• Neraca fiskal
• Perhitungan laba rugi dan perubahan laba ditahan
• Penjelasan laporan keuangan fiskal
• Rekonsiliasi laporan keuangan komersial dan laporan keuangan
fiskal
• Ikhtisar kewajiban pajak
Perbedaan Laporan Fiskal dan Komersial
1. Beda Waktu
Koreksi terjadi manakala terdapat beda waktu masuknya penghasilan yang
dicatat di cash basis untuk periode lama. Contohnya lebih dari satu tahun.
Penyebabnya bermacam-macam. Bisa karena lambatnya penagihan piutang,
bisa pula karena terjadinya penyusutan laba.
2. Beda Tetap
Beda tetap maksudnya adalah ditemukannya transaksi perusahaan yang
sejatinya tidak menjadi standar wajib pajak. Contohnya adalah penghasilan
dari sumbangan dan semacamnya. Jika ini dipaksakan masuk ke dalam draft,
tentu akan terjadi perbedaan di pajak. Sehingga koreksi perlu dilakukan.
Jenis Koreksi Fiskal
• PENELUSURAN LANGSUNG :
Penelusuran langsung adalah proses indentifikasi dan pembebanan biaya pada
obyek biaya yang secara spesifik atau fisik berhubungan dengan obyek biaya.
Sebagai contoh Departemen pemasaran adalah obyek biaya. Gaji Sales
Supervisor merupakan biaya yang dapat diamati secara fisik. Contoh lain, produk
adalah obyek biaya. Biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung untuk
membuat produk tersebut merupakan biaya yang dapat diamati dan diidentifikasi
secara fisik. Oleh karenanya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
dapat dikenakan secara langsung pada produk. Idealnya semua biaya harus bisa
dikenakan secara langsung pada obyek biaya dengan menggunakan metode
penelusuran langsung. Akan tetapi, yang terjadi sering tidak mungkin untuk
dapat secara fisik mengamati jumlah pasti sumber daya yang dikonsumsi
PENELUSURAN PENDORONG
• Biaya tidak langsung tidak dapat ditelusuri ke obyek biaya karena tidak ada
hubungan penyebab antara biaya dan obyek biaya. Pembebanan biaya tidak langsung
ke obyek biaya disebut Alokasi Biaya. Karena tidak ada hubungan penyebab antara
biaya dan obyek biaya maka pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan hubungan
dekat atau beberapa asumsi. Misalnya biaya penerangan untuk dua produk pisang
goreng dan tempe goreng. Untuk melhat hubungan penyebab jelas sulit maka untuk
mengalokasikan biaya dilakukan dengan proporsi terhadap penggunaan jam tenaga
kerja langsung yang digunakan untuk setiap produk.. Pengalokasian biaya tidak
langsung yang dilakukan secara acak akan mengurangi keakuratan secara
keseluruhan dari pembebanan biaya. Yang terbaik mungkin hanya mebebankan biaya
tidak langsung yang dapat ditelusuri pada obyek biaya. Namun untuk kepentingan
pelaporan eksternal alokasi biaya tidak langsung pada obyek biaya perlu dilakukan.
Tarif PPH Badan
• Melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penurunan Tarif
Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbatas,
tarif PPh badan diturunkan.
• Selama ini tarif PPh Badan normal adalah 25% dari Penghasilan Kena Pajak.
• Melalui beleid baru ini, tarif PPh Badan turun secara bertahapm yakni:
• 22% berlaku pada 2020 dan 2021
• 20% mulai berlaku pada 2022
• Pada tahun 2021, PT UHUY memperoleh penghasilan kotor sebesar Rp10 Miliar.
• sebelum mengetahui Pajak yang harus dibayar PT UHUY, maka harus mengetahui
terlebih dulu Penghasilan Kena Pajak dari PT UHUY
• Maka, pajak yang harus dibayar adalah:
• 50% x 22% x Rp5 miliar = Rp550 juta.
• Namun, perlu dibuat catatan bahwa selama periode tahun 2021, PT UHUY telah
menyetor pajak penghasilan karyawan ke kas negara sebesar Rp50 juta dan pajak
PPh Pasal 23 sebesar Rp100 juta.
• Maka, pajak penghasilan terutang PT AAA adalah:
• Rp550 juta – Rp50 juta – Rp100 juta = Rp350 juta.
• Rp350 juta adalah angka yang bisa dicicil oleh PT UHUY ke kas negara atas
penghasilan Badan Usaha di tahun 2021.