Anda di halaman 1dari 16

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP

PENGENDARA KENDARAAN BERMOTOR


YANG MEMBAWA PENUMPANG
LEBIH DARI SATU
DI KOTA BALIKPAPAN

USULAN PENELITIAN

Wahyu Bagus Saputra


153013839
LATAR BELAKANG

 Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mempunyai


peran strategis dalam mendukung
pembangunan dan integrasi nasional sebagai
bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
umum sebagaimana diamanatkan oleh Undang
- Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.

Menurut Kurniawan Tri Wibowo, Hukum Lalu Lintas dan Jalan, 2012, Bandung, PT Agung, hlm 2
Berdasarkan data yang diperoleh, Balikpapan memiliki jumlah
kendaraan hingga 564.062 kendaraan,

sementara Samarinda menjadi yang terpadat, dengan jumlah


kendaraan mencapai 758.056 kendaraan.

Meliputi pertumbuhan kendaraan pada jenis


sepeda motor dan
mobil penumpang mobil bus mobil beban
kendaraan khusus.

Pertumbuhan pesat, terjadi pada jenis kendaraan R2


Salah satu tindakan tidak tertib lalu lintas yang
dilakukan oleh pengendara kendaraan bermotor ?
Bagi pengendara yang
melanggar atau tidak Berikut bunyinya:
mengindahkan aturan itu,
• sebagaimana tertulis di • "Setiap orang yang
pasal 292, akan dipidana mengemudikan Sepeda
kurungan maksimal satu Motor tanpa kereta
(1) bulan atau denda samping yang
Rp250 ribu. mengangkut Penumpang
lebih dari 1 (satu) orang
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 106 ayat (9)
dipidana dengan pidana
kurungan paling lama
1(satu) bulan atau denda
paling banyak
Rp250.000,00 (dua ratus
lima puluh ribu rupiah)."
Rumusan Masalah
• Bagaimanakah penegakan hukum terhadap pengendara
kendaraan bermotor yang membawa penumpang lebih dari
satu di Kota Balikpapan?
• Faktor-faktor yang menghambat penegakan hukum terhadap
pengendara kendaraan bermotor yang membawa penumpang
lebih dari satu di Kota Balikpapan?
Tujuan Penelitian
• Untuk mengetahui bagaimana penegakan hukum terhadap
pengendara kendaraan bermotor yang membawa penumpang
lebih dari satu di Kota Balikpapan.
• Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat penegakan
hukum terhadap pengendara kendaraan bermotor yang
membawa penumpang lebih dari satu di Kota Balikpapan
Kegunaan praktis Kegunaan Teoritis
• Memberikan pemahaman bagi • menambah khasanah ilmu
masyrakat luas tentang sanksi pengetahuan tentang penerapan
pidana. sanksi pidana terhadap
• Menambah pengetahuan bagi pengendara kendaraan bermotor
masyarakat yang membawa penumpang
• Dapat menambah dan sebagai lebih dari satu di Kota
inventarisasi bagi kepustakaan Balikpapan dan refrensi bagi
Universitas Balikpapan mahasiswa
Kegunaan Penelitian
Tinjauan Umum

Pengertian Penegakan hukum


• Adalah aparat yang melaksanakan proses
upaya untuk tegaknya atau berfungsinya
norma-norma hukum secara nyata sebagai
pedoman perilaku dalam lalulintas atau
hubungan–hubungan hukum dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara, untuk menjamin
dan memastikan tegaknya hukum itu, apabila
diperlukan, aparatur penegak hukum itu
diperkenankan untuk menggunakan daya
paksa.
Berdasarkan
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun Sepeda motor adalah
2009 tentang Lalu kendaraan bermotor
Lintas dan Angkutan
Jalan Pasal 47 ayat beroda dua dengan
2: atau tanpa rumah-
rumah dan dengan
atau tanpa kereta
samping atau
kendaraan bermotor
beroda tiga tanpa
rumah-rumah
Joseph Goldstein membedakan penegakan hukum pidana menjadi 3 bagian:

Total Full Actual


enforcement enforcement enforcement

Penerapan hukum haruslah dipandang dari 3 dimensi

Sebagai sistem normatif


(normative system)

Sebagai sistem administratif (administrative system)

Sistem sosial (social system)


Faktor-faktor yang mempengaruhi penegakan hukum

Faktor Hukum

Faktor
Faktor
Penegakan
Kebudayaan
Hukum

Faktor Sarana Faktor Sarana


atau Fasilitas atau Fasilitas
Pendukung Pendukung
Metode Penelitian

pelaksanaan penelitian mengunakan


pendekatan hukum yuridis empiris,

• Dengan pendekatan penelitian tersebut,


penyusunan penelitian ini lebih
mengarahkan pada pengkajian fakta-fakta
yang terdapat dilapangan terkait
permasalahan pengendara kendaraan
bermotor yang membawa penumpang lebih
dari satu di Kota Balikpapan.
Sumber Data PRIMER & SEKUNDER
Data Primer adalah
• wawancara dengan para pengendara kendaraan bermotor yang
membawa penumpang lebih dari satu di Kota Balikpapan, dan
penulis juga wawancarai pihak-pihak terkait lainnya.

Bahan hukum primer


• Dalam penulisan ini yang digunakan adalah
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan.
Bahan hukum sekunder
• buku-buku,jurnal hasil penelitian ilmiah
para sarjana serta berbagai bahan lain yang
relevan dengan pokok bahasan.
Bahan hukum tersier
• kamus, indeks komulatif, dan seterusnya.
Analisis Data
Data yang
diperoleh atau
dikumpulkan
dalam penelitian
ini baik primer,
sekunder dan
tersier maupun
data lainnya

kemudian
dianalisis
disajikan
secara
dengan cara
kualitatif
deskriftif
Dalam penulisan ini, penulis menguraikannya
sbb untuk menjawab permasalahan

bermotor yang membawa penumpang lebih dari satu di Kota Balikpapan,


Pertama, mengenai masalah penegakan hukum terhadap pengendara kendaraan
Memfokuskan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas Dan Angkutan Jalan.

Kedua

Memfokuskan pada faktor-faktor yang menghambat penegakan hukum


terhadap pengendara kendaraan bermotor yang membawa penumpang lebih
dari satu di Kota Balikpapan.

Anda mungkin juga menyukai