting untuk mencegah gondok dan
kekerdilan.

3. Zink
Zink berfungsi dalam metabolisme tulang, penyembuhan luka, fungsi kekebalan dan
pengembangan fungsi reproduksi laki-laki.

4. Zat besi
Zat besi berfungsi dalam sistem kekebalan tubuh, pertumbuhan otak, dan metabolisme energi.

5. Asam Folat
Asam folat terutama berfungsi pada periode pembelahan dan pertumbuhan sel, memproduksi
sel darah merah dan mencegah anemia.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai