Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI SYARIAH TENTANG LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH (TINJAUAN SEJARAH)

KHOIRIYAH ROIHAN
NIM 3210130012
DOSEN PENGAMPU
PROF.DR.H.OYO SUNARYO MUKHLAS, M.SI
DR. HJ. SIAH KHOSYIAH, M.AG
SISTEM EKONOMI DI DUNIA

Mazhab Konvensional Mazhab Sosialis Ekonomi Islam

• kebebasan penuh kepada • kebebasan yang cukup • adalah ekonomi rahmatan


setiap orang untuk besar kepada setiap orang lil ‘alamin penuh dengan
melakukan kegiatan untuk melaksanakan nilai (etika, moral, akhlak,
perekonomian, pemerintah kegiatan ekonomi tetapi dan iman)
boleh terlibat ataupun dengan campur tangan • Memiliki prinsip anti
tidak terlibat, kepemilikan pemerintah secara penuh MAGHIB (Maysir, Grarar
individu sangat dominan sehingga kepemilikan dan Riba)
• Bunga individu tidak dapat • Value of Time (nilai waktu
• Time Value of Money (uang sepenuhnya diperoleh. itu yang berharga karna
itu berkembang karna • Pemerintah sangat semakin panjang waktu,
waktu) dominan mengatur maka benefit semakin
ekonomi. banyak.
SISTEM EKONOMI ISLAM

Nilai Asas Tujuan


• Kepemilikan • Ketauhidan • Maqasid Syariah
• Keadilan • Keadilan
• Keseimbangan • Kemanfaatan
• Kebebasan • Orientasi social
• Kebersamaan • Kemanusiaan
PERKEMBANGAN EKONOMI ISLAM

Fase Abad 7 M s/d 12 M Fase Abad 12 M s/d 19 M Fase Abad 20 M s/d 21 M

Bermunculan tokoh tokoh


pemikir ekonomi syariah

• Masa Rasulullah SAW


Muhammad Abdul Manan
• Masa Khulafahurasyidin • Masa Bani Utsmaniyah
Syed Nawad Haidir Naqvi
• Masa Bani Umayyah
Monzer al kahf
• Masa Bani Abasiyyah
M. Umer Chapra
Abu A’la Al-Maududi
Yusuf Qardhawi
KEBIJAKAN EKONOMI MASA RASULULLAH SETELAH HIJRAH KE MADINAH

Mendirikan Mesjid
Merehabilitasi Kehidupan Kaum Muhajirin
Membuat konstitusi negara
Mencari sumber-sember keuangan negara Madinah
Rampasan Perang (ghanimah), Jizyah (Pajak Non Muslim aga mendapat perlindungan negara),
Zakat Fitrah(setiap ramadhan), Zakat Maal (ditahun ke-9 hijrah),
tebusan tawanan perang, Ushr (Zakat hasil pertanian),
Kharaj (Pajak bagi non muslim saat penaklukan Khaibar di tahun 7 hijriyah).
Baitul Maal
Semua sumber keuangan itu dikumpulkan di baitul maal dan dikelola oleh negara
mata uang dinar diimpor dari Roma dan dirham dari Persia. Besarnya volume impor
dinar dan dirham dan juga barang-barang komoditas bergantung kepada volume
komoditas yang diekspor ke kedua Negara tersebut.
Abu Bakar Ashiddiq Umar bin Khattab
pembenahan administrasi yang begitu rapi dengan
kebijakan fiskal beliau yang cukup dominan departemen-departemen yang detail, Baitul Maal didirikan
dibandingkan yang lain yaitu pemberlakuan kembali disetiap distrik dan provinsi, Umar menerbitkan sejumlah
kewajiaban zakat setelah banyak yang cek kepada orang-orang yang berhak dan rumah tangga
membangkangnya. Kebijakan berikutnya adalah sehingga secara bertahap setiap orang dapat pergi ke
selektif dan kehati-hatian dalam pengelolaan zakat bendahara kaum Muslimin dan mengumpulkan hartanya.
sehingga tidak ditemukan penyimpangan di dalam Penggunaan cek oleh umar yang diterima oleh publik
menunjukkan penggunaannya sebagai alat pembayaran
pengelolaannya
pada periode awal Islam

Kebijakan Fiskal Khulafaurrasyidin


Usman bin Affan Ali bin Abi Thalib

Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada


masih mengacu kepada khalifah-khalifah baitul maal kepada daerah-daerah taklukan berbeda
sebelumnya, tidak banyak pembaharuan yang dengan umar yang menyisihkan untuk cadangan.
kaum Muslimin secara resmi mencetak uang sendiri
dibuat Usman bin Affan dalam bidang fiskal
dengan menggunakan nama pemerintah Islam.
Abdul Malik bin Marwan Kebijakan Fiskal Masa Bani Umayyah
Pada masa ini mata uang dinar emas yang
menjadi alat transaksi ekonomi dicetak dengan
mencirikan praktik ekonomi Islam, yaitu
mencetak dinar dengan kepingan bertuliskan Umar bin Abdul Aziz
kalimat tauhid Qulhuwallahu ahad disatu sisi dan
di sisi lain Laa ilaaha illlallah, adapun dalam Yaitu khalifah ketujuh dari bani umayyah adalah masa ekonomi
dirham dengan tulisan Muhammadun islam menjadikan masyarakat semuanya kaya. Diriwayatkan oleh
rasuulullahi arsalahu bil hudaa wadiinil haq. imam Baihaqi dalam kitab Dalail an-Nubuwwah dari Umar bin Asiid
ia berkata,”Umar bin Abdul Aziz hanya memerintah selama 30
bulan. Dan demi Allah disaat Ia meninggal, maka sungguh orang ini
telah memberikan kepada kami (Negara) harta atau devisa yang
sangat banyak.

Masa Umar bin Abdul Aziz juga masa perbaikan dari dari
penyimpangan praktik ekonomi Islam yang dilakukkan para
pendahulunya. Seperti Umar menghapus jizyah (pajak atas warga
khilafah yang yang non-muslim) yang ditarik dari muallaf, yaitu
orang-orang yang baru masuk islam. Hal ini pernah dipraktikkan
oleh gubernur Abdul Malik di wilayah Irak, yaituAl-Hajjaj.
Kebijakan Masa Bani Abasiyyah

Masa abassiyah adalah masa dimana banyak lahir para ulama sekaligus ekonom muslim yang memantau dan menjaga
agar sistem Ekonomi Islam tetap berjalan sesuai jalurnya, sekaligus merumuskan ilmu-ilmu ekonomi Islam dengan
lebih spesifik dari masa-masa sebelumnya

Abu Yusuf, fokus terhadap keuangan public, kitab Al Kharaj yang khusus membahas pajak atas tanah-
tanah yang telah ditaklukan kaum muslimin.
Al Syaibani, mendefinisikan arti kerja (alkasb) dalam ekonomi Islam, yaitu sebagai cara untuk
memperoleh harta melalui berbagai cara yang halal . Usaha usaha perekonomian terbagi pada empat
macam, yaitu sewa-menyewa, perdagangan, pertanian dan Perindustrian.

Abu Ubaid, kitab Al-Amwal. Abu Ubaid juga mengakui dan memandang bahwa konsep kepemilikan
dalam ekonomi Islam ada tiga, yaitu kepemilikan individu, kepemilikan umum dan kepemilikan negara,
fungsi uang hanya ada dua, yaitu sebagai alat pertukaran (medium of exchange)dan standar dari nilai
pertukaran (standard of exchange value).
Abu Ubaid adalah bapak dari filosofi hukum yang menekankan keadilan sebagai prinsip utama
Ekonom Masa Bani Abasiyyah (lanjutan….)
Al-Ghazali, kitabnya Ihya ‘Ulumuddin membahas mengenai etika dalam berbisnis, diantaranya :
Al - Dunya’ Mazrâtul Akhirah, bahwa segala kerja keras yang dilakukan bukan hanya untuk kehidupan sesaat,
namun untuk bekal di akhirat Maqasid Syariah, maslahah dari suatu masyarakat tergantung dari kepada
pencarian maslahah dan pemeliharaan atas lima tujuan dasar (maqasid asy-syari’ah), yakni hifz al-din (agama),
hifz an-nafs (hidup atau jiwa), hifz al-mal (harta), hifz al-‘aql (intelek atau akal), dan hifz an-nasl (keturunan).

Asy Syatibi
Beliau menjelaskan bahwa kesejahteraan dari suatu masyarakat tergantung pada pencarian dan pemeliharaan
maqashidu syari’ah (tujuan syariah), yaitu untuk pemeliharaan agama (din), jiwa (nafs), keturunan (nasl),
harata (maal) dan akal (aql).
Beliau juga merumuskan pelaksanaan teori tersebut hendaknya mengikuti figih aulawiyat (kaidah
pengutamaan), yaitu mendahulukan yang bersifat dharuriyat kemudian hajiyat dan kemudian tahsiniyat.

Ibnu Taimiyah, diantara pendapatnya adalah :


• Upah yang adil.
• Keuntungan yang normal dan tidak merugikan orang lain.
• Negara harus menjamin kebebasan dagang dari pemaksaan, monopoli, eksploitasi dan manipulasi.
• Kepentingan bersama harus menjadi tujuan utama dari pembangunan ekonomi.
Ekonom Masa Bani Abasiyyah (lanjutan….)

Ibnu Khaldun
kitab karangannya, yaitu kitab muqaddimah, Beliau merumuskan teori produksi, teori uang, dan teori harga
• Teori Produksi, Harga suatu produk terdiri atas tiga unsur, yaitu gaji, laba dan pajak.
• Teori Uang, Bagi Ibnu Khaldun, dua logam yaitu emas dan perak, adalah ukuran nilai karena sekeping uang
logam mengandung sejumlah kandungan emas dan perak tertentu.
• Teori Harga, Ibnu Khaldun telah mengidetifikasi kekuatan permintaan dan penawaran sebagai penentu
keseimbangan harga. harga adalah hasil dari hukum permintaan dan penawaran. Jika suatu barang langka
dan banyak diminta, maka harganya tinggi. Jika suatu barang berlimpah, harganya rendah.

Yahya bin Umar


Menulis kitab ahkam al-Suq, kitab pertama dalam dunia ekonomi Islam yang membahas masalah hisbah
(lembaga yang mengatur pasar) dan berbagai hukum pasar.
Isi kitab ini mengenai dua hal yaitu :
Pertama, hukum syara tentang perbedaan kesatuan timbangan dan takaran perdagangan dalam satu wilayah.
Kedua, hukum syara tentang harga gandum yang tidak terkendali akibat pemberlakuan pembebasan fluktuasi
harga, sehingga dikhawatirkan dapat menimbulkan kemudharatan bagi konsumen.
Kebijakan Fiskal Masa Turki Utsmani

• Sebutan lainnya adalah Turki Utsmani, yang biasa disebut bangsa Eropa sebagai Ottoman. Pemerintahan Islam yang
ibukotanya bekas ibu kota kekaisaran Romawi Timur, Konstantinopel. Wilayahnya terbentang dari barat Afrika
bagian utara, jazirahArab, Syam, Persia hingga Eropa bagian timur.

• Tidak banyak perkembangan ilmu ekonomi Islam yang dikisahkan dari sejarahnya, melainkan hanya cerita tentang
keadaan ekonomi yang melanda pemerintahan tersebut.

• Lenyapnya ekonomi Islam pada periode sebelum ini seiring dengan lenyapnya sistem Islam yang menaunginya.
Kekhilafahan Islam bani Utsmani tercatat runtuh pada 3 Maret 1924 dengan diproklamirkan sistem kenegaraan yang
baru, Republik Turki. Sejak saat itu tidak ada lagi penerapan ekonomi Islam sebagai sebuah sistem. Yang ada hanya
penerapan ekonomi Islam bagi individu masyarakat yang ingin menerapkan untuk dirinya saja.

• Saat ini ekonomi Islam bukanlah suatu sistem ekonomi yang memaksa suatu masyarakat untuk menerapkannya.
Berbeda tentunya dengan saat ekonomi Islam sebagai sebuah sistem ekonomi yang diterapkan sebelum saat
keruntuhan sistem Islam yang menaunginya. Dimana masyarakat dengan rela maupun tidak, akan tetap menerapkan
ekonomi Islam, sebab ekonomi Islam saat itu adalah sebuah sistem ekonomi yang memaksa. Sebagaimana sistem
ekonomi Kapitalisme saat ini yang juga memaksa.
Perkembangan Ekonomi Islam Abad Kontemporer

• Pada abad 13 M s/d 19 M, ekonomi islam secara kelembagaan


lumpuh, karena runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani,
pertumbuhan ekonomi dunia lebih diwarnai oleh oleh sistem
kapitalis dan system sosialis.

• Kapitalisme tak mampu memberikan rasa adil, tak mampu


menyejahterakan masyarakat, dan semakin memperlebar jarak
antara yang kaya dan yang miskin.

• Munculnya orientasi kehidupan akherat membuat orang Islam


terdorong untuk berekonomi dengan cara yang bisa
menghantarkannya pada surgaAllah dan menjauhinya dari siksa
neraka.

• Para pemikir ekonomi Islam pada masa kontemporer sepakat akan


hal filosofi-filosofi dasar ekonomi Islam. Dengan berbasis pada al-
Qur’an dan as-Sunnah.
Tokoh-tokoh di Abad Kontemporer
Monzer al kahf
Termasuk orang pertama yang mengaktualisasikan
analisis penggunaan beberapa institusi Islam (seperti
Muhammad Abdul Mannan (Bangladesh) zakat) terhadap agregat ekonomi, seperti simpanan,
karya Abdul Mannan adalah Islamic Economics, investasi, konsumsi dan pandapatan. Hal ini dapat di
Theory and Practice, Delhi, Sh. M. Ashraf, 1970 lihat dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Islam :
dan The Making of Islamic Economiy tahun 1984 telaah analitik terhadap fungsi sistem ekonomi Islam,
Buku ini oleh sebagian besar mahasiswa dan terbit tahun 1978. karyanya itu memiliki awal sebuah
sarjana ekonomi Islam dijadikan sebagai buku “analisis matematika” ekonomi Islam yang saat ini
teks pertama ekonomi Islam menjadikan kecenderungan ekonom muslim

Syed Nawad Haidir Naqvi,


pemikiran beliau di bidang ekonomi adalah
ekonomi Islam berakar pada pandangan dunia
khas Islam dan premis-premis nilainya diambil
dari ajaran- ajaran etik-sosial al-Qur’an dan
Sunnah
Tokoh-tokoh di Abad Kontemporer…sambungan.
M. Umer Chapra Abu A’la Al-Maududi

ekonom kontemporer Muslim yang paling terkenal pada • menerangkan bahwa Islam memiliki sebuah sistem
zaman modern ini di timur dan barat. ekonomi, tetapi bukan berarti Islam menerangkan
• Rational Economic Man, dalam ekonomi tingkah laku sebuah sistem yang permanen dan lengkap dengan
rasional yang bertujuan agar mampu mempergunakan detil-detilnya.
sumber daya karunia Allah dengan cara yang dapat • Apa yang ditunjukkan oleh Islam adalah landasan-
menjamin kesejahteraan duniawi individu. landasan dan peraturan-peraturan dasar untuk
• Positivisme, al Quran dan Sunnah telah menjelaskan bahwa menyusun sebuah rancangan ekonomi yang sesuai
seluruh sumber daya adalah amanah dari Allah dan dengan segala zaman berdasarkan al-Quran dan
manusia akan diminta pertanggungjawabannya. Hadits.
• Keadilan memperbaiki kesalahan dengan menegakkan • Islam mengakui seluruh prinsip alami dari segi
keadilan dan mengikis ketidakadilan akan meningkatkan ekonomi penghidupan yang merupakan dasar dari
pendapataaan pajak, mengeskalasi pembangunan negara, ekonomi umat manusia. prinsip bahwa manusia
serta akan membawa berkah yang menambah kebajikan di hendaklah bebas berusaha mencari penghidupan
akhirat. dan mempertahankan hak.
• Pareto Optimum, Setiap perekonomian dianggap telah • Islam berusaha mengarahkan hak-hak ini dengan
mencapai efisiensi yang optimum bila telah menggunakan memberikan sejumlah pembatasan dalam praktek
seluruh potensi sumber daya manusia dan materi yang pelaksanaannya dengan tujuan agar hak-hak itu tidak
terbatas sehingga kualitas barang dan jasa maksimum disalahgunakan dan tidak dipakai sebagai alat untuk
dapat memuaskan kebutuhan menindas golongan lemah dalam masyarakat
Tokoh-tokoh di Abad Kontemporer…sambungan.

Yusuf Qardhawi

• Lebih di titik beratkan kepada perbedaan antara ekonomi Islam dengan


ekonomi hasil teori manusia, yakni terletak pada nilai dan akhlak. Hal ini
meliputi urgensi, kedudukan dan dampaknya dalam berbagai bidang
ekonomi seperti produksi, konsumsi, perputaran, dan peredaran.
• Al-Qardhawi menekankan Ekonomi adalah harapan menjadi ilmu, tetapi
bukan ilmu. Dijelaskan olehnya, pemikiran-pemikiran ekonomi bukanlah
pemikiran yang mapan dan permanen, akan tetapi mengalami perubahan
dan pergantian (ditetapkan dan dihapuskan, menerima dan menolak
sesuai berbagai aliran ekonomi yang ada).
• Ekonomi Islam adalah “ekonomi Ilahiah”, “ekonomi berwawasan
kemanusiaan ”, “ekonomi akhlak”, dan “ekonomi pertengahan”.
• Produksi, konsumsi, sirkulasi, dan distribusi merupakan cabang, buah dan
dampak dari makna dan nilai keempat ekonomi diatas sebagai cerminan
ataupun penegasan. Sebaliknya jika tidak demikian, Yusuf Qardhawi
menyebut ke-Islam-an hanya sekedar simbol dan pengakuan.
PENDIRIAN BANK ISLAM DI DUNIA

• Tahun 1963 Secara Internasional, pendirian Bank syariah pertama kali muncul di Mesir, yang bernama Myt-
Ghamr Bank dengan permodalan dari raja Faisal Arab Saudi dan merupakan binaan dari Prof.Dr.Abdul Aziz
Ahmad El-Nagar.
• Tahun 1971, Nasir Social bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga.
• Tahun 1970 sejumlah bank berbasis Islam kemudian muncul di uni emirat arab.
• Tahun 1974 Berdirinya Islamic Development Bank (IDB) atau Bank Pembangunan Islam pada tahun 1974 yang
disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam organisasi konferensi Islam ( OKI).
• Tahun 1975 berdiri Dubai Islamic Bank sebagai bank Islam pertama yang bersifat swasta oleh sekelompok
usahawan Muslim dari berbagai Negara.
• Tahun 1977 Di kuwait berdiri kuwait finance house yang beroperasi tanpa bunga.
• Tahun 1983 Di Iprus berdiri Faisal Islamic Bank of Kibris
• Tahun 1983 Di Malaysia bank syariah lahir dengan berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) dan pada
tahun 1999 lahir pula Bank Putera Muamalah.
• Tahun 1985 Pemerintah Pakistan mengkonversi seluruh sistem perbankan di negara nya menjadi perbankan
syariah.
• Tahun 1991 Bank syariah pertama di indonesia bernama PT bank muamalat indonesia (BMI). Bank Muamalat
pada tahun 1991. Bank ini dilahirkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia
(ICMI), pengusaha Muslim dan juga pemerintah.
Perkembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia
• Berdirinya berbagai Lembaga Keuangan Syariah (LKS) di Indonesia semisal Bank Syariah,
Pegadaian Syariah, Koperasi Syariah, Lembaga Pembiayaan Syariah, Dana Pensiun Syariah,
Asuransi Syariah, Pasar Modal Syariah dan Reksa Dana Syariah
• Mulai dibukanya di berbagai perguruan tinggi program studi seperti Ekonomi Syariah,
Hukum Ekonomi Syariah, Hukum Bisnis Syariah, Perbankan Syariah, Akuntansi Syariah dan
lain sebagainya yang juga mulai banyak diminati para penuntut ilmu bahkan menjadi prodi
favorit, selain itu dalam skala lebih luas juga sudah hadir Kampus Ekonomi Syariah semisal
Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia Bogor yang sekarang telah berubah menjadi
Institut Tazkia, STEI SEBI Depok, STEI Hamfara Yogyakarta, STEI al-Ishlah Cirebon, STEI Ar-
Risalah Padang, dan lain-lain.
• Kemudahan aksesibilitas sumber bacaan ekonomi syariah dengan banyaknya literatur
ekonomi syariah yang hadir ditengah masyarakat.
• Hadirnya perusahaan konsultan ekonomi dan bisnis syariah seperti Karim Business
Consulting, al Iqthisad Consulting, Amana Sharia Consulting, Batasa Tazkia Consulting dan
lain sebagainya.
• Hadirnya para cendekiawan dan ekonom muslim ahli ekonomi syariah yang tidak hanya
menguasai fikih muamalah dan nilai-nilai Islam dalam ekonomi, tetapi juga pandai dan
menguasai ilmu ekonomi modern, sebut saja Adiwarman A. Karim, Muhammad Syafi’i
Antonio, Agustianto Mingka, Ahmad Ifham Shalihin, Oni Sahroni dan masih banyak lagi
tokoh-tokoh lainnya.
Perkembangan Ekonomi
dan Keuangan Syariah di Indonesia

• Bermunculannya organisasi pergerakan ekonomi syariah antara lain Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Ikatan
Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES), Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan
Syariah (KNEKS) dan masih banyak lagi yang lainnya.
• Dikeluarkannya berbagai regulasi hukum ekonomi syariah seperti UU Peradilan Agama, UU Wakaf, UU Perbankan
Syariah, UU Pengelolaan Zakat, UU Surat Berharga Syariah Negara, Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES), dan
Fatwa DSN-MUI yang dilegitimasi oleh UU.
• Pada tahun 2015 OJK ikut serta mengembangkan sektor perbankan syariah di Indonesia. Rencana strategis
tersebut dinamakan Roadmap Perbankan Syariah Indonesia 2015-2019.
• Dibuat dan diterbitkannya Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia (MAKSI) oleh pemerintah melalui
Kementrian PPN/ Bappenas yang dimulai dari tahun 2015.
• Diluncurkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia
Perkembangan Ekonomi (MEKSI) 2019-2024. MEKSI 2019-2024 diharapkan
dapat mendongkrak peringkat Indonesia di Global
dan Keuangan Syariah di Indonesia Islamic Economy Index. Saat ini Indonesia
bertengger di peringkat 10 besar. Indonesia berada
di bawah Malaysia, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab
Saudi, Oman, Yordania, Qatar, Pakistan, dan Kuwait.

• Penggabungan Bank Umum Syariah yaitu BNI


Syariah, BSM, BRI Syariah yang melebur menjadi PT.
Bank Syariah Indonesia, Tbk menjadi Bank Syariah
Indonesia menjadi jalan dan solusi yang tepat
untuk menjaga stabilitas ekonomi negara
sebagaimana disebutkan dalam Perppu No.1/2020
dan POJK No.18/POJK.03/2020. Diharapkan
Implementasi dari merger 3 (tiga) bank syariah
BUMN dapat memberikan dampak yang baik bagi
masyarakat dan juga perekonomian negara.

Anda mungkin juga menyukai