Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian observasional. Metode penetapan kadar menggunakan
metode titrasi Asidimetri. Populasi dalam penelitian ini adalah kerupuk gendar yang diambil dari kawasan
home industri di Desa Tugurejo, Wiro, Bayat, Klaten yang terdapat satu home industri. Sampel dalam
penelitian ini menggunakan total sampling. Analisis data dengan menggunakan rumus kesetaraan
perhitungan kadar. Hasil penelitian kerupuk gendar menunjukkan sampel yang diteliti positif mengandung
boraks dengan kadar sebesar 4,957 %. Kata kunci : Penetapan Kadar Boraks, Kerupuk Gendar, Asidimetri
Latar Belakang
Umumnya makanan mengandung bahan utama dan beberapa bahan tambahan berupa
bahan pewarna, pemanis, penyedap, pengawet, penyegar, pengenyal (Dewi, 2012).
Beberapa produsen pangan ada yang menggunakan Bahan Tambahan Makanan (BTM)
melebihi batas konsentrasi yang diijinkan atau bahkan menggunakan bahan aditif ilegal
yang dilarang penggunaannya seperti boraks dan formalin, hal ini yang sangat berbahaya
bagi kesehatan manusia. Boraks merupakan jenis pengawet dengan batas maksimum
penggunaan 1gr/kg pangan. Jika digunakan secara berlebih dan dalam jangka waktu
yang lama, hal ini dapat menyerang langsung sistem saraf pusat dan menimbulkan gejala
keracunan seperti demam, mual, muntah, diare, kejang dan apatis, depresi, anuria,
sianosis, hipotensi/tekanan darah menurun, kerusakan ginjal (Julioandrian, 2012).
Latar Belakang
Penetapan kadar boraks dilakukan dengan metode asidimetri yaitu untuk senyawa yang
tidak dapat larut dalam air, dapat larut dalam pereaksi yang mudah didapatkan/dikenal.
Sehingga untuk menentukan kadarnya tidak kesulitan mencari pelarut yang lain untuk
melarutkannya dan pengerjaan tidak memerlukan peralatan khusus.
Telah dilakukan uji pendahuluan dengan menggunakan uji nyala api dan kertas tumerik
pada kerupuk gendar di kawasan industri di Desa Tugurejo, Wiro, Bayat, Klaten. Hasil
pengujian menunjukkan bahwa kerupuk gendar yang di produksi positif mengandung
boraks namun belum diketahui kadar boraks secara kuantitatif dalam kerupuk gendar
tersebut. Untuk itu perlu dilakukan penetapan kadar boraks dalam kerupuk gendar secara
asidimetri.
Metode penelitian
Pada pembakuan larutan HCl dilakukan replikasi sebanyak 3 kali. Volume titran
HCl untuk pembakuan HCl 0,5 N disajikan pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.2. Volume titran untuk Pembakuan HCl 0,5 N
Titrasi Volume Titran (ml)
I 28,0
II 29,0
III 28,0
X 28,3
Normalitas (N) 0,50