Anda di halaman 1dari 37

5

Consolidation
of Less-than-
Wholly Owned
Subsidiaries

© 2009 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved.


McGraw-Hill/Irwin
Effect of a Noncontrolling Interest

• Ketika anak perusahaan dimiliki kurang dari


100% (less than wholly owned), prosedur
konsolidasi harus dimodifikasi agar
kepentingan nonpengendali (noncontrolling
interest) juga dapat ikut dilaporkan.

5-2
Effect of a Noncontrolling Interest

• Laba Bersih Konsolidasi


– Dengan tidak adanya transaksi antara
perusahaan yang termasuk dalam konsolidasi
(misal tidak ada jual beli persediaan/jual beli
asset), pendapatan bersih konsolidasi adalah
sama dengan:
• Penghasilan induk dari operasi sendiri, tidak
termasuk pendapatan investasi dari anak
perusahaan konsolidasi, ditambah dengan
pendapatan bersih dari masing-masing anak
perusahaan yang dikonsolidasi, diadjust dengan
setiap penghapusan diferensial.
5-3
Effect of a Noncontrolling Interest

• Untuk menghitung angka pendapatan bersih


konsolidasi yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan pengendali (controlling interest),
pendapatan yang dapat diatribusikan pada
kepentingan nonpengendali dari anak
perusahaan harus dikurangi dari pendapatan
bersih konsolidasi dalam laporan keuangan.
– Pendapatan yang dapat diatribusikan pada
kepentingan nonpengendali/NCI pada anak
perusahaan, dihitung menurut proporsi saham
terhadap laba bersih anak perusahaan.
5-4
Effect of a Noncontrolling Interest

• Laba Ditahan Konsolidasi


– Adalah bagian dari pendapatan entitas
konsolidasi yang belum didistribusikan dan
terutang (accruing) kepada pemegang saham
perusahaan induk.
– Dihitung dengan menambahkan bagian
induk atas pendapatan bersih kumulatif anak
sejak akuisisi terhadap saldo awal laba
ditahan dari operasi sendiri, dikurang dengan
porsi induk perusahaan atas setiap
penghapusbukuan (write-off) differensial.
5-5
Effect of a Noncontrolling Interest

• Laba Ditahan Konsolidasi


– Retained earnings terkait dengan pemegang
saham nonpengendali pada anak perusahaan
termasuk dalam jumlah kepemilikan
Noncontrolling dilaporkan dalam bagian ekuitas
pada neraca konsolidasi.
– Lebih konsisten dengan teori perusahaan induk
bukan pendekatan entitas.

5-6
Illustration of consolidated net income
and consolidated retained earnings
PT Idaman mengakuisisi 80 persen saham PT Amanah untuk jumlah yang sama
dengan 80 persen dari nilai buku PT Amanah. Selama 20X1, PT Amanah melaporkan
laba bersih sebesar Rp25.000.000, sementara PT Idaman melaporkan laba bersih
sebesar Rp100.000.000 dari hasil operasinya sendiri dan pendapatan dengan metode
ekuitas dari PT Amanah Rp 20.000.000 (Rp25.000.000 x .80). Laba bersih konsolidasi
(Consolidated Net Income) 20X1 dihitung dan dialokasikan sebagai berikut:

5-7
Illustration of consolidated net income
and consolidated retained earnings
Laba bersih dan dividen selama dua tahun setelah akuisisi adalah:

Saldo laba konsolidasi pada tanggal 31 Desember, 20X2 (dua tahun setelah
tanggal kombinasi), dihitung sebagai berikut, dengan asumsi tidak ada
diferensial:

5-8
Consolidated Balance Sheet with
Majority-Owned Subsidiary
Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Induk memperoleh 80 persen dari saham
biasa PT Anak untuk Rp 310.000.000. Pada tanggal tersebut, situasi
kepemilikan dapat digambarkan sbb.:

• PT Induk mencatat akuisisi tsb pada bukunya dengan entry berikut:


Db. Investment in PT Anak's Stock 310,000,000
Cr. Cash 310,000,000
Record purchase of PT Anak's stock.
5-9
Consolidated Balance Sheet with
Majority-Owned Subsidiary

5-10
Consolidated Balance Sheet with
Majority-Owned Subsidiary
Bagan hubungan antar nilai:

5-11
Workpaper for Consolidated Balance Sheet,
January 1, 20X1, Date of Combination;
80 Percent Acquisition at More than Book Value

5-12
Consolidated Balance Sheet with
Majority-Owned Subsidiary

Koreksi: Ayat pertama jurnal E(3) Inventory, nilainya bukan Rp.40.000.000, tetapi
Rp.4.000.000
5-13
Consolidated Financial Statements with
Majority-Owned Subsidiary
Melanjutkan ilustrasi sebelumnya, terkait adanya differensial Rp.70.000.000, asumsikan
bahwa:
• semua persediaan dijual selama 20X1,
• bangunan dan peralatan memiliki manfaat ekonomi yang tersisa 10 tahun dari tanggal
kombinasi, dan metode depresiasi straight line dipakai.
• manajemen menentukan pada akhir 20X1 terjadi penurunan goodwill (impaired) dan
harus dihapuskan Rp2.000.000
• PT Idaman menggunakan metode ekuitas dalam pencatatan investasinya.
Manajemen telah menentukan bahwa goodwill yang timbul dalam akuisisi PT Amanah
berkait proporsional dengan kepentingan controlling dan non-controlling, seperti halnya
penurunan nilai.

5-14
Initial year of ownership

5-15
Initial year of ownership – Eliminating
Entries

5-16
Initial year of ownership – Eliminating
Entries

– Perhatikan Figure 5-5 pada buku text untuk kertas kerja Konsolidasi
laporan keuangan menggunakan equity-method.

5-17
5-18
Hal baru pada KKK, akuisisi
` kepemilikan kurang dari 100%
(1 of 3) – Akun baru

1. Akun Income for NCI


(Lap. Laba-Rugi): Untuk
memunculkan bagian
kepentingan
nonpengendali/NCI atas
income anak

2. Akun Non-controlling
Interest (Neraca): Untuk
memunculkan hak
kepemilikan nonpengendali
atas net aset-liabilitas Anak

5-19
1. Income for NCI pada JE 11
dihitung dari NET INCOME anak x
% kepemilkan saham Non
Pengendali pada Anak Perusahaan
(PT Anak): Rp. 50.000.000 x 20%=
Rp.10.000.000

2. Dividen Declared dari anak


perusahaan: di eliminasi dalam 2 tahap.
2.1 Untuk bagian Kepemilikan Pengendali
(80%xRp. 30.000.000 dengan jurnal (E10)
dan

2.2 Untuk bagian kepemilikan Non–


Pengendali/NCI (20% x Rp.30.000.000 Hal baru pada KKK, akuisisi
dengan jurnal (E11)
kepemilikan kurang dari 100%
(2 of 3) – Angka Jurnal
5-20
Hal baru pada KKK, akuisisi
kepemilikan kurang dari 100%
(3 of 3) – Angka Jurnal 3.Angka Non-controlling interest
pada Neraca, dimunculkan dalam
2 tahap.
3.1 JE 11 memunculkan
PENAMBAHAN claim/hak NCI
dalam tahun 20X1 atas ekuitas
anak {(Rp.320.000.000-
Rp.300.000.000) X 20%}

3.2 JE 12 memunculkan claim/hak


NCI di awal tahun 20X1 atas ekuitas
anak (Rp.300.000.000 X
20%)=Rp.60.000.000

5-21
Consolidated Net Income and Retained
Earnings, 20X1

5-22
Second Year of Ownership

5-23
Second Year of Ownership
• Ringkasan perubahan dalam rekening investasi induk
untuk 20X1 dan 20X2, adalah sbb.:

• Kertas kerja untuk mempersiapkan satu set lengkap


laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 20X2
diilustrasikan pada Gambar 5-7 dalam buku teks.
5-24
5-25
Second Year of Ownership

5-26
Consolidated Net Income and Retained
Earnings, 20X2;
80 Percent Acquisition at More than Book Value

5-27
Discontinuance of Consolidation

• Induk perusahaan harus melepaskan anak dari


konsolidasi masa depan jika induk tidak bisa lagi
melakukan kontrol atas anak perusahaan.
– Jika induk perusahaan kehilangan kendali atas anak
perusahaan dan tidak lagi memegang kepemilikan saham
pada bekas anak perusahaan, maka induk perlu mengakui
keuntungan atau kerugian untuk perbedaan antara hasil
yang diterima (proceed) dari event yang menyebabkan
hilangnya kontrol dengan jumlah tercatat ekuitas induk
perusahaan.

5-28
Discontinuance of Consolidation

• Jika induk kehilangan kontrol tetapi


mempertahankan ekuitas noncontrolling pada
bekas anak perusahaan, induk harus
mengakui pendapatan keuntungan atau
kerugian untuk perbedaan tersebut, pada
tanggal hilangnya kontrol, antara:
1. Jumlah dari setiap hasil yang diterima oleh parent dan nilai
wajar kepemilikan saham yang tersisa di bekas anak
perusahaan mantan, dengan
2. Jumlah total bunga yang tercatat induk di anak perusahaan.

5-29
Treatment of Other Comprehensive
Income
• FASB 130 mensyaratkan perusahaan secara
terpisah melaporkan pendapatan komprehensif
lainnya.
– Termasuk pendapatan, biaya, keuntungan, dan kerugian yang
menurut GAAP dikeluarkan dari pendapatan bersih.
– Akun lain pendapatan komprehensif adalah akun sementara
yang ditutup pada akhir setiap periode ke akun khusus ekuitas
pemegang saham; Akumulasi Pendapatan Komprehensif
Lainnya (Accumulated OCI).
– Kertas kerja konsolidasi biasanya mencakup suatu bagian
tambahan untuk pendapatan komprehensif lainnya.

5-30
Treatment of Other Comprehensive
Income
Asumsikan bahwa selama 20X2 PT Anak membeli investasi senilai
Rp.20.000.000 yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada 31
Desember 20X2, nilai wajar efek meningkat menjadi Rp30.000.000. Selain akibat
akuntansi untuk investasi PT Anak di sekuritas, informasi keuangan yang
dilaporkan pada tanggal 31 Desember 20X2, identik dengan yang disajikan pada
Gambar 5-8 dalam teks.
• Adjusting entry recorded by subsidiary

• Adjusting entry recorded by parent company

5-31
Additional Considerations

• Penilaian rekening akuisisi anak perusahaan


saat perolehan
– FASB 141R menunjukkan bahwa semua aset
dan kewajiban yang diperoleh dalam
penggabungan usaha harus dinilai pada nilai
wajarnya pada tanggal akuisisi dan tidak perlu
akun penilain perlu di-carried over.
• Penerapannya dalam konsolidasi akuisisi saham
kurang jelas.

5-32
Additional Considerations

• Laba ditahan negatif anak perusahaan pada


saat akuisisi;
– Sebuah perusahaan induk bisa memperoleh anak dengan
rekening laba ditahan bernilai negatif.
– Entri eliminasi investasi yang muncul adalah sebagai berikut:

5-33
Additional Considerations

• Ekuitas Pemegang Saham lainnya


– Secara umum, seluruh akun ekuitas pemegang
saham disebabkan (terutang kepada/accruing)
pemegang saham umum mendapat perlakuan yang
sama seperti saham biasa dan dieliminasi pada saat
saham biasa dihilangkan.

5-34
Additional Considerations

• Subsidiary’s disposal of differential-related assets


– Baik laba metode ekuitas perusahaan induk dan laba bersih
konsolidasi terpengaruh.
– Buku induk: Bagian dari diferensial yang termasuk dalam
rekening investasi anak perusahaan yang berhubungan dengan
aset yang dijual harus dihapuskan oleh induk perusahaan
dengan metode ekuitas sebagai pengurangan baik dalam
pendapatan dari anak perusahaan dan maupun dalam rekening
investasi.
– Dalam konsolidasi, porsi diferensial terkait dengan aset yang
dijual diperlakukan sebagai penyesuaian atas pendapatan
konsolidasi.

5-35
Additional Considerations

• Inventory
– Setiap diferensial terkait-persediaan (inventory-related) selalu
dialokasikan kepada persediaan, selama anak perusahaan
memegang unit persediaan tsb.
– Dalam periode di mana unit persediaan tsb dijual, diferensial
terkait-persediaan dibebankan kepada Harga Pokok Penjualan.
– Metode pembiayaan persediaan yang digunakan oleh anak
perusahaan menentukan periode di mana biaya diferensial
barang yang dijual diakui.
• FIFO: unit persediaan tersebut di tangan pada tanggal
kombinasi dipandang sebagai unit pertama dijual setelah
kombinasi.
• LIFO: unit persediaan tersebut pada tanggal kombinasi yang
dipandang sebagai unit yang tersisa dalam persediaan anak
perusahaan.

5-36
Additional Considerations

• Fixed Assets
– Diferensial yang berhubungan dengan aktiva Tanah
(Land) yang dimiliki oleh anak perusahaan
ditambahkan ke saldo Tanah di workpaper
konsolidasi setiap kali neraca konsolidasi disusun.
• Jika anak perusahaan menjual tanah yang berhubungan
diferensial, diferensial diperlakukan dalam workpaper
konsolidasi sebagai penyesuaian atas keuntungan atau
kerugian atas penjualan tanah pada periode penjualan.
– Penjualan peralatan terkait persediaan
diperlakukan dengan cara yang sama dengan
tanah kecuali bahwa amortisasi untuk periode
sekarang dan sebelumnya harus dipertimbangkan.
*** end of presentation ***
5-37

Anda mungkin juga menyukai