Anda di halaman 1dari 46

SEMINAR MSDM

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN


MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
GURU
SMP NEGERI 19 MATARAM

NURYUNIA ASTUTI
A1B 019 261
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN TERDAHULU
TEORI KINERJA GURU

 Menurut Kasmir (2016 :182) menyebutkan kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja
yang telah dicapai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggungjawab yang diberikan dalam
suatu periode tertentu.
 Siswanto (2015 :11) Kinerja berasal dari kata job performance yang berarti prestasi kerja yang
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.
 Menurut Edison (2016) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama
periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA GURU
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja menurut Kasmir (2016 : 189) yaitu :
1. Kemampuan dan keahlian
Merupakan kemampuan atau skill yang dimilki seseorang dalam suatu pekerjan. Semakin memiliki kemampuan dan
keahlian maka akan dapat menyelesaikan pekerjaannya secara benar, sesuai dengan yang telah ditetapkan.
2. Pengetahuan
Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang pekerjaan secara baik akan memberikan hasil pekerjaan yang baik,
demikian pula sebaliknya.
3. Rancangan kerja
Merupakan rancangan pekerjaan yang akan memudahkan karyawan dalam mencapai tujuannya.
4. Kepribadian
Setiap orang memiliki kepribadian atau karakter yang berbeda satu sama lainnya. Seseorang yang memiliki kepribadian atau
karakter yang baik, akan dapat melakukan pekerjaan secara sungguh-sungguh penuh tanggung jawab sehingga hasil pekerjaannya
juga baik.
5. Motivasi kerja
Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan.
Jika memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya atau dorongan dari luar dirinya, maka karyawan akan terangsang atau
terdorong untuk melakukan sesuatu dengan baik.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KINERJA GURU
 Lanjutan …….
6. Kepemimpinan
Kepemimpianan merupakan perilaku seseorang pemimpin dalam mengatur, mengelola dan memerintah
bawahannya untuk mengerjakan suatu tugas dan tanggung jawab yang diberikannya.
7. Gaya kepemimpinan
Merupakan gaya atau sikap seseorang pemimpin dalam mengahadapi atau memerintahkan bawahannya.
8. Budaya organisasi
Merupakan kebiasaan-kebiasaan atau norma-norma yang berlaku dan dimiliki suatu organisasi atau perusahaan.
9.Kepuasan kerja
Merupakan perasaan senang atau gembira, atau perasaan suka seseorang sebelum dan setelah melakukan suatu pekerjaan. Jika
karyawan merasa senang atau gembira atau suka untuk bekerja, maka hasil pekerjaannya pun akan berhasil baik.
10. Lingkungan kerja
Merupakan suasana atau kondisi lokasi tempat bekerja. Lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan prasana, serta
hubungan kerja dengan sesama rekan kerja.
11. Loyalitas
Merupakan kesetiaan karyawan untuk tetap bekerja dan membela perusahaan dimana tempatnya bekerja.
12. Komitmen
Merupakan kepatuhan karyawan untuk menjalankan kebijakan atau peraturan perusahaan dalam bekerja.
13. Disiplin kerja
Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya secara sungguh-sungguh.
INDIKATOR KINERJA GURU

Menurut Supardi (2014:73) kinerja guru adalah kemampuan dan keberhasilan guru dalam

melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang ditunjukkan oleh indikator-indikator :

1. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran.

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran.

3. Kemampuan mengadakan hubungan antar pribadi.

4. Kemampuan melaksanakan penelitian hasil belajar.

5. Kemampuan melaksanakan pengayaan.

6. Kemampuan melaksanakan remedial.


TEORI GAYA KEPEMIMPINAN

 Menurut Edison (2016) gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin bertindak dan atau


bagaimana ia mempengaruhi anggotanya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
 Hasibuan (2016:170) menyatakan bahwa: “Gaya Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin
mempengaruhi perilaku bawahan yang bertujuan untuk mendorong gairah kerja, kepuasan kerja
dan produktivitas karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal”.
 Menurut Thoha (2012:49) mengemukakan bahwa : “Gaya kepemimpinan adalah norma
perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku
orang lain seperti yang ia lihat”.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
GAYA KEPEMIMPINAN
Luthans (2009) mengemukakan adanya empat faktor yang mempengaruhi gaya
kepemimpinan, yaitu:
1. Karisma: memberikan visi dan misi, memunculkan rasa bangga, mendapatkan respek
dan kepercayaan.
2. Inspirasi: mengkomunikasikan harapan tinggi, menggunakan simbol-simbol untuk
memfokuskan usaha, mengekspresikan ada tujuan penting dalam cara yang sederhana.
3. Simulasi intelektual : dapat menunjukkan intelegensi, rasional, pemecahan masalah
secara hati-hati.
4. Memerhatikan staf secara individu: bisa menunjukkan perhatian terhadap pribadi,
memperlakukan karyawan secara individual, melatih, menasehati.
INDIKATOR GAYA KEPEMIMPINAN
Menurut Kartono dalam Lisa Paramita (2017,p.13) indikator Gaya Kepemimpinan sebagai berikut :
1. Kemampuan Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan
mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.
2. Kemampuan Memotivasi
Kemampuan memotivasi adalah daya pendorong yang mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela
untuk menggerakkan kemampuannya
3. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah kecakapan atau kesanggupan penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada
orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan dengan baik, secara langsung lisan
atau tidak langsung.
4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan
Seorang pemimpin harus memiliki keinginan untuk membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau jabatan secara efektif dan pada tempatnya.
5. Tanggung Jawab
Seorang pemimpin harus memiliki tanggung jawab kepada bawahannya.
6. Kemampuan Mengendalikan Emosional
Semakin baik kemampuan kita mengendalikan emosi semakin mudah kita akan meraih kebahagiaan.
TEORI MOTIVASI KERJA

Menurut Afandi (2018:23) mengemukakan pernyataannya bahwa: “Motivasi adalah keinginan


yang timbul dari dalam diri seseorang atau individu karena terinspirasi, tersemangati, dan
terdorong untuk melakukan aktifitas dengan keikhlasan, senang hati dan sungguh- sungguh
sehingga hasil dari aktifitas yang dia lakukan mendapat hasil yang baik dan berkualitas.”
Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017) “Mengemukan bahwa motivasi adalah perangsang
keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif mempunyai tujuan
tertentu yang ingin dicapai”.
Menurut Anoraga (2014) motivasi kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau
dorongan kerja.
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
MOTIVASI KERJA

Winardi (2011) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi


kerja berasal dari 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seorang karyawan.Faktor internal terdiri
dari persepsi mengenai diri sendiri, harga diri, prestasi, harapan, kebutuhan, pembawaan individu,
tingkat pendidikan, dan pengalaman masa lalu.
2. Faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri karyawan. Faktor ini terdiri dari
lingkungan kerja, pemimpin dan gaya kepemimpinannya, tuntutan perkembangan organisasi, dan
dorongan atasan.
INDIKATOR MOTIVASI KERJA
Indikator untuk mengukur motivasi kerja menurut Syahyuti (2010:93) yaitu:
1. Dorongan mencapai tujuan
Seseorang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka dalam dirinya mempunyai dorongan yang kuat
untuk mencapai kinerja yang maksimal, yang nantinya akan / berpengaruh terhadap tujuan dari suatu perusahaan
atau instansi.
2. Semangat kerja
Semangat kerja sebagai keadaan psikologis yang baik apabila semangat kerja tersebut menimbulkan kesenangan
yang mendorong seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan oleh perusahaan atau instansi.
3. Inisiatif kreatifitas
Inisiatif diartikan sebagai kekuatan atau kemampuan seseorang karyawan atau pegawai untuk memulai atau
meneruskan suatu pekerjaan dengan penuh energy tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas kehendak sendiri.
4. Kreatifitas
Kreatifitas adalah kemampuan seseorang pegawai atau karyawan untuk menemukan hubungan-hubungan baru
dan membuat kombinasi - kombinasi yang baru sehingga dapat menemukan suatu yang baru.
5. Rasa Tanggung Jawab
Sikap individu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang baik harus mempunyai rasa tanggung jawab
terhadap pekerjaan yang mereka lakukan sehingga pekerjaan tersebut mampu diselesaikan secara tepat waktu.
PENELITIAN TERDAHULU
No. Unsur Penelitian Uraian
1. Nama Peneliti ( Tahun ) Aliyah (2021)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi kerja,
Tujuan Penelitian dan kepuasan kerja terhadap kinerja guru Madrasah boarding school di Kota Batam baik
tingkat MI, MTs, dan MA.
Analisis Data Menggunakan analisis regresi linier berganda
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan kepala madrasah, motivasi kerja,
kepuasan kerja secara parsial memberi pengaruh signifikan atau p < 0,05 terhadap kinerja
guru pada madrasah boarding school di Kota Batam. Artinya baik atau tidaknya kinerja guru
pada madrasah boarding school di Kota Batam ditentukan oleh baik atau tidaknya kepala
dalam memimpin, motivasi guru dalam bekerja, dan kepuasan hasil kerja guru.
Persamaan Sama – sama meneliti tentang variabel gaya kepemimpinan dan motivasi kerja sebagai
variabel bebasnya, juga meneliti variabel kinerja guru sebagai variabel terikatnya, serta
sama sama menggunakan analisis regresi linier berganda.
Perbedaan lokasi penelitian , kemudian penelitian terdahulu menggunakan 3 variabel bebas yaitu
variabel gaya kepemimpinan , motivasi kerja , dan kepuasan kerja , sedangkan penelitian
yang sekarang menggunakan 2 variabel bebas yaitu variabel gaya kepemimpinan dan
motivasi kerja.
PENELITIAN TERDAHULU
No. Unsur Penelitian Uraian
2. Nama Peneliti ( Tahun ) Rizaldi Putra (2019)
Judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi, dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Guru
Pada SMKN 4 Pekanbaru.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, dan budaya
organisasi terhadap kepuasan kerja dan kinerja guru di SMKN 4 Pekanbaru.
Analisis Data Menggunakan analisis deskriptif
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja,
motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja, budaya organisasi berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja, gaya kepemimpinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru, budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
guru, kepuasan kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja guru.

Persamaan Sama – sama meneliti tentang variabel gaya kepemimpinan dan motivasi sebagai variabel bebasnya , juga
variabel terikatnya yaitu kinerja guru.
Perbedaan Perbedaanya yaitu pada lokasi penelitian, kemudian penelitian yang terdahulu menggunakan analisis deskriptif ,
sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan analisis regresi linier berganda. Penelitian yang terdahulu
menggunakan 3 variabel bebas dan 2 variabel terikat yaitu variabel gaya kepemimpinan (X1) , motivasi (X2),
budaya organisasi(X3), kepuasan kerja (Y1)dan kinerja guru(Y2). Sedangkan penelitian yang sekarang
menggunakan 2 variabel bebas dan 1 variabel terikat yaitu gaya kepemimipinan (X1) , motivasi (X2), dan
kinerja guru (Y)
PENELITIAN TERDAHULU

No. Unsur Penelitian Uraian


3. Nama Peneliti ( Tahun ) Ana Fauzia (2020)
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi, dan lingkungan
kerja terhadap kinerja guru pada Madrasah Tsanawiyah Ibnu Husain Surabaya.
Analisis Data Menggunakan analisis regresi linier berganda
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif tetapi tidak
signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien regresi sebesar 0,687. Motivasi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien regresi sebesar 0,032. Lingkungan kerja
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja guru dengan koefisien regresi sebesar
0,367.
Persamaan Sama – sama meneliti tentang variabel gaya kepemimpinan dan motivasi sebagai variabel bebasnya , juga
variabel terikatnya yaitu kinerja guru, serta sama – sama menggunakan analisis regresi linier berganda.
Perbedaan Perbedaanya yaitu pada lokasi penelitian, kemudian penelitian yang terdahulu menggunakan 3 variabel bebas
yaitu variabel gaya kepemimpinan (X1) , motivasi (X2), lingkungan kerja (X3). Sedangkan penelitian yang
sekarang menggunakan 2 variabel bebas yaitu gaya kepemimipinan (X1) , motivasi (X2).
PERUMUSAN HIPOTESIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru

Pemimpin mempunyai tanggung jawab menciptakan kondisi-kondisi yang merangsang anggota agar dapat mencapai tujuan yang
ditentukan. Gaya kepemimpinan menjadi cermin kemampuan seseorang dalam mempengaruhi individu atau kelompok. Seorang
pemimpin harus mampu menjaga keselarasan antara pemenuhan kebutuhan individu dengan pengarahan individu pada tujuan
organisasi. Menurut Thoha (2012:49) mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan seseorang
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat. Hasibuan (2016:170) menyatakan bahwa
gaya Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan yang bertujuan untuk mendorong gairah kerja,
kepuasan kerja dan produktivitas karyawan yang tinggi, agar dapat mencapai tujuan organisasi yang maksimal .
Hal ini di dukung dan sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Solahudin (2018), Zulfiter (2020), Fathonah,A.L(2017), Riyadi(2011),Adang,R (2018) yang menyatakan bahwa gaya
kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

Dari uraian tersebut ,maka dapat diajukan perumusan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
H1 : Diduga gaya kepemimpinan mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
PERUMUSAN HIPOTESIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
 Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru
Motivasi kerja merupakan salah satu faktor yang menjadi penentu kinerja seorang guru. Besar atau kecilnya pengaruh motivasi
pada seorang guru tergantung pada seberapa intensitas motivasi yang diberikan.. Motivasi adalah kekuatan pendorong bagi
seseorang untuk melakukan kegiatan yang diwujudkan dengan tindakan nyata. Menurut Hasibuan dalam (Sutrisno, 2017)
“Mengemukan bahwa motivasi adalah perangsang keinginan dan daya penggerak kemauan bekerja seseorang karena setiap motif
mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai. Kompri (2016:65) menyatakan, “motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat
menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan.
Hal ini di dukung dan
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Adi,J( 2017 ) , Jense,T.L(2020), Ismail(2020), solahudin (2018), Zulfiter (2020),
Fathonah,A.L(2017) menyatakan bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat diajukan hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
H2 : Diduga motivasi kerja mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja guru
KERANGKA KONSEPTUAL

GAYA KEPEMIMPINAN

KINERJA GURU

MOTIVASI KERJA
BAB III
METODOLOGI
PENELITIAN
JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang
bersifat asosiatif. Menurut Sugiyono (2014:44) penelitian asosiatif yaitu
“Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh atau hubungan
antara dua variabel atau lebih”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
adanya variable bebas ( gaya kepemimpinan dan motivasi kerja ) terhadap
variabel terikat ( kinerja guru )
LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN

a. Lokasi penelitian
penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 19 Mataram yang
berlokasi di Jalan DR. Soedjono Jl. Lingkar Selatan
No.14, Dasan Cermen, Kec. Sandubaya, Kota Mataram,
Nusa Tenggara Barat, Kode pos 83232.

b. Waktu Penelitian
Pelaksanaan penelitian ini direncanakan mulai bulan
Agustus 2022.
POPULASI

Menurut Sugiyono (2014) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah


generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu
Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Guru di
SMP Negeri 19 Mataram maka populasi yang diambil adalah seluruh guru
SMP Negeri 19 Mataram yang berjumlah 32 orang dengan menggunakan
metode pengumpulan data menggunakan sensus.
SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING

menurut Sugiyono (2018:81) sampel adalah bagian


dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut sampel yang diambil dari populasi tersebut
harus betul-betul representative (mewakili). Teknik
pengambilan sampling yang dilakukan yaitu sampling
jenuh, dimana seluruh populasi dijadikan sampel ,
sehingga jumlah sampelnya sebanyak 32 sampel.
METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


metode sensus. Menurut Supranto (2008) metode sensus adalah cara
pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi diselidiki satu
persatu. Maka dari itu peneliti mengambil semua populasi untuk
dijadikan sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan
sebanyak 32 orang.
TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA

a. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah :
1. Wawancara
Menurut Sugiyono, (2018:140) wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
pihak yaitu pewawancara (interview) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewer) untuk
memberikan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Dalam hal ini yang diwawancara yaitu Kepala Sekolah SMP
Negeri 19 Mataram.
2. Angket
Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014:142). Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan data dari responden mengenai gaya kepemimpinan, motivasi kerja, dan
kinerja guru SMP Negeri 19 Mataram.

b. Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu kumpulan pertanyaan yang
disusun oleh peneliti untuk menghimpun informasi mengenai gaya kepemimpinan , motivasi kerja , dan kinerja guru
SMP Negeri 19 Mataram..
JENIS DAN SUMBER DATA
Jenis Data
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah penelitian kuantitatif .
Menurut V. Wiratna Sujarweni (2014:39) penelitian kuantitatif adalah jenis
penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh)
dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran).

Sumber Data
a. Data primer
Menurut Sugiyono (2017;193) yang dimaksud data primer adalah sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada responden.
b. Data sekunder
Menurut Sugiyono (2018:456) data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
adapaun data sekunder dalam penelitian ini antara lain catatan dari hasil wawancara ,
artikel , dokumen profil SMP 19 Negeri 19 Mataram , dan literatur lain yang mendukung
SKALA PENGUKURAN

Pengukuran variabel dalam penelitian ini dilakukan dengan


menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2016) skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.Pada
penelitian ini setiap variabel disediakan 5 (lima) macam alternatif
jawaban, yaitu: sangat setuju diberi skor = 5; setuju diberi skor = 4;
kurang setuju diberi skor = 3; tidak setuju diberi skor = 2; sangat
tidak setuju diberi skor = 1.
SKALA PENGUKURAN
untuk menentukan nilai kategori dalam penelitian ini dilakukan penilaian dengan menggunakan interval kelas dengan
rumus sebagai berikut (Ghozali, 2012:135):

Nilai skor tertinggi dalam penelitian ini adalah 5 dan nilai terendah adalah 1, yang berasal dari skala
penilaian kuisioner dan jumlah interval adalah 5, dengan demikian dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Kemudian rata-rata masing-masing variabel dimasukan kedalam kelas-kelas tersebut untuk mengetahui hasil penelitian.
Dimana cara menghitung interval atau rentang yaitu:

Interval diatas dapat dijadikan pedoman untuk menentukan batas setiap kelas dan akhirnya tiap-tiap kelas dapat digunakan untuk
memasukan rata-rata masing-masing variabel untuk mengetahui hasil penelitian.
SKALA PENGUKURAN
Tabel Rentang Kategori Nilai

Kategori Nilai
Kategori Variabel
1 – 1,80 1,81 – 2,60 2,61- 3,40 3,41 – 4,20 4,21 – 5,00

Gaya Kepemimpinan Sangat Tidak Kurang Cukup Efektif Efektif Sangat Efektif

(X1) Efekif Efektif

Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi


Motivasi Kerja (X2)

Sangat Buruk Buruk Cukup Buruk Bagus Sangat Bagus


Kinerja Guru ( Y )
UJI INSTRUMEN
UJI VALIDITAS
Menurut Ghozali (2018:51) Uji validitas digunakan untuk mengetahui sah atau tidaknya suatu kuesioner penelitian. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan yang ada pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
diukur oleh kesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan cara membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel untuk
degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Dengan kriteria pengujian uji validitas adalah sebagai
berikut :
1) Jika r hitung ≥ r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
2) 2) Jika rhitung < r tabel maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan tidak valid).

UJI RELIABILITAS
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner penelitan yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk . Pengukuran reliabilitas
dilakukan dengan cara One Shot (pengukuran sekali saja) yaitu pengukurannya dilakukan hanya sekali dan kemudian hasilnya
dibandingkan dengan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan (Ghozali, 2018:45). Teknik yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu Cornbach Alpha (α) yaitu suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cornbach Alpha > 0,70, sedangkan untuk memudahkan perhitungan dalam uji reliabilitas ini di gunakan alat bantu komputer dengan
program SPSS (Statistical Package for Social Science) (Ghozali, 2018:45).
VARIABEL PENELITIAN
Identifikasi Variabel
Identifikasi Variabel
Berdasarkan permasalahan di atas maka dapat diidentifikasi variabel yang akan dianalisis sebagai berikut :
Kinerja guru ( Y )
Gaya Kepemimpinan (X1)
Motivasi Kinerja ( X2 )

Klasifikasi Variabel
- Menurut (Sugiyono, 2015:96) “variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.  Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel bebas adalah gaya kepemimpinan ( X1 ) dan motivasi kerja ( X2 )
- Menurut (Sugiyono, 2015:97) “variabel Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas” Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
kinerja guru ( Y )
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Kinerja Guru ( Y )
Kinerja merupakan tanggapan / persepsi kepala sekolah terhadap guru dimana
kinerja guru merupakan kemampuan dan usaha guru SMP Negeri 19 Mataram
untuk melaksanakan tugas pembelajaran sebaik – baiknya dalam perencanaan
program pengajaran , pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran .
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Menurut Supardi (2014:73) kinerja guru adalah kemampuan dan keberhasilan guru

dalam melaksanakan tugas-tugas pembelajaran yang ditunjukkan oleh indikator-

indikator :

1. Kemampuan menyusun rencana pembelajaran.

2. Kemampuan melaksanakan pembelajaran.

3. Kemampuan mengadakan hubungan antar pribadi.

4. Kemampuan melaksanakan penelitian hasil belajar.

5. Kemampuan melaksanakan pengayaan.

6. Kemampuan melaksanakan remedial.


DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Gaya Kepemimpinan ( X1 )
Gaya kepemimpinan adalah tanggapan / persepsi para guru SMP Negeri 19
Mataram terhadap cara bertindak sebagai pemimpin , dalam hal ini kepala sekolah
SMP Negeri 19 Mataram dapat mempengerahui prilaku bawahannya agar mau
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Menurut Kartono dalam Lisa Paramita (2017,p.13) indikator Gaya Kepemimpinan sebagai berikut :
1. Kemampuan Mengambil Keputusan
Pengambilan keputusan adalah bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram mengambil
suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan
merupakan tindakan yang paling tepat.
2. Kemampuan Memotivasi
Kemampuan memotivasi adalah bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram memiliki daya pendorong yang
mengakibatkan seorang anggota organisasi mau dan rela untuk menggerakkan kemampuannya
3. Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram memiliki kecakapan atau kesanggupan
penyampaian pesan, gagasan, atau pikiran kepada orang lain dengan tujuan orang lain tersebut memahami apa yang dimaksudkan
dengan baik, secara langsung lisan atau tidak langsung.
4. Kemampuan Mengendalikan Bawahan
Adalah bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram memiliki keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau jabatan secara efektif dan pada tempatnya.
5. Tanggung Jawab
Adalah bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram memiliki memiliki tanggung jawab kepada bawahannya.
6. Kemampuan Mengendalikan Emosional
bagaimana kepala sekolah SMP Negeri 19 Mataram memiliki kemampuan mengendalikan emosi sehingga semakin mudah kita
mengendalikan emosi akan mudah pula meraih kebahagiaan.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL

Motivasi Kerja ( X2 )
Motivasi kerja yaitu tanggapan/persepsi dari para guru SMP Negeri 19
Mataram terdorong untuk melakukan aktifitas dengan keikhlasan,
senang hati dan sungguh- sungguh untuk mencapai hal spesifik sesuai
dengan kemauan  diri untuk tujuan tertentu yang ingin dicapai.
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Indikator untuk mengukur motivasi kerja menurut Syahyuti (2010:93) yaitu:
1. Dorongan mencapai tujuan
Yaitu bagaimana para guru SMP Negeri 19 Mataram mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka dalam dirinya
mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai kinerja yang maksimal, yang nantinya akan / berpengaruh terhadap
tujuan dari suatu perusahaan atau instansi.
2. Semangat kerja
Yaitu bagaimana para guru SMP Negeri 19 Mataram mempunyai semangat kerja yang baik yang menimbulkan
kesenangan agar mendorong seseorang untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam mencapai tujuan
yang ditetapkan oleh organisasi
3. Inisiatif kreatifitas
Yaitu bagaimana para guru SMP Negeri 19 Mataram mempunyai Inisiatif untuk memulai atau meneruskan suatu
pekerjaan dengan penuh energy tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas kehendak sendiri.
4. Kreatifitas
Yaitu bagaimana para guru SMP Negeri 19 Mataram mempunyai kreatifitas untuk menemukan hubungan-hubungan
baru dan membuat kombinasi - kombinasi yang baru sehingga dapat menemukan suatu yang baru.
5. Rasa Tanggung Jawab
Yaitu bagaimana para guru SMP Negeri 19 Mataram mempunyai rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan yang mereka
lakukan sehingga pekerjaan tersebut mampu diselesaikan secara tepat waktu.
Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data

Pada proses wawancara , peneliti menggunakan alat bantu perekam yaitu handphone
dan buku catatan untuk mengutip pernyataan dari responden. Sedangkan untuk
dokumentasi peneliti diberikan dokumen berupa profil SMP Negeri 19 Mataram
secara lengkap. Pelaksanaan penyebaran angket dan wawancara untuk
mengumpulkan data dilakukan dengan tahap sebagai berikut :
1. Tahap persiapan , meliputi mempersiapkan kuesioner yang sudah disusun dan
diperbanyak sesuai dengan jumlah responden yang akan diteliti.
2. Tahap pelaksanaan yaitu dengan menyebarkan angket kepada responden.
3. Tahap pengambilan kuesioner , dua minggu setelah dikirimkan kemudian angket
diambil. Pengiriman dan pengambilan angket yang dilakukan secara langsung
bertujuan untuk memperoleh tingkat pengambilan angket yang tinggi.
PROSEDUR ANALISIS DATA
Alat Analisis
Alat analisis yag digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas ( gaya kepemimpinan dan motivasi kerja) terhadap variabel terikat (kinerja guru ). Menurut Ghozali
(2018:95). Model analisis regresi linear berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan dan seberapa besar
pengaruh variabel-variabel bebas (independen) terhadap variabel terikat (dependen).
Menurut Sugiyono (2017: 275) Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Keterangan:
Y = kinerja guru
a = Konstanta
b1 = Koefisien Regresi gaya kepemimpinan
b2 = Koefisien Regresi motivasi kerja
X1 = gaya kepemimpinan
X2 = motivasi kerja
e = Standard Error
PROSEDUR ANALISIS DATA

Uji Asumsi Klasik


- Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2018:161) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Rumus yang digunakan dalam uji
normalitas ini adalah rumus Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut :
- Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
- Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal.
PROSEDUR ANALISIS DATA
Uji Asumsi Klasik
- Uji Multikolinearitas
Menurut uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah mImam Ghozali
(2013:105) odel regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).Cara mendeteksi terhadap adanya multikolinieritas dalam model
regresi adalah sebagai berikut :
a. Besarnya Variance Inflaction Factor (VIF), pedoman suatu model regresi yang
bebas multikolinieritas yaitu nilai VIF ≤ 10.
b. Besarnya Tolerance pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas
yaitu nilai Tolerance ≥ 0,1.
PROSEDUR ANALISIS DATA

Uji Asumsi Klasik


- Uji Heteroskedastisitas

Uji Heterokedastisitas memiliki tujuan sebagai penguji apakah dalam sebuah model regresi memiliki
ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain jika tetap maka
disebut homokedastisitas dan bila berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
merupakan homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Penelitian ini untuk menguji ada tidaknya heterokedastisitas menggunakan uji Glejser,
jika nilai signifikan < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas,
jika sebaliknya nilai signifikansi ≥ 0,05 maka terjadi homokedastisitas (Muhson, 2012:26).
PROSEDUR ANALISIS DATA
Uji F
Menurut Ferdinand (2014:239) uji F atau uji kelayakan model dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis
memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel – variabel yang digunakan mampu untuk menjelaskan
fenomena yang dianalisis , uji kelayakan model atau yang lebih populer disebut uji F merupakan tahapan awal
mengidentifikasi model regresi yang diestimasi layak atau tidak , layak disini maksudnya adalah model yang diestimasi
layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel – variabel bebas terhadap variabel terikat.
Nama uji ini disebut sebagai uji F , karena mengikuti distribusi F yang kriteria pengujiannya seperti One way of Anova.
Apabila nilai prob. F hitung (output SPSS ditunjukkan pada kolom sig.) lebih kecil dari tingkat kesalahan / eror (alpha)
0,05 diestimasi layak, sedangkan apabila nilai prob. F hitung lebih besar dari tingkat kesalahan 0,05 maka dapat diartikan
bahwa model regresi yang di estimasi tidak layak. Kriteria pengambilan keputusan :
- Ho diterima bila F hitung < Ftabel (tidak berpengaruh)
- Ho ditolak bila F hitung > F tabel (berpengaruh)
PROSEDUR ANALISIS DATA

- Uji t
Pengujian ini bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas
atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali,
2012:98). Dengan tingkat signifikansi 5%, maka kriteria pengujian adalah sebagai berikut:
1. Bila nilai signifikansi t < 0.05, maka H0 ditolak, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara satu variabel independen terhadap variable dependen.
2. Apabila nilai signifikansi t > 0.05, maka H0 diterima, artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara satu variable independen terhadap variabel dependen.
PROSEDUR ANALISIS DATA

Uji Koefisien Determinasi (R² )


Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2012: 97).
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabeli dependen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu ,
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variabel dependen.
THANKS

Anda mungkin juga menyukai